Professional Documents
Culture Documents
Laporan PKP Eka
Laporan PKP Eka
EKA FIHAYATI
855733002
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN IPA
Menyetujui,
Supervisi 1, Supervisi 2
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Mahasiswa,
Alhamdullilah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dengan judul
“Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi
Bagian-Bagian Tumbuhan Siswa Kelas Iv Semester 1 Sd Negeri 4 Way Galih Tahun
Pelajaran 2020/2021” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 PGSD.
Menyadari bahwa suatu karya di bidang apapun tidak terlepas dari kekurangan,
disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang di miliki penulis,
oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan.
Akhirnya, selesainya Laporan ini tidak lepas dari peran dan bantuan yang telah
diberikan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini
kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :
1. Pimpinan UPBJJ UT Bandar Lampung
2. Bapak Eko Nurhidayat, S.E, sebagai Ketua POKJAR Tanjung Bintang.
3. Bapak Idamsyah, M. Pd, sebagai dosen pengampu mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional.
4. Ibu Munisah, M. Pd. I sebagai Kepala Sekolah SD Negeri 4 Way Galih sekaligus
supervisor 1 yang telah membimbing hingga terselesainnya Laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional ini.
5. Teman-teman angkatan BI PGSD Semester 2 yang selalu memberikan semangat
dan dukunganya dalam menyelesaikan laporan ini.
6. Orang tua, suami dan anak ku tercinta atas perhatian, dukungan dan do`anya
serta saudara-saudaraku atas dorongan semangat dan bantuannya.
7. Siswa-siswi Kelas IV SDN 4 Way Galih T.A 2021/2022 yang telah membantu
terlaksananya laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat, baik bagi pembaca maupun diri kami
pribadi dan dapat menjadi sumbangan bagi perkembangan ilmu pendidikan. Semoga
ilmu yang di dapat dari laporan ini dapat bermanfaat dalam kehidupan dunia dan
akhirat.
Way Galih, Desember 2021
Mahasiswa,
Oleh
Eka Fihayati
855733002
HALAMAN JUDUL..............................................................................................I
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................II
LEMBAR PLAGIAT.............................................................................................III
KATA PENGANTAR............................................................................................IV
DAFTAR ISI...........................................................................................................VI
DAFTAR TABEL...............................................................................................VIII
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................IX
DAFTAR DIAGRAM..............................................................................................X
ABSTRAK...............................................................................................................XI
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi Teori...................................................................................................8
1. Pembelajaran IPA SD........................................................................................8
a. Hakikat Pembelajaran IPA SD..........................................................................8
b. Tujuan Pembelajaran IPA SD...........................................................................12
c. Karakteristik Siswa Kelas V SD......................................................................13
Hasil Belajar IPA............................................................................................15
d. Keterampilan Proses IPA.................................................................................15
e. Hasil Belajar IPA..............................................................................................20
2. Model Pembelajaran Eksperimen.....................................................................29
a. Pengertian Model Pembelajaran Eksperimen.................................................31
b. Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Eksperimen................................ 35
c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Eksperimen...........................36
d. Sistem Penilaian Model Pembelajaran Eksperimen...........................................38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Hasil Penelitian.............................................................................................61
1. Pratindakan....................................................................................................62
a. Data Hasil Belajar IPA..................................................................................64
Siklus I......................................................................................................65
b. Perencanaan Tindakan...................................................................................65
c. Pelaksanaan...................................................................................................66
d. Pengamatan...................................................................................................69
e. Hasil Penelitian..............................................................................................69
f. Refleksi..........................................................................................................76
2. Siklus II..........................................................................................................79
a. Perencanaan Tindakan...................................................................................79
b. Pelaksanaan...................................................................................................79
c. Pengamatan....................................................................................................81
d. Hasil Penelitian..............................................................................................82
e. Refleksi..........................................................................................................89
B. Pembahasan...................................................................................................89
A. Kesimpulan..................................................................................................98
B. Saran............................................................................................................99
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................100
LAMPIRAN........................................................................................................103
DAFTAR TABEL
Pada jenjang Sekolah Dasar, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata
pelajaran yang wajib diajarkan. Dengan belajar IPA siswa akan lebih memahami mengenai
diri sendiri dan alam sekitar. Pembelajaran IPA tidak hanya dipandang sebagai kumpulan
pengetahuan saja melainkan juga merupakan suatu metode untuk mempelajari diri sendiri
dan alam sekitar, jadi IPA bukan hanya menitikberatkan pada penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses memahami dan memiliki sikap ilmiah serta menguasai
keterampilan proses dalam bentuk Pratik maupu kemampuan secara kognitif.
Hasil observasi awal yang telah dilakukan pada pembelajaran IPA di kelas IV SDN 4 Way
Galih dapat dilihat bahwa pembelajaran IPA di kelas siswa masih menganggap bahwa IPA
adalah kumpulan pengetahuan yang harus dihafalkan oleh siswa. Guru masih mengajar
dengan cara ceramah di depan kelas, membacakan materi dari buku pegangan sambil
duduk di meja guru, sesekali menulis di papan tulis, dan sesekali memberikan pertanyaan
kepada siswa, sedangkan siswa hanya duduk rapi mendengarkan, dan menyimak dari buku
pegangan. Apabila siswa ditanya siswa menjawab dengan malu-malu tetapi tidak ada yang
bertanya ketika guru bertanya apakah ada pertanyaan. Kegiatan pembelajaran ini hanya
menekankan pada ketercapaian target kurikulum yang harus menyelesaikan materi
sebelum ulangan umum, sehingga pembelajaran terkesan kaku. Siswa tidak dilibatkan
dalam proses pembelajaran sehingga siswa kurang aktif untuk bertanya karena minat
belajar sisa pada pembelajaran IPA masih rendah yang menyebabkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran IPA juga masih rendah.
Hasil belajar merupakan indikator yang terjadi setelah seseorang mengalami proses
pembelajaran. Hasil belajar bisa merupakan pengetahuan maupun keterampilan yang
diukur oleh instrumen tertentu berupa tes hasil belajar. Hasil analisis terhadap hasil MID
semester I pada mata pelajaran IPA kelas IV di SDN 4 Way Galih juga tergolong masih
rendah. KKM yang telah ditetapkan adalah 75, nilai terendah adalah 50 dan nilai tertinggi
adalah 81 sedangkan nilai rata-rata hanya mencapai nilai 69,5. Dari 24 siswa hanya 10
siswa yang berhasil mencapai KKM. Rendahnya hasil belajar pada pembelajaran IPA ini
8
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah penggunaan metode yang kurang
tepat, sehingga siswa hanya menghafal bukan memahami materi.
