You are on page 1of 13

MINI RISET

TATA TULIS PENULISAN KARYA ILMIAH


( Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Menulis Sastra)

Disusun
Oleh :
Nama : Heking Trisman Harefa
Nim : 212124044
Kelas :B
M.K : Menulis sastra
Semester : II ( DUA )

Dosen Pengampu ;
Bpk Arozatulo Bawamenewi S.Pd.,M.Pd.

UNIVERSITAS NIA ( UNIAS)


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI (FPBS)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
T.A 2022/2023
1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.

Gunugsitoli, 11- Mei 2022


Penyusun:

Heking Trisman H arefa

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tulisan Ilmiah............................................................................................ 2
B. Ciri – Ciri Tulisan Ilmiah............................................................................................. 2
C. Bentuk-Bentuk Karya Tulis Ilmiah.............................................................................. 3
D. Teknik Menulis Karya Ilmiah...................................................................................... 4
E. Bahasa Dalam Karya Tulis Ilmiah............................................................................... 6
F. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Karya Ilmiah........................................... 7
G. Sikap-Sikap Ilmiah....................................................................................................... 7
H. Etika dan Kode Etik Dalam Penulisan Karya Ilmiah................................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................................. 9
B. Saran............................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penulisan karya ilmiah adalah hal yang mendasar dan wajib dipahami khususnya oleh setiap
mahasiswa.Karya ilmiah merupakan bentuk argumentasi penalaran ilmu melalui bahasa
tulisan.Maka diperlukannya penguasaan bahasa yang baik.Bukan saja mengetahui teknik
penulisannya, melainkan harus memahami dasar pikiran yang melandasi tulisan tersebut. Untuk
bisa menulis karya ilmiah yang baik, diperlukan keterampilan yang dapat dicapai apabila kita bisa
menguasai teknik penyusunan dan penggunaan bahasa Indonesia secara efektif.
Salah satu contoh karya ilmiah yaitu berupa makalah, maka dibuatlah tulisan ini untuk dijadikan
pedoman penulisan karya ilmiah. Makalah ini dibuat sebagai syarat menyelesaikan tugas UAS
dengan harapan lain dapat membantu kesulitan pembaca lain dalam menulis karya ilmiah.

B.  Rumusan Masalah
1. Apa itu tulisan ilmiah?
2. Apa saja bentuk-bentuk  karya tulis ilmiah?
3. Bagaimana teknik penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Bagaimana penggunaan bahasa dan etika yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tulisan Ilmiah


Tulisan adalah ide yang tertuang dalam bentuk tertulis. Pada dasarnya tulisan sama dengan
karangan, artinya menulis bisa diartikan mengarang karena hasil dari menulis atau mengarang
terbentuk secara tertulis tanpa membedakan ilmiah atau tidak.
Tulisan ilmiah adalah ide yang tertuang dalam bentuk tertulisa dari hasil penilitian dan
kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Sebuah tulisan dapat disebut tulisan ilmiah, apabila
memenuhi syarat sebagai berikut.(Ekosusilo dan Triyanto,1995:11-12) :

 Mengandung suatu masalah beserta pemecahannya


 Masalah yang dikemukakan harus obyektif
 Tulisan harus lengkap
 Tulisan harus disusun dengan metode tertentu
 Tulisan harus disusun menurut sistem tertentu

B. Ciri – Ciri Tulisan Ilmiah


Pada umumnya ada beberapa ciri yang menandai tulisan ilmiah, yaitu :

 Logis, berarti informasi yang disajikan memiliki argumentasi yang dapat diterima akal sehat
 Sistematis, apa yang dikemukakan disusun berdasarkan urutan dan memiliki kesinambungan
 Obyektif, keterangan dikemukakan sesuai kenyataannya (tidak fiktif)
 Tuntas dan menyeluruh, masalah diungkapkan secara lengkap
 Seksama, berusaha menghindari kesalahan
 Jelas, segala keterangan dapat mengungkap secara maksud secara jernih
 Akurat, kebenaran informasi dapat teruji
 Terbuka, sesuatu yang dikemukakan dapat berubah seandainya muncul pendapat baru
 Berlaku umum, kesimpulan yang dibuat berlaku bagi semua orang
 Santun, bahasa dan tata tulis yang digunakan baku

Tulisan yang baik mampu menjelaskan sesuatu yang sebelumnya belum diketahui oleh pembaca
secara jelas dan ringkas tanpa membingungkan.

