1) Hormonal therapy is considered the first-line medical treatment for acute abnormal uterine bleeding without a known or suspected cause of bleeding. Options include intravenous conjugated equine estrogen, combined oral contraceptives, and oral progestins.
2) Studies have found that intravenous conjugated equine estrogen stops bleeding in 72% of patients within 8 hours compared to 38% given a placebo. Combined oral contraceptives and oral progestins used in multi-dose regimens are also commonly used and one study found bleeding stopped in 88% of women using oral contraceptives and 76% using medroxyprogesterone acetate within an average of 3 days.
3) Tranexamic acid, which
1) Hormonal therapy is considered the first-line medical treatment for acute abnormal uterine bleeding without a known or suspected cause of bleeding. Options include intravenous conjugated equine estrogen, combined oral contraceptives, and oral progestins.
2) Studies have found that intravenous conjugated equine estrogen stops bleeding in 72% of patients within 8 hours compared to 38% given a placebo. Combined oral contraceptives and oral progestins used in multi-dose regimens are also commonly used and one study found bleeding stopped in 88% of women using oral contraceptives and 76% using medroxyprogesterone acetate within an average of 3 days.
3) Tranexamic acid, which
1) Hormonal therapy is considered the first-line medical treatment for acute abnormal uterine bleeding without a known or suspected cause of bleeding. Options include intravenous conjugated equine estrogen, combined oral contraceptives, and oral progestins.
2) Studies have found that intravenous conjugated equine estrogen stops bleeding in 72% of patients within 8 hours compared to 38% given a placebo. Combined oral contraceptives and oral progestins used in multi-dose regimens are also commonly used and one study found bleeding stopped in 88% of women using oral contraceptives and 76% using medroxyprogesterone acetate within an average of 3 days.
3) Tranexamic acid, which
Source : ACOG. Management of Acute Abnormal Uterine Bleeding in
Nonpregnant Reproductive-Aged Women. 2013. Committee Opinion Marnach, Laughlin-Tomasso. Evaluation and Management of Abnormal Uterine Bleeding. 2019. Mayo Clinic Bukti terbatas dan pendapat ahli mendukung rekomendasi untuk pengobatan. Pilihan pengobatan untuk AUB akut tergantung pada stabilitas klinis, ketajaman (acuity) keseluruhan, dugaan etiologi perdarahan, keinginan untuk fertilitas di masa depan, dan masalah medis yang mendasarinya. Dua tujuan utama pengelolaan AUB akut adalah : 1) Untuk mengontrol episode perdarahan berat yang sedang terjadi dan 2) Untuk mengurangi kehilangan darah menstruasi pada siklus berikutnya. Terapi medis dianggap sebagai pengobatan awal yang lebih dipilih. Namun, situasi tertentu mungkin segera memerlukan manajemen bedah. Studi pengobatan AUB akut terbatas, dan hanya satu pengobatan (estrogen kuda terkonjugasi intravena [IV]) yang secara khusus disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk pengobatan AUB akut. Penting untuk memahami manajemen AUB akut. Setelah kontrol AUB akut, etiologi yang mendasari dapat ditentukan dengan menggunakan klasifikasi PALM-COEIN (polyp[s], adenomyosis, leiomyoma, malignancy, coagulopathy, ovulatory dysfunction, endometrial disorders, iatrogenic, and not yet classified).
TERAPI HORMON PADA ACUTE ABNORMAL UTERINE BLEEDING
Source : ACOG. Management of Acute Abnormal Uterine Bleeding in Nonpregnant Reproductive-Aged Women. 2013. Committee Opinion Management hormonal dianggap sebagai terapi medis lini pertama untuk pasien dengan AUB akut tanpa gangguan perdarahan yang diketahui atau dicurigai. Pilihan pengobatan termasuk estrogen kuda terkonjugasi IV, kontrasepsi oral kombinasi (OC), dan progestin oral. Dalam satu uji coba terkontrol secara acak dari 34 wanita, estrogen kuda terkonjugasi IV terbukti menghentikan pendarahan pada 72% peserta dalam waktu 8 jam pemberian dibandingkan dengan 38% peserta yang diobati dengan plasebo. Sedikit data yang ada mengenai penggunaan estrogen IV pada pasien dengan faktor risiko kardiovaskular atau tromboemboli. Kombinasi kontrasepsi oral dan progestin oral, yang digunakan dalam rejimen multi-dosis, juga biasa digunakan untuk AUB akut. Satu studi membandingkan peserta yang menjalani terapi dengan kontrasepsi oral yang diberikan tiga kali sehari selama 1 minggu dengan mereka yang menjalani terapi dengan medroksiprogesteron asetat yang diberikan tiga kali sehari selama 1 minggu untuk pengobatan AUB akut. Studi ini menemukan bahwa perdarahan berhenti pada 88% wanita yang menggunakan kontrasepsi oral dan 76% wanita yang menggunakan medroksiprogesteron asetat dalam waktu rata-rata 3 hari. Untuk semua pasien, kontraindikasi terapi ini perlu dipertimbangkan sebelum pemberian. Obat antifibrinolitik, seperti asam traneksamat, bekerja dengan mencegah degradasi fibrin dan merupakan pengobatan yang efektif untuk pasien dengan AUB kronis. Telah terbukti mengurangi perdarahan pada pasien sebesar 30-55%. Asam traneksamat efektif mengurangi perdarahan intraoperatif dan kebutuhan transfusi pada pasien bedah dan kemungkinan efektif untuk pasien dengan AUB akut, meskipun belum diteliti untuk indikasi ini. Para ahli merekomendasikan penggunaan asam traneksamat oral atau IV untuk pengobatan AUB akut. Desmopresin dapat membantu mengobati AUB akut pada pasien dengan penyakit von Willebrand jika pasien dapat merespon obat tersebut. Dapat diberikan melalui inhalasi intranasal, intravena, atau subkutan. Agen ini harus digunakan dengan hati-hati karena risiko retensi cairan dan hiponatremia dan tidak boleh diberikan pada pasien dengan perdarahan masif yang menerima resusitasi cairan IV karena masalah kelebihan cairan. Faktor rekombinan VIII dan faktor von Willebrand juga tersedia dan mungkin diperlukan untuk mengontrol perdarahan berat. Pasien dengan gangguan perdarahan atau kelainan fungsi platelet harus menghindari obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) karena efeknya pada agregasi platelet dan interaksinya dengan obat yang dapat mempengaruhi fungsi hati dan produksi faktor pembekuan darah.