Professional Documents
Culture Documents
Struktur Atom
Struktur Atom
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT.
Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-
Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang penulis beri judul ”STRUKTUR ATOM DAN
SISTEM PERIODIK UNSUR-UNSUR”.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua
ini bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan
kearah yang lebih baik lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak
meninggalkan celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun
kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh
penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis
mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………ii
Daftar Isi…………………………………………………………………….iii
Bab I PENDAHULUAN…………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….6
2.1.Struktur Atom…..………………………………………………………..6
2.3.Konfigurasi Elektron……………………………………………………26
4.1.Kesimpulan……………………………………………………………..40
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...41
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
membuktikan bahwa “atom” tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.
Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan
kemudian berhasil memodelkan atom.
Istilah atom pertama kali digunakan oleh kimiawan asal Inggris
bernama John Dalton (1766-1844), ketika ia mengajukan teori atomnya
pada tahun 1807. Dalton menyatakan bahwa semua unsur kimia tersusun
atas pertikel-partikel yang sangat kecil, yang disebut atom, yang tidak
bisa pecah saat zat-zat kimianya direaksikan. Satu lag pendapatnya yaitu
semua reaksi kimia merupakan akibat saling bergabungnya atau
terpisahnya atom-atom. Teori atom Dalton menjadi dasar untuk ilmu
pengetahuan modern.
Berdasarkan penjelasan diatas, electron, neutron dan proton
merupakan bagian terkecil dari atom, namun para ilmuan modern
berpendapat bahwa proton dan neutron tersusun atas partikel-partikel
yang lebih kecil lagi yang disebut kuark.
1.2 . Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Partikel Dasar Atom ?
2. Apa yang dimaksud Dasar Kuantum dan Model Atom Bohr?
3. Bagaimana Model Atom Mekanik Kuantum ?
4. Bagaimana Struktur Elektron Atom Poliatomik ?
5. Bagaimana Sistem Periodik Unsur ?
1.1 Tujuan
1.Agar dapat memahami Struktur Atom dan Sistem Periodik.
2. Untuk mengetahui perkembangan model atom
3.Agar Mahasiswa mampu menerapkan materi ini dalam sebuah
pembelajaran.
4.Agar bisa membedakan struktur atom dan sistem periodic
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 STRUKTUR ATOM
Perkembangan Model Atom :
1. Model Atom Dalton
a. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.
6
2. Model Atom Thomson
a.Setelah ditemukannya elektron oleh J.J Thomson, disusunlah model atom
Thomson yang merupakan penyempurnaan dari model atom Dalton.
b. Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar
elektron bagaikan kismis dalam roti kismis.
7
Gambar Model Atom Rutherford
4. Model Atom Niels Bohr
Model atomnya didasarkan pada teori kuantum untuk
menjelaskan spektrum gas hidrogen.
Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron
hanya menempati tingkat-tingkat energi tertentu dalam atom.
Menurutnya :
a. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya
beredar elektron-elektron yang bermuatan negatif.
b. Elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu
yang dikenal sebagai keadaan gerakan yang stasioner (tetap)
yang selanjutnya disebut dengan tingkat energi utama (kulit
elektron) yang dinyatakan dengan bilangan kuantum utama
(n).
c. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi akan
tetap sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan.
d. Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang
lebih rendah ke lintasan stasioner yang lebih tinggi jika
menyerap energi. Sebaliknya, jika elektron berpindah dari
lintasan stasioner yang lebih tinggi ke rendah terjadi
pelepasan energi.
e. Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron
menempati tingkat energi terendah (disebut tingkat dasar
= ground state).
Kelemahan Model Atom Niels Bohr :
1. Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang
mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum
atom atau ion yang berelektron banyak.
2. Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk
molekul melalui ikatan kimia.
8
Model Atom Niels Bohr
9
merupakan metode paling sederhana , dilakukan dengan
caramengamati ciri-ciri fisiknya.
2. BerdasarkanHukumTriadeDobereiner
Tahun 1817 Dobereiner menemukan adanya beberapa kelompok
tiga unsur yang memiliki kemiripan sifat, yang ada hubungannya
dengan massa atom. Kelompok ini dinamakan triade. Berdasarkan
eksperimennya disimpulkan bahwa berat atom unsur kedua hampir
sama atau mendekati berat rata-rata dari unsur sebelum dan
sesudahnya.