5
C. Bentuk-Bentuk Karya Tulis Ilmiah
Berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan maka karya tulis ilmiah terbagi menjadi beberapa jenis,
yaitu :
a. Laporan
Laporan adalah suatu tulisan yang dibuat oleh seseorang setelah melakukan penelitian,
pembacaan buku (referensi), percobaan yang disusun berdasarkan data dan penilaian secara
obyektif.Dalam laporan hendaknya dapat mengemukakan permasalahan secara benar, jelas dan
ringkas.
b. Makalah
Makalah merupakan tulisan yang berisikan pendapat yang membahas suatu pokok
persoalan.Dalam ruang lingkup mahasiswa makalah merupakan istilah karya tulis yang
merupakan segala jenis tugas tertulis yang berhubungan dengan bidang studi, hasil pembahasan
buku, tulisan tentang suatu persoalan.Mahasiswa biasa menyebutnya paper.
c. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian sebagai prasyarat
untuk memperoleh gelar sarjana strata satu  (S1) di jenjang perguruan tinggi dan dipertahankan
di depan sidang ujian. Tebal skripsi terdiri dari 50 sampai 100  halaman yang isinya
mengungkapkan pendapat penulis berdasarkan teori orang lain didukung data dan fakta
empiris-objektif
d. Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang tarafnya lebih mendalam dari skripsi dan dijadikan
persyaratan untuk mendapat gelar sarjana strata dua (S2).Pada tesis mengungkapkan
pengetahuan atau temuan baru yang diperoleh dari penelitian.Tebal tesis mencapai 150 sampai
250 halaman.
e. Disertasi
Disertasi merupakan karya tulis ilmiah untuk memenuhi syarat salah satu persyaratan
mencapai gelar sarjana strata tiga (S3).Disertasi ditujukan untuk mencapai gelar Doktor (Dr.),
yaitu gelar tertinggi di perguruan tinggi. Permasalahan yang dibahas sudah sangat kompleks
dan detail dibanding tesis dan skripsi. Isinya mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan
faktanya oleh penulis dengan analisis terperinci dengan temuan orisinil.Tebal disertasi 250
sampai 350 halaman.
f. Buku/Diktat
Buku atau diktat juga merupakan bentuk tulisan ilmiah yang memberikan informasi faktual
tentang suatu disiplin ilmu.Keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas.Buku ditulis oleh
pengarang untuk memperkenalkan isinya dengan keadaan umum dan dicetak oleh suatu
penerbit. Sedangkan diktat ditulis dalam keadaan tertentu dan untuk mengarahkan proses
belajar mahasiswa ataupun siswa. (Ekosusilo dan Triyanto,1995:18).

6
D. Teknik Menulis Karya Ilmiah
1. Ketentuan umum
Apabila kita akan membuat karya tulis ilmiah maka yang harus diperhatikan pertama kali adalah
ketentuan umum yang berlaku, antara lain sebagai berikut :

 Ukuran kertas, umumnya kertas yang digunakan adalah kertas jenis HVS dengan ukuran A4
 Cara pengetikan, jarak yang digunakan biasanya satu setengah spasi (1 ½) atau dua spasi
 Margin, sebelah atas dan kiri masing-masing 4 cm dan sebelah bawah dan kanan masing-
masing 3 cm
 Nomor halaman, pada bagian pendahuluan biasanya diberi nomor angka romawi kecil (i, ii,
iii dan seterusnya)
 Halaman judul, biasanya diketik kira-kira 5cm dari pinggir atas dengan huruf kapital dan
tebal.

2. Sistematika Karya Tulis Ilmiah


Dalam buku pedoman penulisan karya  ilmiah dituliskan sistematika tulisan ilmiah pada
umumnya terdiri dari tiga bagian utama yakni, bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian penutup.
Sistematika penyajiannya sebagai berikut :
a. Bagian Pendahuluan
 Halaman Judul
 Halaman Pengesahan
 Kata Pengantar
 Abstrak
 Daftar Isi
 Daftar Tabel, Gambar dan Lampiran

b. Bagian Isi
 Pendahuluan
 Landasan Teori
 Metodologi Penelitian
 Laporan Penelitian
 Kesimpulan, Ulasan dan Implikasi

c. Bagian Penutup
 Daftar Pustaka
 Lampiran

7
3. Pengorganisasian Karya Tulis Ilmiah
Tulisan ilmiah biasanya disusun berdasarkan suatu tata urutan yang baik.Tata urutan yang baik
inilah dinamakan organisasi tulisan. Dalam penulisan ilmiah dikenal dua tipe organisasi yaitu :

 Tipografi Angka-Huruf

Pada tipe ini judul bab bernomor angka Romawi. Bagian pokok bab (subbab) berhuruf kapital,
bagian lebih kecil lagi berangka Arab, perincian lebih kecil lagi diberi tanda huruf kecil

 Tipografi Kesatuan Desimal

Pada tipe ini semua perincian bab menggunakan angka Arab, kecuali pada judul bab
menggunakan angka Romawi