Daftar Nilai Mid Semester Genap Siswa Kelas 4 SDN 4 Way Galih TA 2021/2022
No Nama Siswa KKM Nilai
1 Abi Maulana 75 68
2 Andini 75 80
3 Anggi Juli 75 78
4 Aurel Ananda 75 65
5 Celsya Cesiana 75 70
6 Dani Prayoga 75 78
7 Deden Setiawan 75 72
8 Dita Amelia 75 68
9 Doni Setiawan 75 50
10 Inandia Yuni 75 77
11 Kaisya Amanda 75 80
12 Luki Himawan 75 70
13 Miranda Widya 75 80
14 Rafael Aliandi 75 55
15 Reval Ahmadi 75 60
16 Rifki Arya 75 81
17 Sela Verlita 75 60
18 Vidi Alfasino 75 65
19 Widya Amanda 75 50
20 Sifa Nur Seha 75 70
21 Shinta Puspita 75 80
22 Yesi Desti 75 55
23 Yulian Septa 75 78
24 Zalika Andin 75 77
Sumber dari daftar nilai siswa kelas 4 SDN 4 Way Galih Tahun 2021
Kegiatan pembelajaran adalah hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Kegiatan
ini merupakan proses interaksi dua arah antara siswa dan guru untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan baik di dalam maupun di luar kelas. Di dalam kegiatan pembelajaran
diharapkan siswa berpartisipasi aktif, sedangkan guru hanya berperan sebagai motivator dan
fasilitator. Guru harus mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan,
dengan menggunakan pendekatan, model pembelajaran serta metode yang tepat pula,
9
karena pemilihan model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses
pembelajaran. Guru harus memiliki pengetahuan yang lebih mengenai model-model
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, karena tidak ada satu pun
model pembelajaran yang bisa digunakan untuk semua materi pelajaran. Pemilihan metode
dan model pembelajaran yang kurang tepat akan menjadikan pembelajaran menjadi tidak
efektif sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan mendorong siswa untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Pembelajaran IPA pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar pada
dasarnya merupakan dasar bagi pengembangan untuk mata pelajaran tersebut pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pengertian yang benar terhadap berbagai
konsep dan prinsip-prinsip IPA harus benar-benar dipahami oleh siswa agar kualitas
prestasi belajarnya dapat mencapai optimal. Dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi membuat segala sesuatau memerlukan eksperimen, begitu juga dalam cara
mengajar guru di kelas dengan mengunakan metode eksperimen. Yang dimaksud metode
eksperimen adalah apabila seorang siswa melakuan suatu percobaan, setiap proses dan hasil
percobaan itu di amati oleh setiap siswa. Metode eksperimen ini banyak digunakan orang
jaman dulu. Semua hasil- hasil penemuan baru, banyak yang didapat dengan jalan
eksperimen. Selain itu metode eksperimen adalah pembelajaran dimana guru dan murid
(siswa) bersama- sama mengerjakan sesuatau sebagai latihan praktis dari apa yang
diketahui.15 Metode eksperimen disini merupakan upaya praktik dengan menggunkan
peragaan yang ditujukan pada siswa dengan tujuan agar semua siswa lebih mudah
memahami dan mempraktikkan apa yang telah diperolehnya. Di samping itu juga dapat
belajar mengalami suatu proses serta dapat menjelaskan proses tersebut.
Penerapan metode eksperimen boleh jadi merupakan suatu metode yang menjanjikan dalam
pembelajaran mata pelajaran IPA. Diharapkan dengan penerapan metode ini siswa dan guru
dalam suatu kegiatan, dan secara berkelanjutan menjadikan siswa sebagai seorang penanya,
sebagai orang yang selalu ingin mencari tahu, sebab dalam pikirannya terdapat pertanyaan
dan keingintahuan. Pembelajaran IPA pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar pada
dasarnya merupakan dasar bagi pengembangan untuk mata pelajaran tersebut pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pengertian yang benar terhadap berbagai
konsep dan prinsip-prinsip IPA harus benar-benar dipahami oleh siswa agar kualitas
prestasi belajarnya dapat mencapai optimal. Dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi membuat segala sesuatau memerlukan eksperimen, begitu juga dalam cara
mengajar guru di kelas dengan mengunakan metode eksperimen..
Penerapan metode eksperimen boleh jadi merupakan suatu metode yang menjanjikan
dalam pembelajaran mata pelajaran IPA. Diharapkan dengan penerapan metode ini
siswa dan guru dalam suatu kegiatan, dan secara berkelanjutan menjadikan siswa
sebagai seorang penanya, sebagai orang yang selalu ingin mencari tahu, sebab dalam
pikirannya terdapat pertanyaan dan keingintahuan. Melalui penerapan metode
pembelajaran berbasis eksperimen ini diharapkan mampu menjadi solusi yang tepat
untuk mengatasi rendahnya keterampilan proses dan hasil belajar IPA khususnya
pada siswa kelas IV Semester 1 SDN 4 way Galih.
Dari pemaparan di atas penulis mengangkat judul “PENGGUNAAN METODE
EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI
BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN SISWA KELAS IV SEMESTER 1 SDN 4
WAY GALIH TP 2021/2022.
.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maslah diatas masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Ipa Materi Bagian-Bagian Tumbuhan Siswa Kelas IV Semester 1 SDN
4 Way Galih?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 4
Way Galih melalui penerapan metode pembelajaran berbasis eksperimen.
2
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini tindakan kelas diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru:
b. Bagi siswa:
Dapat memberikan pengalaman belajar siswa pada pembelajaran IPA di SDN 4 Way
Galih.
