You are on page 1of 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2021.2)

Nama Mahasiswa : DEMAS AHMAD HASANUDDIN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043412842

Tanggal Lahir : 19 APRIL 1993

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4202 HUKUM PERDATA

Kode/Nama Program Studi : 311 / Ilmu Hukum S1

Kode/Nama UPBJJ : 50 / SAMARINDA

Hari/Tanggal UAS THE : RABU, 22/12/2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : DEMAS AHMAD HASANUDDIN


NIM : 043412842
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4202 HUKUM PERDATA
Fakultas : HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi : 311 / Ilmu Hukum S1
UPBJJ-UT : 50 / SAMARINDA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang
ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Bontang, 22 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

Demas Ahmad Hasanuddin


Jawaban UAS_HKUM4202_HUKUM PERDATA
1
NAMA : Demas Ahmad Hasanuddin
NIM : 043412842

1.a. Bisa, Ruli dapat mengajukan pengampunan atas ayah dan kakeknya. Karena
seseorang yang tidak memiliki kewenangan bertindak untuk melakukan perbuatan
hukum berdasarkan Pasal 1330 KUHPerdata adalah mereka yang 1. Belum dewasa, 2.
Wanita bersuami, 3. Yang ditaruh di bawah pengampunan.

Dasarnya, menurut ketentuan Pasal 330 KUHPerdata orang yang telah mencapai 21
tahun atau telah menikah adalah mereka yang dianggap cakap untuk melakukan
perbuatan hukum, dalam kasus tersebut pengampunan.

1.b. Memperhatikan kasus tersebut, Ruli adalah orang yang mempunyai kewenangan
bertindak untuk melakukan perbuatan hukum. Kakeknya adalah seorang yang sudah
dewasa namun menderita sakit (tidak normal), sedangkan bapaknya yang seorang yang
terindikasi obral kekayaan atau lemah akal.

Alasan atau sebab tersebut, Ruli dapat mengajukan pengampunan, dan menjadikan
Bapak dan Kakeknya ditaruh di bawah suatu pengampunan. Sebagai anak sekaligus
cucu, maka Ruli berwenang untuk melakukannya karena hubungan kekeluargaannya
sangat dekat.

Permohonan harus diajukan kepada pengadilan negeri dengan menjelaskan peristiwa-


peristiwa yang menguatkan adanya persangkaan. Pengadilan akan mendengar saksi-
saksi, begitu pula anggota keluarga dari orang yang diminta pengampunannya. Putusan
pengadilan terkait pengampunan harus diumumkan dalam berita Negara. Kedudukan
yang telah ditaruh di bawah pengampunan sama dengan seorang yang belum dewasa,
dia tidak dapat melakukan hukum apapun.

2.a. Syarat umum pewarisan ialah 1. ada orang yang meninggal dunia, Pasal 830
KUHPerdata menjelaskan Pewarisan hanya berlangsung karena kematian, 2. Untuk
memperoleh harta peninggalan ahli waris harus hidup pada saat pewaris meninggal.

Kemudian pada Pasal 1066 KUHPerdata; harta peninggalan tidak boleh dibiarkan dalam
keadaan tidak terbagi. Dan dasar lain pada Pasal 838 KUHPerdata; setiap orang
termasuk bayi yang baru lahir, cakap mewaris, kecuali mereka dinyatakan tak patut
mewaris.

Pada Pasal 836 KUHPerdata menjelaskan untuk bertindak sebagai ahli waris harus hadir
pada saat harta peninggalan jatuh meluang. Juga Pasal 2 ayat 1 KUHPerdata yakni
mengenai bayi dalam kandungan ibu dinggap sebagai subyek hukum dengan kondisi; 1.
Telah dibenihkan, 2. Dilahirkan hidup, 3. Ada kepentingan yang menghendaki (warisan).

Sehingga ahli waris almarhum Pak Nuril adalah Istri, 2 anak laki-laki, 2 anak perempuan,
dan 1 anak di dalam kandungan.
Jawaban UAS_HKUM4202_HUKUM PERDATA
2
NAMA : Demas Ahmad Hasanuddin
NIM : 043412842

Lebih jelasnya Dalam Pasal 852 KUHPerdata dinyatakan antara lain bahwa :

- Ahli waris adalah anak-anak atau sekalian keturunan mereka, biar dilahirkan dari
lain-lain perkawinan sekalipun, mewaris dari kedua orang tua, kakek nenek atau
semua keluarga sedarah mereka selanjutnya dalam garis lurus keatas dengan
tiada perbedaan antara laki atau perempuan dan tiada perbedaan antara kelahiran
lebih dahulu.
- Mereka mewaris kepala demi kepala jika dengan si meninggal mereka bertalian
keluarga dalam derajat kesatu dan masing-masing mempunyai hak karena diri
sendiri; mereka mewaris pancang demi pancang, jika sekalian mereka atau
sekedar sebagian mereka bertindak sebagai pengganti.
- Dalam halnya mengenai warisan seorang suami atau istri yang meninggal terlebih
dahulu, si istri atau suami yang hidup terlama dipersamakan dengan seorang anak
yang sah dari yang meninggal.

