You are on page 1of 5

PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DU/DI

A.      LANDASAN TEORI
Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar ke
mesin terdiri dari tangki bahan bakar (fuel pump), pompa bahan bakar (fuel
pump), saringan bahan bakar (fuel filter), pipa/slang penyalur (pembagi), pengatur
tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator), dan injektor/penyemprot bahan
bakar. Sistem bahan bakar ini berfungsi untuk menyimpan, membersihkan,
menyalurkan dan menyemprotkan /menginjeksikan bahan bakar.

Gambar 1.1 sistem bahan bakar injeksi

Adapun fungsi masing-masing komponen pada sistem bahan bakar


tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fuel suction filter; menyaring kotoran agar tidak terisap pompa bahan
bakar
2. Fuel pump module; memompa dan mengalirkan bahan bakar dari
tangki bahan bakar ke injektor. Penyaluran bahan bakarnya harus
lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan mesin supaya tekanan
dalam sistem bahan bakar bisa dipertahankan setiap waktu walaupun
kondisi mesinberubahubah.
3. Fuel pressure regulator; mengatur tekanan bahan bakar di dalam
sistem aliran bahan bakar agar tetap/konstan. Contohnya pada Honda
Supra X 125 PGM-FI tekanan dipertahankan pada 294 kPa (3,0
kgf/cm2, 43 psi). Bila bahan bakar yang dipompa menuju injektor
terlalu besar (tekanan bahan bakar melebihi 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43
psi)) pressure regulator mengembalikan bahan bakar ke dalam tangki. 
4.  Fuel feed hose; slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki
menuju injektor. Slang dirancang harus tahan tekanan bahan bakar
akibat dipompa dengan tekanan minimal sebesar tekanan yang
dihasilkan oleh pompa.
5. Fuel Injector; menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake
manifold) sebelum, biasanya sebelum katup masuk, namun ada juga
yang ke throttle body. Volume penyemprotan disesuaikan oleh waktu
pembukaan nozel/injektor. Lama dan banyaknya penyemprotan diatur
oleh ECM (Electronic/Engine Control Module) atau ECU (Electronic
Control
Unit).                                                                                                        
                                                                                                                
Terjadinya penyemprotan pada injektor adalah pada saat ECU memberikan
tegangan listrik ke solenoid coil injektor. Dengan pemberian tegangan listrik
tersebut solenoid coil akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan
mengangkat needle valve (katup jarum) dari dudukannya, sehingga saluran bahan
bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor.
Cara Kerja Sistem EFI Sistem EFI atau PGM-FI (istilah pada Honda)
dirancang agar bisa melakukan penyemprotan bahan bakar yang jumlah dan
waktunya ditentukan berdasarkan informasi dari sensor-sensor. Pengaturan
koreksi perbandingan bahan bakar dan udara sangat penting dilakukan agar mesin
bisa tetap beroperasi/bekerja dengan sempurna pada berbagai kondisi kerjanya.
Oleh karena itu, keberadaan sensor-sensor yang memberikan informasi akurat
tentang kondisi mesin saat itu sangat menentukan unjuk kerja (performance) suatu
mesin. Semakin lengkap sensor, maka pendeteksian kondisi mesin dari berbagai
karakter (suhu, tekanan, putaran, kandungan gas, getaran mesin dan sebagainya)
menjadi lebih baik. Informasi-informasi tersebut sangat bermanfaat bagi ECU
untuk diolah guna memberikan perintah yang tepat kepada injektor, sistem
pengapian, pompa bahan bakar dan sebagainya.
B.       PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN.

Alat alat yang diperlukan untuk mengecek tekanan bahan bakar antaralain
sebagai berikut :
1.      Kunci sook/kunci “ T “
2.      fuel pressure test ( alat pengukur tekanan bahan bakar ).
3.      Satu unit sepeda motor PGM-FI
C.   KESELAMATAN KERJA.
1. Kondisi lingkungan bengkel otomotif (tempat kerja)
Dalam penerapan konsep keselamatan kerja, satu hal yang harus kita
perhatikan adalah bagaimana lingkungan kerjanya. Kita harus memahami
lingkungan kerja kita sebelum kita menerapkan keselamatan kerja, bengkel
otomotif merupakan lingkungan kerja dengan spesifikasi kondisi yang khusus. Di
bengkel otomotif ini, kita mendapati banyak kondisi yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja. Setiap kondisi dan alat serta bahan yang kita pergunakan pada
saat bekerja harus kita sesuaikan dengan kebutuhannya, misalnya bahan yang
mudah terbakar, bahan yang licin, tajam, dan sebagainya. Hal ini harus kita
perhitungkan sebagai aspek keselamatan kerja yang akan kita terapkan. Jika kita
mampu menganalisa kondisi lingkungan kerja, maka kita dapat memberikan
antisipasi penanganan yang tepat.  Antisipasi penanganan yang tepat ini
dimaksudkan untuk menyediakan sarana keselamatan kerja yang sesuai dengan
kebutuhannya. Hal ini hanya dapat kita lakukan jika kita benar-benar mengenali
segala aspek yang ada di lingkungan kerja. Setiap aspek yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja harus kita sediakan sarana keselamatan yang tepat.
Kondisi fisik dari lingkungan kerja perlu diperhatikan, sebab hal tersebut
merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menjamin agar tenaga kerja
dapat melaksanakan tugas tanpa mengalami gangguan.
Kondisi fisik dari lingkungan kerja misalnya temperatur, kelembaban udara,
sirkulasi  udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, yang berpengaruh
terhadap hasil kerja.