4. Membuat Kutipan dan Catatan Kaki


Kutipan ada dua bentuk, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.Pada kutipan
langsung artinya mengutip secara keseluruhan tanpa pendapat dari ahli tertentu tanpa mengubah
sedikitpun.Semua kalimat yang diutarakan kita kutip semuanya.Kutipan langsung ini penulisannya
ditandai dengan tanda petik ganda. Kutipan langsung yang terlalu panjang boleh dipersingkat sesuai
dengan maksud kita, cara semacam ini disebut elipsis. Dengan ketentuan:

 Tidak boleh mengganti kata atau kalimat tertentu dengan kalimat kita sendiri
 Arti dan maksud yang dipersingkat tidak boleh berubah
 Kata-kata atau kalimat yang dihilangkan diganti tanda titik sebanyak tiga buah (...)

Elipsis artinya pelepasan unsur bahasa yang maknanya telah diketahui sebelumnya berdasarkan
konteksnya. (Winarto, Suhardiyanto dan Choesin(ed), 2004:106). Sedangkan kutipan tidak
langsung, yang dikutip adalah isi, maksud atau jiwa pendapat ahli.Kutipan langsung ini disebut
parafrase. Kutipan tidak langsung dalam penulisannya  tidak menggunakan tanda petik ganda.
Ditulis dengan bahasa kita sendiri dan pada akhir kalimat harus disertai sumber referensi bisa
menggunakan footnote atau bodynote. Baik kutipan langsung atau tidak langsung harus
mencantumkan sumber dengan catatan kaki.
Catatan kaki juga terbagi menjadi 2, yaitu catatan kaki tidak langsung dan catatan kaki
langsung. Catatan kaki tidak langsung adalah penyertaan sumber referensi yang tidak langsung
disertakan  pada kutipan yang kita acu, melainkan penulisannya diletakkan pada halaman bawah
atau pada halaman akhir. Format penulisan referensi berturut-turut adalah [nama depan, tengah,
belakang, judul buku ditulis miring, nama penerbit, kota terbit,tahun terbit, halaman (hal).]
Catatan kaki langsung merupakan sistem penulisan yang lebih praktis dibanding catatan kaki
tidak langsung. Penulisan sumber referensi setelah kutipan adalah nama belakang pengarang
diikuti koma (,) tahun terbit diikuti titik dua (:) dan halaman yang terdapat dalam tanda kurung ().
Tapi bila nama sudah disebutkan lebih dulu maka tinggal menuliskan tahun dan halaman saja dalam
tanda kurung.

Penulisan catatan kaki disusun dengan tujuan sebagai berikut :


8
 Untuk menyatakan hutang budi, mengambil pendapat dari penulis lain berupa kutipan
sebenarnya penulis tersebut telah berbuat baik. Maka sepantasnya kita yang mengutip
membalas budi baik mereka dengan mencantumkan namanya
 Untuk menyusun pembuktian, maksudnya untuk menunjukkan suatu kebenaran yang telah
dibuat oleh orang lain
 Untuk menyampaikan keterangan tambahan, bisa menjadi informasi tambahan untuk
memperkuat tulisan
 Untuk merujuk bagian lain dari teks

5. Membuat Daftar Pustaka


Daftar pustaka kalimat yang sering kita dengar dan bagian penting dalam mencantumkan sumber
pada penulisan karya ilmiah.Namun, masih saja banyak yang bingung dan salah dalam
penulisannya.Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai fungsi daftar pustaka, maka
hendaknya penulisan daftar pustaka memenuhi kaidah yang sudah lazim. Disusun secara alfabetis
dari A sampai Z. Secara keseluruhan susunan penulisan daftar pustaka sebagai berikut :

 Nama pengarang dengan nama akhir tanpa menggunakan gelar, penulisannya dibalik dan
diikuti tanda koma (,) diakhiri tanda titik (.)
 Kemudian cantumkan tahun penerbit buku dan diberi tanda titik (.)
 Setelah itu judul buku dengan huruf miring dan tambahkan tanda petik ganda (“….”) bila
itu  judul artikel yang dimuat dalam majalah sertai tanda titik (.)
 Lalu kota penerbit disertai tanda titik dua (:)
 Bagian akhir cantumkan nama penerbit buku dan akhiri dengan tanda titik (.)

Contohnya : Sasongko, Sandiyawan. 2014. Jurus Sakti Presentasi Memikat. Yogyakarta : Araska.