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pembelajaran IPA SD
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa IPA
memiliki tiga aspek, yaitu: 1) proses ilmiah, misalnya mengamati,
mengklasifikasi, memprediksi, merancang dan melaksanakan eksperimen; 2)
2
produk ilmiah, misalnya prinsip, konsep, hukum, dan teori; serta 3) sikap ilmiah,
misalnya ingin tahu, hati-hati, objektif, dan jujur. Jadi di dalam memperoleh
produk ilmiah menggunakan suatu prosedur, yaitu proses ilmiah. Dan di dalam
proses ilmiah untuk mendapatkan produk ilmiah dapat mengubah sikap manusia
terhadap alam (sikap ilmiah).
guru dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di
SD hendaknya menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami
konsep dan proses IPA. Pemahaman ini diperlukan agar nantinya siswa dapat
tanggap terhadap isi-isu yang terjadi yang terjadi. Selanjutnya, siswa dapat
mengetahui penyebab, dampak, serta upaya apa yang dapat dilakukan untuk
mencegah dampak negatifnya. Pembelajaran IPA di SD hendaknya merupakan
pembelajaran yang melatih dan mengembangkan keterampilan proses siswa yang
kelak dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Ilmu pengetahuan alam diperlukan oleh siswa Sekolah Dasar karena IPA dapat
memberikan kontribusi untuk tercapainya sebagian dari tujuan pendidikan di
Sekolah Dasar. Berbagai alasan yang menyebabkan IPA perlu dimasukkan dalam
kurikulum sekolah, menurut Hendro Darmojo (1992: 6), dengan pengajaran IPA
diharapkan siswa akan dapat: 1) memahami alam sekitarnya, meliputi benda-
benda alam dan buatan manusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung di
dalamnya; 2) memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA,
berupa keterampilan proses atau metode ilmiah yang sederhana; 3) memiliki
sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan memecahkan masalah yang
dihadapinya, serta menyadari kebesaran Penciptanya; dan 4) memiliki bekal
pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang
4
Dari beberapa tujuan pembelajaran IPA di atas, dapat disimpulkan pada dasarnya
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan keterampilan proses dan dapat melatih berpikir kritis dan
rasional dalam menyikapi permasalahan ilmiah yang ada di lingkungannya.
Keterampilan proses yang diberikan kepada siswa harus disesuaikan dengan
tingkat perkembangan siswa, sehingga siswa dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
dikotil. Monokotil adalah biji berkeping satu, misalnya biji padi dan
jagung. Dikotil adalah biji berkeping dua, misalnya biji kacang tanah dan
biji rambutan.
Buah berfungsi untuk melindungi biji. Selama masa pematangan, biji
dilindungi oleh daging dan kulit buah. Biji berfungsi sebagai calon
tumbuhan baru. Didalam biji terdapat calon tumbuhan baru
2. Kegunaan Bagian Tumbuhan
Setiap bagian tubuhmu mempunyai kegunaan. Demikian pula, setiap bagian
tumbuhan mempunyai kegunaan.
1. Kegunaan Akar
Kegunaan akar bagi tumbuhan adalah untuk menyerap air dan zat hara,
sebagai alat pernapasan tumbuhan, dan untuk memperkokoh tumbuhan.
Selain itu, akar pada beberapa jenis tumbuhan memiliki fungsi khusus,
antara lain:
a. menyimpan makanan yang dihasilkan, misalnya tumbuhan bit
b. membantu tegaknya tumbuhan, misalnya pandan
c. melekatkan tubuh tumbuhan, misalnya anggrek epifit
d. membantu pernapasan, misalnya pada pohon bakau
e. menembus batang tumbuhan lain, misalnya benalu.
2. Kegunaan Batang
Batang menghubungkan akar dengan daun. Batang berfungsi sebagai
saluran pengangkutan, yaitu:
a. mengangkut air yang diisap akar dari dalam tanah ke daun. Kegiatan ini
dilakukan oleh pembuluh xilem di batang.
b. mengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan. Kegiatan ini dilakukan oleh pembuluh floem di batang.
Batang merupakan tempat tumbuhnya daun, bunga, dan buah. Batang
tumbuh memanjang untuk memudahkan tumbuhan memperoleh
cahaya.Cahaya dibutuhkan tumbuhan untuk membuat makanannya.
Batang juga berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan, seperti pada
tebu dan sagu.
7
3. Kegunaan Daun
Daun berfungsi sebagai dapur bagi tumbuhan. Di daun terjadi proses
pembuatan makanan bagi tumbuhan. Di permukaan daun terdapat pori-
pori yang disebut mulut daun (stomata). Melalui mulut daun, udara dapat
keluarmasuk tumbuhan. Jadi, daun juga berfungsi sebagai alat pernapasan
tumbuhan. Kelebihan uap air juga dibuang melalui daun. Jadi, daun
sangat berguna untuk mengatur penguapan tumbuhan.
Masa usia sekolah dasar merupakan masa kanak-kanak akhir. Masa ini dialami
anak pada usia 6 hingga 11-13 tahun. Usia ini ditandai dengan mulainya anak
masuk ke Sekolah Dasar. Masa sekolah dasar merupakan masa matang belajar.
Siswa sudah berusaha untuk mencapai sesuatu, tetapi perkembangan aktivitas
bermain hanya bertujuan untuk mendapatkan kesenangan (Syaiful Bahri
Djamarah, 2011: 123).
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa anak kelas IV SD merupakan usia
di mana keterampilan motorik ataupun kognitifnya berkembang dengan baik
terhadap lingkungan sekitar sehingga guru harus memperhatikan dengan baik dan
mampu merangsang siswa agar keterampilannya berkembang lebih baik melalui
kegiatan – kegiatan yang diselenggarakanya.
9
Menurut Patta Bundu (2006: 17), belajar adalah aktivitas mental yang
berlangsung dalam interaksi anak dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai.
Sejalan dengan Patta Bundu, menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 13), belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Perubahan
tingkah laku yang dimaksud adalah yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan
dilakukan dengan penuh kesadaran.
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Berdasarkan
revisi taksonomi Bloom oleh Anderson tahun 2001 (Martinis Yamin, 2008: 33)
mengemukakan ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir,
termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kawasan kognitif terdiri dari enam
tingkatan dengan aspek belajar yang berbeda-beda.
diukur dengan tes yang berbentuk uraian daripada dengan tes objektif (Ngalim
Purwanto, 2013: 45).
d) Analisis (C4)
Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan
membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat,
asumsi, hipotesis atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk
melihat ada tidaknya kontradiksi (Martinis Yamin, 2008: 35). Dalam hal ini siswa
diharapkan menunjukkan hubungan di antara berbagai gagasan dengan cara
membandingkan gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah
dipelajari.
