You are on page 1of 12

BAB I

HAKEKAT DAN PROSES MEMBACA

A. l'eranan Membaca

Membaca memegang peranan yang sangat penting lilim kehidupan umat


manusia, baik dalam konteks indlividual maupun komunal, tampaknya sudah kita pahami
lersama. Hingga saat ini, tak ada seorang pun kaum cerdik-rendikia di seantero jagat ini
yang meragukannya, apalagi menyangkalnya. Meskipun demikian, untuk memberikan
wawasan serta perspektif yang lebih luas kepada Anda mari kila baca uraian berikut ini.

Prof. Leo fay mantan presiden IRA (International Reading Asociation)


pernah meyakinkan para koleganya lengan sebuah kalimat yang berbunyi, To read is to
possess a poiner for traiscending whatever physical human can muster. Kemudian
Harloonian, salah seorang politikus AS, saat dia diwawancarai oleh seorang wartawan,.
apa yang harus dilakukan bangsa Amerika untuk mempertahankan supremasinya sebagai
negara adidaya yang disegani oleh bangsa-bangsa lain di kolong langit ini, dirinya
menjawab, Ifme wunt to be a super power we must have individuuls with much higher
leeeis oflitcracy (jika kita menginginkan menjadi bangsa adidaya kila harus memiliki
lebih banyak lagi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan. yang linggi dalam hai
literasi atau baca-lulis).

Berlebihankah ucapan Leo Fay dan Hartoonian tersebut? Sebagian orang


setuju akan menganggapnye demikian. Mungkin mereka akan berlanya apa hubungan
membaca dergan kedigdayaan suatu hangsa atau kualitas seorang manusia? Namun, jika
kita kaji masalah tersebut secara mendalam, sesungguhnya ucapan keduanya sarigatlah
realistis. Mengapa? Sebab bugi masyarakat yang hidup dalam babakan pasca industri,
atau yang lazim disebut era sumber daya manusia, atau era sibermatika, seperli sekarang
ini, kemahiran membaca dan menulis atau yang lazim disebut literacy.

B. Pengertian dan Proses Membaca

Apa yang dimaksud, dengan membaca? Jawaban atas pertanyaan tersebut


akan sangat luas dan beragam, bergantung dari sudut mana kila hendak meninjaunya.
Para pakar hingga Suat ini umumnya masih memberikan batasan yang, berbeda-beda.
Saal ini menurutnya para pakar masih bersilang pendapat dalam memberikan definisi
membaca yang benar-benar akurat. Meskipun demikian, menurulnya ada satu yang
disepakali oleh seluruh pakar tentang membaca, yaitu unsur yang harus ada dalam setiap
kegiatan membaca yakni pemahaman (understanding). Sebab kegiatan membaca yang
tidak disertai dengan pemahaman bukanlah kegiatan membaca.

C. Membaca Sebagai Proses

Membacapada prinsipnya merupakan interaksi anlara pembaca dan penulis.


Inteiaksi tersebut tidak langsung, namun bersifat komunikalif. Komunikasi antara
pembaca dan penulis akan makin baik jika pembaca mempunyai kemampuan yang lebih
baik. Pembaca hanya dapat berkomunikasi dengan kärya tulis yang digunakan oleh
pengararg sebagai media uniuk menyampaikan gagasan, perasaan, dan pengalamannya.
Dengan demikian pembaca harus mampu menyusun pengertian-pengertian yang tertuang
dalam kalimat-kalimat yang disajikan oleh. pengarang sesuai dengan konsep yang
terdapal pada diri pembaca.
BAB II

PENGERTIAN MEMBACA KRITIS,KREATIF DAN SINTOPIS

L.Membaca Kritis

1. Arti Penting Membaca Kritis

Keterampilan memhaca merupakan aspek penting dalam pengembangan


kemampuan berpikir seliap individu. Melalui aktivilas membaca, pemhaca dapat
memperoleh pengelahuan yang kelak dapal digunakan unluk meningkatkan kapasilas
berpikirnya. Proses membaca pada dasarnya merupakan aklivitas berpikir. Membaca
melibatkan aktivitas memahami, menginterpretasi, dan menilai informasi serta
memberikan respons terhadap beragam bacaan. Beragam aktivilas membaca tersebul
melibalkan proses berpikir.

