Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kel 1
Makalah Kel 1
Disusun oleh:
Indriyani 211310173
Mar’atussyahidah 211310178
Muhammad Dika Fadillah 211310185
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat,
taufik dan inayah-Nyalah, makalah ini dapat terwujud. Sholawat serta salam
semoga tetap terlimpah pada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga sahabatnya
dan kepada seluruh umat Islam selaku pengikutnya, semoga kita semua
mendapatkan syafa’atnya di yaumil qiyamah nanti.
Makalah ini diajukan kepada bapak Dr. Nur Afif, M.Pd.I selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengembangan Kurikulum 1 sebagai tugas kelompok.
Makalah ini berjudul ”Definisi Kurikulum dan Pembelajaran” yang di dalamnya
memuat materi meliputi Kurikulum dan Pembelajaran, in syaa Allah dapat
bermanfaat untuk pembaca maupun penulis. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dan
ikut membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaaat bagi kita semua. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, untuk memudahkan
penjelasan kami akan memberikan pembahasan sebagai berikut :
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Kurikulum
Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga pada zaman
Yunani kuno yang berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu).
Pada waktu itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh
seorang pelari. Orang mengistilahkannya dengan tempat berpacu atau tempat
berlari mulai start sampai finish. Dalam arti sempit kurikulum diartikan sebagai
“sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mendapatkan ijazah”.
Sedangkan pengertian lain yaitu “kurikulum merupakan sekumpulan mata
pelajaran yang bersifat sistematis dan diperlukan untuk mendapatkan ijazah
dalam bidang studi tertentu”.
Kurikulum istilah mengacu pada pelajaran dan diajarkan di sekolah atau kursus
tertentu atau program materi. Dalam kamus, kurikulum sering didefinisikan
sebagai kursus yang ditawarkan oleh sekolah, tetapi jarang digunakan dalam
pengertian umum di sekolah. Tergantung pada bagaimana luas pendidik
mendefinisikan atau menggunakan istilah, kurikulum biasanya mengacu pada
pengetahuan dan keterampilan siswa diharapkan untuk belajar, yang mencakup
standar belajar atau tujuan belajar mereka diharapkan.
Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, kurikulum didefinisikan sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan dalam penyusunan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada dan setiap tahun
pendidikan kegiatan belajar mengajar 1
1
Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, (2016) KURIKULUM DAN
PEMBELAJARAN. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta h. 12-14.
5
B. Komponen-Komponen Kurikulum
2
Nana.S.Syaodih,Prinsip dan Pegembangan kurikulum ( Jakarta : P2PLTK ), h.267
3
Hamalik, Oemar. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara
7
Sebagaimana Syaodih (2000) mengemukakan dua pendapat pengembangan
kurikulum, yaitu (1) pendekatan pengembangan kurikulum berdasarkan sistem
pengelolaan, dan (2) pendekatan pengembangan kurikulum berdasarkan fokus
sasaran. Sedangkan, Model pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai
suatu cara dalam menunjukan hubungan antara komponen-komponen utama
kurikulum. Komponen utama kurikulum yang dimaksudkan adalah tujuan, isi,
proses dan evaluasi. 4
F. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi berasal dari bahasa inggris, Evaluation berarti penilaian atau
penaksiran. Sedangkan menurut istilah para pakar kependidikan, yaitu kegiatan
untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam
mengambil keputusan.
G. Komponen-Komponen Pembelajaran
Peserta didik, adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu. Peserta didik adalah subjek yang bersifat unik yang
mencapai kedewasaan secara bertahap. 1) Guru, guru adalah seseorang
berkepribadian yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar
dan berpartisipasi penuh dalam menyelenggarakan pendidikan. 2) Tujuan
Pembelajaran, tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi
mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk
dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta untuk
mengukur prestasi belajar siswa. 3) Metode, strategi atau cara yang dilakukan
oleh guru dalam melakukan hubungan atau interaksi dengan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, dan latihan yang
diterapkan pada model pembelajaran kooperatif. 4) Media, Dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya
4
Wisnu Prawijaya. Landasan Dan Prinsip Pengembangan Kurikulum. (Bandung : Uiversitas
Pendidikan Indonesia. 2015) h. 23
8
proses belajar mengajar. 5) Evaluasi, evaluasi merupakan proses memberikan
atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.5
5
Yulianti, Teti Pendekatan dan Model-Model Pengembangan Kurikulum (Jakarta :2010) h. 54
6
Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran KTSP, (Jakarta: Kencana,2008), h. 59
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum dan pembelajaran adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain, karena pembelajaran dapat di laksanakan dengan cara
menurunkan apa yang sudah ditetapkan dalam kuriukulum dari segi tujuan
pembelajaran, penentuan bahan ajar, dalam kegiatan atau strategi belajar, dan
juga dalam sitem evaluasi yang beberapa hal itu merupakan aspek yang
dominan harus dijadikan acuan dalam pembelajran yang menjadikan mutu
pendidikan yang sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Suatu pendidikan tidak terlepas dari semua komponen pendidikan yang satu
dengan yang lainnya karena semua itu bagian suatu bagian system yang harus
berjalan secara sistematis dan harmonis, seandainya satu bagian itu tidak ada
mengakibatkan ketidak harmonisan yang dirasakan, tidak satu komponen
lebih-lebih semua kompone-komponen pendidikan lainnya.
Begitu halnya dengan tujuan pendidikan yang dibahas pada makalah ini,
dari sekian banyak pakar ilmu ataupun pemikir pendidikan yang memberikan
pendapatnya tentang tujuan pendidikan seperti yang dijelaskan diatas semua
itu bermuara pada pembentukan moral ataupun ahlak, budi pekerti kepada
manusia lebih-lebih pada sang Pencipta Jagat Raya. Tetapi sangat sedikit siswa
maupun seorang pendidik mempedulikan tujuan pendidikan nilai kepada Sang
Maha Agung yakni Allah SWT.
B. Saran
Demikian yang dapat dipaparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11