You are on page 1of 30

7 November 2022

BERITA RESMI
STATISTIK
Penyedia
Data Statistik
Berkualitas untuk
Indonesia Maju

BERITA RESMI
Pertumbuhan Ekonomi

STATISTIK Kondisi Ketenagakerjaan

7 November 2022

2
KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL DAN MITRA DAGANG UTAMA
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global (%, y-on-y) Proyeksi Inflasi Global (%, y-on-y)

IMF Apr 2022 IMF Jul 2022 IMF Okt 2022 IMF Apr 2022 IMF Jul 20222

6,0 8,6 9,0


8,3
▪ Pertumbuhan global diperkirakan
7,0 6,9 melambat dari 6,0 persen pada
3,6 3,6
2,9 7,8 7,7 5,3 2021 menjadi 3,2 persen pada 2022.
6,7 6,9 4,5 4,1
3,2 2,7 5,5 ▪ Inflasi global diperkirakan akan
4,5 4,1 3,9 meningkat dari 4,7 persen pada
tahun 2021 menjadi 8,8 persen
-3,1 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 pada tahun 2022.
2019 2020 2021 2022f 2023f 2022 2023

Sumber: World Economic Outlook, Juli 2022 (IMF), Oktober (2022)

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Mitra Dagang Utama Indonesia (%, y-on-y)

13,7
7,5 7,7
4,9 3,9 5,0 4,5 4,4 4,4 3,1 4,1 4,0 4,3 2,4
0,4 1,8 1,8
Ekonomi beberapa negara mitra
dagang utama tetap tumbuh di
-6,0 Triwulan 3-2022.
Tiongkok Amerika Serikat Singapura Vietnam Taiwan Uni Eropa

Sumber: Rilis Official Statistics masing-masing negara


Q3-2021 Q2-2022 Q3-2022

3
SURPLUS NERACA PERDAGANGAN TERUS BERLANJUT
Perkembangan Ekspor, Impor, dan Neraca Perdagangan Indonesia Ekspor Komoditas Unggulan (Miliar US$)
(Miliar US$)
Batu Bara
13,56 13,31
9,33 7,59
Ekspor Impor Neraca Perdagangan 7,45
100,0 4,53 3,27 3,07 3,67 4,45 5,31
80,0
74,98 78,23
61,42 67,23 66,14
60,0 46,16 48,90 53,97 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
41,71 34,62 40,70 2020 2021 2022
40,0
13,24 10,31 9,33 15,61 14,92
20,0
2,54 2,89 7,92 8,27 5,52 6,31 Minyak Kelapa Sawit
0,0 8,95
8,20 6,96
5,81 6,15 5,34
20,0 4,07 3,43 4,10 5,76 5,80
40,0 31,73 32,78 37,89
39,17 43,38 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
60,0 47,66 48,18 56,92 56,81 59,37 63,30 2020 2021 2022
80,0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Besi dan Baja
2020 2021 2022 6,60 6,66 7,82 6,38
5,15 5,55
2,28 2,28 2,75 3,55 3,63
Neraca Perdagangan Indonesia surplus 14,92 Miliar US$ pada Triwulan
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
3-2022, atau tumbuh sebesar 12,58% (y-on-y)
2020 2021 2022

4
PULIHNYA MOBILITAS DAN DAYA BELI YANG TERJAGA MENDORONG
AKTIVITAS EKONOMI, BAIK DARI SISI PRODUKSI MAUPUN KONSUMSI

Daya Beli Masyarakat Tetap Terjaga serta Aktivitas Produksi Konsisten Ekspansif
Mobilitas Masyarakat Semakin Pulih
Inflasi Umum dan Inflasi Inti (y-on-y,%)
▪ Pelonggaran syarat perjalanan, penyelenggaraan event
internasional dan aktivitas keagamaan mendorong peningkatan ▪ Indeks penjualan eceran riil tumbuh 5,52% (y-on-y)
(sumber: BI)
mobilitas penduduk sepanjang Triwulan 3-2022. 8,0
Inti Inflasi Umum ▪ Nilai Tukar Petani tumbuh 1,13% (y-on-y) (sumber: BPS)
▪ Jumlah penumpang di seluruh moda transportasi pada Triwulan 3- 5,95
2022 mengalami peningkatan secara y-on-y. (sumber: BPS) 6,0
5,71 ▪ Pinjaman konsumsi tumbuh 7,93% (y-on-y) (sumber: BI)
▪ Jumlah wisman melalui pintu utama tumbuh 10.746,29% (y-on-y) 4,0
(sumber: BPS) 3,21 3,31 ▪ Penjualan mobil penumpang tumbuh 21,91% (y-on-y)
(sumber: GAIKINDO)