Pada tingkat pemahaman siswa dituntut untuk menyatakan masalah dengan kata-
katanya sendiri, memberi contoh suatu konsep atau prinsip baik dalam bentuk
tulisan, lisan, maupun grafik/ diagram. Pada tingkat aplikasi siswa dituntut untuk
menerapkan prinsip dan konsep dalam situasi yang baru. Pada tingkat analisis,
siswa diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian,
menemukan asumsi, membedakan fakta atau pendapat serta menemukan
hubungan sebab akibat. Pada tingkat evaluasi siswa mengevaluasi informasi
seperti bukti, sejarah, editorial, teori-teori yang termasuk ke dalamnya kan
norma, acuan, atau kriteria. Pada tingkat mencipta siswa memadukan unsur-unsur
menjadi sesuatu bentuk baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang
orisinil (Retno Utari, 2011: 10-11).
Dari berbagai pendapat yang disampaikan oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan
dalam proses pembelajaran dengan metode ini siswa diberi kesempatan untuk
mengalami atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu
objek, menganalisis,membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengenai
suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, peserta didik
dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari
suatu hukum dalil, dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu.
Peran guru dalam metode eksperimen ini sangat penting, khususnya berkaitan
dengan ketelitian dan kecermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan
dalam memaknai kegiatan eksperimen dalam kegiatan belajar dan mengajar. Jadi,
peran guru untuk membuat kegiatan belajar ini menjadi faktor penentu berhasil
atau gagalnya metode eksperimen ini
Agar penggunaan metode eksperimen dapat berhasil guna dan berdaya guna,
siswa yang akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan prosedur
sebagai berikut :
(d) Seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan dicatat.
2. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang
meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi
alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.
4. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu
diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh
pengetahuan, pengalaman serta keterampilan, juga kematangan jiwa dan
sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih objek eksprimen itu.
Setiap metode pembelajaran umumnya tidak ada yang sempurna, seperti halnya
pada metode eksperimen. Menurut para ahli, metode ini memiliki beberapa
kelemahan dan keunggulan, diantaranya :
16
1) Syaiful Sagala
BAB III
B. Desain Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 74), PTK terdiri dari empat kegiatan yang
dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama setiap siklus adalah 1)
perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi, seperti
ditunjukkan dalam gambar berikut.
Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakikatnya berupa
perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari
empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu
siklus. Oleh karena itu pengertian siklus pada kesempatan ini adalah suatu
putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi (Hamzah B. Uno, 2011: 87). Siklus tersebut terus berulang sampai
perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).
C. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan
2. Implementasi Tindakan
Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA terutama pada materi bagian-
bagian tumbuhan melalui pembelajaran berbasis eksperimen.
A. Siklus I
1) Perencanaan tindakan
2) Pelaksanaan tindakan
3) Pengamatan
4) Refleksi
B. Siklus II
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tes
Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes ialah
seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk
mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Hamzah B.
Uno, dkk, 2011: 104). Adapun jenis tes dalam penelitian ini adalah tes
kemampuan kognitif berupa soal objektif pilihan ganda dan uraian.
2. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2008: 142). Angket dalam penelitian ini untuk mengetahui
respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan.
3. Lembar Observasi
Learning) yang dilakukan guru untuk mengetahui kinerja guru dalam menerapkan model
pembelajaran tersebut.
E. Instrumen Penelitian
kemampuan kognitif atau hasil belajar siswa yang menunjukkan sampai sejauh
soal pratindakan serta soal evaluasi akhir siklus. Soal pratindakan diberikan
sebelum tindakan dan soal evaluasi akhir siklus diberikan setelah tindakan di
awal siswa, sedangkan soal evaluasi akhir siklus untuk mengetahui penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran setelah dilakukan tindakan. Soal tes dalam
Bloom oleh Anderson tahun 2001 (Martinis Yamin, 2008: 33), yaitu kemampuan
2. Lembar Observasi
3. Angket
ini menggunakan 2 kategori jawaban yang telah disusun peneliti, yaitu Ya dan
Tidak. Angket dalam penelitian ini digunakan sebagai data tambahan penerapan
Nomor butir
No. Indikator Jumlah
pernyataan
1. Tanggapan siswa terhadap 1, 2, 3 3
proses memperoleh ide.
2. Tanggapan siswa terhadap 4, 5 2
proses merancang
eksperimen.
3. Tanggapan siswa dalam 6, 11 2
menyetel eksperimen.
4. Tanggapan siswa dalam 7, 8 2
membuat eksperimen.
5. Tanggapan siswa dalam 9, 10,12 3
proses memamerkan hasil
eksperimen.
Jumlah 12
7
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data observasi keterampilan
proses, angket, serta hasil tes. Data observasi keterampilan proses diperoleh dari
telah dibuat.
55 – 59% = kurang
60 – 75% = cukup
76 – 85% = baik
Data tentang hasil belajar diolah dengan cara mencari besarnya nilai yang
diperoleh siswa. Untuk mencari besarnya nilai yang diperoleh siswa digunakan
rumus:
Keterangan:
Purwanto (2013: 103) seperti yang telah ditulis di atas. Untuk mengetahui
Keterangan: = mean
= jumlah skor seluruh siswa
N = jumlah siswa
berlaku kebalikannya.
E. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil belajar IPA
hasil belajar adalah apabila siswa yang nilainya mendapat ≥75 mencapai paling
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian berupa hasil tes dan non tes. Data hasil tes merupakan data hasil
dan lembar angket respon siswa. Rangkaian kegiatan tiap siklus dalam penelitian
tindakan kelas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Hasil penelitian dipaparkan pada uraian berikut ini.
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
b. Pelaksanaan Tindakan
Selanjutnya guru meminta setiap kelompok untuk masuk kelas kembali dan
mendiskusikan soal yang ada dalam LKS. Setelah selesai mengerjakan LKS,
guru meminta perwakilan kelompok untuk melakukan presentasi di depan kelas.
