Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
BONA EIRENE MANGAPE
61 60505 17 0302
i
LEMBAR PERSETUJUAN JUDUL TUGAS AKHIR
Judul Tugas Akhir ini diajukan sebagai bagian dari kurikulum jenjang
pendidikan Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Sipil pada Fakultas Teknik
Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Sipil
ii
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan untuk dipertahankan di depan Tim Penguji Ujian
Tugas Akhir sebagai bagian dari kurikulum jenjang pendidikan Strata Satu (S1)
Program Studi Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia
Paulus Makassar.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Sipil
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena kasih
sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Fakultas Teknik
penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual. Untuk itu pada
1. Bapak Dr. Ir. Musa B. Palungan, MT. Selaku Dekan Fakultas Teknik,
2. Bapak Ir. Robert Mangontan, MT. selaku ketua Prodi Teknik Sipil Universitas
5. Ibu Dr. Ir. Josefine E. Latupeirissa, MT selaku dosen pembimbing I dan Ibu Ir.
meluangkan waktunya serta memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap
iv
6. Kedua orang tua, Bapak Bangun Mangape dan Ibu Openi Karangan Bamba
beserta saudara saya Beryl Einstein Mangape, Bryan Mangape, dan Brio
Mangape yang selalu memberikan doa dan dukungan yang tiada hentinya
7. Seluruh teman-teman Tower Crane 2017 yang telah banyak membantu dan
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
v
BONA EIRENE MANGAPE
ABSTRAK
Dalam dunia konstruksi masih banyak ditemukan proyek-proyek pembangunan
gedung yang pelaksanaannya tidak sesuai waktu yang ditentukan dikarenakan
adanya faktor-faktor lain yang menyebabkan penyelesaian proyek tidak sesuai
waktu yang dijadwalkan. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi penerapan
manajemen waktu pada proyek konstruksi bangunan gedung Ciputra School of
Business yang mengalami keterlambatan pada beberapa sub bagian pekerjaan,
sehingga dapat mengantisipasi dan menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan
resiko keterlambatan waktu pelaksanaan proyek sehingga pelaksanaan proyek
dapat selesai tepat waktu. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung
dan wawancara terhadap pelaksana proyek. Metode Analisa deskriptif digunakan
untuk mengetahui masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilaksanakan.
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pihak kontraktor, sudah baik dalam
menerapkan aspek-aspek manajemen waktu. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan tuntas. Dapat dilihat dari kemajuan progress prestasi pekerjaan yang
melampaui progress prestasi yang ditetapkan dalam time schedule, yaitu pada bulan
ketiga persentase deviasi sebesar 1.085% dan pada bulan keenam sebesar 1,324%
adapun alternatif penyelesaian yang penyelesaian yang disarankan yaitu kontraktor
perlu melakukan percepatan dengan melakukan pekerjaan secara paralel dengan
metode percepatan fast tracking agar target mingguan dan bulanan terpenuhi.
vi
BONA EIRENE MANGAPE
ABSTRACT
In the world of construction, there are still many building construction projects
whose implementation is not according to the specified time due to other factors
that cause the completion of the project not according to the scheduled time.
Therefore it is necessary to evaluate the implementation of time management in the
Ciputra School of Business building construction project which is experiencing
delays in several sub-sections of work, so as to anticipate and avoid things that can
cause the risk of delays in project implementation time so that project
implementation can be completed on time. . This research was conducted by means
of direct observation and interviews with project implementers. Descriptive
analysis method is used to find out the problems that exist at the time the research
was carried out. From the results of the analysis, it can be seen that the contractor
is good at implementing time management aspects. So that the work can be
completed completely. It can be seen from the progress of work performance
progress that exceeds the achievement progress set in the time schedule, namely in
the third month the percentage deviation is 1.085% and in the sixth month it is
1.324% as for alternative solutions which are suggested solutions, namely the
contractor needs to accelerate by doing work in parallel. with the fast tracking
acceleration method so that weekly and monthly targets are met.
vii
DAFTAR ISI
SKRIPSI .................................................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
xi
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 20
C. Gambaran Umum Lokasi Proyek............................................................ 20
D. Pengumpulan Data .................................................................................. 21
E. Tahapan dan Prosedur Penelitian ............................................................ 21
F. Analisa Data ............................................................................................ 23
1. Metode Analisa Deskriptif ................................................................. 23
2. Metode Wawancara ............................................................................ 23
A. Kesimpulan ............................................................................................. 33
B. Saran ....................................................................................................... 33
L A M P I R A N .................................................................................................. 32
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
juga dengan pembangunan diseluruh wilayah Indonesia yang semakin hari semakin
tergantung dengan besarnya ukuran dan biaya dari proyek tersebut. Dalam hal ini
yang baik, biaya yang ekonomis dan penjadwalan yang tepat waktu sesuai dengan
Untuk mencapai suatu pembangunan proyek yang baik dan maksimal dari
sumber daya yang ada, maka sangat diperlukan suatu manajemen waktu yang
sedemikin rupa agar memiliki efisiensi dan efektivitas yang sempurna dalam
pengelolaan proyek. Semua itu untuk mencapai suatu hasil pembangunan yang
memenuhi kriteria waktu, serta biaya dan mutu pada suatu pengelolaan proyek.
