You are on page 1of 20

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil ‘Alamiin, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah


Subhaana Wa Ta’ala karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
“Program Pengembangan Kewirausahaan MA Yayasan Islam Rajamandala”. Salawat dan
salam selalu dilimpahkan Allah Subhaana Wa Ta’ala kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang membawa umat manusia dari kehidupan jahiliyah menuju
alam yang penuh dalam cahaya ilmu pengetahuan, aqidah yang baik dan berakhlak mulia.
Program Pengembangan Kewirausahaan MA Yayayasan Islam Rajamandala ini di buat
dengan harapan bisa menjadi acuan untuk dapat meningkatkan kualitas Pendidikan dan mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Semoga apa yang kami lakukan dapat berguna dan
bermanfaat bagi seluruh warga di MA Yayasan Islam Rajamandala. Program ini disusun dengan
tujuan agar kepala sekolah dapat bekerja secara mandiri terarah tanpa tergantung atau menunggu
mendapat tugas dari dinas / atasan langsung.
Dengan tersusunnya Program ini diharapkan kepala sekolah dapat bekerja secara mandiri
di manapun dan kapanpun untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kami mengucapkan
terimakasih kepada komite sekolah, guru-guru dan staf tata usaha atas dedikasi dan kerja
kerasnya yang telah membantu sehingga Program Kewirausahaan MA Yayasan Islam
Rajamandala diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan Program Pengembangan
Kewirausahaan MA Yayasan Islam Rajamandala ini terdapat banyak kekurangan. Penulis
berharap adanya masukan dan saran sehingga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya
dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, saran-saran konstruktif dari
pembaca sangat dinantikan dengan senang hati. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi
upaya-upaya kita dalam meningkatkan mutu Pendidikan. Semoga Allah Subhaana Wa Ta’ala
memberkati dan meridhoi kita semua. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.

