Professional Documents
Culture Documents
Kebijakan Yanfar Di Rumah Sakit
Kebijakan Yanfar Di Rumah Sakit
DI RUMAH SAKIT
D I R E K T O R AT P E L AYA N A N K E FA R M A S I A N
PROFESIONAL
“Seorang PROFESIONAL adalah seseorang yang memberikan jasa atau
layanan atas kompetensi yang dimiliki, sesuai dengan Standard
Operating Procedure dan kode etik serta peraturan dalam bidang yang
dijalaninya dan menerima uang sebagai imbalan atas jasanya. Orang
tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang
didirikan sesuai dengan hukum di sebuah negara atau wilayah”
TINDAKAN PROFESI
APOTEKER “MENJELASKAN
APOTEKER KOMPETEN
DAN MENGURAIKAN
TENTANG OBAT DAN
FARMAKOTERAPI OBAT
KESEHATAN
5
Apa yang harus dipersiapkan?
MANAJEMEN
FARMAKOLOGI FARMAKOTERAPI
FARMASI
UNDANG-
KLINIKAL ILMU
UNDANG DAN
FARMASI KOMUNIKASI
ETIKA FARMASI
PRAKTIK KEFARMASIAN YANG BERTANGGUNG JAWAB
PP No. 51/2009 tentang Pekerjaan
Legal
Kefarmasian
PELAYANAN KEFARMASIAN:
- Merupakan pelayanan langsung
- Bertanggung jawab kepada pasien
Memiliki
SOP - Berkaitan dengan sediaan farmasi
- Untuk mencapai hasil yang pasti
- Bertujuan meningkatkan mutu
kehidupan pasien
1. Meningkatkan mutu pelayanan Kefarmasian
2. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian
3. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan
obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan Berorientasi pada Patient Safety
pasien (patient safety).
PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
Setiap tenaga
kesehatan perlu
kompetensi yang
memadai
Dalam melaksanakan
Kolaborasi antar pelayanan diperlukan
Nakes Standar Pelayanan
UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN
DALAM MENDUKUNG KESELAMATAN PASIEN
2. PEDOMAN
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah pelaksanaan
kegiatan. Format dan sistematika pedoman disesuaikan dengan kebutuhan RS.
Pedoman harus dibuatkan surat keputusan (SK) pemberlakuannya oleh Direktur RS
dan dievaluasi minimal 2 tahun sekali.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
• Standar prosedur operasional (SPO) adalah suatu perangkat
instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan
proses kerja rutin tertentu.
• SPO bertujuan agar pelayanan konsisten dan memenuhi standar
mutu yang telah ditetapkan.
• Rumah sakit menyiapkan SPO untuk setiap kegiatan dalam
pengelolaan sediaan farmasi, Alkes dan BMHP dan pelayanan
farmasi klinik.
MANAJEMEN FARMASI KLINIKAL FARMASI
• Pemilihan • Pengkajian dan pelayanan resep
• Perencanaan Kebutuhan • Penelusuran riwayat pengobatan
• Pengadaan • Rekonsiliasi obat
• Peneriman • Pelayanan Informasi Obat (PIO)
• Penyimpanan • Konseling
• Penditribusian • Visite
• Pemusnahan dan penarikan • Pemantauan Terapi Obat (PTO)
• Pengendalian • Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
• Adminstrasi • Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
• Dispensing Sediaan Steril
• Pemantauan Kadar Obat dalam Darah
PERMENKES NOMOR 72 TAHUN 2016 JUKNIS STANDAR PELAYANAN
TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT
DI RUMAH SAKIT (DRAFT)
PEMILIHAN, PERENCANAAN DAN PENGADAAN
PENGADAAN
SELEKSI RKO OBAT
Seleksi mengacu pada Rencana Secara e-Purchasing
• FORMULARIUM NASIONAL kebutuhan obat atau cara lain sesuai
(FORNAS) ketentuan pengadaan
E-Monev
Formularium Rumah Sakit barang/jasa
pemerintah
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.
PENYALURAN
• Pelaporan tersebut paling sedikit terdiri atas: nama, bentuk sediaan, dan
kekuatan Narkotika, Psikotropika; jumlah persediaan awal dan akhir bulan;
jumlah yang diterima; dan jumlah yang diserahkan.
PENYUSUNAN NSPK DI PELAYANAN KEFARMASIAN
Terdiri dari :
Kelas Terapi : 31
Sub kelas terapi : 97
586 item obat/zat aktif, (dalam 1031 kekuatan/bentuk sediaan)
PERANAN FORNAS
SEBAGAI KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA
Banyak obat dengan bukti ilmiah terbatas atau tanpa bukti ilmiah
yang valid, Dalam Fornas hanya tercantum obat – obat dengan
bukti ilmiah.
Pemilihan obat berdasarkan pertimbangan Benefit-Risk Ratio dan
Benefit-Cost Ratio
Memiliki izin edar dan indikasi yang disetujui oleh Badan POM
(Safety, Eficacy dan Quality).
DIAKUI
PROFESIONALITASNYA
OLEH MASYARAKAT Bagaimana caranya???
TERIMA KASIH