tidak sesuai waktu yang dijadwalkan, maka diperlukan suatu analisa tentang
2
kontraktor, sehingga dapat mengetahui kelemahan yang dilakukan selama ini, yang
menjadi lebih baik lagi dalam mengendalikan manajemen waktu suatu proyek
pembangunan.
proyek yang sedang dibangun dalam Kawasan Center Point of Indonesia yang
terletak di jalan Metro Tanjung Bunga Makassar. Pada proyek ini mengalami
waktu pelaksanaan.
Mengacu pada hal tersebut di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul
BUSINESS.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Batasan Masalah
lingkup penelitian hanya pada bagian pekerjaan struktur sampai pekerjaan arsitek.
E. Manfaat Penelitian
F. Sistematika Penulisan
digunakan dengan membagi kerangka penulisan dalam bab dan sub bab dengan
maksud agar lebih jelas dan mudah dimengerti, dimana masing-masing berisi :
BAB I : PENDAHULUAN
Untuk bab ini berisi semua dasar teori yang mendasari masalah
yang diteliti.
dan pembahasannya
saran.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Proyek Konstruksi
material, peralatan, dan modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi
sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan (Husen, 2011). Proyek adalah
sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir
serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi organisasi sehingga
membutuhkan bermacam keahlian (skills) dari berbagai profesi dan organisasi (PT.
PP, 2003).
Dari pengertian di atas terlihat bahwa ciri pokok proyek adalah sebagai
berikut :
2. Proyek memiliki sifat sementara, yaitu telah jelas titik awal mulai dan
selesai.
3. Biaya, waktu, dan mutu dalam pencapaian tujuan dan sasaran tersebut telah
ditentukan.
B. Industri Konstruksi
bangunan, arsitek dan insinyur sipil, sementara material yang dibutuhkan struktur,
dan properti lain. Atas dasar itu, industri konstruksi lebih ditekankan pada aspek-
suatu negara (Widiasanti & Lenggogeni, 2013). Sektor-sektor berbeda dari industri
pendapatan per kapita dunia, yaitu sekitar 1/10 dari GDP dunia;
penyerapan tenaga kerja yang lebih besar, yaitu sekitar 7% dari seluruh
dunia yang membuat industri ini menjadi sektor terbesar dalam penyerapan
energi.
1. Kontruksi Gedung
2. Konstruksi Teknik
didesain secara khusus oleh ahli dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan
dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu konstruksi jalan dan konstruksi berat.
3. Konstruksi Industri
dalam manufaktur dan proses produksi. Dalam beberapa kasus, kontraktor dan
C. Manajemen Waktu
proyek beserta durasi dan penggunaan sumber daya (Husen, 2011). Dari semua
informasi dan data yang telah diperoleh, dilakukan proses penjadwalan sehingga
akan ada output berupa format-format laporan lengkap mengenai indikator progress
tidak.
8
tertentu.
kemajuan aktual proyek. Bila ada indikasi waktu terlambat dari yang
direncanakan, maka hal itu dapat dikoreksi dengan menjadwal ulang proyek
dikoreksi, caranya dengan memperbarui data dan informasi agar kinerja waktu
sebagai berikut:
daya dan penjadwalan ulang serta merelokasi sumber daya agar lebih efektif
dan efisien.
Pengelolaan proyek yang cukup besar, masalah sumber daya merupakan objek
Perencanaan sumber daya yang matang dan cermat sesuai kebutuhan logis
proyek akan membanru pencapaian sasaran dan tujuan proyek secara maksimal,
dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi. Keburuhan sumber daya pada
tiap-tiap proyek tidak selalu sama, bergantung pada skala, lokasi serta tingkat
10
pengelolaan proyek sehingga kualitas sumber daya, jumlah serta biaya yang harus
konsekuensi logis yang berlaku dalam proyek. Perencanaan sumber daya dengan
metode yang benar dan evaluasi yang kontinu akan memberikan tingkat efektivitas
dan efisiensi tinggi, sehingga hasil yang dicapai memuaskan pemilik proyek serta
Dalam menentukan alokasi sumber daya unruk proyek, beberapa aspek yang
Sumber daya manusia yang ada pada suatu proyek dapat dikategorikan
sebagai tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap. Pembagian kategori
11
pembayaran gaji tetap setiap bulannya dan diberi beberapa fasilitas lain
dalam suatu proyek, kondisi kerja serta kondisi peralatan perlu diidentifikasi
a. Medan Kerja
b. Cuaca
e. Fungsi peralatan
lainnya. Oleh karena iru, dikenal pula istilah /ust in Time di mana
12
material dari batching plant ke proyek sering menemui kendala waktu. Mutu
khusus tersebut.