Berdasarkan ketentuan di atas berarti anak-anak keturunan berhak mewaris dari orang
tua atau kakek-nenek dan keluarga sedarah dengan jumlah bagian yang sama. Begitu
pula istri, memiliki hak dan besaran warisan seperti halnya anak sah.

UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UU Perkawinan) yang juga memiliki kaitan
dengan masalah warisan, karena adanya ketentuan mengenai Harta Bersama.

Di dalam UU Perkawinan diatur tentang Harta Benda Dalam Perkawinan pada Pasal 35,
yang menyatakan: a. Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta
bersama, b. Harta bawaan dari masing-masing suami istri dan harta benda yang
diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan adalah dibawah penguasaan
masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain.

Artinya selama masa perkawinan Bapak dan Ibu, sekalipun hanya Bapak saja yang
bekerja mencari nafkah dan mengumpulkan harta, maka Ibu-pun berhak atas
setengahnya dari harta perolehan Bapak tersebut, begitu pula sebaliknya. Dan jika mau
dibagi Warisan Pak Nuril, maka yang dimaksud dengan Warisan Pak Nuril di dalam UU
Perkawinan ini, adalah setengah (1/2) dari seluruh harta bersama yang diperoleh selama
masa perkawinan Bapak dan Ibu, ditambah:

- Harta Bawaan Bapak (jika ada). Ini adalah harta yang diperoleh beliau sebelum
masa pernikahan dengan Ibu.
- Juga bisa jadi Bapak memperoleh hadiah dari seseorang, dari keluarganya atau
lembaga, maka itu juga bisa dimasukkan ke dalam Harta Warisan Bapak.
- Satu lagi adalah warisan yang diperoleh Bapak dari Pihak keluarganya, maka
harta warisan tersebut dimasukkan kedalam kelompok Harta Warisan Bapak,
yang akan dibagikan kepada semua ahli warisnya.
Jawaban UAS_HKUM4202_HUKUM PERDATA
3
NAMA : Demas Ahmad Hasanuddin
NIM : 043412842

2.b. Undang-undang memberikan pembatasan-pembatsan terhadap kebebasan pewaris


demi kepentingan ahli waris yang sangat dekat yang bertujuan untuk melindungi
kepentingan mereka.

Pembatasan dalam bentuk bagian tertentu yang mutlak bagi ahli waris tertentu yang tidak
dapat dikesampingkan oleh pewaris yang disebut dengan istilah legitieme portie. Oleh
karena bagain mutlak tersebut erat kaitannya dengan pemberian atau hibah yang
diberikan oleh pewaris, yaitu pembatasan atas kebebasan pewaris dalam membuat
wasiat, maka legitieme portie diatur dalam bagian yang mengatur mengenai wasiat.

Pada Pasal 913 KUHPerdata, Legitieme Portie atau hak mutlak besarnya bagi anak-anak
sah menurut Pasal 914 KUHPerdata yaitu : Jika hanya seorang anak sah saja, besarnya
1/2 dari bagian jika ia mewaris tanpa wasiat. Jika hanya 2 orang anak sah saja, besarnya
2/3 dari bagian jika ia mewaris tanpa wasiat. Dan jika 3 orang atau lebih anak sah
,besarnya 3/4 dari bagian jika ia mewaris tanpa wasiat (Pasal 914 KUH Perdata).

Apabila ada anak yang meninggal dunia terlebih dahulu, maka haknya atas bagian mutlak
(legitime portie) beralih kepada anak atau cucu dengan plaatsverfulling. Hak mutlak
(legitime portie) para ahli waris dalam garis lurus ke atas adalah 1/2 dari bagiannya
apabila mewaris tanpa wasiat (Pasal 915 KUH Perdata). Jika tidak ada waris yang berhak
atas legitime portie, maka pewaris dapat memberikan seluruh harta peninggalannya
kepada orang lain dengan hibah semasa hidup atau dengan wasiat (Pasal 917 KUH
Perdata).

3.a. Bisa, Dalam Pasal 1 butir (1) Undang-undang No. 4 Tahun 1996 menyebutkan
bahwa “Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah,
yang selanjutnya disebut Hak Tanggungan, adalah jaminan yang dibebankan pada hak
atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda- benda lain yang
merupakan satu kesatuan dengan tanah milik, untuk pelunasan utang tertentu, yang
memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-
kreditor lain.”