Siswa masih terlihat malu-malu dalam menyampaikan hasil percobaan
kelompoknya. Setelah kegiatan presentasi selesai, siswa bersama guru melakukan
tanya jawab kembali mengenai percobaan yang telah dilakukan Langkah
selanjutnya guru menginformasikan bahwa laporan hasil percobaan akan dibuat
majalah dinding (mading) pada pertemuan berikutnya, sehingga siswa diminta
untuk mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Siswa terlihat antusias untuk
membuat mading, sebelum membuat mading siswa menuliskan rencana mading
kelompok mereka yang telah dibagikan. Rencana kegiatan ini selanjutnya
dikumpulkan pada akhir kegiatan pembelajaran. Di akhir pembelajaran guru
bersama siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini. Guru juga
mengingatkan agar siswa mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan pada
pertemuan selanjutnya untuk membuat mading.
c. Hasil Penelitian
Hasil belajar dapat diketahui dari hasil tes evaluasi akhir siklus dalam materi bagian-bagian tumbuhan yang
telah dilakukan di akhir siklus. Hasil belajar siswa yang diperoleh dalam siklus 1 dapat dilihat dalam tabel
10.
Berdasarkan tabel 10, hasil dari evaluasi pada siklus I, rata-rata kelas sudah mencapai KKM, yaitu 78,51
tuntas belajar klasikal 69,7%. Namun perlu adanya peningkatan pada siklus kedua karena jumlah siswa yang
di bawah KKM masih 30,3%. Secara visual pembandingan rata-rata pratindakan dengan Siklus I dapat
100
90
80 78,5
72,0
70
60
50
40
30
20
10
0
Pratindakan Siklus I
Dari gambar 7 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata siklus I ini meningkat jika dibandingkan dengan nilai rata-
rata pada pratindakan yang hanya memiliki nilai rata-rata 72,08 dengan kenaikan sebesar 6,43.
Hasil pembandingan Tuntas Belajar Klasikal Pratindakan dengan Siklus I dapat dilihat pada diagram di
bawah ini.
100
90
80
70
Tuntas
60
Belajar
50 Klasikal
Pratindakan
40 Tuntas
30 Belajar
Klasikal
20 Siklus I
10
0
Berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM
kenaikan sebesar 28,4%. Sedangkan jumlah siswa yang tidak memenuhi KKM
sebesar 37,4%.
7
jumlah skor maksimal jika tahapan model tersebut terlaksana dengan baik yaitu
sebesar 18. Hasil data observasi keterlaksanaan model PjBL pada siklus I dapat
siklus I sudah termasuk ke dalam kriteria sangat baik yaitu 90,56%. Namun masih
terdapat 2 aspek yang belum dilaksanakan oleh guru. Maka dari itu perlu
d. Refleksi
siswa dalam membuat rencana eksperimen dan siswa juga diminta bertanya
apabila ada yang belum jelas untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam
hal ini menyebabkan siswa kurang paham dengan materi percobaan kelompok
lain. Solusi yang diberikan guru pada siklus II adalah membagi waktu dengan
yang diberikan guru pada siklus II adalah sebelum melakukan percobaan guru
meminta siswa untuk mencermati LKS dan diminta bertanya apabila ada yang
kurang jelas.
bekerjasama, yakni saat teman satu kelompok aktif berdiskusi ada anggota
yang hanya diam saja dan tidak aktif dalam kegiatan kelompok. Solusi yang
maupun percobaan agar seluruh anggota kelompok dapat ikut aktif dalam
kegiatan kelompok.
5. Pada saat proses kunjung karya suasana kurang terkendali dengan baik,
9
suasana kelas menjadi ramai dan proses kunjung karya menjadi kurang
Siklus II
a. Perencanaan
10
b. Pelaksanaan
pada tanggal 2 Desember 2021 dan pertemuan 2 pada tanggal 6 Desember 2021.
Kelas yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini sama dengan siklus I,
yaitu kelas IV dengan jumlah siswa 24, sedangkan yang hadir pada saat
23 siswa pada pertemuan kedua. Pembelajaran IPA yang dilakukan sesuai dengan
Pada pertemuan ini siswa sudah memposisikan diri ke dalam kelompok. Kegiatan
dengan siklus I. Guru kemudian membagikan LKS kepada setiap kelompok, dan
kelompok diminta mencermati LKS dan bertanya apabila ada yang kurang jelas.
Ada beberapa siswa yang bertanya mengenai percobaan yang akan dilakukan.
Guru juga memberikan pengertian kepada siswa bahwa semua siswa harus ikut
percobaan, dan siswa juga sudah tidak banyak bertanya kepada guru sehingga
suatu kegiatan kunjung karya seperti pada pertemua pertama. Pada proses
kunjung karya ini lebih ditekankan pada pemberian komentar yang baik dan tertib
tidak berebut sehingga proses kunjung karya ini berjalan dengan cukup baik.
siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari pada hari ini. Siklus II
diakhiri dengan kegiatan evaluasi dengan memberikan soal tes kepada siswa
a. Pengamatan
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru peneliti dan dibantu oleh
b. Hasil Penelitian
Seperti halnya pada siklus I, data mengenai hasil belajar IPA diperoleh melalui
soal tes. Tes diambil setelah kegiatan pembelajaran dilakukan. Berikut ini hasil tes
Dari hasil nilai tes di atas terlihat bahwa nilai rata-rata tes sudah berada dalam
kriteria baik dengan nilai rata-rata 84,09. Rata-rata ini sudah memenuhi kriteria
ketuntasan nilai yang diharapkan yakni 75, bahkan 9,09 lebih besar dari nilai
ketuntasan yang diharapkan. Jumlah siswa yang memenuhi KKM juga sudah
84,0
78,5
Siklus 1 Siklus 2
Gambar 5. Diagram batang pembandingan nilai rata-rata tes siklus I dan siklus II
Dari diagram di atas dapat terlihat bahwa nilai rata-rata siklus II ini meningkat
yang hanya memiliki nilai rata-rata 78,51 dengan kenaikan sebesar 5,58. Hasil
pembandingan Tuntas Belajar Klasikal Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada
14
gambar 12 berikut
100
90
80
70
Tuntas Belajar
Persentase(
60
Klasikal Siklus I
50
40 Tuntas Belajar
30 Klasikal Siklus II
20
10
0
Tuntas Tidak
Tuntas
Berdasarkan gambar 12, terlihat bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM
kenaikan sebesar 20,9% menjadi 90, 06 %. Sedangkan jumlah siswa yang tidak
bahwa tahap pembelajaran telah dilaksanakan guru dengan baik dan berurutan.
