You are on page 1of 12

MAKALAH

DEFINISI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:
Pengembangan Kurikulum PAI 1
Dosen Pengampu: Dr. Nur Afif, M.Pd.I

Disusun oleh:

Indriyani 211310173
Mar’atussyahidah 211310178
Muhammad Dika Fadillah 211310185

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN JAKARTA
JAKARTA
1444 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat,
taufik dan inayah-Nyalah, makalah ini dapat terwujud. Sholawat serta salam
semoga tetap terlimpah pada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga sahabatnya
dan kepada seluruh umat Islam selaku pengikutnya, semoga kita semua
mendapatkan syafa’atnya di yaumil qiyamah nanti.
Makalah ini diajukan kepada bapak Dr. Nur Afif, M.Pd.I selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengembangan Kurikulum 1 sebagai tugas kelompok.
Makalah ini berjudul ”Definisi Kurikulum dan Pembelajaran” yang di dalamnya
memuat materi meliputi Kurikulum dan Pembelajaran, in syaa Allah dapat
bermanfaat untuk pembaca maupun penulis. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dan
ikut membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaaat bagi kita semua. Aamiin.

Jakarta, 13 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2
BAB I ............................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN............................................................................................................ 3
A. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
B. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 5


A. Hakikat Kurikulum ......................................................................................... 5
B. Komponen-Komponen Kurikulum ................................................................. 6
C. Landasan Pengembangan Kurikulum ............................................................ 6
D. Perinsip- perinsip Pengembangan Kurikulum ............................................... 7
E. Pendekatan dan Model Pengembangan Kurikulum ....................................... 7
F. Evaluasi Kurikulum ........................................................................................ 8
G. Komponen-komponen Pembelajaran.............................................................. 8
G. Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran............................................................ 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 10


A. Kesimpulan .................................................................................................... 10
B. Saran .............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

Kurikulum dan Pembelajaran adalah dua komponen yang tidak dapat


dipisahkan. Mengingat kurikulum merupakan hal yang menjadi pembelajaran yang
dapat diimplementasikan sesuai dengan kaidah yang berlaku yang mempunyai
beberapa aspek yang harus dijalankan.

Untuk itu dengan kurikulum kita dapat menjalankan pembelajaran sesuai


dengan hal yang seharusnya kita ajarkan sebagai acuan yang saling
berkesinambungan. Karena pembelajaran dapat di laksanakan dengan cara
menurunkan apa yang sudah ditetapkan dalam kuriukulum dari segi tujuan
pembelajaran, penentuan bahan ajar, dalam kegiatan atau strategi belajar, dan juga
dalam sitem evaluasi yang beberapa hal itu merupakan aspek yang dominan harus
dijadikan acuan dalam pembelajaran yang menjadikan mutu pendidikan yang sesuai
dengan apa yang kita harapkaan.

Dengan adanya kurikulum kita dapat mengajarkan pembelajaran secara


sistematis dengan tujuan menjadikan pembelajaran yang aktif ,kreatif dan inovatif
sehingga menjadikan hasil dari pembelajaran mempunyai mutu dan mempunyai
output yang berkualitas dengan menjalankan kurikulum dan menuangkan dalam
pembelajaran yang efesien dan konkrit.

3
A. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, untuk memudahkan
penjelasan kami akan memberikan pembahasan sebagai berikut :

1. Apakah Pengertian, Landasan, Komponen, dan Prinsip Pengembangan


Kurikulum ?
2. Bagaimana Model Pengembangan dan Evaluasi Kurikulum ?
3. Apakah Pengertian Konsep Dasar, Komponen, dan Prinsip Pembelajaran ?
4. Bagaimana Pendekatan dan Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran ?
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami Pengertian, Landasan, Komponen, dan Prinsip
Pengembangan Kurikulum.
2. Untuk memahami Model Pengembangan dan Evaluasi Kurikulum.
3. Untuk memahami Pengertian Konsep Dasar, Komponen, dan Prinsip
Pembelajaran.
4. Untuk memahami Pendekatan dan Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Kurikulum

Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga pada zaman
Yunani kuno yang berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu).
Pada waktu itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh
seorang pelari. Orang mengistilahkannya dengan tempat berpacu atau tempat
berlari mulai start sampai finish. Dalam arti sempit kurikulum diartikan sebagai
“sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mendapatkan ijazah”.
Sedangkan pengertian lain yaitu “kurikulum merupakan sekumpulan mata
pelajaran yang bersifat sistematis dan diperlukan untuk mendapatkan ijazah
dalam bidang studi tertentu”.
Kurikulum istilah mengacu pada pelajaran dan diajarkan di sekolah atau kursus
tertentu atau program materi. Dalam kamus, kurikulum sering didefinisikan
sebagai kursus yang ditawarkan oleh sekolah, tetapi jarang digunakan dalam
pengertian umum di sekolah. Tergantung pada bagaimana luas pendidik
mendefinisikan atau menggunakan istilah, kurikulum biasanya mengacu pada
pengetahuan dan keterampilan siswa diharapkan untuk belajar, yang mencakup
standar belajar atau tujuan belajar mereka diharapkan.
Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, kurikulum didefinisikan sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan dalam penyusunan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada dan setiap tahun
pendidikan kegiatan belajar mengajar 1

