You are on page 1of 12

PRINSIP-PRINSIP KERJA PROFESIONAL

Dosen Pengampu :

Paramita N, M.Pd, Kons

Disusun oleh:

Risqi Rahmadila 21.0301.0012

Septiana Rochmawati 21.0301.0013

Elena Damayanti Yudi Murwanto 21.0301.0014

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya yang
telah memberikan limpahan nikmat dan sehat sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas untuk memenuhi nilai mata kuliah Pengembangan Profesi Bimbingan
Konseling yang diampu oleh Ibu Paramita N, M.Pd, Kons dengan sebaik
mungkin.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Paramita N, M.Pd, Kons


selaku dosen mata kuliah Pengembangan Profesi Bimbingan Konseling yang telah
memberikan tugas ini kepada kami, sehingga kami dapat menambah pengetahuan
bagi kami.
Penulis memohon maaf karena menyadari makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, sekiranya ada kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca dapat bermanfaat untuk kedepanyya. Semoga para pembaca
bisa mendapatkan manfaat dari makalah yang penulis buat ini.

Magelang, 09 Oktober 2022

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

BAB l PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1

C. Tujuan Masalah ......................................................................................... 2

BAB ll PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Profesi dan Profesional .............................................................................. 3

B. Prinsip-Prinsip Kerja Profesional ............................................................ 5

C. Prinsip-Prinsip Etika Profesi .................................................................... 6

D. Terapan Etika Profesi dalam Dunia Pekerjaan ...................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 8

A. Kesimpulan ................................................................................................. 8

B. Saran ........................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9

iii
BAB l
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profesionalisme merupakan sikap profesional yang berarti melakukan


sesuatu sebagai pekerjaan pokok sebagai profesi dan bukan sebagai pengisi
waktu luang atau sebagai hobi belaka. Seorang profesional mempunyai
kebermaknaan ahli dengan pengetahuan yang dimiliki dalam melayani
pekerjaannnya. Memberikan layanan pekerjaan secara terstruktur dan ini
dapat dilihat dari tugas personal yang mencerminkan suatu pribadi yaitu
terdiri dari konsep diri, ide yang muncul dari diri sendiri dan realita atau
kenyataan dari diri sendiri.

Profesionalisme adalah suatu terminologi yang menjelaskan bahwa


setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seorang yang mempunyai
keahlian dalam bidangnya atau profesinya. Seseorang akan menjadi
profesional bila ia memiliki pengetahuan dan keterampilan bekerja dalam
bidangnya. Dan seorang profesional guru harus memiliki kompetensi
keguruan yang cukup. Kompetensi keguruan itu tampak pada kemampuannya
menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sebagai guru, mampu
mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran yang
menarik dan interaktif, disiplin, jujur dan konsisten.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari profesional?
2. Apa saja prinsip-prinsip kerja profesional?
3. Apa sajakah prinsip-prinsip etika profesi?
4. Bagaimana Terapan Etika Profesi Dalam Dunia Pekerjaan?
5. Bagaimana pentingnya berperilaku profesional dalam kerja?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian profesional.
2. Dapat mengetahui prinsip-prinsip kerja profesional.
3. Dapat mengetahu prinsip-prinsip etika profesi.
4. Untuk mengetahui Terapan Etika Profesi Dalam Dunia Pekerjaan.
5. Untuk mengetahui pentingnya berperilaku profesiona dalam kerja.

2
BAB ll
PEMBAHASAN

A. Profesi dan Profesional

Profesi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bidang


pekerjaan yang dilandasi pendidikan (keterampilan,kejuruan, sebagainya)
tertentu.

Ciri-ciri profesi adalah sebagai berikut:

1) Pekerjaan itu mempunyai fungsi dan signifikasi sosial karena diperlukan


mengabdi kepada masyarakat.
2) Profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh lewat pendidikan
dan Latihan yang “lama” dan intensif serta dilakukan dalam Lembaga
tertentu yang secara sosial dapat dipertanggungjawabkan.
3) Profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu, bukan hanya sekedar serpihan
atau hanya commonsense.
4) Ada kode etik yang menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sanksi
yang tegas dan jelas terhadap pelanggaran kode etik. Pengawasan
terhadap ditegakkannya kode etik dilakukan oleh organisasi profesi.
Sebagai konsekwensi dari layanan yang diberikan kepada masyarakat,
maka anggota profesi secara perorangan atauupun kelompok mendapat
imbalan finansial atau mareriil.

Profesional adalah seseorang yang melakukan sebuah pekerjaan


tertentu dengan mengandalkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki yang
berhubungan dengan bidang pekerjaan tersebut. Selain itu, seseorang yang
profesional mempunyai komitmen yang tinggi atas pekerjaan yang dijalani.

Komitmen tinggi yang dimaksud yaitu melibatkan diri dan pikiran


secara tekun untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Singkatnya, profesional

3
adalah orang yang menekuni bidang pekerjaan sesuai dengan keahliannya.
Sikap profesional ini tentu penting dan dibutuhkan dalam dunia kerja.
Dengan demikian, pekerjaan dapat selesai dengan tepat waktu dan hasil yang
maksimal.