Sertifikat Hak Tanggungan mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan


putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dan apabila debitur
cidera janji maka berdasarkan titel eksekutorial yang terdapat dalam sertifikat Hak
Tanggungan tersebut, pemegang hak tanggungan mohon eksekusi sertifikat hak
tanggungan kepada Ketua Pengadilan yang berwenang. Kemudian eksekusi akan
dilakukan seperti eksekusi putusan yang telah berkekuatan hukum tetap.

3.b. Eksekusi dimulai dengan teguran dan berakhir dengan pelelangan tanah yang
dibebani dengan Hak tanggungan. Setelah dilakukan pelelangan terhadap tanah yang
Jawaban UAS_HKUM4202_HUKUM PERDATA
4
NAMA : Demas Ahmad Hasanuddin
NIM : 043412842

dibebani Hak tanggungan dan uang hasil lelang diserahkan kepada Kreditur, maka hak
tanggungan yang membebani tanah tersebut akan diroya dan tanah tersebut akan
diserahkan secara bersih, dan bebas dan semua beban, kepada Gusti.

4.a. Kecakapan merupakan salah satu syarat sahnya perjanjian. Salah satu unsur
kecakapan adalah dengan melihat usia seseorang, berdasarkan Pasal 330 ayat (1) (KUH
Perdata) batas usia cakap adalah 21 tahun. Usia didasarkan pada segala dokumen data
diri yang secara sah dimiliki oleh pihak yang bersangkutan. Bagi pihak yang belum 21
tahun dapat dimintakan pendewasaan. Akibat hukum perjanjian sah apabila memenuhi
syarat subyektif dan obyektif sebagaimana yang tercantum dalam ketentuan Pasal 1320
KUHPerdata. Kecakapan termasuk kedalam syarat subyektif apabila suatu perjanjian
tidak memenuhi syarat subyektif maka akibat hukum dapat dibatalkan.

4.b. Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata, terdapat dua jenis syarat sah perjanjian yaitu
syarat subjektif dan syarat objektif. Untuk syarat kecakapan termasuk ke dalam syarat
subjektif. Apabila syarat subjektif tidak dapat terpenuhi, maka salah satu pihak dapat
meminta agar perjanjian tersebut dibatalkan. Pihak yang meminta pembatalan, adalah
pihak yang tidak cakap atau pihak yang memberikan kesepakatan (perizinannya) secara
tidak bebas. Perjanjian yang telah dibuat akan terus mengikat kedua belah pihak yang
mengadakan perjanjian, selama tidak ada pembatalan (oleh hakim) atas permintaan para
pihak. Perjanjian tersebut tidak memenuhi syarat subjektif. Sehingga, perjanjian tersebut
bukan batal demi hukum, melainkan perjanjian tersebut dapat dibatalkan atas kehendak
salah satu pihak. Kemudian perjanjian tersebut bisa saja dilanjutkan apabila para pihak
berkehendak untuk melanjutkannya.

Kekuatan hukum terhadap perjanjian yang dilakukan oleh anak di bawah umur adalah
perjanjian tersebut dapat dibatalkan oleh salah satu pihak dan harus diputuskan oleh
hakim. Hal tersebut berbeda dengan batal demi hukum, karena batal demi hukum hanya
dapat dilakukan apabila syarat objektif tidak terpenuhi.

Referensi :

1. Buku Materi Pokok Hukum Perdata Univesitas Terbuka


2. Materi Inisiasi
3. http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SKD/article/view/1069
4. https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/10/07/pembagian-warisan-jika-ayah-
meninggal
5. https://artikel.rumah123.com/ini-cara-aturan-pembagian-harta-warisan-berupa-
tanah-rumah-53783
Jawaban UAS_HKUM4202_HUKUM PERDATA
5
NAMA : Demas Ahmad Hasanuddin
NIM : 043412842

6. https://www.pa-jakartatimur.go.id/berita-pengadilan/332-anak-angkat-dan-
sengketa-waris
7. https://irmadevita.com/2012/legitieme-portie-hak-mutlak-ahli-waris-menurut-
hukum-waris-barat/
8. https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/32069/147011098.pdf?se
quence=1&isAllowed=y
9. https://pn-karanganyar.go.id/main/index.php/tentang-
pengadilan/kepaniteraan/kepaniteraan-perdata/81-prosedur-perkara-
perdata/921-sita-jaminan-terhadap-barang-milik-tergugat
10. http://eprints.ums.ac.id/84318/10/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
11. https://www.pa-blitar.go.id/informasi-pengadilan/160-untuk-kepentingan-apa-
batasan-usia-dewasa-itu.html
12. http://jurnal.ukdc.ac.id/index.php/SEV/article/download/180/140/

You might also like