You are on page 1of 12

MAKALAH

HAKIKAT ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

OLEH :

NAMA-NAMA KELOMPOK 1

1. VIVI KEBAN (1901140187)


2. OFILDA ISANTRI NEOLAKA (1901140167)
3. EDELBURGA SAPUTRI (1901140040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HAKIKAT ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS” ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi kelainan maupun penyusunan kata. Dengan demikian kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun dari kesempurnaan makalah selanjutnya.

Kupang, September 2021

penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER..............................................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................

A. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus................................................................


B. klasifikasi anak berkebutuhan khusus...................................................................
C. Penyebab anak berkebutuhan khusus....................................................................
D. Model layanan anak berkebutuhan khusus............................................................
E. Tenaga kependidikan dalam pelayanan anak berkebutuhankhusus......................

BAB III PENUTUP.................................................................................................................

A. Kesimpulan............................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang berada di bumi ini. Dalam
penciptaannya manusiapun beragam, dari yang besar sampaikecil, putih sampai hitam, tinggi
sampai pendek, semuanya beragam. Salah satu keberagamannya lagi yang mencolok adalah
manusia sempurna dan cacat, yangmana cacat ini tidak hanya berupa cacat fisik melainkan juga
cacat mental atau pikiran, itulah yang disebut orang berkebutuhan khusus.
Anak berkebututhan khusus tidak boleh kita acuhkan, karena ia juga merupakan manusia
yang diciptakan Allah yang dikehendaki tidak sempurna oleh-Nya. Kita tidak boleh membedakan
hak orang biasa dan orang yang berkebutuhan khusus, karena mereka memiliki hak dan perlakuan
serta fasilitas yang sama seperti orang normal pada umumnya.
Dalam perjalanan hidupnya seorang yang berkebutuhan khusus juga mendapatkan hak untuk
belajar yang dimulai dengan umur yang sama sepertiorang yang normal yakni dari anak-anak. Anak
yang berkebutuhan khusus juga berhak mendapatkan pelayanan pendidikan seperti anak
normal yang lain, namun terkadang ia harus mendapat perhatian yang khusus Karena ketidak
sempurnaannya. Dan dari setiap kecacatan yang berbeda juga memiliki trik mengajar yang berbeda
sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam pembelajaran yang diberikan kepada anak berkebutuhan khususada berbagai macam
variasi, mulai dari digabung dengan anak yang normal namun perhatiaannya khusus samapai
dengan benar-benar mendapatkan pembelajaran yang khsus yang dipisah dari anak yang normal.
Dan dalam mengajar anak yang berkebutuhan khusus seorang pengajar juga harus memiliki
keterampilan yang khusus yang berkaitan dengan anak tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian anak berkebutuhan khusus?
2. Bagaimana klasifikasi anak berkebutuhan khusus?
3. Apa penyebab anak berkebutuhan khusus?
4. Bagaimana model layanan anak berkebutuhan khusus?
5. Bagaimana tenaga kependidikan dalam pelayanan anak berkebutuhankhusus?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian anak berkebutuhan khsusu
2. Untuk mengetahui klasifikasi anak berkebutuhan khusus
3. Untuk mengetahui penyebab anak berkebutuhan khusus
4. Untuk mengetahui model layanan anak berkebutuhan khusus
5. Untuk mengetahui tenaga kependidikan dalam pelayanan anak berkebutuhan khusus
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus


Anak berkebutuhan khusus (ABK) pada awalnya lebih dikenal dengan istilah cacat, anak
berkelainan atau anak luar biasa. Anak luar biasa didefinisikan sebagai anak yang menyimpang dari
kriteria normal secara signifikan, baik dari aspek fisik, psikis, emosional, dan social sehingga untuk
mengembangkan potensinya di perlukan adanya layanan pendidikan khusus (Kirk &
Galleger,1989). Dalam paradigm baru, ABK berarti anak yang memiliki kebutuhan individual yang
bersifat khas yang tidak bisa disamakan dengan anak normal lainnya (Suyanto, 2005). Dalam hal ini
Lync (1994) membedakan ABK menjadi 3 (tiga) kategori sebagai berikut:
1. Anak-anak usia sekolah yang saat ini berbeda dengan lembaga-lembaga pendidikan
formal tetapi tidak memiliki atau tidak menujukan kemajuan dalam belajarnya,
kelompok ini termasuk didalam kategori anak lambat dalam belajar, atau anak
kesulitan dalam menelaah pelajaran, anak ber IQ sedang, anak hieraktif, anakautis
dan lain sebagainya.
2. Anak-anak yang secara nyata (signifikan) mengalami kecacatan baikdari fisik, social,
emosi dan mental. Kelompok ini termasuk dikategorikan kedalamm anak tuna netra,
tuna rungu, tuna grahita,tuna daksa, dan tna laras.
3. Anak-anak usia sekolah yang tidak terjangkau oleh layanan pendidikan formal sama
sekali, sehingga anak-anak ini menjadi anak yang terlupakan. Kelompok yang ketiga
ini termasuk didalam nya adalah anak-anak yang berkerja (pekerja anak), anak
perempuan yang terpingit karena kultur, anak-anak miskin/gelandangan, anak-anak
yang berdomisili di perairan, kepulauan, dan daerah terpencil,dan anak-anak yang
menjadi korban kerusakan, dan lain sebagainya.

Menurut hasil-hasil Rakornas PLB di Jakarta (2001) , anak berkebutuhan khusus ternyata
tidak hanya anak yang cacat saja yangselama ini di kenal oleh banyak kalanngan masyarakat, tetapi
yangtrmasuk didalamnya adalah anak yang berbakat, anak autis, dan anak yangtelah terkena
bahayanya obat-obat terlarang seperti Sabu, Ganja, Narkobadan lain sebagainya.
Dari semua apa yang telah di paparkan di atas tersebut dapat kami tarik kesimpulan bahwa
ABK mempunyai jangkuan yang luas yang tidak hanya terbatas pada anak-anak cacat yang
signifikan (seperti pada kategori anak yang ke 2) tetapi juga meliputi anak yang kesulitan dalam
belajar,anak dengan cerdas dan berbakat (Gifted & talented), anak autis, anak hiperaktif, anak
lambat dalam belajar, anak yang telah menjadi korban Narkoba, dan juga anak-anak dengan alasan
tertentu yang tidak dapat terjangkau oleh layanan pendidikan formal.Anak berkebutuuhan khusus
dalam kajian kali ini hanya di batasi pada ABK jenis-jenis yaitu: anak tunanetra, tunarungu,
tunagrahita,tunadaksa, tunalaras, anak berkebutuhan belajar, anak berbakat, anak autis,dan yang
terakhir anak hiperaktif.

B. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus


Anak yang berkebutuhan khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu berdasarkan
aspek kecerdasan (intelegensi), berdasarkan aspek fisik, dan berdasarkan aspek tingkah laku, serta
berdasarkan aspek tertentu.
1. Berdasarkan Aspek Kecerdasan
a) Kelompok anak berkebutuhan khusus berintelegensi di atas rata-rata.Yaitu seorang
anak yang memiliki kecerdasan intelektual(IQ) di atas 110. Ciri-ciri anak ini adalah
cepat dalam belajar (memahami, menghafal).
b) Kelompok anak berkebtutuhan khusus beritelegensi di bawah rata-rata.Yaitu seorang
anak yang kecerdasan intelektualnya (IQ) di bawah 90. Ciri-ciri anak ini adalah
lamban dalam belajar,mengingat dan memahami.
2. Berdasarkan Aspek Fisik
a) Tuna NetraYaitu seorang anak yang tergannggu pengelihatannya baik total maupun
parsial. Ciri anak ini adalah memiliki daya pendengaran dan perabaan yang kuat,
suka mengusap-usap mata.
b) Tuna RunguYaitu seorang anak yang memiliki gangguan pendengaran baik lemah
pendengaran maupun tuli. Ciri anak ini adalah jalannya sempoyongan, terlihat
seperti orang bodoh,sering curiga terhadap orang sekitar.
c) Tuna GrahitaYaitu seorang anak yang mengalami hambatan perkembangan mental
dengan karakteristik idiot dan imbesil.
d) Tuna DaksaYaitu seorang anak yang memiliki kelainan anggota tubuh karena luka,
penyakit, ataupun pertumbuhan yang salah. Anak ini memiliki ciri kelainan
fisik/cacat fisik, suka menampakkan kemarahan tanpa sebab yang jelas.
3. Berdasarkan Aspek Tingkah Laku (Tuna laras)
Seorang dikatakan tuna laras apabila ia mempunyai tingkah lakuyang menyimpang dari
orang yang normal, tidak mempunyai sikap,dan suka melanngar peraturan dengan
frekuensi yang cukup besar. Penyebab tuna laras ada dua yaitu gangguan emosi dan
gangguan penyesuaian sosial. Cirinya adalah memiliki aktifitas berlebih, berperilaku
nakal, suka melanggar aturan baik kecil maupun besar.
4. Berdasarkan Aspek Tertentu
a. Autis yaitu seoarang anak yang hanya tertarik terhadap dunianya sendiri dan acuh
terhadap orang lain. Ciri dari anak yang menderita autis adalah bicaranya lambat dak
kata-katanya sukar dipahami, ia suka menyendiri dan sedikit kontak mata,sensitif
terhadap sentuhan seperti dipeluk.
b. Hiperaktif yaitu seorang anak yang memiliki kelainan berupa aktifitasa utu gerak
jasmani yang berlebihan. Cirinya adalah tidak bisa diam, sering gagal fokus, sering
tidak mampu mengikuti instruksi, sering lupa dalam tanggung jawabnya.

C. Faktor Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus


a) Kejadian Sebelum Lahir
Penyebab anak berkebutuhan khusus bisa terjadi saat ia belum lahir, diantaranya yaitu karena
adanya virus yang menyerang saat di kandungan, keracunan darah, faktor rhesus.
b) Kejadian Pada Saat Kelahiran
Kejadian ini terjadi ketika sang bayi hendak lahir dan mengalami hal-hal berikut pada
kelahirannya, yaitu lahir menggunakan tang verlossing, proses kelahiran yang terlalulama, dan
posisi bayi yang sungsang.
c) Kejadian setelah kelahiran
Yang menyebabkan seorang anak berkebutuhan khusus selanjutnya adalah kejadian pada saat ia
masih bayi atau anak-anak. Hal-hal yang terjadi adalah penyakit radang selaput otak,terjadi
kecelakaan, stress berat dan gangguan kejiwaan, penyakit panas tinggi dan kejang-kejang,