10
Golongan I A (alkali) terdiri dari unsur-unsur H, Li, Na, K, Rb,Cs,Fr
Golongan II A (alkali tanah) terdiri dari unsur-unsur Be, Mg,
K,Sr,Ba,Ra
Golongan III A ( aluminum) terdiri dari unsur-unsur B,Al,Ga,In,Tl
Golongan IV A (karbon) terdiri dariunsur-unsur C,Si,Ge,Sn,Pb
Golongan V A (nitrogen) terdiri dari unsur-unsur N,P,As,Sb,Bi
Golongan VI A (oksigen) terdiri dari unsur-unsur O,S,Se,Te,Po
Golongan VII A (halogen) terdiri dari unsur-unsur F,Cl,Br,I,At
Golongan VIII A (gas mulia) terdiri dari unsur-unsur
He,Ne,Ar,Kr,Xe,Rn
2.Periode
Perioda adalah lajur horisontal dalam sistem periodik modern terdiri dari 7
periode
Periode 1 (periode sangat pendek) berisi 2 unsur
Periode 2 (periode pendek) berisi 8 unsur
Periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur
Periode 4(periode panjang) berisi 18 unsur
Periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur
Periode 6 (periode sangat panjang ) berisi 32 unsur
Periode 7 (periode sangat panjang) berisi 28 unsur,belum lengkap
karena maksimum 32 unsur.
11
Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden
(1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar
X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896).
Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut :
12
Ia belajar di Bresiau dan nantinya di Helmholtz, di Berlin.
Goldstein bekerja di Observatorium Berlin dari tahun 1878-1890,
tetapi kebanyakan menghabiskan kariernya di Observatorium Potsdam,
dimana ia menjadi ketua di bagan astrofisika pada tahun 1927. Ia meninggal
pada tahun 1930 dan dikubur di Pemakaman Weibensee, Berlin.
Sejarah Penemuan Proton
Pada tahun 1886, Eugen Goldstein memodifikasi tabung sinar katode
dengan melubangi lempeng katodanya dan gas yang berada dibelakang
katode menjadi berpijar.
Peristiwa tersebut menunjukkan adanya radiasi yang berasal dari anode yang
menerobos lubang pada lempeng katode. Sinar ini disebut sinar anode atau
sinar positif.
13
Muatan 1 proton = 1,6 x 10−19 C
14
Menurut pengamatan Marsden, diperoleh fakta bahwa satu
diantara 20.000 partikel akan memebelok dengan sudut 90°
bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala tersebut, diperoleh beberapa kesimpulan
antara lain :
Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua
pertikel diteruskan. Berarti sebagian besar volume atom
merupakan ruang kosong.
Partikel yang mengalami pembelokkan ialah partikel yang
mendekati inti atom. Hal tersebut disebabkan keduanya
bermuatan positif.
Partikel yang dipantulkan ialah partikel yang tepat menabrak
inti atom.
Jumlah proton dalam int = jumlah electron yang mengelilingi
inti → atom bersifat netral.
Jari – jari atom kira- kira 10−8 cm
Jari – jari inti kira – kira 10−13 cm
Rutherford juga menduga bahwa didalam inti atom terdapat
partikel netral yang berfungsi untuk mengikat partikel-partikel
positif agar tidak saling menolak.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut,
Rutherford mengusulkan model atomnya yang menyatakan bahwa
atom terdiri atas inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif yang
dikelilingi oleh electron yang bermuatan negative.
a. Neutron
James Chadwick seorang fisikawan Inggris dianugerahi
Penghargaan Nobel dalam fisika tahun 1935 untuk ‘penemuan
15
neutron”. Dia adalah kepala dari tim Inggris yang bekerja di Proyek
Manhattan selama Perang Dunia II. Dia mendapat gelar
kebangsawanan di Inggris pada tahun 1945 untuk prestasi dalam
fisika. .
Para ilmuan menduga dalam inti atom masih terdapat partikel
dengan muatan lainnya yaitu netral dan beratnya merupakan selisih
antara massa atom dan jumlah massa proton dan electron. Dan 20
tahun kemudian, misteri itu akhrnya terpecahkan oleh seorang ilmuan
Inggris yang berhasil menemukan partikel neutron pada tahun 1932.