Rajamandala, Juli 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah menegaskan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus memiliki lima
dimensi kompetensi minimal yaitu: kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi, dan sosial. Kepala sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai
kepala sekolah/madrasah sehingga ia pun harus memiliki kompetensi yang disyaratkan memiliki
kompetensi guru yaitu: kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Salah satu
indikator kompetensi profesional adalah kompetensi pengembangan profesi.Satu di antara
pengembangan profesi adalah kemampuan dalam bidang penelitian dan pengembangan.
Sehingga kepala sekolah dalam bekerja sudah seharusnya mengaplikasikan dan memahami
bagaimana membuat proposal yang baik, selanjutnya melakukan dan melaporkan hasil usulan
proposalnya, yang terkadang pada tahap pelaksanaannya masih belum sesuai dengan apa yang
diharapkan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka program Kewirausahaan MA Yayasan Islam
Rajamandala ini dibuat. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka upaya untuk meningkatkan
kompetensi kepala sekolah/madrasah telah dilakukan melalui berbagai strategi. Sampai saat ini
konsep kewirausahaan masih terus berkembang.
Selanjutnya ditegaskan di dalam Permendikbud nomor 6 tahun 2018 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah dalam pasal 15 ayat 1 disebutkan bahwa beban kerja kepala
sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok menajerial, pengembangan kewirausahaan
dan supervisi guru dan tenaga kependidikan dan dalam ayat 2 di sebutkan bahwa beban kerja
kepala sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk mengembangkan sekolah
dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan.
Berdasarkan peraturan tersebut di atas, kepala sekolah mempunyai tugas untuk
mengadakan pengembangan kewirausahaan terhadap delapan standar yang ada di sekolah yang
dipimpinnya dengan memperkuat jiwa kewirausahaannya untuk menciptakan inovasi, bekerja
keras, memiliki motivasi yang kuat, pantang menyerah, dan memiliki naluri kewirausahaan.
Naluri atau jiwa kewirausahaan kepala sekolah tersebut sangat berguna untuk
pengembangan sekolah secara optimal sehingga dapat mengatasi permasalahan-permasalahan
yang muncul dan akan bermuara kepada peningkatan kualitas sekolah yang dipimpin. Selain itu,
jiwa kewirausahaan yang kuat dari kepala sekolah sangat bermanfaat dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 yang utuh serta pengembangan sekolah dalam menghadapi era digital dan era
industri yang sedang berlangsung.
Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan
sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan
berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Seseorang yang memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah
dicapainya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam
mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Norman M.
Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5), “An entrepreneur is one who creates a new
business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by
identifying opportunities and asembling the necessary resources to capitalze on those
opportunities”. Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki
sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara
kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha
adalah orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat
kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang
memiliki jiwa kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya.
Dari beberapa konsep di atas menunjukkan seolah-olah kewirausahaan identik dengan
kemampuan para wirausaha dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya,
kewirausahaan tidak selalu identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter
wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha
mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman
Soemahamidjaja, 1980). Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan
inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan
peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997).
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua
fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan.
Pengembangan jiwa kewirausahaan dapat dilakukan beberapa kegiatan diantaranya
adalah: Mengidentikasi perilaku inovatif; mengidentifikasi perilaku kerja keras; mengidentifikasi
motivasi yang kuat; mengidentifikasi perilaku pantang menyerah; dan mengidentifikasi naluri
kewirausahaan. Kegiatan mengidentifikasi perilaku kewirausahaan tersebut bermanfaat untuk
melihat kekuatan jiwa kewirausahaan kepala sekolah agar dapat memenuhi kompetensi
kewirausahaan kepala sekolah sesuai dengan aturan yang di tetapkan. Kegiatan yang dilakukan
untuk pengembangan program kewirausahaan adalah mengidentifikasi program inovatif,
program perilaku kerja keras, program motivasi yang kuat, program pantang menyerah yang
sudah dikembangkan dan yang belum di kembangkan di sekolah.
Program kewirausahaan yang sudah dikembangakan dapat bermanfaat untuk menjadi
dasar membuat program pegembangan kewirausahaan selanjutnya dan program pengembangan
kewirausahaan yang belum dilaksankaan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
melaksankaan program kewirausahaan selanjutnya setelah melalui kegiatan analisis.
Langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan program kewirausahaan di sekolah
diantaranya adalah dengan memperkuat jiwa kewirausahaan dan pengembangan program
kewirausahaan di sekolah.
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat
diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
 Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
 Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
 Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or
services)
 Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods
and services with fewer resources)
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2010
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 SMA/MA
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstra Wajib Pramuka pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Kelulusan
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 tentang
Standar Isi
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2018 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal
16. Peraturan Menteri Pendidikan nomor 158 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Sistem Kredit Semester pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
17. Rencana Kegiatan Jangka Menengah dan Anggaran Sekolah (RKAS) SMA Negeri
Mojoagung tahun Pelajaran 2022/2023.

C. VISI dan MISI Sekolah


A. Visi Madrasah dan Indikator Visi
1. Visi Madrasah

”Terbinanya kader umat yang berkualitas, cerdas, rasional, maju, sehat, beriman dan
bertakwa serta berakhlakul karimah, bermanfaat bagi Agama, Bangsa dan Negara”.