▪ Rata-rata TPK Hotel Bintang meningkat 21,03 persen poin (y-on- 2,0
y) (sumber: BPS) ▪ Nilai transaksi uang elektronik, kartu debit dan kredit
tumbuh 12,30% (y-on-y) (sumber: BI)
0,0
▪ Penerimaan PPh Pasal 21 tumbuh 26,10% (y-on-y)

Sep

Sep
Mar
Apr

Agt
Mei

Mar
Apr

Agt
Mei
Feb

Feb
Nov
Des
Okt
Jan

Jun

Jan

Jun

Okt
Jul

Jul
Respon Pemerintah dalam Menjaga 2021 2022
(sumber: Kemenkeu)

Daya Beli Masyarakat


▪ Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia mencapai 53,71%, lebih tinggi dibanding Triwulan 3-2021 sebesar
▪ Peningkatan realisasi bantuan sosial tunai sebesar 12,46% (y-on-y) 48,75% (sumber: BI)
(sumber: Kemenkeu)
▪ Impor bahan baku dan barang modal masing-masing tumbuh 34,22% dan 44,08% (y-on-y), sedangkan barang
▪ Peningkatan realisasi subsidi energi BBM sebesar 111,96% konsumsi turun 4,09% (y-on-y) (sumber: BPS)
(y-on-y) (sumber: Kemenkeu)
▪ Konsumsi listrik untuk segmen industri dan bisnis masing-masing tumbuh 10,64% dan 21,50% (y-on-y) (sumber: PLN)

▪ Kapasitas produksi terpakai Triwulan 3-2022 sebesar 73,67% (sumber: BI)

5
No. 81/11/Th. XXV, 7 November 2022
EKONOMI INDONESIA TRIWULAN 3-2022 TUMBUH IMPRESIF

5,72%
(y-on-y)
1,81%
(q-to-q)
Rp2.976,8
triliun (ADHK)
Rp2.924,0
triliun (ADHK) Rp5.091,2
triliun (ADHB)
Rp2.815,9 Rp4.920,4
triliun (ADHK) triliun (ADHB)
Rp4.325,2
triliun (ADHB)

Triwulan 3 Triwulan 2 Triwulan 3


2021 2022 2022

Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan 1 hingga Triwulan 3-2022 dibandingkan
dengan Triwulan 1 hingga Triwulan 3-2021 tumbuh 5,40 persen (c-to-c)

7
EKONOMI INDONESIA TERUS TUMBUH
sebelum pandemi masa pandemi & pemulihan

4,20 5,05
3,72
3,05 3,31
1,81
Secara q-to-q,
1,55 1,06
pertumbuhan ekonomi
-2,41
Laju Pertumbuhan
Ekonomi (%, q-to-q) -0,52 -0,40 -0,94 -0,94
Triwulan 3-2022 tumbuh
-1,74
-4,19
melambat yang
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 menunjukkan pola musiman.
2019 2020 2021 2022

5,06 5,05 5,01 4,96 7,07 5,02 5,02 5,45 5,72


2,97 3,51 Secara y-on-y,
pertumbuhan ekonomi
Laju Pertumbuhan
Ekonomi (%, y-on-y) -0,70
Triwulan 3-2022 semakin
-5,32 -2,17
-3,49 kuat dan menuju ke arah
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
2019 2020 2021 2022
pemulihan.

8
DISTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN PDB MENURUT LAPANGAN USAHA
TRIWULAN 3-2022 (y-on-y)

Distribusi (%) Pertumbuhan (%, y-on-y)