Percobaan tersebut dilakukan dengan cara menembakkan
sinar alfa bermuatan negative ke logam Berilium. Percobaan ini
mendeteksi adanya partkel tidak bermuatan yang disebut neutron.
Massa dari neutron itu sendri adalah 1,67 x 10−24 gram.
b. Electron
Joseph John (JJ) Thomson lahir di Inggris dan belajar di
Cambridge University, dimana ia kemudian menjadi professor.
Pada tahun 1906, ia memenangkan Hadiah Nobel dalam fisika
16
untuk penelitiannya tentang bagaimana gas listrik. Penelitian ini
juga menyebabkan penemuan electron.
Dalam penelitiannya, Thomson melewatkan arus melalui tabung sinar
katoda, sebuah tabung sinar katoda adalah tabung gelas yang hampir semua
udara telah dihilangkan. Ini berisi sepotong logam disebut elektroda pada
setiap ujung. Satu elektroda bermuatan negative dan dikenal sebagai katoda.
Elektroda lainnya bermuatan positif dan dikenal sebagai anoda. Ketika
tegangan tinggi arus listrik diterapkan pada ujung play, sinar katoda
perjalanan dari kaotda ke anoda.
Tabung sinar katoda dengan medan listrik tegak lurus dengan arah sinar
katode dan medan magnetik luar. Lambing U dan S menandakan kutub utara
dan selatan magnet. Sinar katoda yang menumbuk ujung tabung di A dengan
adanya medan listrik,di C adanya medan listrik dan di B dimana tidak ada
medan luar atau ketika pengaruh medan listrik dan medan magnetik saling
menghilangkan.
Pada tahun 1897, Thomson mengamati pelat katoda dan
pelat anoda dalam tabung hampa udara yang dialiri listrik
tegangan tinggi.
17
Thomson menemukan bahwa pelat katoda (elektroda
negative) memancarkan sinar yang bergerak menurut garis lurus
menuju pelat anoda (elektroda positif). Selain bergerak lurus, sinar
katoda juga memiliki sifat yang unik, yaitu dapat dibelokkan oleh
medan listrik menuju kutub positif.
Percobaan ini menunjukkan bahwa sinar dari pelat katoda merupakan
partikel penyusun atom bermuatan negative yang disebut electron.
18
Dia melakukan ini dengan menentukan berapa banyak sinar katoda
yang membelok ketika ia memberi variasi tegangan. Ia
menemukan bahwa massa partikel adalah 2000 kali lebih kecil dari
massa atom terkecil, yakni atom hidrogen. Singkatnya, Thomson
telah menemukan keberadaan partikel yang lebih kecil dari atom.
Ini membantah klaim Dalton bahwa atom adalah partikel terkecil
dari materi. Dari penemuan tersebut, Thomson juga
menyimpulkan bahwa electron adalah partikel dasar dalam atom.
Massa electron = 9,11 x 10−28 g.
a. Teori Roti Kismis
19
1.3Dasar Kuantum dan Model Atom Bohr
1.Dasar – dasar teori kuantum
Pengertian Dasar Teori Kuantum
Secara linguistic, kuantum [jamak: quanta], berasal dari bahasa Latin,
“quantus: yang berarti berapa banyak, atau ukuran banyak sesuatu, yang
juga menjadi asal kata kuantitas (quantity), memiliki arti lebih-kurang
sama dengan “qadarun” dalam bahasa Arab, yang berarti kadar atau
ukuran tertentu.
Secara terminology, kuantum [jamak: quanta] dalam fisika, mengandung
arti kantong, kadut, paket, atau bungkusan. Berdasarkan pada Teori
Kuantum (Quantum Theory, QT, QUT) dalam fisika, tenaga atau energi
hadir dalam satuan terpisah atau unit diskrit, sebagai paket energi yang
disebut kuantum. Sebagai missal, kuantum dari tenaga cahaya atau energi
radiasi elektromagnetik, dinamakan foton (photon), sedangkan dalam
konteks tertentu, kuantum dari energi nuklir, dinamakan meson.
