You are on page 1of 23

UNIVERSITAS BUDI LUHUR

Design
Thinking
DS019 | Dosen Pengampu: Ady Nugeraha, M.Sn
Pertemuan 2

Filosofi Design Thinking


Prinsip-prinsip Design Thinking

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL | UNIVERSITAS BUDI LUHUR


DESIGN IS NOT JUST WHAT
IT LOOKS AND FEEL LIKE.
DESIGN IS HOW IT WORKS
- STEVE JOBS
Filosofi
Design Thinking

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL | UNIVERSITAS BUDI LUHUR


Gagasan design thinking pertama kali diutarakan oleh Herbert Simon,
seorang ekonom penerima Nobel Prize, dalam bukunya the Science of the
Artifical (1969). Pada awalnya, design thinking digunakan dalam dunia bisnis.

Dalam buku tersebut, Simon menyatakan bahwa desain, dalam artian yang
paling luas, sebagai proses kreatif untuk memecahkan permasalahan
manusia modern.

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL | UNIVERSITAS BUDI LUHUR


Menurut Prof. David M. Kelley:
Design Design thinking is a human-centered approach to innovation that
Thinking draws from the designer's toolkit to integrate the needs of people,
the possibilities of technology, and the requirements for business
success
Desainer menggunakan proses ini untuk
mencari solusi terhadap permasalahan yang
sulit didefinisikan atau tidak diketahui (wicked
problems). Proses design thinking membingkai
ulang permasalahan tersebut dengan cara yang
human-centered dan menitikberatkan pada apa
yang dianggap penting oleh penggunanya (user).

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL | UNIVERSITAS BUDI LUHUR


Filosofi utama dari design thinking adalah simplifikasi yang berfokus
pada kebutuhan user. Pendekatan user-centric akan mendorong
proses inovasi yang tepat guna sehingga proses ideation akan
berorientasi pada bagaimana memudahkan user dalam menggunakan
ide yang ditawarkan.
Oleh karena itu proses design tidak hanya menggunakan logika dan
intuisi saja namun juga imajinasi serta tahapan-tahapan sistematis
atau yang dikenal dengan proses design sprint.