2. Indikator Visi

a. Bersikap Istiqomah, bekerja keras pantang menyerah dan Tawakal


b. Taat dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya
c. Bersikap santun, jujur dan bertanggung jawab
d. Memiliki komitmen yang tinggi dan pengabdian yang utuh dilandasi Imtaq &
Iptek.
Visi madrasah ini ingin di wujudkan dengan:
1. Peningkatan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Peningkatan rasa cinta tanah air dan berkepribadian budaya Indonesia
3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
4. Mengembangkan proses belajar mengajar dengan berbagai strategi pembelajaran yang
relevan dan inovatif serta pembelajaran terpadu
5. Meningkatkan kompetensi bagi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan
6. Melengkapi fasilitas pendidikan (sarana, prasarana, peralatan, media pengajaran dan
fasilitas lain berkaitan dengan kegiatan PBM di sekolah)
7. Mengembangkan manajemen sekolah secara profesional dan mengarah kepada
manajemen berstandar internasional
8. Mengembangkan sistem penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013
9. Handal dalam prestasi olah raga, seni dan budaya berbasis lingkungan.
10. Terwujudnya Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan, Literasi dan layanan
setiap peserta didik sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan gaya belajarnya.
11. Program Kewirausahaan MA Yayasan Islam Rajamandala
12. Terwujudnya budaya bersih dan ramah lingkungan,serta mewujudkan budaya 7S
(Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Salaman, Senang)
13. Mengembangkan lingkungan sekolah yang sehat, aman, nyaman, tertib, rapi, indah,
dan menyenangkan sehingga situasi belajar menjadi kondusif demi peningkatan
kualitas pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan jaman.
14. Menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan, serta mencegah pencemaran dan
kerusakan lingkungan
15. Menumbuhkan karakter gemar membaca, menganalisis, dan mendalami informasi
dari berbagai sumber pengetahuan
16. Membiasakan upaya gerakan literasi pada beberapa sekolah dan masyarakat sekitar
sekolah
17. Mengembangkan prestasi dan daya saing mutu lulusan di kancah internasional.

Misi Sekolah :
1. Mengembangkan pendidikan yang berkualitas dan Islami
2. Meningkatkan mutu atau kualitas pendidik bagi peserta didik dengan cara peningkatan
disiplin tenaga pendidik
3. Menyelenggarakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang interaktif, inisiatif dan
kondusif.
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk belajar mandiri, kreatif dan memiliki rasa
ingin tahu
5. Mengintergrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam pembelajaran.
Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong
royong, dan integritas
6. Membimbing Peserta didik untuk memiliki kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi
(Higher Order of Thinking Skill (HOTS) )
7. Mewujudkan Gerakan Literasi Madrasah yaitu kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca,
melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara.
8. Melaksanakan bimbingan/pengayaan bagi siswa-siswa dalam rangka menghadapi ujian
akhir dan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi (perguruan tinggi).
9. Melaksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat bagi Peserta Didik sebagai bentuk
pengimplementasian ilmu dan juga semangat mengabdi yang tinggi.

B. Tujuan
Tujuan penyusunan program pengembangan kewirausahaan tahun 2022-2023 di MA Yayasan
Islam Rajamandala adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan disiplin dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memberi wadah dan fasilitas pada pengembangan minat peserta didik dalam kegiatan
Kewirausahaan
3. Meningkatkan kemampuan Sumber daya peserta didik, Guru dan Karyawan dalam
Pengelolaan Kegiatan Kewirausahaan.
4. Mendukung pengembangan dan pembelajaran berbasis enterprenership khususnya pada
pembelajaran PKWU (Prakarya dan Kewirausahaan)
5. Mendukung pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan dan literasi, dengan mewujudkan
lingkungan sekolah yang sehat, aman, nyaman, tertib, rapi, indah, dan menyenangkan
sehingga situasi belajar menjadi kondusif demi peningkatan kualitas pembelajaran yang sesuai
dengan perkembangan jaman
6. Menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan, mencegah pencemaran dan kerusakan
lingkungan
7. Menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai, prasarana, media dan fasilitas lain yang
berkaitan dengan kewirausahaan serta PBM khususnya PKWU di sekolah

C. Manfaat
Manfaat yang dapat dirasakan dari terlaksanakannya rencana ini sebagai berikut:
1. Bagi Siswa:
a. Mempersiapkan siswa menjadi entrepreneur yang kreatif dan inovatif dalam berusaha
b. Menumbuhkan minat peserta didik dalam kegiatan kewirausahaan.
2. Bagi Guru:
a. Bahan acuan bagi guru mata pelajaran untuk menanamkan sikap entrepreneur di sekolah
yang sesuai dengan karakter siswa di MA Yayasan Islam Rajamandala
3. Bagi Sekolah:
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi sekolah untuk tetap memantapakan program
penanaman sikap entrepreneur untuk menuju hasil yang lebih baik.
b. Meningkatkan pembelajaran berbasis enterprenership pada lingkungan sekolah
khususnya dalam pembelajaran PKWU.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS SWOT