17,88 Industri 4,83
13,47 Pertambangan 3,22
12,91 Pertanian 1,65 Seluruh lapangan usaha tumbuh, kecuali
12,74 Perdagangan 5,35 Jasa Kesehatan yang mengalami kontraksi.
9,45 Konstruksi 0,63
Lapangan usaha dengan pertumbuhan
5,01 Transportasi & Pergudangan 25,81
tertinggi adalah Transportasi &
4,01 Infokom 6,88
Pergudangan serta Akomodasi & Makan
3,98 Jasa Keuangan 0,87
Minum yang didorong oleh peningkatan
2,88 Adm. Pemerintahan 12,42
mobilitas masyarakat serta peningkatan
2,78 Jasa Pendidikan 4,46
kunjungan wisatawan mancanegara.
2,41 Real Estat 0,63
2,32 Akomodasi & Makan Minum 17,83
Seluruh leading sector, yaitu Industri,
1,71 Jasa Lainnya 9,13 Pertambangan, Pertanian, Perdagangan, dan
1,69 Jasa Perusahaan 10,79 Konstruksi melanjutkan tren pemulihan.
1,20 Jasa Kesehatan -1,74
1,02 Pengadaan Listrik & Gas 8,05
0,06 Pengadaan Air 4,25

9
KINERJA PERTUMBUHAN LEADING SECTORS
TRIWULAN 3-2022 (y-on-y)

Series Pertumbuhan Lapangan Usaha Leading Sector (y-on-y, %) Informasi Penjelas


Industri Pengolahan
6,91
4,88 Industri Pengolahan tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan Triwulan 2-2022
4,80 3,98 4,68 3,94 4,12 4,92 5,47 4,33
2,06
3,85 3,52 4,14 3,67 2,01 -4,02
-2,22
-0,71 6,58
3,68
4,58 5,07
4,01 4,83 ▪ Industri Logam Dasar tumbuh 20,16%, yang didorong peningkatan produksi besi dan baja
-5,74 serta peningkatan permintaan luar negeri.
-1,38 Nonmigas Total
-3,14
-6,18 -4,34 ▪ Industri Alat Angkutan tumbuh 10,26%, terutama disebabkan karena peningkatan produksi
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
mobil.
2019 2020 2021 2022

Pertambangan
Pertambangan tetap tumbuh meskipun melambat dibandingkan dengan
7,78
Triwulan 2-2022
5,22 5,15
3,82 4,01 3,22
▪ Pertambangan Batubara dan Lignit tumbuh sebesar 9,41%, yang didorong oleh
2,32 2,34
0,94 0,45 peningkatan permintaan dari luar negeri terhadap batu bara, serta kenaikan harga batu bara
-0,71 yang signifikan.
-2,72
-4,28
-1,20 -2,02 ▪ Pertambangan Bijih Logam Tumbuh sebesar 9,03%, yang didorong oleh meningkatnya
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 produksi tembaga dan emas di distrik mineral Grasberg, Papua. Selain itu, juga dikarenakan
2019 2020 2021 2022 adanya peningkatan permintaan dari luar negeri terutama untuk komoditi emas dan tembaga.
Pertanian
5,28 Pertanian melanjutkan tren pertumbuhan yang persisten dan tumbuh lebih
4,25 tinggi dibandingkan dengan Triwulan 2-2022
3,44
2,63
2,20 2,17
1,43
2,28
1,65 ▪ Perikanan tumbuh 6,38%, yang didorong oleh peningkatan produksi perikanan tangkap dan
3,07 1,21 1,38
budidaya.
1,79 0,53
0,02
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
▪ Tanaman Perkebunan tumbuh 2,74% seiring dengan kenaikan produksi sawit dan
2019 2020 2021 2022
permintaan komoditas teh.

10
KENAIKAN HARGA KOMODITAS PERTAMBANGAN MEMBERIKAN WINDFALL
PADA PEREKONOMIAN REGIONAL
Share Pertambangan & Penggalian Lainnya Terhadap Total PDRB Masing-Masing Provinsi, Triwulan 3-2022 (%)

Sumatera Selatan Kalimantan Timur


Pertumbuhan PDRB : 5,34% Pertumbuhan PDRB : 5,28% Sulawesi Tengah
Pertumbuhan PDRB : 19,13%
Sumber Pertumbuhan : 0,90% Sumber Pertumbuhan : 1,74%
dari Pertambangan dari Pertambangan Sumber Pertumbuhan : 4,12%
dari Pertambangan

Keterangan
≤ 5,00
5,01 – 10,00
10,01 – 30,00
> 30,00

Data pertumbuhan PDRB dan


sumber pertumbuhan dari
Nusa Tenggara Barat Papua pertambangan merupakan
angka y-on-y triwulan 3-2022
Pertumbuhan PDRB : 7,10% Pertumbuhan PDRB : 5,78%
Sumber Pertumbuhan : 3,94% Sumber Pertumbuhan : 3,51%
dari Pertambangan dari Pertambangan

