You are on page 1of 2

1.

Koordinasi dengan BC dan Ekspedisi untuk profilling data penerima (no HP, alamat tujuan) paket
NPS. lakukan Control delivery terhadap paket tersebut jika kondisi paket masih ditangan ekspedisi
atau BC. atau lakukan control delivery untuk pengiriman selanjutnya.

2. Koordinasi dengan Sat Lantas terkait identifikasi korban laka lantas (nik, nama, no hp, alamat). jika
korban laka lantas teridentifikasi merupakan adul/achmad maka case close

3. Buka data cdr penerima paket dan koban laka lantas. Kemudian analisis untuk mengetahui pola
komunikasi apakah terdapat nomor hp, pola komunikasi dengan adul, achmad ataupun penerima
paket dengan nama mamed ataupun aparat

4. Koordinasi dengan dukcapil terkait data kependudukan untuk mengidentikasi data adul, achmad,
mamed maupun aparat dari no hp yg didapati hasil analisa CDR

5. jika korban laka lantas merupakan adul/ acmad, tetap lakukan analisa untuk mengetahui pola edar
narkotika yang dilakukan dan mendalami keterlibatan aparat. apakah mereka semua dalam satu
jaringan yang sama ataupun tidak

6. bisa dikembangkan ke kasus aparat yang terlibat jika ada keterangan lebih lanjut terkait aparat
dengan si mamed penerima barang paket NPS. dari rekening gendut milik aparat bisa di cek mutasi
apakah ada kejanggalan transaksi. dimana hal ini lebih mengarah ke kasus TPPU

No2

1. berdasarkan informasi masyarakat telah terjadi transaksi narkotika pada tanggal 23 Agustus 2022
pukul 22.00-23.00 WIB. diketahui adul seorang residivis yg tidak sendiri dalam menjalankan aksinya,
diasumsikan bekerjasama dengan ahmad yg merupakan sodaranya.

2. BC menerima resi paket NPS dari Suriname dan sudah sampai di Indonesia dengan Penerima
Mamed.

3. terjadinya laka lantas tanggal 20 September 2022 pukul 20.30 WIB. hasil otopsi korban diduga
mengonsumsi alkohol dan narkotika jenis meferdon. Berdasarkan ini, ada indikasi bahwa adul/
achmad merupakan korban laka lantas tersebut. Ada indikasi juga bahwa meferdon didapati korban
dari sumber yang sama yaitu dari suriname yg sama dengan paket NPS ataupun dari paket NPS yang
telah dikirim ke Indonesia tersebut.

4. ada aparat yang terlibat langsung dalam peredaran gelap narkotika, ada indikasi yg
memungkinkan dia berperan sebagai bandar kurir. ada indikasi bahwa paket NPS yang dikirim ke
indonesia penerima mamed merupakan kaki tangan aparat. dan barang paket NPS tersebut milik
aparat.

5. berdasarkan uraian sebelumnya, diketahui bahwa transaksi narkotika telah terjadi selang waktu
sebulan sebelum laka lantas. BC menerima resi paket NPS terjadi sekitar waktu tersebut sebelum
laka lantas terjadi.

You might also like