Setiap aspek kegiatan guru dalam tahap pembelajaran dilakukan dengan lengkap.
model pembelajaran berbasis eksperimen didapat hasil seperti Tabel 15. Angket
berbasis eksperimen termasuk dalam kategori sangat baik (97,1%). Hal ini dapat
16
upaya perbaikan pada siklus II, siswa sudah mulai terbiasa dengan kegiatan di
kelas yang lebih banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa
dengan baik. Keterampilan proses yang dikuasai siswa serta hasil belajar IPA
B. Pembahasan
hasil belajar IPA sehingga diharapkan siswa akan lebih aktif dalam mengikuti
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat dari kategori cukup (72,08) ke
pembelajaran dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, namun siswa juga
pemahaman konsep siswa lebih mendalam. Gaer (Made Wena, 2010: 145)
besar untuk memberi pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi
siswa.
Sejalan dengan pendapat Gaer, Ridwan Abdullah Sani (2013: 174) menyebutkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dengan cara membuat karya yang
terkait dengan materi ajar atau kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa.
Namun karena belum memenuhi kriteria keberhasilan hasil belajar IPA, maka
untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa dalam memahami materi bagian-
bagian tumbuhan. Menurut Nuryani (Devi Ertanti, 2011: 122), pengukuran hasil
belajar kognitif ini berfungsi untuk memberikan umpan balik yang diperlukan
Pada siklus II rata-rata nilai tes siswa adalah 84,09. Tuntas belajar klasikalnya
sudah termasuk dalam kategori sangat baik, yaitu 90.6%. Hal ini sesuai dengan
IPA pada siswa. Menurut Harriz dan Kattz (Grant, 2011: 38) menyebutkan
berbasis eksperimen siswa belajar dalam situasi problem yang nyata, yang dapat
proyek dalam pembelajaran.. Pada akhir siklus II juga diberikan evaluasi berupa
A. Kesimpulan
Adapun hasil belajar rata-rata IPA termasuk dalam kategori cukup (72,08) pada
pratindakan meningkat menjadi kategori baik (84,09) pada siklus II. Tuntas
belajar klasikal (≥KKM) termasuk dalam kategori kurang sekali (32,3%) pada
pratindakan meningkat menjadi kategori sangat baik (90,6%) pada siklus II.
Upaya yang dilakukan peneliti dalam meningkatkan hasil belajar adalah dengan
yaitu melatih siswa secara individu untuk berani mengungkapkan ide dan
Peningkatan hasil belajar IPA dari siklus I ke siklus II dilakukan dengan berbagai
mendiskusikan tugas yang diberikan guru, melatih siswa secara kelompok untuk
B. Saran
materi yang diajarkan agar tercipta suasana belajar yang aktif dan siswa tidak
pembelajaran.
3. Peneliti lain perlu melakukan penelitian lebih lanjut yang lebih mendalam
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah B. Uno, dkk. (2011). Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta:
Bumi Aksara.
Haryanto. (2007). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Hendro Darmodjo dan Jenny R.E Kaligis. (1992). Pendidikan IPA 2. Jakarta:
Depdiknas.
Kemendikbud. (2014). Buku Guru Prakarya SMP/MTs Kelas VIII. Rev ed.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang. Kemdikbud.
Patta Bundu. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam
Pembelajaran Sains- SD. Jakarta: Depdiknas.
Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY
Press.
Tim Sains Quadra. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 Sekolah Dasar
Semester Kedua. Jakarta: Yudhistira.
L
A
M
P
I
R
A
N
3
SIKLUS I TINDAKAN 1
Kelas / Semester : IV / 1
A. STANDAR KOMPETENSI
2.1. Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya Menjelaskan hubungan antara
struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.
Indikator :
Mengidentifikasi bagian tubuh tumbuh-tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri
C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
D. MATERI PEMBELAJARAN
Bagian-bagian tumbuhan
4
E. METODE PEMBELAJARAN
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Guru
Kegiatan Inti 10 Menit
◾ Guru memperlihatkan gambar dan video
tentang proses pertumbuhan sebuah tanaman.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pertanyaan:
Kegiatan Siswa :
6
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Siswa :
Kegiatan
Penutup ◾ Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
7
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pertemuan ke - 2
60 MENIT
2. KEGIATAN INTI
a. Membuat eksperimen
- Setiap kelompok menyusun dan membuat mading berdasarkan perencanaan
yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.
- Siswa bersama guru berdiskusi dan melakukan refleksi mengenai kegiatan yang
telah dilakukan.
3. KEGIATAN PENUTUP
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari hari
5 MENIT
ini.
b. Guru mengingatkan siswa agar rajin belajar, tetap semangat, dan terus
berkarya.
c. Guru menutup pembelajaran pada hari ini dengan
doa dan salam.
A. Penilaian
Rubrik penilaian proyek
SB B C K
Tahapan Kegiatan
4 3 2 1
Perencanaan Persiapan
Rumusan judul
Guru Peneliti
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Kompetensi Dasar (KD)
2.1. Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya Menjelaskan hubungan antara
struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.
Indikator :
Mengidentifikasi bagian tubuh tumbuh-tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri
Menggolongkan akar tumbuhan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mengidentifikasi bagian-bagian akar beserta fungsinya.
Mengelompokkan jenis-jenis akar.
Mengidentifikasi jenis-jenis batang tanaman.
Menyebutkan fungsi batang tanaman.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Bagian-bagian tumbuhan
E. METODE PEMBELAJARAN
Model : Problem Based Learning
Metode : Eksperimen, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
10
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal Kegiatan Guru: 5 menit
◾ Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdo’a menurut agama
dan
keyakinan masing-masing.
◾ Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
◾ Menginformasikan tema yang akan
dibelajarkan yaitu tentang ”bagian-
bagian
tumbuhan”.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
8. Sebutkan struktur tumbuhan ag terlihat pada
video tersebut!
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Siswa :
◾ Siswa menuliskan hasil eksperimenya.
◾ Siswa secara bergantian mempresentasikan
hasil eksperimenya.