11
SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN 3-2022
Menurut Lapangan Usaha (y-on-y)

5,72%
5,01% 0,99
0,86
0,90
0,28 3,51%
0,58 0,71
0,16 0,75
0,47
0,66

3,13
2,65 Pada Triwulan 3-2022 (y-on-y),
2,13
Industri Pengolahan menjadi
sumber pertumbuhan
-0,03 -0,004
Triwulan 3-2019 Triwulan 3-2021 Triwulan 3-2022
tertinggi, yakni sebesar

Industri Pengolahan Transportasi & Pergudangan Perdagangan 0,99%


Akomodasi dan Makan Minum Lainnya

12
DISTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN PDB MENURUT PENGELUARAN
TRIWULAN 3-2022 (y-on-y)

Distribusi (%) Pertumbuhan (%, y-on-y)

Konsumsi Seluruh komponen pengeluaran tumbuh,


50,38 5,39
Rumah Tangga kecuali Konsumsi Pemerintah yang
mengalami kontraksi.
28,55 PMTB 4,96

Komponen Ekspor-Impor mengalami


pertumbuhan tinggi. Ekspor didorong oleh
26,23 Ekspor 21,64
windfall komoditas unggulan (batu bara,
hasil minyak, dan gas alam). Sementara
peningkatan Impor didorong kenaikan
7,57 Konsumsi
-2,88 impor barang modal dan bahan baku.
Pemerintah

1,15 Konsumsi 6,09 Sebagai penyumbang utama dari PDB


LNPRT
menurut komponen pengeluaran, Konsumsi
Rumah Tangga dan PMTB tumbuh positif.
-21,65 Impor 22,98

13
PERTUMBUHAN PDB KOMPONEN PENGELUARAN UTAMA
TRIWULAN 3-2022 (y-on-y)

Series Pertumbuhan Komponen Pendorong Utama Ekonomi (y-on-y, %) Informasi Penjelas


Konsumsi Rumah Tangga
5,02 5,18 5,01 4,97 5,96
3,55 4,34
5,51 5,39 Konsumsi Rumah Tangga tetap tumbuh meskipun melambat dibandingkan
2,83
1,02 dengan Triwulan 2-2022
-5,52
▪ Dorongan konsumsi rumah tangga tercermin dari peningkatan mobilitas.
-2,21
-4,05 -3,61 ▪ Meningkatnya aktivitas belanja pada kelompok masyarakat menengah-atas khususnya untuk
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 kebutuhan tersier.
2019 2020 2021 2022
▪ Daya beli kelompok masyarakat bawah terbantu oleh bantuan sosial dan subsidi energi.
PMTB
7,52
4,96
5,03 4,55 4,21 4,08
1,70
3,76 4,49 4,09 3,07 PMTB tumbuh impresif dibandingkan dengan Triwulan 2-2022

-0,21
▪ Seluruh jenis PMTB tumbuh positif, utamanya didorong oleh pertumbuhan barang modal
-6,52 -6,17 non bangunan dan peningkatan realisasi investasi PMA dan PMDN.
-8,61

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
▪ Pertumbuhan modal pemerintah menguat dibanding Triwulan 2-2022 utamanya untuk jenis
2019 2020 2021 2022 mesin dan peralatan.

Ekspor
Ekspor Jasa Ekspor Barang Total Ekspor
82,84 Ekspor tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan Triwulan 2-2022
30,14
1,30 0,88 -6,56 -13,04
29,16
21,64 ▪ Windfall ekspor masih berlanjut namun cenderung melemah akibat harga beberapa
komoditas global yang lebih kompetitif serta kurs transaksi beli Rupiah terhadap US$
19,11
-2,29 -63,9
9,35 yang melemah (terdepresiasi).
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 ▪ Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara melonjak signifikan seiring dengan kebijakan
2019 2020 2021 2022 kemudahan keimigrasian khusus wisata sehingga mendorong pertumbuhan ekspor jasa.