2. Hakikat Membaca Kritis

Membaca kritis merupakan proses membaca yang dilakukan untuk


memahami secara kriti mendalam informasi yang lerkandung dalam baraan, baik
informasi lersural dari pesan terlulis, maupun maksud terselubung yang berada di balik
leks. Membaia kritis adalah penerapan proses berpikir kritis terhadap bacaan. Aklivilas
membaca krilis melibatkan proses , kognitif' lingkal linggi. Pembaca dilunlut menerapkan
proses berpikir analilik, sintelik, dan evaluatif.

3. keterampilan membaca kritis

4. proses membaca kritis

5. merefleksi aktifitas manusia


BAB III

PENDEKATAN LITERASI KRITIS

A. Orientasi Teoretis Pendekatan Literasi Kritis

Orientasi pendekatan literasi kritis dapat ditinjau dari perspeklif lilerasi,


linguistik, filsafat pendidikan, dan teori kritis: Literasi sebagai cara menginterpretasi dan
mengkreasi makna melalui teks. Sobagai pendekatan terhadap teks, Orientasi
pendekatan literasi kritis dapal ditinjau dari perspektif literasi, linguistik, filsafat
pendidikan, dan leori kritis. Literasi sebagai cara menginterpretasi dan mengkreasi
makna, melalui teks. Sibagai pendekalan lerhadap teks, Freebody (2003)
mengembangkan Dalam perspektif linguistik, literasi kritis bertumpu pada teori semiotika
sosial Halliday. Bahasa sebagai semiotik sosial berarti menafsirkan bahasa dalam konteks
sosiokulturai tempat kebudayaan itu ditafsirkan. Dalam kerangka semiotika sosial,
pemaknaan teks dilakukan melalui analisis konteks situasi, meliputi medan, pelibal, dan
sarana. Komponen konteks siluasi merupakan objek analisis untuk menginlerprelasi dan
memaknai konteks susial sebuah teks. Seliap fenomena bahasa berhubungan dan
mewakili fenomera sosial. Linguislik terapan kritis sebagai hidang yang menelaah
hubungkan anlara linguistik dengan domain sosial, hudaya, dan politik. Peserta didik
mengkuji penggunaan hahasa unluk mengungkar pesan implisil dan eksplisit yang
disampaikan penulis melalui leks.

L. Hakikat Pendekatan Literasi Kritis

Pendckatan literasi krilis berorientasi mengembangkan daya kritis pembaca


melalui analisis, evaluasi, dan refleksi lengan menghubungkan pembaca, leks, pénulis,
dan konteks sosial.Pendekatan lilerasi kritis sebagai aplikasi pembelajaran lengan
pemanfaatan proses kognitif level tinggi, metode memhangun sikap krilis terhadap teks,
dan cara membangun pengelahuan lentang dunia yang berfokus pada isu sosiai politik.
Pendekalan literasi kritis mengemhangkan kemampuan pembaca merefleksi leks.unluk
memahami kekuasaan, kelicaksamaan, kesenjangan, dan ketidakadilan.
BAB IV

PENERAPAN METODE MEMBACA KREATIF

D.Hakekat Membaca Kreatif

Maksud kryiotan memhaca,menyatakan ddd dua tujuan memhara, yakni


lujuan behacioral, dan tujuan dkspresif Tujuan brhmioral diarahkan pada kegiatan
membaca unluk memahami makna kata,keterampilan studi,dan pemahaman. Tujuan
ekspresiflerkandung, dalam kegiatan membhar pengarahan diri,inlerpretative,dan
membaca kreatif.