D. Model Layanan Anak Berkebutuhan Khusus


Manusia mencari motode atau cara supaya mereka yang memiliki kebutuhan khusus dalam
menempuh proses pendidikan dapat merasakan pendidikan seperti layaknya orang yang tidak
memiliki kebutuhan khusus. Karena apa dengan mengunakan motede-metode tertentu tersebut
diharapkan dapat mempermudahkan peserta didiknya juga pengajarnya untuk menyampaikan ilmu
atau menerima ilmu dengan mudah. Diantara metode atau cara yang sudah ada sebagai berikut:
a. Model Segregrasi
Model ini adalah model pendidikan yang dapat dikategorikan sudah klasik. Model
ini mencoba memberikan layanan pendidikan secara khusus dan terpisah dari jenis anak
normal maupun anak berkebutuhan khusus lainya. Jadi model ini adalah model yang
mengkhususkan dalam pengajaranya sesuai kebutuhan yang dibutuhkan peserta didiknya
dengan satu jenis kebutuhan atau satu kelompok ABK yang memiliki kebutuhanyang sama.
b. Model Kelas Khusus
Model ini adalah model yang tidak berdiri sendiri layaknya (SLB),melainkan
keberadaanya ada di sekolah umum/regular. Dan keberadaan kelas khusu ini sifatnya tidak
permanen. Melainkan didasarkan ada atautidak adanya anak yang memerlukan pendidikan
khusus ini. Dan kelaskhusus ini anak akan dibimbing secara personal oleh guru yang
memang khusus untuk mengajarinya.
Kelebihnaya peserta didik akan merasa diperhatikan dan mendapat pelayanan yang
lebih. Sedangkan kekurangnya peserta didik masih merasakan batasan-batasan sosial
diantara yang tidak mendapat layanankhusu sehinga akan terjadi minder dan sebagainya.
c. Model Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)
Model ini adalah model yang diperuntuhkan untuk menampung peserta didik
berkebutuhan khusus usia sekolah dasar dari berbagai jenisdan tingkat kekhususan yang
dialaminya. Mereka belajar di kelas masing-masing sesuai kebuthan khusus yang dialami.
Tetapi mereka dapat bersosialisasi dengan ABK yang tidak sejenis denganya di luar
ruangkelas.
Kelebihanya anak berada dalam dunia yang lebih luas, tidak hanya berada pada jenis
kebutuhan khusus tertentu. Tetapi kekurangnya anakmasih merasakan batasan sosial antara
mereka dan anak yang tidak memiliki kebutuhan ksusus seperti mereka.
d. Model Guru Kunjung
Model ini difungsikan untuk mereka yang membutuhkan pendidikan di daerah
terpencil, daerah perairan, daerah kepulauan atau tempat-tempat yang sulit dijangkau oleh
layanan khusus yang telah ada. Ditempat tersebut dibentuk sanggar atau kelompok-
kelompok belajar tempat anak-anak memperoleh layanan pendidikan.
Kelebihan model ini adalah anak dapat dengan mudah memperolehlayanan
pendidikan dan anak dapat saling berkomunikasi diantara mereka dengan mudah. Sedangkan
kekurangnya tenaga pengajar yang menangani khusus pada model ini karena memang hal
tersebut memerlukan banyak kerjasama dair berbagai pihak.
e. Sekolah Terpadu
Sekolah terpadu pada hakikatnya seperti sekolah normal pada umumnya. Tetapi
menerima anak berkebutuhan khusus untuk bisa belajar bersama di dalamnya. Mereka
belajar bersama-sama tanpa dipisah oleh dinding-dinding kelas. Dalam belajar mereka diajar
oleh guru-guru umum sedangkan materi yang memiliki sifat kekhususan diberikan guru
pendamping yang telah ditunjuk.
Kelebihanya anak merasa dihargai harkat dan martabatnya. Darisegi perkembangan
sosial anak lebih mudah berinteraksi dan berkomunikasi secara luas. Sedangkan
kekurangnya kadang-kadang anak merasa rendah diri dihadapan mereka. Dan dalam kondisi
tertentu kadang anak dijadikan bahan olokan oleh teman-temanya.
f. Pendidikan Inklusi
Inklusi berarti terbuka. Jadi pendidikan inklusi adalah pendidikan yang terbuka bagi
siapa saja yang ingin belajar di dalamnya. Yang tanpa dibatasi oleh sesuatu apapun. Dan
memperoleh hak dan kewajiban yang sama dalam proses pendidikan.
Kelebihan dari pendidikan inklusi ini adalah peserta didik akan memperoleh layanan
yang sama dengan anak normal lainya. Dan anak akan merasakan adanya perlakuan dan
persamaan hak. Sedangkan kekuranganya dalam kondisi tertentu anak masih memiliki
problem sosial.

