You are on page 1of 6

1.

prosedur dan langkah-langkah metode ilmiah yang harus dilakukan oleh peneliti
untuk menghasilkan suatu karya tulis ilmiah adalah,

a. Merumuskan Masalah
Pertama-tama, yang harus dilakukan oleh peneliti adalah merumuskan masalah,
yakni segala persoalan yang ingin dipecahkan dan yang menarik untuk diketahui
kebenarannya.
Masalah penelitian umumnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang berkaitan
dengan objek penelitian seperti apa, bagaimana, mengapa, kapan, dan sebagainya.
Semakin spesifik rumusan masalah, maka semakin mempermudah kamu untuk
melakukan penelitian ke depannya.

b. Merumuskan Hipotesis
Setelah menyusun rumusan masalah, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan
adalah merumuskan hipotesis. Secara definisi, hipotesis sendiri merupakan dugaan
jawaban sementara atas rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya. 
Dugaan jawaban ini nantinya akan dibuktikan kebenarannya melalui hasil analisa
data yang diperoleh. Pada dasarnya, terdapat dua jenis hipotesis, antara lain:
Hipotesis Nol (Ho), yakni dugaan sementara yang menyatakan tidak ada pengaruh.
Seperti contoh, “Tidak ada pengaruh antara X terhadap Y.”
Hipotesis Alternatif (Ha), yakni dugaan sementara yang menyatakan ada pengaruh.
Seperti contoh, “Ada pengaruh antara X terhadap Y.”

c. Merancang Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, kamu harus merancang penelitiannya secara jelas
terlebih dahulu. Mulai dari mempersiapkan alat dan bahan, menentukan data yang
akan dikumpulkan, serta teknik pengumpulan data yang dilakukan.
Perlu diketahui pula bahwa dalam melakukan penelitian, ada tiga jenis variabel
yang biasa digunakan, yakni:
1. Variabel bebas, yakni variabel yang menyebabkan perubahan pada variabel terikat.
2. Variabel terikat, yakni variabel yang menerima perubahan dari variabel bebas.
3. Variabel kontrol, yakni variabel yang sengaja dibuat tetap agar tidak memberikan
pengaruh terhadap variabel lainnya.
d. Melakukan Eksperimen
Dalam rangka untuk menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya, maka perlu
dilakukan eksperimen atau percobaan. Pelaksanaan eksperimen dapat dilakukan
melalui observasi, survei, ataupun dalam laboratorium. 
Dari tahapan eksperimen inilah kemudian akan menghasilkan data yang nantinya
dapat diolah dan dianalisis. Hasil pengolahan data tersebut akan menunjukkan
apakah hipotesis yang telah dirumuskan sesuai dengan hasil eksperimen atau tidak.
Data-data ini akan bersifat objektif tanpa adanya pengaruh dari subjektivitas
ilmuwan peneliti.

e. Mengolah dan Menganalisis Data


Data yang diperoleh dapat berupa data kuantitatif atau kualitatif. Para peneliti
umumnya mencatat data-data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel, grafik,
ataupun diagram untuk memudahkan analisis.
Saat mengolah dan menganalisis data, para peneliti biasanya menggunakan dasar
teori yang menjadi rujukan agar hasil penelitian semakin mendalam.

f. Menarik Kesimpulan
Setelah menganalisis data, maka peneliti pun akan mengetahui apakah hipotesis
yang dipaparkan sebelumnya diterima atau tidak. 
Dikatakan hipotesis diterima apabila hasil data sesuai dengan pernyataan hipotesis,
sedangkan tidak diterima jika hipotesis tidak sesuai dengan hasil data.
Secara singkat, berikut hasil eksperimen yang mungkin terjadi:
Menerima hipotesis nol (Ho), menolak hipotesis alternatif (Ha) yang berarti “tidak
ada pengaruh”
Menerima hipotesis alternatif (Ha), menolak hipotesis nol (Ho) yang berarti “ada
pengaruh”

g. Melaporkan Hasil Penelitian


Langkah terakhir dalam metode ilmiah adalah mengomunikasikan dan
mempublikasikan hasil penelitian yang telah ditulis secara lengkap kepada orang
lain.
2.
A. Terdapat pula prinsip utama dalam penelitian yakni, menghormati kerahasiaan dan
anonimitas subjek penelitian, menghargai martabat subjek penelitian, mengukur kelebihan
dan kekurangan pada manfaat yang akan diakibatkan dalam penelitian.

Berikut merupakan hal yang bisa menjadi renungan untuk meningkatkan wawasan mengenai
penelitian.

 Ilmuwan atau peneliti harus menyerahkan dirinya secara maksimal untuk memperoleh
fakta ilmiah dan mengembangkan ilmu pengetahuan, mendapatkan teknologi dan
menciptakan inovasi bagi kemajuan umat manusia.
 Peneliti dituntut dalam setiap melaksanakan aktivitasnya harus sesuai dengan batas
dari hukum yang ada, keperluan dan tujuan pihak yang berhubungan dengan
penelitian harus didahulukan, hak asasi manusia harus dikedepankan.
 Ilmuwan harus bisa mengatur setiap sumber daya yang telah ditemukan dengan
tanggung jawab. Terutama saat peneliti mencurahkan hasil penelitian untuk
dimanfaatkan.
 Manajemen dalam pelaksanaan penelitian harus berasaskan kejujuran, berkeadilan
dan berakal. Terutama kepada wilayah yang ditelitinya seperti menghormati manusia
dan alam. Tanpa memandang ras, agama dll.
 Ilmuwan atau peneliti harus selalu bersikap terbuka terhadap reaksi, kritik dan saran
dari peneliti lain dan masyarakat terkait dengan hasil penelitian. Pertukaran tersebut
bisa dilakukan dengan jalan tengah disukis yang menarik.