Sejarah Dasar Teori Kuantum
Teori Kuantum bermula di 1900 ketika fisikawan Jerman, Max Karl Erns
Ludwig Planck (1858-1947), menjelaskan fenomena pancaran badan
hitam (black body radiation, BBE, BABOR), bahwa energi tak
dipancarkan secara rata dan sinambung, tapi terputus-putus dalam paket-
paket dengan jeda tertentu, yang disebutkan kuantum, sehingga disebut
Teori Kuantu Planck (Planck Quantum Theory, PQT, PLAQUT), dimana
kuantitas energi sebanding dengan suatu konstanta dan sebanding dengan
frekuensi radiasi atau berbanding terbalik dengan periode waktu radiasi,
yang dapat dinyatakan secara matematika dalam formula fisika.
E=h.f=h/T
Keterangan:
E : kuantitas energi radiasi, dalam unit Joule (J), 5 dimensi
20
H : konstanta Planck = 6,625.196 x 10−34 Joule/second (J/s) 6 dimensi
F : frekuensi radiasi, dalam unit Hertz (Hz) atau siklus per sekon (cps), 1
dimensi
T : perioda waktu radiasi, dalam unit second (s), 1 dimensi
Teori Kuantum Memiliki 3 Dasar
1. Sifat gelombang materi yang dikembangkan oleh De Broglie
(1924)
2. Perasamaan gelombang yang dikembangkan oleh Schrodinger
(1927)
3. Prinsip ketidakpastian yang dikembangkan oleh Heisenberg
(1927)
Model Atom Bohr I
Niels Bohr menyempurnakan teori Rutherford yang telah ada
sebelumnya.
Kelemahan teori atom Rutherford yaitu: tidak mampu untuk
menerangkan mengapa electron tidak jatuh ke inti atom sebagai akibat
gaya elektrostatik inti terhadap partikel.
Berdasarkan asas fisika klasik, electron sebagai partikel bermuatan bila
mengitari inti yang muatannya berlawanan, lintasannya akan berbentuk
spiral sehingga akhirnya jatuh ke inti.
Model Atom Bohr II
Pada tahun 1913, Niels Henrik David Bohr melalui percobaannya tentang
spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan
gambaran keadaan electron dalam menempati daerah disekitar inti atom.
Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori
klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck.
21
Model Atom Bohr III
a.Model atom bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti atom
berukuran sangat kecil dan bermuatan positif di kelilingi oleh electron,
yang mempunyai orbit (kulit atom)
22
Jika suatu atom dipanaskan atau disinari, electron akan menyerap
energi dalam bentuk foton cahaya yang sesuai sehingga berpindah ke
tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan itu disebut keadaan
tereksitasi.
Kelemahan Teori Atom Bohr
a. Melanggar asas-asas ketidakpastian Heisenberg karena electron
mempunyai jari-jari dan lintasan yang telah diketahui
b. Model atom Niels Bohr hanya dapat menerangkan spektrum
dari atom atau ion yang mengandung satu electron
c. Tidak dapat menjelaskan efek zeeman (tambahan garis-garis
spektrum jika atom-atom tereksitasi diletakan dalam bidang
magnet).
1.4 Model Atom Mekanika Kuantum
i. Dualisme Partikel
Dalam fisika dan kimia, dualitas gelombang-partikel
menyatakan bahwa cahaya dan benda memperlihatkan
sifatgelombang dan partikel. Konsep utama dalam mekanika
23
kuantum, dualitas menyatakan kekurangan konsep konvensional
seperti "partikel" dan "gelombang" untuk menjelaskan perilaku objek
kuantum.Ide awal dualitas berakar pada perdebatan tentang sifat cahaya
dan benda sejak 1600-an, ketika teori cahaya yang saling bersaing yang
diusulkan oleh Christiaan Huygens dan Isaac Newton.Melalui hasil kerja
Albert Einstein, Louis de Broglie dan lainnya, sekarang ini diterima bahwa
seluruh objek memiliki sifat gelombang dan partikel (meskipun fenomena
ini hanya dapat terdeteksi dalam skala kecil, seperti atom).
ii. Prinsip Ketidakpastian
Adalah werner Heisenberg,fisikawan asal jerman (1901-
1976) yang mengajukan ide ini.selain dari teori ketidakpastian ini,
Heisenberg juga berjasa banyak bagi perkembangan teori kuantum.