1
Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, (2016) KURIKULUM DAN
PEMBELAJARAN. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta h. 12-14.
5
B. Komponen-Komponen Kurikulum

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen


tertentu. Kurikulum terbagi dalam empat komponen,yakni komponen tujuan, isi
kurikulum, metode atau strategi pencapaian tujuan, dan komponen evaluasi.
Sebagai suatu sistem, setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain.
Manakala salah satu komponen yang membentuk sistem kurikulum terganggu
atau ridak berkaitan dengan komponen lainnya, maka sistem kurikulum juga
akan terganggu. Yakni, (1) Komponen Tujuan. Komponen kurikulum yang
pertama ini berhubungan engan arah atau hasil yang diharapkan. Dalam skala
mikro, tujuan kurikulum berhubungan dengan visi dan misi sekolah serta tujuan
yang lebih sempit adalah tujuan setiap mata pelajaran, (2) Komponen Isi/Materi
Pelajaran. Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan
pengalaman belajar setiap siswa, (3) Komponen Metode/Strategi. Komponen ini
merupakan yang terpenting karena berhubungan dengan implementasi
kurikulum, (4) Komponen Evaluasi, Evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui
apakah tujuan yang ditetapkan tercapai atau belum dan sebagainya.

C. Landasan Pengembangan Kurikulum


Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan
kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan
yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan
acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Adapun yang
menjadi landasan dalam pengembangan kurikulum yaitu:

1) Landasan Filosofis, memberikan arah dan metodologi terhadap praktik-


praktik pendidikan, sedangkan praktik-praktik pendidikan memberikan
bahan-bahan bagi pertimbangan filosofis. Keduanya sangat berkaitan erat. Hal
inilah yang menyebabkan landasan filosofis menjadi landasan penting dalam
pengembangan kurikulum. Dalam penyusunan kurikulum di Indonesia mengacu
pada Filsafat pendidikan pancasila.

2) Landasan Psikologis, Dalam pengembangan kurikulum, minimal ada dua


landasan psikologi yang mempengaruhinya, psikologi perkembangan dan
psikologi belajar.
6
3) Landasan Yuridis, landasan yuridis pengembangan kurikulum di NKRI ini
adalah UUD 1945 (pembukaan alinia IV dan pasal 31), peraturan-peraturan
perundangan seperti: UU tentang pendidikan (UU No.20 Tahun 2003), UU
Otonomi Daerah, Surat Keputusan dari Menteri Pendidikan, Surat Keputusan
dari Dirjen Dikti, peraturan-peraturan daerah dan sebagainya. 2

D. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum


Prinsip adalah hal yang sifatnya sangat penting, dan menjadi sebuah
kepercayaan. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada
pengertian berbagai hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan
berbagai hal terkait dengan pengembangan kurikulum. Terdapat empat sumber
prinsip pengembangan kurikulum, yaitu: data empiris (empirical data), data
eksperimen (experiment data), cerita/legenda yang hidup di masyarakat (folklore
of curriculum), dan akal sehat (common sense). Sesuai dengan sumber datanya,
maka prisip-prinsip pengembangan kurikulum bisa di klasifikasikan mennjadi
tiga tipe prinsip, yaitu: anggapan kebenaran utuh atau menyeluruh (whole truth)
anggapan kebenaran parsial (partial truth), dan anggapan kebenaran yang masih
memerlukan pembuktian (hypothesis). Prinsip-prinsip dalam pengembangan
kurikulum juga dapat dibagi lagi menjadi dua kategori, yakni prinsip umum dan
prinsip khusus. Prinsip umum merujuk pada prinsip yang harus diperhatikan
dalam berbagai komponen yang membangunnya. Prinsip umum pengembangan
kurikulum meliputi prinsip relevansi, fleksibel, kontinuitas, praktis atau efisien,
dan efektivitas. prinsip khusus, yang berarti hanya berlaku pada tempat dan
situasi tertentu.3

E. Pendekatan dan Model Pengembangan Kurikulum

Pendekatan pengembangan kurikulum adalah cara-cara yang dapat ditempuh


atau dilakukan dalam mengembangkan kurikulum. Terkait dengan pendekatan
pendekatan kurikulum adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode
yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis
untuk menghasilkan kurikulum yang sesuai dengan yang diharapkan.

