You are on page 1of 9

MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

( Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Menulis Sastra )

Disusun
oleh

Nama : Heking Trisman Harefa


Nim : 212124044
Kelas :B
Semester : II (Dua)
Mata Kuliah : Menulis sastra
Dosen Pengampu : Bapak Arozatulo Bawamenewi, S.P.d., M.Pd.

UNIVERSITAS NIA ( UNIAS)

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI (FPBS)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

T.A 2022/202

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas limpahan rahmat,
hidayah maka kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul“Mengidentifikasi Unsur
Sastra Dalam Suatu Cerita” dapat terselesaikan dengan baik dan semampu penulis.
kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sangat kami harapkan dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dalam proses
penyusunan materi yang selanjutnya.
Tak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada Bapak Arozatulo Bawamenewi,
S.Pd., M.Pd selaku guru mata pelajaran Menulis Sastra karena atas jasa dan pengaruhnya
kami dapat mengetahui materi tersebut. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih
kepada Ayah dan bunda tercinta serta kepada rekan-rekan seperjuangan karena atas dorongan
dan semangat kerja samanya yang baik sehinga kami dapat aktif dalam mengikuti proses
belajar pada saat ini.

Gunungsitoli, 11-mei-l 2021

Penusun:

Heking Trisman Harefa


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, yaitu tema,
amanat, latar, alur, konfil, penokohan, dan sudut pandang.Sedangkan unsur ekstrinsik adalah
unsur yang membangun karya sastra dari luar, seperti biografi pengarang, nilai budaya, nilai
normal, nilai agama, situasi politik,

B.     Rumusan Masalah


1.      Bagaimana Mengidentifikasi Unsur Sastra (Intrinsik Dan Ekstrinsik) Suatu Cerita?
2.      Bagaimana Perwatakan/Penokohan?
3.      Apa ItuPelaku/Tokoh Dalam Cerita?
4.      Bagaimana Latar Atau Seting?
5.      Bagaimana Sudut Pandang Pengarang?
6.      Bagaimana Unsur Ekstrinsik?

C.    Tujuan
1.      Ingin Mengetahui Mengidentifikasi Unsur Sastra (Intrinsik Dan Ekstrinsik) Suatu
Cerita.
2.      Ingin Mengetahui Perwatakan/Penokohan.
3.      Ingin MengetahuiPelaku/Tokoh Dalam Cerita.
4.      Ingin MengetahuiLatar Atau Seting.
5.      Ingin Mengetahui Sudut Pandang Pengarang.
6.      Ingin Mengetahui Unsur Ekstrinsik.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Mengidentifikasi Unsur Sastra (Intrinsik Dan Ekstrinsik) Suatu Cerita


ada dua unsur yang membangun suatu karya sastra, yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, yaitu tema,
amanat, latar, alur, konfil, penokohan, dan sudut pandang

a) Temaadalah sesuatu yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang yang
ditampilkan dalam karangannya dan tema juga adalah pokok pikiran atau ide yang
melandasi suatu cerita.

b) Amanat adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan,


pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan,
kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup. Sebagai contoh, jika tokoh tertentu
berbuat baik atau jahat, dia akan menerima akibatnya berupa kebaikan atau kejahatan
pula.

c) Latar/ Settingadalah segala keterangan yang berhubungan dengan waktu, tempat, dan
suasana yang tergambar ketika cerita atau peristiwa berlangsung.
 Latar tempatadalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di
kota, di ruangan dll)
 Latar waktuadalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk
dll)
 Latar suasanaadalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin,
damai, sepi dll)
d) Konflik adalah pertentangan antara tokoh dengan alam, dengan tokoh lain, atau
dengan dirinya sendiri bentuknya dapat berupa konflik fisik (perkelahian), konflik ide
(pertentangan dua pendapat) atau konflik batin (pergolakan batin).
e) Penokohan adalah penciptaan citra tokoh dalam suatu cerita. Jadi, berhubungan
dengan pembentukan watak atau karakter tokoh. Tokoh tersebut dapat berkarakter
protagonis atau antagonis.
 Analitikadalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.Contoh : Siapa
yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun agak   pendek
justru melengkapi sosoknya sebagai guru yang diidolakan siswa. Lucu dan
penyanyang.
 Dramatikadalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung.Bisa
melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik
dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran
tokoh.Contoh :Begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 1 SMA itu
langsung melempar tasnya ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa
melepaskan sepatu terlebih dahulu. (tingkah laku tokoh).
 Campuranadalah gabungan analitik dan dramatik.Pelaku dalam cerita dapat
berupa manusia , binatang, atau benda-benda mati yang diinsankan