1. .Karakteristik Membaca Kreatif

Karakteristik membaca kreatif adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan membaca kreatif tidak berhenti sampai pada saz pembacá menutup
buku.
2) Mainpu menerapkan hasilnya untuk kepentingan hidu sehari-hari.
3) Mupculnya perubahan sikap dan lingkah taku setela proses membaca.
4) Hasil membacanya berlaku sepanjang masa.
5) Mampu menilai sivara kritls dan kronlll.bahan-bahun bacaun.Mampu
memecahkan masalah kehidupun Hehari-hari berdasarkan hasil bacanya.
6) Mampu memilih alau menentukan bahan bacuanyang lepat sesuai dengan
kebutuhan atau minatnya.
7) Tampak kemajuan dalam cara berpikir atau cara pandang lerhadap
8) Suatu masalah.Terbentuk kemalangan dalam cara pandang, sikap, dan cara
herpikir.
9) Tampak wawasan semakin jauh ke depan dan mampu membuat analisis sederhana
terhadap suatu persoalan.
10) Ada peningkalan talam prestasi atau profesionalisme kerja.
11) Semakin berpikir praklis dan pragmatis dalam segala persoalan.
12) Semakin kaya ide baik dalaın meningkatan mulu maupur. membuat tcrobosan
buru dalam memecahkan persoalan:
13) Semakin kual dorongan untuk membaca dan mencari terus. sumber-sumber baru.
14) Semakin enak diajak bertukar pikiran atau pengalaman karena ia semakin kaya
wawasan.

Kemampuan membaca kreatif meliputi:

1. Kemampuan membuat ringkasan;.

2. Kemampuan membual kerangka bacaan;

3. Kemampuan menyusun resensi;

4. Kemampuan menerapkan' isi bacaan dalam konleks kehidupan sehari-hari;

. Kemampuan membual easi balikan.

F.Penerapan Mefode Membaca Kreatif

Penerapan melode membaca kreatif meliputi menarik simpulan dari fakla


yang dibaca, dan melanjutkan pemikiran penulis.

1. Menarik Simpulan dari Fakta yang Dibaca

Dalam dictionary of reading, dikatakan bahwa membaca kreatif merupakan


proses membaca untuk mendapalkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru, yang
terdapat dalam bacaan dengan cara mengidentifikasi ide-ide yang menonjol. Frasa
"dengan cara mengidentifikasi ide-ide yang menonjol" bermakna bahwa pembaca kreatif
harus mampu menemukan ide-ide penting dalam bacaan, yang berupa fakta. Selelah
menemukan fakta-fakta tersebut, lindak lanjul pengungkapannya adalah mampu membual
ring;kasan atau membuat kerangka bacaan.

2. Melajutkan pemikiran penulis


BAB.V
PERNTIK MEMBACA KRITIS DAN MEMBACA KRTATUE

D. Teknik Membaca Kritis

Kqteramrilan memobaca Kritis, Peru adanvye Dalam leknik-teknik yang


harus diterapkan. Apabila belum menerapkan teknik-teknik membaca kritis, maka
kegialan membaca kritis kita helum sepenuhnya benar. Teknik-teknik yang digunakan
unluk meningkatkan kemampuan membara krilis,yailu:
1. Berpikir dan bersikap kritis
Pernahkan Anda memhaca, kemudian mengomentari hacaan atau bahkan
ingin membuat/menulis bacaan langgapan? Jika Andla pernah mengalami hal ini berarli
Anda sudah menerapkan membaca kritis.
a. Berpikir dan Bersikap Kritis
Memhaca krilis pada dasarnya·merupakan langkah lebih lanjut dari berpikir
dan bersikap krilis. Adapun kemampuan, berpikir dan bersikap kritis. melipuli:
1) Menginterpretasi secara kritis
2) Menganalisis secara krilis;C.
3) Mengorganisasi secara kritis
4) Menilai secara kritis
5) Menerapkan konsep secara kritis
1) Kemampuan mengingat dan mengenali
a) Mengenali ide pokok paragráph
b) Mengenali tokoh-tokoh cerita dan sifat-silatnya
c) Menyatakan kembali ide pokok paragraph
d) Menyatakan kembali fakta-fakla atau detil bacaan
e) Menyatakan kembali fakla-fakta perbandingan, unsur-unsur hubungan sebab-akibat,
karakter tokoh dan sebagainya.