Misalnya,disertai doctornya mengenai mekanika gelombang,yang
diselesaikannya dalam usia 25 tahun. Heisenberg berhasil
merumuskan persamaan lain mekanika gelombang,sebuah persamaan
baru menggunakan matriks.Pada kemudian hari teorinya ini disebut
mekanika matriks.Berkat jasanya dalam perkembangan Teori
Kuantum dan Teori Fisika lainnya,werner Heisenberg dianugrahkan
hadiah Nobel Fisika tahun 1932.
Pada 1927, Heisenberg mengumumkan Teori Ketidakpatian. Isinya
adalah sebagai berikut;Ketika melakukan pengamatan terhadap posisi atau
kecepatan suatu objek, mustahil untuk mengukurnya secara akurat.
Ketidakpastian selalu akan muncul dalam pengamatan dan pengukuran dan
hasilnya tidak pernah melebihi seperempat konstanta Planck.
Heisenberg’s Uncertainty Principle [1927]
iii. Model Atom Mekanika Kuantum
Sebelumnya kita sudah membalas tentang dualisme
gelombang-partikel yang menyatakan bahwa sebuah objek dapat
berperilaku baik sebagai gelombang maupun partikel. Dalam skala
24
atomik, electron dapat kita tinjau sebagai gejala gelombang yang
tidak memiliki posisi tertentu di dalam ruang. Posisi sebuah electron
diwakili oleh kebolehjadian atau peluang terbesar ditemukannya
electron di dalam ruang.
Demi mendapatkan penjelasan yang dilengkap dan umum dari
struktur atom, prinsip dualism gelombang partikel digunakan. Disini
gerak electron digambar sebagai gejala gelombang. Persamaan
dinamika Newton yang sedianya digunkan untuk menjelaskan gerak
electron digantikan oleh persamaan Schrodinger yang menyatakan
fungsi gelombang untuk electron. Model atom yang didasarkan pada
prinsip ini disebut model atom mekanika kuantum.
Persamaan Schrodinger untuk electron di dalam atom dapat
memberikan solusi yang dapat diterima apabila ditetapkan bilangan
bulat untuk tiga parameter yang berbeda yang menghasilkan tiga
bilangan kuantum. Ketiga bilangan kuantum ini adalah bilangan
kuantum utama,orbital,dan magnetik. Jadi, gambaran electron di
dalam atom diwakili oleh seperangkat bilangan kuantum ini.
Konfigurasi Elektron.
25
proporsional terhadap kuadrat nilai absolut fungsi gelombang pada titik
tersebut.
26
Subkelopak elektron merupakan sekelompok orbital-orbital yang
mempunyai label orbital yang sama, yakni yang memiliki
nilai n dan l yang sama. Sehingga tiga orbital 2p membentuk satu
subkelopak, yang dapat menampung enam elektron. Jumlah elektron
yang dapat ditampung pada sebuah subkelopak berjumlah 2(2l+1);
sehingga subkelopak "s" dapat menampung 2 elektron, subkelopak "p" 6
elektron, subkelopak "d" 10 elektron, dan subkelopak "f" 14 elektron.
Asas Aufbau
Asas Aufbau (berasal dari Bahasa Jerman Aufbau yang berarti
"membangun, konstruksi") adalah bagian penting dalam konsep
konfigurasi elektron awal Bohr. Terdapat maksimal dua elektron yang
dapat diisi ke dalam orbital dengan urutan peningkatan energi orbital:
orbital berenergi terendah diisi terlebih dahulu sebelum elektron
diletakkan ke orbital berenergi lebih tinggi.
Asas ini bekerja dengan baik (untuk keadaan dasar atom-atom) untuk
18 unsur pertama; ia akan menjadi semakin kurang tepat untuk 100 unsur
sisanya. Bentuk modern asas Aufbau menjelaskan urutan energi orbital
berdasarkan kaidah Madelung, pertama kali dinyatakan oleh Erwin
Madelung pada tahun 1936.[6][n 2]
27
2. Apabila terdapat dua orbital dengan nilai n+l yang sama, maka
orbital yang pertama diisi adalah orbital dengan nilai n yang
paling rendah.
Sehingga, menurut kaidah ini, urutan pengisian orbital adalah sebagai
berikut:
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
Asas Aufbau dapat diterapkan, dalam bentuk yang dimodifikasi,
ke proton dan neutron dalam inti atom.