Satu di antara dimensi kompetensi Kepala Madrasah adalah kewirausahaan. Kewirausahaan


di sini dalam makna untuk kepentingan pendidikan yang bersifat sosial bukan untuk kepentingan
komersial. Kewirausahaan dalam bidang pendidikan yang diambil adalah karakteristiknya
(sifatnya) seperti inovatif, bekerja keras, motivasi yang kuat, pantang menyerah dan selalu
mencari solusi terbaik, dan memiliki naluri kewirausahaan; bukan mengkomersilkan Madrasah.
Semua karakteristik tersebut bermanfaat bagi Kepala Madrasah dalam mengembangkan
Madrasah, mencapai keberhasilan Madrasah, melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai
pemimpin, menghadapi kendala Madrasah, dan mengelola kegiatan Madrasah sebagai sumber
belajar siswa.
A. Kewirausahaan
Definisi Kewirausahaan Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah proses menciptakan
sesuatu yang baru dan berani mengambil risiko dan mendapatkan keuntungan. Para ahli sepakat
bahwa yang dimaksud dengan kewirausahaan menyangkut tiga perilaku yaitu:
a. Kreatif
b. Komitmen (motivasi tinggi dan penuh tanggung jawab)
c. Berani mengambil risiko dan kegagalan. Kewirausahaan adalah proses inovasi dan kreasi
(Kuratko & Hodgetts, 1989; Hisrich & Peters, 2002).
Orang yang berwirausaha disebut wirausahawan (entrepreneur). Entrepreneur adalah inovator
dan kreator (Kao, 1991). Entrepreneur ialah seorang inovator (Hisrich & Peters, 2002).
Kewirausahaan adalah singkatan dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan luas, Inovatif, Rencana bisnis,
Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat, Asa, Antusias, Negosiatif.(Anonim 1, 2005)
1. Manfaat Kompetensi Kewirausahaan Bagi Kepala Madrasah
Manfaat kompetensi kewirausahaan bagi Kepala Madrasah adalah:
 Mampu menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan Madrasah
 Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan Madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang
efektif
 Memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi sebagai pemimpin Madrasah
 Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala Madrasah
 Memiliki naluri kewirausahaan sebagai sumber belajar siswa
 Untuk menjadi teladan bagi para guru khususnya mengenai kompetensi kewirausahaan.
2. Menjadi Seorang Wirausaha yang Sukses
Kepala sekolah sebagai seorang wirausaha yang sukses harus memiliki tiga kompetensi
yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sifat kewirausahaan. Ketiga kompetensi tersebut saling
berkaitan.Kompetensi merupakan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan
sifat.Pengetahuan adalah kumpulan informasi yang disimpan di otak dan dapat dipanggil jika
dibutuhkan.
Keterampilan adalah kemampuan menerapkan pengetahuan.Sifat adalah sekumpulan
kualitas karakter yang membentuk kepribadian seseorang (Anonim 4, 2005). Seseorang yang
tidak memiliki ketiga kompetensi tersebut akan gagal sebagai wirausaha yang sukses.
Keterampilan-keterampilan (skills) yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha menurut Hisrich
& Peters (2002) adalah keterampilan teknikal, manajemen bisnis, dan jiwa kewirausahaan
personal.
Keterampilan teknikal meliputi: mampu menulis, berbicara, mendengar, memantau
lingkungan,teknik bisnis, teknologi, mengorganisasi, membangun jaringan, gaya manajemen,
melatih, bekerja sama dalam kerja tim (teamwork). Manajemen bisnis meliputi: perencanaan
bisnis dan menetapkan tujuan bisnis, pengambilan keputusan, hubungan manusiawi,
pemasaran, keuangan, pembukuan, manajemen, negosiasi, dan mengelola perubahan. Jiwa