2) Kemampuan memahami/menginterpretasi makna tersirat


Tidak semua gagasan yang terdapat dalam teks bacaan itu dinyatakan secara
tersurat atau. secara eksplisit pada batis kata-kata atau kalimat-kalimat. Sering kali pula,
gagasan serta makna tersebut terkandung di balik baris kata-kata atáu kalimat-kalimat
tersebut, dan untuk menggalinya diperlukan sebuah interpretasi dari Anda sebagai
pembacanya. Anda harus mampu menafsirkan ide-ide pokok dan ide-ide pokok dan ide-
ide penunjang yang secara eksplisil tidak dinyatakan oleh penulisnya, serta harus mampu
membedakan faktafakta yang disajikan secara kritis.
Kemampuan menginterpretasi makna tersirat adalah kemampuan:
 Menafsirkan ide pokok paragraf.
 Menafsirkan gagasan utama bacaan
 Membedakan fakta detil bacaan
 Manafsirkan ide-ide penunjang
BAB VI

SEBAB-SEBAB KESULITAN MEMBACA

D.Karakleristik Anak yang Kesulitan Belajar Membaca

Anak kesulilan belajar membaca sering, memperlihatkan krbiusaan


membaca yang lidak wajar. Mereka sering memperlihatkan adanya gerakan-gerakan
yang penuh kelegangan, seperti mengernyilkan kening, gelisah, irama suara meninggi,
atau,menggigit bibin Mereka juga sering memperlihatkan adanya perasaan tidak aman
yang ditandai dengan perilaku menolak unluk membaca, menangis, atau mencoba
melawan guru. Anak berkesulitan belajar membaca iuga sering memegang buku bacaan
yang, Lerlalu menyimpan dari kebiasaan anak normal, yailu jarak anlara mata dan buku
hacaan kurang dari 15 inci (kurang, lebih 37,5 cm).

Anak berkesulilan belajar membaca sering mengalami kekeliruan. dalam


mengenal kala: Kekeliruan jenis ini mencakup penghilangan,penyisipan,. penggantian,
pembalikan, salah učap, pengubahan lempat, lidak mengenal kala, dan tersentak-senlak. ;
Beberapa ciri anak berkesulitan helajar sebagai berikul :

1) Mengalami kekurangan dalam memori visual dan auditoris.. kekurangan dalam


memori jangka pendek dan jangka panjang,
2) Memiliki masalah dalam mengingat data seperti mengingat harihari dalam
seminggu
3) Memiliki masalah dalam mengenal arah kiri dan kanan
4) Memiliki kekurangan dalam memahami waklu
5) Jika diminta menggambar orang, sering tidak lengkap
6) Miskin dalam mengeja
7) Sulit dalam meninterpretasikan globe, pela, alau grafik
8) Kekurangan dalam koordinasi dan keseimbangan
9) Kesulilan dalam belajar berhilung
10) Kesulitan dalam belajar bahasa asing.
E erhagad Kewalahan Mernbca
Anak mengalaimi kesulilan belajur memhara kurema pada Penghilangan
 Berkesulilan belajar membaca karena adanyu kekurangan uluu kula sering, dilakukan
oleh unuk kalimal:Penyghilanyun huruf atau kata hiusanya torjadipadu perlengahan
alau.akhir kata ulau kalimal. Penyebab lain dari acdanya penghilangan tersehut
adalah karena anak mengangp huruf atau kala' yang, dihilan,kun tersebut
lidak.diperlukian,Conloh penghilangan huruf atau kalu adulah "baju anak itu merah"
dihara "baju ilu merah" alau "aclik membeli roli" dibaca “adik beli roli"
 Penyelipan kala lerjadi karena anak kurang mengenal huruf, membara lerlalu cepat,
atau karena bicaranyu melampaui keupatan membacanya.Contoh dari kesatahian ini
misalnya pauta saal anak sehairusnya membuta "haju mama di lemari" dibaca “baju
mama ada dilemari".
 Penyelipan kala lerjadi karena änak kurang mengenal huruf, membaca terlalu iepat,
alau karena bicaranya melampaui. krepalan membikanya. Contoh dari kesalahan ini
misalnya padla suat anak seharusnya membaca “baju mama di lemari" dibaca “haju
mama ada dilemari".
 Pengucapan kala yang salah terdiri dari tiga macam (1) pengucapan kala yang salah
makna berbeda, (2) pengucapan kata salah makna sama, (3) pëngucapan kala salah
lidak bermakna. Keadáan semacam ini dapat lerjadi karena anak lidak mengenal
huruf sehingga mendugu-duga saja, karent,mungkin membaca lerlalu cepat, karena
perdsaan terlekan alau takul kepada guru, atau karena. perbedaan dialek anak dengan
bahasa Indonesia yang baku. Contoh pengucapan kata salah makna berbeda adalah
“baju hibi baru" dibaci"bajushibi-biru"-pongucapan salah makna Salah adalah"kukak
pergi ke sekolah" dihaica "kakak pigi ke sekolah", sedanskan contoh pengucapan
salah tidak
BAB VII