2.  Beberapa Alat Keselamatan Kerja di Bengkel Otomotif


                Tabung Pemadam Kebakaran
Beberapa bahan d bengkel otomotif merupakan bahan yang mudah terbakar
maka kita     memerlukan alat ini untuk memadamkan kebakaran yang mungkin
terjadi.
                Kain Majun
Kain ini kita gunakan untuk mengelap kotoran yang ada di tangan atau
alat-alat kerja kita. Dengan kain majun ini, maka kebersihan alat dapat kita
pertahankan

3. Pakaian kerja (Wearpack)


                Penggunaan pakaian yang benar-benar cocok sehingga tidak mengganggu
pekerjaan.
                Menjaga kebersihan pakaian waktu bekerja sebab oli atau kotoran pada pakaian
akan mengotori kendaraan.
                Sepatu kerja yang mempunyai sol yang tidak licin dan berkulit keras.
                Saat mengangkat benda-benda berat atau mempunyai permukaan yang tajam
menggunakan sarung tangan.
                Tidak menggunakan sarung tangan saat menggerinda.
D.      Langkah kerja

           Siapkan Alat-alat yang ingin kita gunakan.


           Siapkan FUEL PRESSURE GAUGE .
           Lepas jok ( tempat duduk )sepeda motor.
           Buka soket yang terhubung di Fuel Pump. 
           Hidupkan mesin dan buang tekanan bahan bakar.
           Jika mesin sudah tidak bisa di hidupkan lagi.
           Kunci kontak Off, Hubungkan Pressure gauge dengan Fuel Pump.
           Hubungkan lagi soket yang di lepas tadi.
           Kunci kontak ON dan tunggu Fuel pump menyala selama 2 Detik
           Hidupkan mesin dan berada di putaran stasioner.
           Baca hasil pengukuran pada putaran stasioner, tekanan fuel pump minimal
294kpa.
           Matikan mesin,dan buang tekanan fuel pump seperti contoh di atas.
           Lepaskan Fuel Pressure Gauge dari Fuel pump.
           Rapikan kembali seperti semula sebelum di bongkar.
           Pasang jok ( tempat duduk ) sepeda motor
E.       Proses perbaikan

1.Identifikasi Masalah
Besar tekanan bahan bakar dalam sistim injeksi kendaraan bermotor
sangatlah berpengaruh terhadap kinerja mesin guna mendapatkan performa yang
sesuai.
          Apabila tekanan bahan bakar yang dihasilkan kurang dari spesifikasi
kemungkinan mesin akan terjadi :
1. Sulit dihidupkan.
2. Mesin tersendat-sendat baik itu dalam kondisi idle atau jalan.

2. Pelepasan Komponen
                     Lepas bagasi/jok sepeda motor
                     Buka soket yang terhubung di Fuel Pump
                     Kunci kontak Off, Hubungkan Pressure gauge dengan Fuel Pump
3.Pemeriksaan Komponen
Pemeriksan komponen sistem bahan bakar pastikan didak ada yang hilang
atau rusak :
1.                   pengecekan saringan bahan bakar.
2.                   Pengecekan pompa bahan bakar.
3.                   Pengecekan soket kabel indikator dan bahan bakar
4.                   Pengecekan saluran bahan bakar

4.Perakitan Komponen
a.    Pastikan kunci kontak ke posisi off.
b.    Lepaskan connector pompa bahan bakar.
c.    Putar kunci kontak ke posisi on.
d.   Hidupkan sepeda motor sampai mesin mati.
e.    Putar kunci kontak ke posisi off.
f.     Lepaskan selang bahan bakar.
g.    Pasang full pressure gauge dengan benar.
h.    Pasang kembali connector pompa bahan bakar.
i.      Putar kunci kontak ke posisi on.
j.      Hidupkan sepeda motor dan lihat hasil pengukuran, pastikan tekanan yang
dihasilkan adalah 294 kilopascal (Kpa). (sj)

F.        Kesimpulan Hasil Perbaikan 


1.    Standart Tekanan BBM Vario125/150 = 3kg/cm2 atau 43 psi atau 294 kpa.
2.    Dengan Fuel Pressure Tester akan dapat mendeteksi permasalahan dari Sistim
pompa BBM, Filter bensin, kebocoran internal pada Injektor atau kontrol valve
dalam unit pompa dan lain-lain.
3.    Performa motor injeksi sangat dipengaruhi oleh kinerja tekanan bahan bakar.

You might also like