E. Tenaga Kependidikan dalam Layanan Anak Berkebutuhan Khusus


Personil ppendidikan ABK tidak terlalu jauh berbeda dengan persinil pendidikan umum lainnya.
Personil yang di maksud dalamlayanan ABK adalah sebagai berikut:
1. Tenaga Guru
Guru yang bertugas dalam pendidikan ABK harus memiliki kualifikasi dan
kemampuan yang telah di sepakati bersama berupa persyaratan yang telah ditentukan
oleh pihak sekolah. Tenaga guru yang dipersyaratan tersebut diantaranya: Guru Khusus,
Guru pembimbing (konselor pendidikan), Guru umum yang telah memiliki pengalaman
luas dan matang dalam hal mendidik dan menangani masalah-masalah pendidikan anak
di sekolah.
2. Tenaga Ahli
Tenaga ahli dalam pendidikan ABK sangat diperlukan sekalikeberadaannya untuk
ikut membantu memecahkan permasalahan anak tersebut, dalam bidang non akademik.
Tenaga alhi yang di perlukan dalam menangani permasalahan-permasalahan yang ada
pada anak diantaranya adalah: Dokter umum, Dokter spesialis, psikolog, social worker,
maupuntenaga ahli lainnya yang di perlukan.
3. Tenaga Adminitrasi
Untuk kelacaran proses dalam belajar-mengajar perlu di perlukan tenaga dukungan
seperti adminitrasi sekolah. Sebagai tenaga non akademik, walaupun keberadaannya di
non akademik namun keberadaannya sangat di perlukan sekali tujuannya untuk
kelancaran tugas-tugas sekolah secara umum, misalnya dalam bidang keuangan, surat-
menyurat, pendapatan siswa atau guru, dan lain sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pada dasarnya Anak berkebutuhan khusus (ABK) pada awalnya lebih dikenal Dengan istilah
cacat, anak berkelainan atau anak luar biasa. Anakluar biasa didefinisikan sebagai anak yang
menyimpang dari keriteria normal secara signifikan, baik dari aspek fisik, psikis, emosional, dan
social sehingga untuk mengembangkan potensinya di perlukan adanya layanan pendidikan
khusus (Kirk & Galleger,1989). Dalam hal ini Lync(1994) membedakan ABK menjadi 3 (tiga)
kategori, yang dimana kategori masing-masing membutuhkan tenaga pendidik yang berbeda-
beda.
2. Anak berkebutuhan khusus diklasifikasikan berdasar jenisnya, yaitukecerdasan, fisik, tingkah
laku, dan jenis tertentu. Dalam jenis kecerdasan dibagi menjadi dua yaitu di atas rata-rata
(IQ>110) dan di bawaha rata-rata(IQ<90). Dari jenis fisik dibagi menjadi tuna netra, tuna rungu,
tuna grahita dan tuna daksa. Dari jenis tingkah laku yaitu penyimpangan tingkah laku karena
gangguan emosi dan karena gangguan penyesuaian sosial. Dan dari jenis tertentu yaitu ada autis
dan hiperaktif.
3. Penyebab anak berkebutuhan khusus dibagi menjadi tiga yaitu saatsebelum kelahiran, saat
kelahiran, dan setelah kelahiran.
4. Dengan memperhatikan Anak berkebtuhan Khusus tersebut maka dapat di peroleh cara atau
motede supaya Anak berkebtuhaban Khsusus ini juga dapat merasakan pendidikan yang sama
seperti anak normal lainya.
5. Tenaga kependidikan dalam layanan ABK ini dibutuhkan 3 tenaga kerja,yang dimana peran
kerjanya berbeda satu dengan yang lain.
DAFTAR RUJUKAN

https://www.academia.edu/35185221/
Makalah_Anak_Berkebutuhan_Khusus_Model_dan_Tenaga_Pendidikan_Layanan_A_BK

Nurjan, Syarifan. 2017.Perkembangan Peserta Didik Perspektif Islam.Yogyakarta: Titah Surga.

You might also like