TEKNIK-TEKNIK MEMBACA

Teknik merupakan sualu cara untuk menghasiikan tjuan ikan melewali gang
yang, sempil dan licin, tentunya ika Inygin selamat sampailempat tujuan, maka
pengendara molor yang, lidak diinginkan, lerpeleul,, lertabrak, jatuh, Jiyunakan
dengan medan (gang kacil), lidak mengehut, dan heis huli. Dengan adanya Leknik
lursehul,asaorang, dapat menemukan rberhasilan yang diinginkan. Begilupun dengan
kyjstan membaca. Agar kegialin memhaca menjadi kgiatan yang wrmanfaat bagi
pembaca, maka diperlukan teknik-trknik tertentu perti yang akan diuraikan di hawah
ini:

A. SQ3R (Survei, Question,Read,Recite,Reviene)

Sislem membaca SQ3R dikemukakan oleh Francis P. Robinson tahun 1941,


merupakan sistem memhaca yang semakin popular digunakan orang. SQ3R merupakan
proses meinbaca yang lerdiri dari lima langkah, yditu Survei, Question, Read, Recile,
Review.

Dalam sistem SQ3R ini, sebelum membaca lerlebih dahulu kita survei
bacaan unluk mendapatkan gagasan umum apa yang akan kila haca. Lalu dengan
mengajukan berhagai perlanyaan pada diri sendiri yang jawabannya kita harapkan
terdapat dalam bacaan lerscbut kita akan lebih mudah memahami bacaan. Selanjulnya
dengan mencoba mengutarakan dengan kala-kata sendiri pokok-pokuk penlingnya,
kila akan menguasai dan mengingatnya larih lama.
BAB VIII

METODE-METODE PENGAJARAN KETERAMPILAN.

MEMBACA

C. Metode Pengajaran Membaca

Metode pengajaran membaca pada anak ada dua kelompok yaitu melode
pengajaran membaca bagi anak pada umumnya dan metode pengajaran membaca
khusus bagi anak berkesulilan belajar. Metode pengajaran membacz bagi anak pada
umumnya Ada berbagai melode pengajaran membaca yang bisa digunakan adalah
sebagai berikut:

1. Melode membaca dasar.

Melode membaia dasar umumnya menggunakan pendekatan ekleklik.


yang·menggabungkan berbagai prosedur untuk mengajarkan kesiapan,
pembendaharaan kata, mengenal kala, pemahaman, dan kesenangan membaca. Metode
membaca dasar umumnya dilengkapi dengan sualu rangkaian buku dan sarana
penunjang lain, yang clisusun dari taraf sederhana ke laraf yang lebih sukar. Sesuai
dengan kemampuan alau lingkal kelas anak-anak. Saat ini metode pengajaran membaca
dasar memiliki kecenderungan unluk memperkenalkan bunyi huruf alau membaca lebih
awal, yaitu di TK. Isi bacaan umumnya juga disesuaikan dengan konelisi dari suatu
ctnik atau daerah lempal linggal anak.

2.Metode Fonik

Melode fonik menekankanpada pengenalan kata melalui proses


mendengarkan.hunyi huruf. Dengan demikian, melode fonik lebih sinlesis daripada
analilis.

3. Mtode linguistic
4. Metode SAS
5. Metode alfabetik
6. Metode pengalaman bahasa

You might also like