14
SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN 3-2022
Menurut Pengeluaran (y-on-y)

5,01%
5,72%

2,69
2,81
3,51%
0,55
1,38
1,19 1,57

2,00 1,30
1,05 Pada Triwulan 3-2022 (y-on-y),
0,47 0,29 Konsumsi Rumah Tangga
-1,06 menjadi sumber pertumbuhan
tertinggi, yakni sebesar
Triwulan 3-2019 Triwulan 3-2021 Triwulan 3-2022
2,81%
Konsumsi Rumah Tangga PMTB Net Ekspor Lainnya

15
PERTUMBUHAN EKONOMI TERTINGGI DI PULAU SULAWESI

Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada Triwulan 3 – 2022 masih didominasi oleh kelompok
provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 56,30 persen.

Sumatra Kalimantan Sulawesi

4,71% 5,67%
8,24% Maluku & Papua

22,00% 9,42% 7,11%


7,51%
2,43%

56,30% 2,74%

Jawa 6,69%
Keterangan
5,76% Distribusi PDB ADHB Triwulan 3 – 2022
Bali & Nusa Tenggara Pertumbuhan Ekonomi Triwulan 3 – 2022 (y-on-y)

16
SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI
TERHADAP MASING-MASING PULAU
Sumber pertumbuhan
(y-on-y, %)

Sumatra Sumatra Utara 1,14 Sumber pertumbuhan


Riau 0,99 Sumber pertumbuhan utama: (y-on-y, %)
Pertumbuhan
Ekonomi Sumatra Selatan 0,74 • Pertanian, Kehutanan, dan
Triwulan-3: Kepulauan Riau 0,44 Perikanan Kalimantan Kalimantan Timur 2,77
(5,67%) Kalimantan Barat 0,97 Sumber pertumbuhan utama:
(4,71%) Lampung 0,42 • Perdagangan
Kalimantan Selatan 0,83 • Pertambangan & Penggalian
Jambi 0,34
Kalimantan Tengah 0,73 • Industri Pengolahan
Sumatra Barat 0,33
Kalimantan Utara 0,37
Aceh 0,12
Kep. Bangka Belitung 0,10
Bengkulu 0,09 Sulawesi Sulawesi Tengah 3,77
Sulawesi Selatan 2,66 Sumber pertumbuhan utama:
(8,24%)
Sulawesi Utara 0,80 • Industri Pengolahan
Jawa DKI Jakarta 1,65
Sumber pertumbuhan utama: Sulawesi Tenggara 0,70 • Pertambangan & Penggalian
(5,76%) Jawa Timur 1,43
Gorontalo 0,16
Jawa Barat 1,39 • Perdagangan
Sulawesi Barat 0,15
Jawa Tengah 0,80 • Informasi dan Komunikasi
Banten 0,40
DI Yogyakarta 0,09 Maluku- Papua 3,27
Papua Maluku Utara 2,79 Sumber pertumbuhan utama:
Bali-Nusra Bali 3,69 (7,51%) Papua Barat 0,78 • Pertambangan & Penggalian
Nusa Tenggara Barat 2,23 Sumber pertumbuhan utama:
(6,69%) Maluku 0,67 • Transportasi & Pergudangan
Nusa Tenggara Timur 0,77 • Penyediaan Akomodasi &
Makan Minum
• Transportasi & Pergudangan

17
No. 82/11/Th. XXV, 7 November 2022
209,42
Struktur juta orang

Ketenagakerjaan Penduduk Usia Kerja


Indonesia, 143,72 2,71 juta orang 65,70
Agustus 2022 juta orang juta orang

Angkatan Kerja (AK) Bukan Angkatan Kerja (BAK)


“Peningkatan 135,30 3,57 juta orang 0,86 juta orang
juta orang
jumlah pekerja 8,42
juta orang
penuh sejalan
dengan terus Bekerja 4,25 juta orang Pengangguran 0,68 juta orang
menguatnya
perekonomian ” Pekerja Penuh : 92,63 juta orang 8,37 juta orang

Pekerja Paruh Waktu : 34,13 juta orang 1,24 juta orang

Setengah Pengangguran : 8,54 juta orang 2,88 juta orang Perubahan Agustus 2021-Agustus 2022
Keterangan:
▪ Pekerja Penuh adalah mereka yang bekerja minimal selama 35 jam seminggu.
▪ Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.
▪ Setengah Pengangguran adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan.