E. Bahasa Dalam Karya Tulis Ilmiah


Dalam sebuah karya tulis kalimat merupakan tataran bahasa yang menghasilkan tulisan yang
efektif jika dirakit secara logis dan cermat. (winarto et.al (ed), 2004:124). Hal yang perlu dikenali
dalam penulisan ilmiah adalah kalimat efektif dan jenis-jenis kalimat dalam tulisan.Penggunaan
bahasa dalam karya ilmiah juga mencakup EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
1. Kalimat Efektif
Kalimat efektif merupakan kalimat atau bentukkalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun
untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. Kalimat efektif dibutuhkan untuk
mempermudah pemahaman terhadap apa yang kita tulis. Menurut Jos Daniel Parera yang ada dalam
kutipan buku pedoman penulisan karya ilmiah menyebutkan kalimat dapat dikatakan efektif apabila
kalimat itu didukung oleh :

 Kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis


 Paralelisme bentuk bahasa yang dipakai untuk tujuan efektivitas tertentu
 Ketegasan dalam menonjolkan pikiran utama
 Kehematan dan pilihan kata yang kadang kala bertumpuk-tumpuk dalam satu kalima
9
 Kevariasian dalam penyusunan kalimat

2. Pungtuasi
Pungtuasi dapat diartikan sebagai pembubuhan tanda baca. Dalam tulis menulis peranan
pungtuasi sangat penting karena dapat memberi kunci kepada pembaca terhadap apa yang ingin
disampaikan oleh penulis
3. Diksi
Selalin ejaan dan tanda baca diharuskan juga memperhatikan masalah diksi.Diksi atau pilihan
kata merupakan hal yang sangat penting dan utama dalam mencapai tulisan yang efektif. Dalam
diksi harus bisa membedakan makna konotatif-denotatif, kata standar-non standar, dialek dan
bahasa umum, kata tunggal dan idiom, kata umum dan istilah..Dalam pemilihan kata inilah harus
hati-hati.Penggunaan bahasa yang baik mempermudah dalam menulis karya ilmiah.

F. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Karya Ilmiah


Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah.Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah yang
menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk
ketidakkonsisten itu menyangkut banyak hal,  dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur
berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut :

 Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,


 Salah dalam menyusun struktur pelaporan,
 Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
 Salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
 Penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
 Tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat.

G. Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-
sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

 Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
 Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin
berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
 Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham
atau tidak sesuai.

10
 Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa
diikuti perasaan pribadi.
 Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada
kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang
disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
 Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela
fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai
dengan teori atau dalil yang ada.
 Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan
hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.

H. Etika dan Kode Etik Dalam Penulisan Karya Ilmiah


Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah.
Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan
dan penyebutan sumber data atau informasi.Etika dan kode etik yang ditumbuh budayakan dalam
penulisan karya ilmiah harus diikuti.Hak cipta dari segi hukum harus diikuti dan dipahami dengan
baik.Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik.
Kode etik adalah norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas
akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah.Norma ini berkaitan dengan pengutipan,
perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun
informasi.Penulisan karya ilmiah membutuhkan kejujuran yang tinggi dalam penyusunannya untuk
menghindari plagiarisme.Plagiarisme adalah kegiatan mengambil suatu data dalam berbagai bentuk
tanpa mencantumkan sumber dengan sengaja. Bentuk-bentuk plagiarisme berdasarkan yang saya
ketahui dalam buku panduan penyusunan proposal dan skripsi antara lain:

 Meringkas atau menyajikan bacaan tanpa menyebutkan sumbernya dengan teknik referensi
yang benar
 Menjiplak, yaitu mereproduksi tulisan orang lain sama persis tanpa menyebutkan sumber
dengan teknik referensi yang benar
 Parafrase, mengambil ide inti suatu karya dengan bentuk narasi yang berbeda tanpa
menyebutkan sumber
 Mengklaim tulisan orang lain sebagai karya sendiri

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang mengungkapkan buah pikiran, yang diperoleh
dari hasil pengamatan,  penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode
dan sistematika tertentu, dan yang isi dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam
penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena
itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya
ilmiah paling tidak harus mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan karya ilmiah, teknik
penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan sikap-sikap dalam menulis karya ilmiah serta
harus menjalani dan menerima berbagai kendala dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah.

B. SARAN
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan.Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan
menyajikannya secara sistematis. Dengan demikian semoga banyaknya pedoman-pedoman
penulisan karya ilmiah dapat menjadi pembelajaran selanjutnya ketika akan membuat karya ilmiah
selanjutnya dengan lebih baik lagi dan memperhatika etika-etika penulisan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ekosusilo, Madyo dan Triyanto, Bambang. 1995. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Semarang:
Dahara Prize.
Winarto, T. Yunita, Suhardiyanto, Totok dan Choesin, M. Ezra (ed). 2004. Karya Tulis Ilmiah
Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tim Penyusun Panduan Akademik FISIP. 2012. Panduan Penyusunan Proposal dan Penulisan
Skripsi. Jakarta
Lihat blogspot.com : ”Penulisan Karya Ilmiah” (11 Desember 2015 diakses dari
www.czifa24.blogspot.co.id)

13

You might also like