Keuangan proyek perlu dikelola dengan hati-hati agar pada akhir proyek,
yang diharapkan. Aliran kas masuk dan kas keluar harus terlapor dengan
informasi yang akurat dan dapat diaudit dengan tingkat kewajaran yang
3 bagian, yaitu:
13
adalah:
a. Act of God, seperti gangguan pada alarm antara lain gempa bumi, banjir,
c. Cuaca menjadi tidak bersahabat dan melebihi kondisi normal maka hal ini
(execusing delay).
client, kontraktor berhak atas perpanjangan waktu dan claim atas keterlambatan
delay adalah :
Dengan demikian pihak owner client dapat meminta monetary damages untuk
Organisasi proyek biasanya adalah bagian dari organisasi yang lebih besar
seperti pemerintah, institusi, badan atau lembaga atau dapat juga dengan skala lebih
membutuhkan suatu organisasi yang kuat dengan program, visi dan misi dan tujuan
yang jelas, sehingga kegiatan dilakukan dengan batasan dan standar yang telah
mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan
modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai
bawah ini :
mempunyai otoritas penuh terhadap proyek. Dengan status ini, tim proyek
perusahaan.
dari berbagai disiprin ilmu yang terlibat dalam organisasi fungsional sebagai
Dari Gambar 2.1 dapat dilihat bahwa organisasi proyek dengan perusahaan
dipisahkan oleh ororiras yang iiberikan kepada organisasi proyek, tetapi organisasi
mengelola tujuan, sasaran, dengan data, informasi serta sumber daya yang ada dan
terbatas. Hal ini ditunjukkan dengan struktur organisasi personel proyek dengan
dan wewenang tugas dari masing-masing personel yang diarahkan dan dikendalikan
oleh 3 pucuk pimpinan, yaitu Manajer Proyek, Deputi Manajer Proyek, dan Site
Otoritas proyek sepenuhnya berada pada Manajer Proyek, menjadi jembatan antara
Organisasi proyek dengan perusahaan serta pemilik proyek arau organisasi yang
tujuan dan sasaran proyek tercapai dengan efektif dan efisien. Sedangkan otoritas
di lapangan biasanya ditugaskan kepada site manager dan site engineer, ditugaskan
dapat memberikan informasi tenttang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam
hal kinerja sumber daya berupa biaya (Husen, 2011). Tenaga kerja, peralatan, dan
material serta rencana durasi proyek dan progress waktu untuk penyelesaian
antarkegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini dimaksudkan untuk
berikut :
18
realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya dan waktu.
berikut:
4. Waktu yang diperlukan, waktu yang tersedia, serta perkiraan waktu yang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tahapan-tahapan dalam menyusun tugas akhir ini dapat dilihat dalam bagan
kota Makassar, adapun waktu penelitian di laksanakan mulai dari tanggal 1 April
Lantai + Atap)
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dikumpulkan sesuai jenisnya yaitu data primer dan data
skunder, adapun untuk data primer pengumpulan data yang vdilakukan berdasakan
sekunder berupa data-data proyek seperti kurva S dan data penunjang lainnya yang
dibutuhkan.
Penelitian harus dilakukan secara sistematis dan dengan urutan yang jelas dan
teratur, sehingga dapat diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini perlu dilakukan studi literatur untuk memperdalam ilmu
Jenis data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data yang berasal dari hasil wawancara dengan
Data sekunder adalah data yang diperlukan yaitu berasal dari instasi yang
terkait seperti konsultan, kontraktor, dan lain-lain Dalam tahap data yang
diperlukan yaitu data proyek untuk pembuatan laporan yakni Time Schedule
3. Presentase kegiatan
Dalam tahap ini setelah diperoleh seluruh data yang dibutuhkan untuk
analisa time schedule dengan menyatukan sub item pekerjaan kedalam item
pekerjaan sesuai dengan klasifikasi pekerjaan pada time schedule yang ada.
terlihat pada time schedule dapat menjadi acuan, apakah suatu pekerjaan
F. Analisa Data
Jenis Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis
terhadap proyek Ciputra School Of Business yang diteliti melalui data yang
menarik kesimpulan.
2. Metode Wawancara
narasumber.
memperoleh data atau informasi untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
School Of Business.