B. Bagi pemula yang ingin belajar menulis karya ilmiah  dianjurkan untuk memahami


terlebih dahulu langkah dalam penulisan karya ilmiah.  Agar karya ilmiah tersebut dapat
disusun secara lebih mudah, terstruktur dan sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan
benar. Berikut ini 11 langkah dalam menulis karya ilmiah:
1. Menentukan Topik atau Tema Penelitian
Langkah dalam penulisan karya ilmiah yang pertama yaitu menentukan topik atau tema
dari penelitian. Langkah ini sangat penting karena topik merupakan inti dari semua isi
tulisan yang akan disampaikan kepada para pembaca.

2. Kerangka Penelitian
Langkah yang berikutnya yaitu menyusun kerangka penelitian untuk memandu Anda
ketika melaksanakan proses menulis karya ilmiah. Sehingga tulisan tersebut tidak akan
melebar jauh dari topik. Entar jadi baper kalo tulisan ilmiah pembahasannya kemana-
mana.
3. Mengumpulkan Bahan
Sesudah poin-poin kerangka penelitian terbentuk, langkah dalam penulisan karya ilmiah
berikutnya yaitu mengumpulkan bahan dari berbagai media. Bahan-bahan yang
dikumpulkan sebaiknya relevan dengan tema maupun topik yang akan ditulis.

4. Survei Lapangan
Survei lapangan bertujuan untuk mengamati objek yang diteliti dengan menetapkan
masalah serta tujuan yang diteliti serta yang akan dijadikan sebagai karya ilmiah.

5. Menyusun Bibliografi
Penyusunan bibliografi bertujuan untuk mengetahui sebuah pustaka atau buku yang
pernah diterbitkan dan dijadikan sebagai dasar teori dalam penelitian. Sehingga
tulisanmu mempunyai daftar lengkap yang tersusun cantik untuk mereferensi tulisanmu.

6. Menyusun Hipotesis
Penyusunan hipotesis dilakukan dengan menyusun beberapa dugaan penyebab objek
penelitian. Dimana hipotesis tersebut adalah prediksi yang ditetapkan sebelum
mengatami objek penelitian.

7. Penyusunan Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian adalah kerangka kerja untuk penelitian yang akan dilaksanakan.

8. Percobaan Sesuai Metode yang Direncanakan


Langkah dalam penulisan karya ilmiah ini adalah kegiatan nyata berupa percobaan dari
penelitian yang dilaksanakan. Peneliti harus melakukan percobaan secara signifikan
dengan objek yang diteliti.

9. Pengamatan dan Pengumpulkan Data


Sesudah melaksanakan percobaan, peneliti harus mengamati objek percobaan tersebut
untuk memperoleh data.

10. Analisis dan Interprestasi Data


Pada langkah ini, peneliti melakukan analisis serta interpretasi dari hasil pengamatan
untuk memperkirakan yang akan terjadi dari pengamatan serta pengumpulan data.

11. Merumuskan Kesimpulan dan Teori


Peneliti merumuskan kesimpulan mengenai hal-hal yang terjadi sejak awal hingga akhir
penelitian.
Dengan adanya langkah dalam penulisan karya ilmiah maka para peneliti lebih mudah
dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Selain itu, karya ilmiah yang dihasilkan
dipastikan dapat memenuhi kaidah penulisan yang berlaku.

3.Bentuk Karya Ilmiah


a. Karya Ilmiah Populer
Karya ilmiah popular adalah jenis karangan yang banyak dipakai untuk aktivitas belajar-
mengajar. Atau suatu bentuk karya yang tetap berpegang pada prinsip keilmiahan, namun
dijelaskan dengan bahasa yang umum dan lebih santai sampai dengan desain layout yang
menarik sehingga pembaca tertarik dan mudah memahami. Karya ilmiah populer bertujuan
untuk dibacakan di muka umum sehingga penyiaran dan penyebaran karya ilmiah populer
biasa dilakukan melalui media massa.

Jadi, yang dimaksud dengan kata “populer” disini adalah karya yang disajikan untuk
khalayak umum dengan melalui media massa dan tidak terbatas untuk kalangan civitas
akademika saja.

b. Karya Ilmiah Semi Formal


Secara garis besar, struktur karya ilmiah semiformal terdiri atas:

1. halaman judul,
2. kata pengantar,
3. daftar isi,
4. pendahuluan,
5. pembahasan,
6. simpulan,
7. daftar pustaka.
Bentuk karya ilmiah semiformal, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan biasa
dan makalah dalam tugas akademis sehari-hari.

c. Karya Ilmiah Formal


Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis
secara lengkap. Biasanya bentuk ini digunakan dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Struktur
atau unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Judul
2. Tim pembimbing
3. Kata pengantar
4. Abstrak
5. Daftar isi
6. Bab Pendahuluan
7. Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoretis
8. Bab Metode penelitian
9. Bab Pembahasan hasil penelitian
10. Bab Simpulan dan rekomendasi
11. Daftar pustaka
12. Lampiran-lampiran
13. Riwayat hidup

4. Halaman daftar adalah halaman yan berisi tentang beberapa hal yang bisa dirinci dan
sistematis, berhubungan dengan penomoran halaman berikutnya dalam satu karya
ilmiah. Contoh, halaman daftar isi, halaman daftar gambar, halaman daftar grafik dll.

You might also like