Pengertian profesional menurut para ahli:

1. Kusnanto
Profesional merupakan sesorang yang memiliki kompetensi dalam
suatu pekerjaan tertentu.
2. Oerip S. Poerwopoespito
Profesional ialah salah satu sikap yang mengacu pada peningkatan
kualitas profesi.
3. Hary Suwanda
Profesional adalah seseorang yang ahli pada bidangnya dan
mengandalkan keahliannya tersebut sebagai matapencahariannya.
4. Sudjana
Profesional yaitu sebuah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh
mereka yang tsecara khusus disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan
yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat atau tidak
memperoleh pekerjaan lainya.

Dapat di simpulkan bahwa profesional merupakan orang yang


menyandang suatu pekerjaan atau jabatan yang dilakukan dengan keahlian
atau keterampilan tinggi.

Terdapat tiga watak kerja seorang professional, yakni:

1. Kerja seorang professional ini beritikad untuk merealisasi kebajikan


demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya
tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil.
2. Kerja seorang professional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis
yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan
dan/atau melatihan yang panjang, ekslusif dan berat.

4
3. Kerja seorang professional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas
moral harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa
kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama di dalam sebuah
organisasi profesi

Ada beberapa ciri profesionalisme, yaitu:

a. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil


(perfect result), sehingga kita di tuntut untuk selalu mencari
peningkatan mutu.
b. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang
hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan.
c. Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak
mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai.
d. Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan
oleh “keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan
kenikmatan hidup.
e. Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan,
sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi

B. Prinsip-Prinsip Kerja Profesional


1. Tanggung Jawab
Maksud dari prinsip ini adalah bahwa semua profesional wajib
bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan. Sebagai profesional,
kamu juga harus siap bertanggung jawab terhadap dampak dari
keputusan dan apa pun yang dibuat dalam pekerjaan pada kehidupan
orang lain dan juga masyarakat umum.
2. Keadilan
Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa
yang menjadi haknya. Didalam menjalankanprofesinya setiap orang

5
profesional tidak boleh melanggar hak orang lain atau pihak lain,
lembaga atau negara.
3. Otonomi
Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan
diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya. Hal ini juga berarti
seorang profesional memiliki hak untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu berdasarkan kode etik profesi yang berlaku.
4. Prinsip integritas moral
Dalam etika profesi, integritas moral sangat penting karena
merupakan kualitas kejujuran dan prinsip moral yang dilakukan secara
konsisten sebagai seorang profesional. Sebagai seorang profesional,
kamu harus ingat untuk menjaga kepentingan profesi, diri sendiri, dan
juga memikirkan kepentingan masyarakat.

C. Prinsip-Prinsip Etika Profesi


1. Tanggung Jawab.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional
hendaklah melaksanakan pertimbangan profesional dan moral seluruh
keluarga.
2. Kepentingan Publik.
Harus menerima kewajiban untuk bertindak dalammelayani
kepentingan public dan menghormati kepercayaan publik.
3. Integritas.
Untuk mempertahankan dan memperluas publik maka harus
melaksanakan seluruh tanggung jawab profesional.
4. Obyektiv itas dan Independent.
Seseorang profesional harus mampumempertahankan obyektifitas
dan bebas dari konflik.
5. Kecermatan dan Keseksamaan.
Anggota harus mengamati standar teknis dan standar etnik profesi.

6
6. Lingkup dan Sifat Produk Jasa.
Seseorang profesional dalam praktik publik harus mengamati prinsip
perilaku profesional dalam menentukanlingkup dan sifat produk dan jasa
yang diberikan.

D. Terapan Etika Profesi dalam Dunia Pekerjaan


Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui
rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk
mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika
pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan
apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika
ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan
demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan
aspek atau sisi kehidupan manusia.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Profesional merupakan sebuah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan
oleh orang demgan keahlian atau keterampilan tinggi. Prinsip-prinsip kerja
professional berisi tentang tanggung jawab, keadilan, otonomi, serta prinsip
integritas moral. Sedangkan prinsip-prinsip etika professional berisi tentang
tanggung jawab, kepentingan publik, integritas, obyektivitas dan
Independent, kecermatan dan keseksamaan, serta lingkup dan sifat produk
jasa. Etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara
tepat dalam menjalani Tindakan sehari-hari.

B. Saran
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau profesi, seseorang tidak hanya
mengandalkan keprofesionalan atau keahliannya saja, namun hendaklah
diimbangi dengan menjalankan etika profesi. Dengan begitu, orang tersebut
dapat layak disebut sebagai seseorang yang profesional

8
DAFTAR PUSTAKA

Eliza, Delfi. dkk. (2022). Studi Deskriptif Peofesionallisme Guru PAUD


Beerdasarkan Prinsip-Prinsip Profesional Guru pada Undang-Undang No.
14 Tahun 2005. Jurnal Basicedu , 1-9.

Mustofa. (2007). Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru di Indonesia.


Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 76-88.

Sahaka, A. (2019). Profesi, Profesional, dan Pekerjaan. Jurnal Teknologi


Pendidikan Madrasah, 61-69.

Suwinardi. (2017). Profesionalisme dalam Bekerja. Jurnal Polines, 81-85.

You might also like