Professional Documents
Culture Documents
Diskusi Kasus 2 KDRT
Diskusi Kasus 2 KDRT
Pasal 5 UU PKDRT:
“Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga
terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya dengan cara:
a. Kekerasan fisik;
b. Kekerasan psikis;
c. Kekerasan seksual; atau
d. Penelantaran rumah tangga”
Pasal 6 UU PKDRT:
“Kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a adalah
perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat.”
Pasal 7 UU PKDRT
“Kekerasan psikis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b
adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa
percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak
berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang”
Ketentuan Pidana :
Pasal 44 ayat (1) UU PKDRT
“Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup
rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling
banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah)”
Pasal 52 UU PKDRT
Tindak pidana kekerasan psikis sebagaimana dimaksud dalam Pasal
45 ayat (2) merupakan delik aduan.
Nomor :
Lampiran :-
Perihal : Visum et Repertum
PRO JUSTITIA
Jakarta, 31 Agustus 2021
VISUM ET REPERTUM
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tgl Lahir : Jakarta, 21 Mei 1986
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cempaka Putih no. 12
HASIL PEMERIKSAAN :
Luka- Luka :
1. Pada sekitar mata terdapat lebam warna merah keunguan dengan
dasar kekuningan.
2. Pada satu centi meter dibawah kelopak mata bawah, terdapat lebam
merah keunguan berukuran satu centi meter kali satu centi meter.
Terdapat juga lebam warna kekuningan berukuran empat centi meter
kali dua centi meter.
KESIMPULAN :
Pada pemeriksaan seorang korban perempuan berumur tiga puluh lima
tahun ditemukan adanya luka lebam dengan berbagai warna di sekitar mata
yang mengindikasikan adanya luka berulang. Pada satu centi meter dibawah
kelopak mata bawah ditemukan luka lebam yang menandakan adanya
kekerasan tumpul pada area mata korban. Luka- luka tersebut dapat
menimbulkan penyakit atau halangan dalam melaksanakan aktivitas sehari
hari (luka derajat dua). Pasien disarankan untuk dirujuk ke bagian psikiatri dan
spesialis mata untuk penatalaksanaan lebih lanjut.