Kegiatan
Penutup
◾ Bertanya jawab tentang materi yang telah 5 Menit
dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
◾ Mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran)
13
Pertemuan ke – 2
b. Memamerkan eksperimen
3. KEGIATAN PENUTUP
I. Penilaian
Rubrik penilaian eksperimen
SB B C K
Tahapan Kegiatan
4 3 2 1
Perencanaan Persiapan
Rumusan judul
Pelaksanaan Sistematika penulisan
Analisis data
Hasil/ Performans
produk Presentasi
Guru Peneliti
NIM. 855733002
15
Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SIKLUS I
Kelompok: ..........
1.
..............................................
2.
..............................................
3.
..............................................
4.
..............................................
Cara Kerja :
1. Siswa Menyiapkan Bagan Tumbuhan
2. Siswa Menuliskan Nama bagian Tumbuhan
3. Siswa Menukar gambar tersebut secara acak kepada teman-teman sekelasmu
4. Kemudian, perhatikan gambar yang kamu dapat dan tentukan hal-hal berikut :
a. Bagian-Bagian tumbuhan
b. Menjelaskan perbedaan monokotil dan dikotil
c. Mengelompokkan jenis tumbuhan
5. Siswa Menunjukkan beberapa siswa(5 orang) untuk maju ke dapan kelas menjelaskan hal-hal yang
diperintahkan, yaitu menjawab pertanyaan pad acara kerja no 4.
6. Jangan lupa untuk menyebutkan nama pemilik gambar yang kamu dapat
7. Si pemilik gambar merespon jawaban dari si penerima gambar. Apabila jawaban penerima gambar
benar, katakan ”Setuju” dan jika jawaban penerima gambar salah, katakana “Tidak setuju” kemudian
Sebutkan jawaban yang tepat.
16
17
Lampiran 4
Kelompok: ..........
1.
..............................................
2.
..............................................
3.
.............................................. “
4.
..............................................
Sebutkan Bagian-Bagian Tumbuhan?”
18
Ayo Mencoba!
19
20
Lampiran 5
No. Nomor Induk Siswa Nilai No. Nomor Induk Siswa Nilai
1. 632 60 21. 670 70
2. 637 70 22. 671 64
3. 638 64 23. 672 72
4. 640 70 24. 673 70
5. 641 58
6. 642 72
7. 650 72
8. 651 60
9. 652 70 Jumlah 1666
10. 654 75 Rata-rata 69,41
11. 655 70 ≥KKM 32,3%
12. 657 72 ≤KKM 67,7%
13. 658 76
14. 659 70
15. 660 76
16. 662 70
17. 665 60
18. 666 65
19. 667 80
20. 668 80
150
Lampiran 6
NAMA : ....................................
NOMOR : .....................................
SELAMAT MENGERJAKAN!
4. Jika pada sehelai tangkai daun hanya terdapat satu helai daun maka tumbuhan tersebut memiliki
jenis daun ….
a. Majemuk
b. Tunggal
c. Individu
d. Produsen
6. Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip-sirip ikan. Tulang daun menyirip misalnya
pada ….
a. Jambu
b. Ketela
c. Pepaya
d. Bambu
7. Berikut ini adalah tumbuhan yang memiliki bentuk tulang daun menjari, kecuali ….
a. Pepaya
b. Tebu
c. Ketela
d. Jarak
14. Berikut ini adalah tumbuhan yang memiliki akar serabut, kecuali ….
a. Padi
b. Bambu
c. Jagung
d. Mangga
1. Jika pada sehelai tangkai daun hanya terdapat satu helai daun maka tumbuhan tersebut memiliki
jenis daun ….
2. Bagian tumbuhan yang biasanya paling keras adalah ….
3. Tumbuhan padi memiliki bentuk tulang daun ….
4. Jambu dan mangga adalah contoh tumbuhan yang berbatang ….
5. Bambu adalah contoh tumbuhan yang memiliki akar ….
6. Bagian bunga yang merupakan alat kelaim jantan adalah ….
7. Bagian bunga yang sangat indah adalah ….
8. Bagian tumbuhan yang memiliki tangkai, kulit, dan biji adalah ….
9. Pisang adalah tumbuhan yang memiki akar ….
10. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan manusia untuk bahan banguanan adalah ….
C. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT INI DENGAN BENAR!
1. Sebutkan bentuk-bentuk daun pada tumbuhan!
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………
…
2. Sebutkan fungsi batang tumbuhan!
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………
164
Lampiran 7
RUBRIK PENILAIAN
A. Pilihan Ganda
No. Kunci Pedoman No. Kunci Pedoman No. Kunci Pedoman
Jawaban Penskoran Jawaban Penskoran Jawaban Penskoran
1. C Benar = 1 6. C Benar = 1 11. B Benar = 1
Salah = 0 Salah = 0 Salah = 0
2. B Benar = 1 7. B Benar = 1 12. A Benar = 1
Salah = 0 Salah = 0 Salah = 0
3. B Benar = 1 8. A Benar = 1 13. D Benar = 1
Salah = 0 Salah = 0 Salah = 0
4. C Benar = 1 9 A Benar = 1 14. B Benar = 1
Salah = 0 Salah = 0 Salah = 0
5. B Benar = 1 10. D Benar = 1 15. D Benar = 1
Salah = 0 Salah = 0 Salah = 0
Skor maksimal soal pilihan ganda = 15
B. ISIAN SINGKAT
No. Kunci Jawaban Pedoman No. Kunci Jawaban Pedoman
Penskoran Penskoran
1. Menyirip Benar = 2 6. Benang Sari Benar = 2
Salah = 0 Salah = 0
2. Batang Benar = 2 7. Kelopak bunga Benar = 2
Salah = 0 Salah = 0
3. Memanjang Benar = 2 8. Buah Benar = 2
Salah = 0 Salah = 0
4. Keras Benar = 2 9 Serabut Benar = 2
Salah = 0 Salah = 0
5. Serabut Benar = 2 10. Kayu Benar = 2
Salah = 0 Salah = 0
Skor maksimal soal pilihan ganda = 35
165
2. a. tempat tumbuhnya akar pada bagian pangkak batang. 3 = siswa mampu menjawab sesuai pernyataan dengan jelas
b. tempat tumbuhnya daun. dan lengkap
c. tempat tumbuhnya bunga. 2 = siswa mampu menjawab sesuai pernyataan dengan jelas
d. tempat tumbuhnya buah. tetapi kurang lengkap
e. tempat mengangkut makanan dan air dari akar ke
daun.
f. tempat menyimpan cadangan makanan.