2
Nana.S.Syaodih,Prinsip dan Pegembangan kurikulum ( Jakarta : P2PLTK ), h.267
3
Hamalik, Oemar. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara
7
Sebagaimana Syaodih (2000) mengemukakan dua pendapat pengembangan
kurikulum, yaitu (1) pendekatan pengembangan kurikulum berdasarkan sistem
pengelolaan, dan (2) pendekatan pengembangan kurikulum berdasarkan fokus
sasaran. Sedangkan, Model pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai
suatu cara dalam menunjukan hubungan antara komponen-komponen utama
kurikulum. Komponen utama kurikulum yang dimaksudkan adalah tujuan, isi,
proses dan evaluasi. 4

F. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi berasal dari bahasa inggris, Evaluation berarti penilaian atau
penaksiran. Sedangkan menurut istilah para pakar kependidikan, yaitu kegiatan
untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam
mengambil keputusan.

Sedangkan evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang


sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian.

G. Komponen-Komponen Pembelajaran
Peserta didik, adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu. Peserta didik adalah subjek yang bersifat unik yang
mencapai kedewasaan secara bertahap. 1) Guru, guru adalah seseorang
berkepribadian yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar
dan berpartisipasi penuh dalam menyelenggarakan pendidikan. 2) Tujuan
Pembelajaran, tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi
mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk
dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta untuk
mengukur prestasi belajar siswa. 3) Metode, strategi atau cara yang dilakukan
oleh guru dalam melakukan hubungan atau interaksi dengan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, dan latihan yang
diterapkan pada model pembelajaran kooperatif. 4) Media, Dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya

4
Wisnu Prawijaya. Landasan Dan Prinsip Pengembangan Kurikulum. (Bandung : Uiversitas
Pendidikan Indonesia. 2015) h. 23
8
proses belajar mengajar. 5) Evaluasi, evaluasi merupakan proses memberikan
atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.5

H. Inovasi, Kurikulum dan Pembelajaran


Secara sedaerhana inovasi dimaknai sebagai pembaruan atau perubahan dengan
ditandai oleh adanya hal yang baru. Pada dasarnya inovasi merupakan pemikiran
cemerlang yang bercirikan hal baru atau pun berupa praktik – praktik tertentu
ataupun berupa produk dari suatu hasil pemikiran dan olah teknologi yang
diterapkan melalui tahapan tertentu yang diyakini dan dimaksudkan untuk
memecahkan masalah persoalan yang timbul dan memperbaiki suatu keadaan
tertentu yang terjadi dimasyarakat. Beberapa contoh inovasi antara lain : 6
program belajar jarak jauh, menegemen berbasis sekolah, pengajaran kelas
rangkap, pembelajaran kontekstual, pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan ( pakem).
Ada keterkaitan erat antara difusi, inovasi dan komunikasi, oleh karena difusi
adalah proses komunikasi untuk menyebarluaskan gagasan, ide, karya dan
sebagainya sebagai suatu produk inovasi, maka aspek komunikasi menjadi sangat
penting dalam menyebarluaskan gagsan, ide, ataupun produk tersebut.

5
Yulianti, Teti Pendekatan dan Model-Model Pengembangan Kurikulum (Jakarta :2010) h. 54
6
Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran KTSP, (Jakarta: Kencana,2008), h. 59
9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum dan pembelajaran adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain, karena pembelajaran dapat di laksanakan dengan cara
menurunkan apa yang sudah ditetapkan dalam kuriukulum dari segi tujuan
pembelajaran, penentuan bahan ajar, dalam kegiatan atau strategi belajar, dan
juga dalam sitem evaluasi yang beberapa hal itu merupakan aspek yang
dominan harus dijadikan acuan dalam pembelajran yang menjadikan mutu
pendidikan yang sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Suatu pendidikan tidak terlepas dari semua komponen pendidikan yang satu
dengan yang lainnya karena semua itu bagian suatu bagian system yang harus
berjalan secara sistematis dan harmonis, seandainya satu bagian itu tidak ada
mengakibatkan ketidak harmonisan yang dirasakan, tidak satu komponen
lebih-lebih semua kompone-komponen pendidikan lainnya.

Begitu halnya dengan tujuan pendidikan yang dibahas pada makalah ini,
dari sekian banyak pakar ilmu ataupun pemikir pendidikan yang memberikan
pendapatnya tentang tujuan pendidikan seperti yang dijelaskan diatas semua
itu bermuara pada pembentukan moral ataupun ahlak, budi pekerti kepada
manusia lebih-lebih pada sang Pencipta Jagat Raya. Tetapi sangat sedikit siswa
maupun seorang pendidik mempedulikan tujuan pendidikan nilai kepada Sang
Maha Agung yakni Allah SWT.

B. Saran
Demikian yang dapat dipaparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara


Nana.S.Syaodih,Prinsip dan Pegembangan kurikulum (2007) Jakarta : P2PLTK
Riyana, Acep. Komponen-Komponen Kurikulum. (2015) Bandung : Uiversitas Pendidikan
Indonesia
Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, (2016) KURIKULUM DAN
PEMBELAJARAN. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran KTSP, (2008) Jakarta: Kencana
Yulianti, Teti (2015). Pendekatan dan Model-Model Pengembangan Kurikulum

11

You might also like