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL | UNIVERSITAS BUDI LUHUR


Elemen Utama
Design Thinking

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL | UNIVERSITAS BUDI LUHUR


PEOPLE-CENTERED
Elemen ini menekankan bahwa setiap tindakan yang dilakukan
berpusat pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh user.
Dimulai dengan mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh manusia, pengguna, pelanggan, maupun konsumen. Kemudian
memahami apa yang motivasi dan masalah apa yang ingin mereka
atasi. Empati merupakan kunci dalam elemen ini.
KREATIF
Design thinking mendorong kita untuk melihat sesuatu dari
beragam perspektif untuk menghasilkan solusi yang baru yang
dapat meningkatkan solusi yang telah ada. Kreativitas juga dapat
muncul jadi kolaborasi antar-disiplin dengan mempertimbangkan
berbagai aspek dalam sebuah permasalah untuk mendapatkan
solusi yang menyeluruh.
HANDS-ON
Proses desain memerlukan percobaan langsung oleh tim
desain, bukan hanya pembuatan teori atau sebuah
gambaran di kertas. Proses ini menitikberatkan pada
eksplorasi (material, teknik, metode, dsb) dan
eksperimentasi langsung.
ITERATIF
Proses desain merupakan sebuah proses dengan
tahapan-tahapan yang dilakukan berulang-ulang untuk
melakukan improvisasi dan menghasilkan sebuah
produk atau aplikasi yang baik.
Prinsip-Prinsip
Design Thinking
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL | UNIVERSITAS BUDI LUHUR
Berorientasi pada Tindakan
(action-oriented)
Berbeda dengan beberapa teori umum yang diajarkan di bangku
pendidikan formal, design thinking lebih mengarah pada
pendekatan learning by doing atau belajar sambal bekerja. Hal ini
mendorong kita untuk berinteraksi langsung pada masyarakat
sehingga dapat menemukan hal yang jauh lebih beragam, seperti
menemukan bahwa kepentingan dan kemampuan setiap individu
berbeda satu sama lain
Terbiasa pada perubahan
Design thinking mengedepankan cara yang baru dalam
melihat suatu permasalahan. Membingkai suatu
permasalahan yang kompleks dan isu-isu dengan beragam
maka membutuhkan suatu pendekatan yang terbebas dari
dogma organisasional, kode, limitasi, dan asumsi-asumsi
lama. Proses design thinking adalah keluar dari cara-cara
konvensional dan zona nyaman untuk memecahkan
masalah
Terintegrasi dengan masa depan
Tanpa adanya antisipasi dan imajinasi terhadap masa yang akan
datang, maka proses strategic planning akan tertinggal oleh
perkembangan zaman. Pandangan terhadap masa depan membuka
kesempatan dan mengundang kita untuk menjelajahi
ketidakpastian. Hal ini mendorong kita untuk terbiasa bekerja
dengan ketidakpastian dan mengharapkan kita untuk bertahan dan
mampu berhasil meskipun dengan informasi yang tidak memadai
dalam proses menemukan dan menciptakan hasil yang tangible.
Dinamis dan konstruktif
Design thinking adalah suatu yang berulang-ulang yang
membutuhkan proses definisi, definisi ulang, presentasi,
presentasi ulang, penilaian, dan visualisai. Sebuah pengalaman
belajar yang menghasilkan dan menerapkan pengetahuan dan
pengetahuan pada tujuan yang selalu berubah. Di sini, pembuatan
prototype, menciptakan hasil yang tangible dan dapat dibagikan
menjadi unsur yang penting dalam design thinking.
Mengedepankan empati
Meletakkan pengguna (pelanggan atau konsumen) sebagai inti
dari segala hal. Mendorong penggunaan unsur design thinking
untuk berkomunikasi dengan masyarakan untuk memahami
sifat, perilaku, harapan, motivasi, dan kebutuhan mereka
dengan lebih baik. Kemudian hasil temuan tersebut akan
digunakan untuk mengembangkan wawasan baru melalui
pembelajaran kreatif dan eksperimentasi.
Mengurangi risiko
Baik dalam pengembangan dan pengenalan produk atau jasa,
terdapat banyak pembelajaran yang didapat dari berbagai
kesalahan. Resiko akan selalu terjadi, namun penerapan praktik
design thinking membantu mengurangi risiko dengan
mempertimbangkan faktor-faktor dalam teknologi pasar,
kompetitor, dan rantai pasok (supply-chain)
Menciptakan makna
Menciptakan sebuah makna adalah bagian yang tersulit dari
proses desain. Alat-alat komunikasi yang digunakan dalam
design thinking (model, bagan, sketsa, dan cerita) membantu
membingkai dan mengekspresikan informasi yang dibutuhkan
untuk membentuk dan mensosialisasikan makna desain.
Karena pada dasarnya, tujuan penciptaan desain adalah
menawarkan solusi yang bermakna bagi kehidupan manusia.
Meningkatkan kreativitas
Menumbuhkan suatu budaya yang terbiasa dengan
mempertanyakan suatu hal, menginspirasi melalui tindakan,
kreativitas, ambiguitas, dan memberikan pemahaman melalui
interaksi dan visualisasi objek fisik bagi masyarakat.
Logika kompetitif dan strategi bisnis
Praktik design thinking adalah salah satu hal yang dapat
dilakukan secara komplementer dengan teori strategi
kompetitif. Design thinking mendorong perusahaan untuk
membuat produk, pengalaman, proses, dan model bisnis yang
lebih dari sekedar ”berhasil”. Design thinking mampu
mengubahnya menjadi produk yang diidamkan, menjadi
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan melalui inovasi.

You might also like