Nilai
167
Lampiran 8
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR IPA SIKLUS I
No. Nomor Induk Siswa Nilai No. Nomor Induk Siswa Nilai
1. 632 73 21. 670 80
2. 637 73 22. 671 73
3. 638 73 23. 672 80
4. 640 80 24. 673 83
5. 641 73
6. 642 97
7. 650 80
8. 651 80
9. 652 80 Jumlah 2613
10. 654 83 Rata-rata 78,51
11. 655 73 ≥KKM 69,7%
12. 657 77 ≤KKM 30,3%
13. 658 80
14. 659 77
15. 660 80
16. 662 77
17. 665 70
18. 666 80
19. 667 83
20. 668 83
173
NAMA : ....................................
NOMOR : .....................................
Lampiran 9
d. Gantung
6. Tumbuhan yang memiliki akar hisap untuk menghisap makanan dari pohon yang ditumpangi,
adalah . . . .
a. Anggrek
b. Sirih
c. Benalu
d. Merica
8. Akar yang tumbuh dipermukaan air pada pohon bakau di pantai adalah . . . .
a. Akar gantung
b. Akar napas
c. Akar isap
d. Akar lekat
10. Jenis tumbuhan berikut yang memiliki batang tidak berkambium adalah . . . .
175
11. Bagian akar yang berfungsi untuk meyerap zat hara adalah . . . .
a. Tudung akar
b. Bulu akar
c. Cabang akar
d. Serabut akar
13. Yang berguna sebagai penopang dan peyimpan cadangan makanan pada tumbuhan adalah . . . .
a. Akar
b. Batang
c. Daun
d. Buah
SOAL URAIAN
1. Sebutkan bagian-bagian dari tumbuhan!
2. Tumbuhan yang mempunyai akar serabut yaitu ...
3. Jelaskan fungsi bunga pada tumbuhan!
4. Sebut dan jelaskan macam-macam daun!
5. Sebut dan jelaskan bagian–bagian yang dimiliki batang!
RUBRIK PENILAIAN
C. Pilihan Ganda
Nilai
178
Lampiran 10
No. Nomor Induk Siswa Nilai No. Nomor Induk Siswa Nilai
1. 632 83 21. 670 80
2. 637 80 22. 671 70
3. 638 73 23. 672 83
4. 640 87 24. 673 93
5. 641 -
6. 642 90
7. 650 87
8. 651 83
9. 652 87 Jumlah 2608
10. 654 90 Rata-rata 84,09
11. 655 87 ≥KKM 90,6%
12. 657 87 ≤KKM 9,4%
13. 658 87
14. 659 80
15. 660 90
16. 662 87
17. 665 77
18. 666 80
19. 667 90
20. 668 87
179
Lampiran 11
DAN SIKLUS II
NILAI
No. Nomor Induk Siswa
Pratindakan Siklus 1 Siklus 2
1. 632 60 73 83
2. 637 70 73 80
3. 638 64 73 73
4. 640 70 80 87
5. 641 58 73 -
6. 642 82 97 90
7. 650 72 80 87
8. 651 70 80 83
9. 652 70 80 87
10. 654 82 83 90
11. 655 70 73 87
12. 657 72 77 87
13. 658 76 80 87
14. 659 70 77 80
15. 660 76 80 90
16. 662 70 77 87
17. 665 72 70 77
18. 666 72 80 80
19. 667 80 83 90
20. 668 80 83 87
21. 670 70 77 80
22. 671 70 77 80
23. 672 85 90 100
180
24. 673 76 80 87
Jumlah 1737 1896 1959
Nilai Rata-rata 72,08 78,51 84,09
≥KKM 32,3% 69,7% 90,6%
≤KKM 67,7% 30,3% 9,4%
181
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
RANGKUMAN HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
(PROJECT BASED LEARNING)
Siklus 1 Siklus 2
No. Observer Observer Observer Observer Observer Observer
1 2 3 1 2 3
1. 1 1 1 1 1 1
2. 1 1 1 1 1 1
3. 1 1 1 1 1 1
4. 1 1 1 1 1 1
5. 1 1 1 1 1 1
6. 1 1 1 1 1 1
7. 1 1 1 1 1 1
8. 1 1 1 1 1 1
9. 0 0 0 1 1 1
10. 1 1 1 1 1 1
11. 1 1 1 1 1 1
12. 1 0 0 1 1 1
13. 1 1 1 1 1 1
14. 1 1 1 1 1 1
15. 1 1 1 1 1 1
16. 1 1 1 1 1 1
17. 1 1 1 1 1 1
18. 1 1 1 1 1 1
Jumlah 17 16 16 18 18 18
Persent 88,8% 100%
94,4% 88,8% 100% 100%
ase
181
Lampiran 15
Nama :
Nomor :
Petunjuk
Berilah tanda centang (√) sesuai dengan apa yang kamu rasakan setelah
mengikuti pelajaran IPA dengan metode pembelajaran berbasis eksperimen
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Saya merasa lebih semangat dan mendapatkan
tantangan dengan pembelajaran IPA berbasis
eksperimen
2. Saya berhasil mendapatkan ide membuat
eksperimen melalui tanya jawab dengan guru.
menyenangkan.
8. Dengan pembelajaran berbasis eksperimen, saya
belajar mempresentasikan hasil
diskusi kelompok dengan baik.
9. Saya senang dengan adanya pameran karya
sehingga saya bisa memberikan komentar pada
hasil karya orang lain.
10. Dengan pembelajaran berbasis proyek saya dapat
mengerjakan soal dengan lebih baik dan mudah.
27
Menyetujui,
Supervisor 1, Mahasiswa,
Lampiran 16
No. siswa
Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 0 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 0 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 0 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 0 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 6 10 10 10 - 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8 10 10 7 10 10 10 10 10 10
184
Lampiran 17
Lampiran 18
DOKUMENTASI
Siklus I
Kelompok 1 Kelompok 2
Kelompok 3 Kelompok 4
186
Siklus 2
Kelompok 1
Kelompok 2
187
Kelompok 3
Kelompok 4
188
Kelompok 1
Kelompok 2
189
Kelompok 3
Kelompok 4
190