24
BAB IV
A. Analisis Data
berikut :
2) Kontrak
Dalam penerapan manajemen waktu, pada dasarnya baik dan tidak terlalu
dipesan stoknya masih ada atau material yang dipesan datang sesuai dengan
jadwal. Perlu juga diperhatikan adalah urutan pekerjaan pada Site, sebab ada
b. Monitoring
Monitoring yang dilakukan oleh PT. X dilakukan setiap hari setalah proyek
mulai berjalan. Aspek yang diamati dalam monitoring meliputi mutu setiap
item pekerjaan, dan target waktu yang ditetapkan sesuai dengan jadwal yang
dicatat menjadi sebuah laporan mingguan dan bulanan berupa kemajuan fisik
target harian yang tidak tercapai harus dievaluasi, dan membuat percepatan
d. Corrective Action
malakukan percepatan waktu pekerjaan. Hanya saja ada beberapa item yang
pintu kayu, aluminium fasad, bata ringan. Dari seluruh item tersebut, yang
26
e. Update Schedule
Keterangan :
= Libur Lebaran
seperti terlihat pada gambar 4.1 di atas, dimana baseline diambil pertiga
bulan dari minggu ke-1 hingga minggu ke-13 adalah: 0,147%; 0,292%;
seperti terlihat pada gambar 4.2 di atas, dimana baseline diambil pertiga
bulan dari minggu ke-14 hingga minggu ke-27 adalah: 3,031%; 1,406%;
sebesar 1.324%.
seperti terlihat pada gambar 4.3 di atas, dimana baseline diambil pertiga
bulan dari minggu ke-28 hingga minggu ke-40 adalah: 6,438%; 1,045%;
seperti terlihat pada gambar 4.3 di atas, dimana baseline diambil pertiga
bulan dari minggu ke-41 hingga minggu ke-51 adalah: 1,610%; 0,432%;
Setelah dilakukannya analisa dari data-data yang telah diperoleh maka didapat
Serta selalu memperhatikan tolak ukur yaitu sumber daya (alat, manusia, dan
pekerjaa konstruksi.
proyek mengalami keterlambatan dari minggu ke-2 sampai pada minggu ke-
11. Setelah memasuki minggu ke-12 sampai minggu ke-13 progres proyek
tidak tertunda. hal ini menunjukkan bahwa penerapan manajemen waktu yang
untuk mencapai target waktu yang sudah ditetapkan begitupun untuk progress
minggu ke-17 sampai minggu ke-25 tetapi PT. X berhasil mencapai target
dijalankan oleh PT. X telah cukup baik dalam waktu 6 bulan berjalan.
pekerjaan arsitektur sehingga pekerjaan harus ditunda, dalam hal ini faktor
pihak owner.
33
BAB V
A. Kesimpulan
Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan tuntas. Dapat dilihat dari kemajuan
dalam time schedule, yaitu pada bulan ketiga persentase deviasi sebesar 1.085%
dan pada bulan keenam sebesar 1,324%. Alternatif yang dilakukan oleh pihak
B. Saran
1. Kontraktor perlu melakukan monitoring rutin, apabila ada target harian yang
tidak tercapai harus dievaluasi, dan dibuat percepatan agar target mingguan
terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
33
Lampiran 1
TEKS WAWANCARA
EVALUASI PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS CIPUTRA SCHOOL OF
BUSINESS MAKASSAR
Oleh : Bona Eirene Mangape
Narasumber : PT. X
Daftar Pertanyaan:
A. Schedule (Penjadwalan Proyek):
1. Faktor apa saja yang menjadi tolak ukur dalam menentukan atau
menyusun penjadwalan proyek?
2. Bagaimana penerapan manajemen waktu yang yang dijalankan oleh PT.
X, Tbk?
B. Monitoring:
3. Kapan biasanya dilakukan monitoring?
4. Aspek apa saja yang diamati dalam monitoring?
5. Apa tahapan yang dilakukan setelah mendapatkan hasil monitoring?
C. Analisis:
6. Selama proses pembangunan apa saja yang dilakukan agar pekerjaan
dapat berjalan sesuai dengan schedule rencana? Apakah dilakukan
perbandingan hasil pekerjaan atau hal lainnya?
D. Corrective Action:
7. Apa saja hambatan yang ditemui selama proses pembangunan yang
mengakiratkan terjadinya keterlambatan pekerjaan?
8. Item pekerjaan apa saja yang harus menunggu spesifikasi dari pihak
owner?
9. Dari beberapa item tersebut, yang manakah yang paling berpengaruh
terhaap keterlambatan proyek?
10. Selama menunggu spesifikasi tersebut, apakah proses pekerjaan
dihentikan/ditunda?
E. Update Schedule:
11. Dari hasil corrective action tersebut, apakah dilakukan update schedule
(dengan menyesuaikan schedule awal) atau tidak? Jika “Iya”, apa saja
faktor yang yang dijadikan sebagai pertimbangan untuk melakukan
update schedule?