Professional Documents
Culture Documents
Makalah Transplantasi
Makalah Transplantasi
TRANSPLANTASI
Disusun Oleh :
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Transplantasi” dapat kami
selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca . Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah
SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber
yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing
kami, Romo Garbito Pamboaji dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu
kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun
bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
DAFTAR ISI
Bab I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 latar belakang......................................................................................................................1
Bab II....................................................................................................................................................2
ii
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Transplantasi..........................................................................................................2
2.2 Transplantasi menurut Islam...................................................................................................3
Bab III..................................................................................................................................................5
KESIMPULAN....................................................................................................................................5
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................5
3.2 SARAN SARAN.........................................................................................................................5
iii
Bab I
PENDAHULUAN
1.1latar belakang
1
Bab II
PEMBAHASAN
2
c) Hetero Transplantasi ialah donor dan resipiennya dua individu yang berlainan
jenisnya, misalnya, transplantasi yang donornya adalah hewan. Sedangkan resipiennya adalah
manusia. Sementara Fathurrahman, dilihat dari jenis transplantasi itu sendiri dibedakan
menjadi dua, yaitu
1) transplantasi jaringan, seperti pencangkokan cornea mata dan menambal bibir
sumbing dan
2) transplantasi organ, seperti jantung, hati, dan ginjal. Transplantasi ini dilakukan
untuk melangsungkan hidup penderita, karena jika tidak dilakukan transplantasi
maka akan membahayakan kelangsungan hidup penderita.
3
Sedangkan dilihat dari kaidah hukumnya terhadap pendonor yang masih hidup,
yaitu: درء المفاسد مقدم على جلب المصالحMenolak kerusakan lebih didahulukan dari pada meraih
kemaslahatan” الضرر ال يزال بالضررBahaya tidak boleh dihilangkan dengan bahaya lainnya.”
Kaidah di atas menegaskan bahwa dalam Islam tidak dibenarkan penanggulangan suatu
bahaya dengan menimbulkan bahaya yang lain. Sedangkan orang yang mendonorkan organ
tubuhnya dalam keadaan hidup sehat dalam rangka membantu dan menyelamatkan orang lain
adalah dinilai upaya menghilangkan bahaya dengan konsekuensi timbulnya bahaya yang lain.
Seseorang harus lebih mengutamakan menjaga dirinya dari kebinasaan, daripada menolong
orang lain dengan cara mengorbankan diri sendiri dan berakibat fatal, akhirnya ia tidak
mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya, terutama tugas kewajibannya dalam
melaksanakan ibadah. Transplantasi seseorang harus lebih mengutamakan memelihara
dirinya dari kebinasaan dari pada menolong orang lain dengan cara mengorbankan diri
sendiri, akhirnya ia tidak dapat melaksanakan tugasnya dan kewajibannya terutama tugas
kewajibannya dalam melaksanakan ibadah. Orang yang mendonorkan organ tubuhnya pada
waktu ia masih hidup sehat kepada orang lain, ia akan menghadapi resiko, suatu waktu akan
mengalami ketidakwajaran, karena mustahil Allah menciptakan mata atau ginjal secara
berpasangan kalau tidak ada hikmah dan manfaat bagi seorang manusia. Maka bila ginjal si
donor tidak berfungsi lagi, maka ia sulit untuk ditolong kembali. Maka sama halnya,
menghilangkan penyakit dari resipien dengan cara membuat penyakit baru bagi si donor.
Sedangkan masalah pencangkokan ginjal, apabila yang bersumber dari manusia baik yang
masih hidup maupun yang sudah mati, disepakati oleh kebanyakan ulama hukum Islam
tentang kebolehannya bila di cangkokan kepada pasien yang membutuhkannya, karena
dianggap sangat dibutuhkan.
Simposium Nasional II tentang “transplantasi organ”, telah ditandatangani sebuah
persetujuan antara NU, PP Muhammadiyah dan MUI tentang kebolehan transplantasi organ
dalam keadaan darurat dengan tujuan menyelamatkan nyawa orang lain.
Ulama lain seperti Quraisy Shihab, juga membolehkan. Menurut beliau maṣlaḥat orang yang
hidup lebih didahulukan. Selain itu, K H. ‘Alī Yafie, juga menguatkan bahwa ada kaedah
ushul fiqh yang dapat dijadikan penguat pembolehan transplantasi yaitu “hurmatul hayyi
a’dhamu min hurmatil mayyiti” (kehormatan orang hidup lebih besar keharusan
pemeliharaannya daripada yang mati Dalam kaitan ini, ulama yang tidak membolehkan
transplantasi donor yang hidup, yaitu: transplantasi donor hidup, kebanyakan ahli fiqh
berpendapat bahwa hukumnya haram. Dengan alasan bahwa Allah melarang kita untuk
menjerumuskan diri kita dalam kebinasaan.
4
Bab III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan kajian di atas dapat disimpulkan, yaitu dalam pandangan Islam, bahwa hukum
transplantasi organ tubuh dapat dilakukan dengan tujuan menghindari kematian.
5
DAFTAR PUSTAKA
Hasil Muktamar NU. Solusi Problematika Aktual Hukum Islam, Panitia Muktamar NU. http://osolihin.
wordpress.com/ /nasyrah-hukum-syara-transplantasi-organ-tubuh.
Masjfuk Zuhdi, Pencangkoan Organ Tubuh dalam Masaail Fiqhiyah, Jakarta: Mas Agung, Cet IV, 1993.
Muktamar Tarjih Muhammadiyah Ke- 21 di Klaten yang berlangsung pada tanggal 20-25 H,
bertepatan dengan tanggal 6 11 April 1980.
M. Diyah. (2022). Transplantasi (Pencangkokan) Organ Tubuh Menurut Hukum Islam. Syarah: Jurnal
Hukum Islam & Ekonomi, 10(1).
https://jurnal.staitapaktuan.ac.id/index.php/Al-Mursalah/article/download/71/54