19
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) MENURUN
Keadaan ketenagakerjaan semakin membaik seiring dengan penguatan ekonomi

TPT Menurut Jenis Kelamin, Agustus 2019-2022 (%)


Jumlah dan Tingkat Pengangguran 7,46 6,46 6,74 6,11
Februari 2019 – Agustus 2022 5,24 5,22
5,93 5,75

9,77
8,75 9,10
8,40 8,42
6,90 7,10 6,93 7,07 Agt 2019 Agt 2020 Agt 2021 Agt 2022
6,26 6,49
5,83 5,86 Laki-Laki Perempuan
4,98 5,23 4,94
TPT Menurut Wilayah, Agustus 2019-2022 (%)
8,98 8,32 7,74
6,29
3,92 4,71 4,17 3,43

Feb Agt Feb Agt Feb Agt Feb Agt


2019 2019 2020 2020 2021 2021 2022 2022 Ags 2019 Ags 2020 Ags 2021 Ags 2022
Pengangguran (Juta Orang) TPT (%) Perkotaan Perdesaan

20
PARTISIPASI ANGKATAN KERJA

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin


Agustus 2019 – Agustus 2022


68,63%
67,53% 67,77% 67,80%

83,25% 82,41% 82,27% 83,87%


Kondisi perekonomian yang
51,81% 53,13% 53,34% 53,41% semakin menguat diikuti
peningkatan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja,
baik pada penduduk laki-laki
Agustus 2019 Agustus 2020 Agustus 2021 Agustus 2022 maupun perempuan
Laki-laki Perempuan Total

21
Status Pekerjaan Utama Agustus 2022 Proporsi Pekerja Formal dan Informal,
Jumlah Penduduk Bekerja: 135,30 Juta Orang Agustus 2019–Agustus 2022

37,66% Buruh/Karyawan/Pegawai 39,53%


44,12% 40,55% 40,69%

22,04% Berusaha Sendiri

55,88% 60,47% 59,45% 59,31%


14,62% Berusaha dibantu Buruh Tidak Tetap

13,08% Pekerja Keluarga/Tak Dibayar Agustus 2019 Agustus 2020 Agustus 2021 Agustus 2022

Informal Formal
5,43% Pekerja Bebas di Nonpertanian

Membaiknya keadaan ketenagakerjaan juga ditunjukkan


4,13% Pekerja Bebas di Pertanian oleh peningkatan proporsi pekerja formal dibanding
Agustus 2021 sebesar 0,14 persen poin, namun belum
kembali ke level sebelum pandemi.
3,04% Berusaha dibantu Buruh Tetap
Keterangan:
▪ Formal : Berusaha dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan/pegawai
▪ Informal : Berusaha sendiri; berusaha dibantu buruh tidak tetap; pekerja bebas; dan pekerja keluarga/tak dibayar
22
JAM KERJA PENDUDUK BEKERJA
Membaiknya kondisi ketenagakerjaan juga tercermin dari peningkatan proporsi pekerja penuh

Tingkat Setengah Pengangguran (TSP)


Sebagian besar penduduk bekerja, yaitu
sekitar 92,63 juta orang (68,46%), merupakan
pekerja penuh. 10,19%
8,71%
6,42% 6,32%

Tren Pekerja Penuh, 2019-2022 Agt 2019 Agt 2020 Agt 2021 Agt 2022

71,04% 68,46% Tingkat Pekerja Paruh Waktu


63,85% 64,30%

26,99%
25,96%
25,22%
Agt 2019 Agt 2020 Agt 2021 Agt 2022
22,54%
≥35*) Jam 1-34 Jam
92,63 juta orang 42,67 juta
(68,46%) orang Agt 2019 Agt 2020 Agt 2021 Agt 2022

*) Termasuk sementara
(31,54%)
tidak bekerja

23
PENYERAPAN TENAGA KERJA MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN
Sektor Pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja

Distribusi Penduduk Bekerja (%) Perubahan (y-on-y, juta orang)


28,61% Pertanian 1,57
19,36% Perdagangan 0,45
14,17% Industri Pengolahan 0,47
7,10% Akomodasi & Makan Minum 0,43