Tabel periodik
28
Kelemahan asas Aufbau
Asas Aufbau begantung pada postulat dasar bahwa urutan energi
orbital adalah tetap, baik untuk suatu unsur atau di antara unsur-unsur
yang berbeda. Ia menganggap orbital-orbital atom sebagai "kotak-kotak"
energi tetap yang mana dapat diletakkan dua elektron. Namun, energi
elektron dalam orbital atom bergantung pada energi keseluruhan elektron
dalam atom (atau ion, molekul, dsb). Tidak ada "penyelesaian satu
elektron" untuk sebuah sistem dengan elektron lebih dari satu, sebaliknya
yang ada hanya sekelompok penyelesaian banyak elektron, yang tidak
dapat dihitung secara eksak[n 4] (walaupun terdapat pendekatan
matematika yang dapat dilakukan, seperti metode Hartree-Fock).
Ionisasi logam transisi
Aplikasi asas Aufbau yang terlalu dipaksakan kemudan
menghasilkan paradoks dalam kimia logam
transisi. Kalium dan kalsium muncul dalam tabel periodik sebelum
logam transisi, dan memiliki konfigurasi elektron [Ar] 4s1 dan
[Ar] 4s2 (orbital 4s diisi terlebih dahulu sebelum orbital 3d). Hal ini
sesuai dengan kaidah Madelung, karena orbital 4s memiliki nilai n+l = 4
(n = 4, l = 0), sedangkan orbital 3d n+l = 5 (n = 3, l = 2).
Namun kromium dan tembaga memiliki konfigurasi elektron
[Ar] 3d 4s dan [Ar] 3d 4s (satu elektron melewati pengisian orbital 4s
5 1 10 1
29
Fenomena ini akan menjadi paradoks hanya ketika diasumsikan
bahwa energi orbital atom adalah tetap dan tidak dipengaruhi oleh
keberadaan elektron pada orbital-orbital lainnya. Jika begitu, maka
orbital 3d akan memiliki energi yang sama dengan orbital 3p, seperti
pada hidrogen. Namun hal ini jelas-jelas tidak demikian.
Pengecualian kaidah Madelung lainnya
Terdapat beberapa pengecualian kaidah Madelung lainnya untuk
unsur-unsur yang lebih berat, dan akan semakin sulit untuk menggunakan
penjelasan yang sederhana mengenai pengecualian ini. Adalah mungkin
untuk memprediksikan kebanyakan pengecualian ini menggunakan
perhitungan Hartree-Fock, yang merupakan metode pendekatan dengan
melibatkan efek elektron lainnya pada energi orbital. Untuk unsur-unsur
yang lebih berat, diperlukan juga keterlibatan efek relativitas
khusus terhadap energi orbital atom, karena elektron-elektron pada
kelopak dalam bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya.
Secara umun, efek-efek relativistik ini cenderung menurunkan energi
orbital s terhadap orbital atom lainnya.