f) Sudut pandang adalah pusat pengisahan, yaitu bagaimana pern seorang pengarang
atau (narator) dalam menyampaikan ceritanya. Siapakah tokoh yang menyampaikan
cerita? Apakah ia terlibat langsung dalam seluruh rangkaian cerita, atau hanya
berperan sebagai pengamat? Sudut pandang terdiri atas sudut pandang orang pertama
dan orang ketiga
 Sudut pandang orang kesatuadalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang
terlibat langsung dalam cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku
utamanya(aku, saya, kata ganti orang pertama jamak : kami, kita)
 Sudut pandang orang ketigaadalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan
tokoh-tokoh di luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia,
mereka,kata ganti orang ketiga jamak, nama-nama lain)

g) Plot/Aluradalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Alur disebut
juga plot atau jalan cerita. Suatu cerita dapat dimulai dari awal sampai akhir (alur
maju), atau sebaliknya (alur mundur).
Tahap-Tahap Alur

 Tahap perkenalan/Eksposisiadalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan


suatu kejadian, tetapi  belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi
antarpelaku, penggambaran fisik, penggambaran tempat)
 Tahap pertentangan /Konflikadalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara
pelaku-pelaku (titik pijak menuju pertentangan selanjutnya). Konflik ada dua ;
 konflik internaladalah konflik yang terjadi dalam diri tokoh.
 konflik eksternaladalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan
tokoh, konflik   tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konlik
tokoh denganTuhan dll)
 Tahap penanjakan konflik/Komplikasiadalah tahap dimana ketegangan mulai terasa
semakin berkembang dan rumit   (nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar-
samar)
 Tahap klimaksadalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip
pelaku       sudah   mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir
cerita)
 Tahap penyelesaianadalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang
nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula
yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung,
tanpa ada penyelesaian.

Macam-Macam Alur

 Alur majuadalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini
menuju masa datang.
 Alur mundur/Sorot balik/Flash backadalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian
penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa
pokok melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
 Alur gabungan/Campuranadalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam
pengutararaan peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-
peristiwa yang lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh
utama) lagi.
h) Pelaku/Tokoh
 Pelaku utamaadalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu
hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.
 Pelaku pembantuadalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam
cerita.Bisa bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku
utama.
 Pelaku protagonistadalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide
kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)
 Pelaku antagonisadalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu,
pembohong dll)
 Pelaku tritagonisadalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh
ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah.

2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar, seperti biografi
pengarang, nilai budaya, nilai normal, nilai agama, situasi politik, dan lain-lain.
 Biografi pengarang : sesuatu yang ada hubungannya antara riwayat hidup
pengarang dan karyanya.
 Nilai budaya : nilai yang berhubungan dengan adat istiadat atau
kebiasaan-kebiasaan yang bernilai tinggi dalam kehidupan masyarakat.
 Nilai moral : nilai yang berhubungan dengan perbuatan baik buruk,
etika, dan budi pekerti.
 Nilai sosial : nilai yang berhubungan dengan norma dalam
kehidupan bermasyarakat, misalnya, suka menolong atau membantu.
 Nilai keagamaan : nilai yang berhubungan dengan kegiatan ibadah,
kepercayaan, atau unsur keTuhanan
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, yaitu yang
meliputi tema yang merupakan gagasan dari sebuah cerita tersebut,amanat yang merupakan
pesan dan kesan yang disampaikan kepada pembuat cerita, latar adalah tempat terjadi ya
suatu lakon atau cerita, alur adalah jalan ya sebuah cerita tersebut, konfil permasalahan yang
terjadi baik konfil rohani atau konflik jasmani, penokohan adalah tokoh yang akan
memerankan cerita, dan sudut pandang ini terdiri dari berbagi sudut pandang baik sudut
pandang orang pertama atau orang ketiga.
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar, seperti biografi
pengarang, nilai budaya, nilai norma, nilai agama, situasi politik, dan lain-lain. Yang
membuat cerita tersebut menjadi konplit dan teratur dalam cerita

B. Saran
Dari hasil kesimpulan di atas, maka kami mengharapkan agar pembaca dapat memberikan
saran-saran yang tidak menutup kemungkinan dapat mendatangkan manfaat bagi makalah ini:
 Diharapkan makalah ini bisa bermnfaat pada keilmuan yang selanjutanya yang akan
menjelaskan lebih jauh tenang judul makalah ini.
 Diharapkan pada makalah ini bisa di jadikan rujukan untuk pembaca dan pelajar
manusia yang ada di dunia ini.
DAFTAR PUSTAKA

Badudu,J.S. 1981. Seri kesusastraan indonesia. Bandung: Pustaka Prima.

https://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/13/unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-karya-
sastra/

You might also like