6,27% Konstruksi 0,19
4,81% Jasa Pendidikan 0,02
4,46% Jasa Lainnya 0,26
4,29% Transportasi & Pergudangan 0,37 Selama Agustus 2021 – Agustus
3,61% Administrasi Pemerintahan 0,03 2022, lapangan usaha
1,65% Jasa Perusahaan 0,22 pertanian masih menjadi
Jumlah Penduduk 1,65% Jasa Kesehatan & Keg. Sosial 0,04 sektor tertinggi penyerap
Bekerja: 1,20% Jasa Keuangan & Asuransi 0,03 tenaga kerja, yakni sebanyak
135,30 Juta Orang
1,13% Pertambangan & Penggalian 0,09 1,57 juta orang.
0,75% Informasi dan Komunikasi 0,01
0,38% Pengadaan Air -0,05
0,33% Real Estat 0,09
0,23% Pengadaan Listrik & Gas 0,03
24
RATA-RATA UPAH BURUH/KARYAWAN/PEGAWAI
Penguatan ekonomi mendorong peningkatan rata-rata upah

Perkembangan Rata-Rata Upah


Agustus 2019 – Agustus 2022 (Rupiah)


sebelum masa pandemi & pemulihan
pandemi

5,61%
12,22%
Agustus 2022
3 070 756
2 907 530
2 756 345 2 736 463 • Rata-rata upah mencapai 3 juta rupiah, atau
meningkat sebesar 5,61% dibandingkan
sebelum Pandemi.

• Rata-rata upah meningkat signifikan sebesar


12,22% dibandingkan Agustus 2021.
Agt 2019 Agt 2020 Agt 2021 Agt 2022

25
DAMPAK PANDEMI BELUM SEPENUHNYA HILANG
Masih terdapat penduduk usia kerja yang terdampak pandemi

Penduduk Usia Kerja yang


Terdampak Pandemi COVID-19 Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Penduduk Usia Kerja
(Juta Orang) (Juta Orang), Agustus 2021 dan Agustus 2022
-13,93

-17,17 17,41
-1,58 -1,28
-0,38
21,32
1,82 3,48
0,24 0,70 0,32 1,39 0,11
Pengangguran Bukan Angkatan Kerja (BAK) Sementara tidak bekerja Bekerja dengan pengurangan
karena Covid-19 karena Covid-19 karena Covid-19 jam kerja (shorter hour)
karena Covid-19
Ags 2021* Ags 2022**


4,15
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap kondisi ketenagakerjaan belum sepenuhnya hilang.
Masih ada sekitar 3,48 juta orang yang berkurang jam kerjanya jika dibandingkan dengan
sebelum Pandemi.
Agt 2021* Agt 2022**

Keterangan: *) periode Februari 2020-Agustus 2021 **) periode Februari 2020-Agustus 2022

26
GAMBARAN SPASIAL TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
TPT sebagian besar provinsi di bawah nasional

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Provinsi, Agustus 2022

Terdapat 9 Provinsi yang TPT-nya di atas TPT nasional

Terendah TPT Nasional


Sulawesi Barat 2,34%
5,86%

Keterangan
Di atas TPT nasional
Di bawah TPT nasional Tertinggi
Jawa Barat 8,31%

27
PENUTUP
❖ Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia pada Triwulan 3-2022 tetap tumbuh
impresif yang diikuti dengan penurunan tingkat pengangguran terbuka.
❖ Sepanjang Triwulan 3-2022, kinerja perekonomian nasional dipengaruhi oleh faktor global dan
domestik.
• Secara global, windfall dari tingginya harga komoditas unggulan di pasar internasional yang
terus berlanjut menyebabkan kinerja ekspor Indonesia tetap mengesankan;
• Secara domestik, mobilitas masyarakat yang semakin pulih dan bauran kebijakan pemerintah
dalam menjaga daya beli masyarakat mendorong penguatan aktivitas produksi dan
konsumsi masyarakat.
❖ Struktur perekonomian Indonesia secara spasial masih didominasi kelompok provinsi di Pulau
Jawa. Sementara itu, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kelompok provinsi di Pulau
Sulawesi.
❖ Kondisi ketenagakerjaan Indonesia semakin membaik seiring dengan menguatnya
perekonomian, namun belum kembali pada kondisi sebelum pandemi Covid-19 meskipun
penduduk usia kerja yang terdampak pandemi telah berkurang secara signifikan.

28
MOHON DUKUNGAN
PENDATAAN AWAL REGSOSEK

Sambut kedatangan Petugas


Pendataan Awal Regsosek
2022 di rumah Anda!
15 Oktober – 14 November

Terima Kasih
www.bps.go.id
BAHAN TAYANG DAN NASKAH BRS
DAPAT DIUNDUH MELALUI TAUTAN BERIKUT:

bps.go.id/pressrelease.html

30

You might also like