Konfi Konfi
Konfig
guras guras
Unsu urasi Unsu
Z i Unsur Z Z i
r elektro r
elektr elektr
n
on on
[Kr] [Rn]
3 Lantan 5 [Xe] Aktini 8
Itrium 5s2 4d 7s2 6d
9 1 um 7 6s2 5d1 um 9 1
30
d1 2
[Rn]
Neodi 6 [Xe] Urani 9
7s2 5f
mium 0 6s2 4f4 um 2 3 1
6d
[Rn]
Prome 6 [Xe] Neptu 9
7s2 5f
tium 1 6s2 4f5 nium 3 4 1
6d
[Rn]
Samari 6 [Xe] Pluto 9
7s2 5f
um 2 6s2 4f6 nium 4 6
[Rn]
Europi 6 [Xe] Ameri 9
7s2 5f
um 3 6s2 4f7 sium 5 7
[Xe] [Rn]
Gadoli 6 Kuriu 9
6s2 4f7 5 7s2 5f
nium 4 1 m 6 7 1
d 6d
[Rn]
Terbiu 6 [Xe] Berke 9
7s2 5f
m 5 6s2 4f9 lium 7 9
31
[Kr] [Xe]
Zirko 4 Hafniu 7
5s 4d
2
6s2 4f14
nium 0 2 m 2
5d2
[Xe]
Niobi 4 [Kr] 5 Tantal 7
6s2 4f14
um 1 s 4d
1 4
um 3
5d3
Molib [Xe]
4 [Kr] 5 Tungst 7
denu 6s2 4f14
2 s1 4d5 en 4
m 5d4
[Kr] [Xe]
Tekne 4 Reniu 7
5s2 4d 6s2 4f14
sium 3 5 m 5
5d5
[Xe]
Ruten 4 [Kr] 5 Osmiu 7
6s2 4f14
ium 4 s1 4d7 m 6
5d6
[Xe]
Rodiu 4 [Kr] 5 Iridiu 7
6s2 4f14
m 5 s 4d
1 8
m 7
5d7
32
4 [Kr] 5 7 [Xe] 6s1
Perak Emas
7 s1 4d10 9 4f14 5d10
[Kr] [Xe]
Kadm 4 8
5s2 4d Raksa 6s2 4f14
ium 8 10 0
5d10
[Kr] [Xe]
Indiu 4 Taliu 8
5s2 4d 6s2 4f14
m 9 10 1 m 1
5p 5d10 6p1
33
Golongan utama (Golongan A), pada golongan ini electron valensi
menempati subkulit s atau subkulit s dan p.
Golongan transisi (Golongan B), pada golongan ini electron valensi
menempati subkulit s dan d.
Untuk lantanida dan aktinida, elektron valensi menempati subkulit s
dan f. Tapi jumlahnya tidak menentukan golongan, karena lantanida
dan aktinida tidak mempunyai golongan.
Jika pengamatan kalian pada kegiatan mandiri benar, maka
akan diketahui adanya hubungan antara konfigurasi electron atom
unsur-unsur dengan sistem periodik, baik mengenai golongan
maupun periodenya. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem
periodik dapat digunakan untuk meramalkankonfigurasi elektron
atom unsur-unsur.
Pembagian unsur-unsur menurut blok s , p, d, dan f
Tabel : Hubungan antara Elektron Valensi dan Golongan dalam Sistem
Periodik
34
Blok s. Unsur yang mempunyai konfigurasi elektron terluar pada
orbital s terletak pada golongan IA dan IIA, kecuali unsure H dan He.
Unsur-unsur ini merupakan logam yang reaktif. Misal konfigurasi
elektron terluar adalah nsx, maka unsure tersebut terletak pada
golongan xA.
Blok p. Unsur yang mempunyai konfigurasi elektron terluar pada
orbital p, terdapat dalam golongan IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan
VIII. Golongan unsur-unsur ini meliputi logam, metaloid, dan non
logam. Misal konfigurasi elektron terluar adalah npy, maka unsure
tersebut terletak pada golongan (2 + y)A.
Blok d. Konfigurasi elektron terluar d terdapat dalam unsurunsur
transisi, yaitu golongan IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan
IIB. Misal konfigurasi elektron terluar adalah nsx (nd)z, maka
unsur tersebut terletak pada golongan (x + z)B. Jika:
a. x + z = 8, x + z = 9, dan x + z = 10, maka unsur terletak pada
golongan VIIIB;
b. x + z = 11, maka unsur terletak pada golongan IB;
c. x + z = 12, maka unsur terletak pada golongan IIB.
Blok f . Blok f merupakan golongan unsur lantanida dan aktinida.
Golongan ini disebut juga golongan transisi dalam.
35
A.Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom
dan menunjukan ukuran suatu atom. Jari-jari atom sukar diukur
sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara
mengukur jarak inti antar dua atom yang berikatan sesamanya.
Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas
cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke atas,
kulit elektron semakin kecil. Dalam suatu periode, semakin ke
kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi
karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron
semakin banyak,
36
C. Keelektronegatifan
37
E. Kereaktifan
F. Afinitas Elektron
38
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
39
DAFTAR PUSTAKA
http://www.danielnugroho.com/science/prinsip-ketidakpastian-heisenberg/
http://ardyansyah10.co.id/2014/03/struktur-atom-sistem-periodik-dan.html
https://marisahintya.wordpress.com
https://ekaaidha.wordpress.com
dokumen.tips/documents/partikel-dasar-penyusun-atom.html
40
41