wirausaha personal meliputi: disiplin (pengendalian diri), berani mengambil risiko
diperhitungkan, inovatif, berorientasi perubahan, kerja keras, pemimpin visioner, dan mampu
mengelola perubahan.
B. Inovasi
Satu di antara lima kompetensi kewirausahaan Kepala Madrasah adalah menciptakan
inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah. Untuk meningkatkan kompetensi inovasi
Kepala Madrasah, maka Kepala Madrasah hendaknya mengetahui dan mampu menerapkan
konsep dan teori inovasi dalam mengembangkan sekolahnya.Esensi kewirausahaan adalah
inovasi dan kreasi. Oleh sebab itu, Kepala Madrasah dituntut memiliki sifat inovatif dan kreatif
dalam mengembangkan sekolahnya.
Inovasi adalah fungsi utama kewirausahaan. Inovasi adalah menciptakan sesuatu yang
baru atau tampil beda (Drucker, 1985).
C. Bekerja Keras
Usaha mengembangkan Madrasah memerlukan banyak tenaga, pikiran, dan biaya serta
membutuhkan kemampuan bekerja dalam rentang waktu yang lama. Jika perlu bekerja keras
secara terus-menerus. Anda sebaiknya jangan hanya mengandalkan bekerja keras atau
mengandalkan fisik tetapi juga mengandalkan kerja cerdas atau mengandalkan otak.Dengan
demikian dapat menghemat tenaga, pikiran, dan biaya (Collis & Le Boeuf, 1997).
Kerja keras ialah kegiatan yang banyak menguras tenaga, pikiran, dan waktu untuk
menyelesaikan sesuatu.Kerja keras kadang lupa waktu, lupa kesehatan, dan lupa lainnya.
Orang yang keranjingan kerja keras disebut workcholic.Orang kadang-kadang sering salah
perhitungan. Dengan kerja keras tanpa mengenal waktu dan kesehatan; maka akan banyak
mendapatkan uang. Tetapi mereka lupa apa gunanya uang banyak kalau akhirnya jatuh sakit.
Kadang-kadang semua uang yang sudah terkumpul tidak cukup untuk menyembuhkan
penyakit. Oleh sebab itu, perlu keseimbangan antara kerja keras dan istirahat.
D. Motivasi Kuat (Komitmen) Dan Pantang Menyerah
Motivasi merupakan salah satu alat atasan agar bawahan mau bekerja keras dan bekerja
cerdas sesuai dengan yang diharapkan.Pengetahuan tentang motivasi membantu para Kepala
Madrasah untuk menumbuhkan motivasi kerja yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah. Teori cara memotivasi diri
sendiri ini bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri tetapi juga bawahan kepala
sekolah/madrasah. Motivasi adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan.Motivasi membantu
wirausaha dalam menggunakan sikap mereka untuk mengendalikan situasi Kepala Madrasah
sebagai wirausaha harus memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai sukses. Mereka bekerja
keras untuk memcapai tujuan yang mulya. Mereka menetapkan sendiri tujuannya dan berusaha
keras untuk mencapainya.
E. Kreativitas Untuk Selalu Mencari Solusi Terbaik
Salah satu tugas Kepala Madrasah adalah mendapatkan solusi terbaik dalam menghadapi
kendala-kendala di sekolah. Untuk mendapatkan solusi terbaik tersebut minimal ada dua teori
yang dapat dipraktikkan yaitu sebagai berikut. 1. Kreativitas. 2. Pemecahan masalah (solusi).
Kreativitas adalah kemampuan untuk merancang, membentuk, membuat, atau melakukan
sesuatu dengan cara baru atau berbeda (Anonim 3, 2005). Kemampuan menghasilkan solusi yang
kreatif atas kebutuhan Madrasah atau masalah yang ada di Madrasah dan memasarkannya sering
menjadi indikator pembeda antara kesuksesan dan kegagalan dalam mewirausahakan sekolah.
Juga membedakan sekolah yang sudah tumbuh pesat dengan sekolah yang biasa-biasa saja. Agar
memiliki kreativitas, Kepala Madrasah perlu membuka pikiran dan mata (Anonim 3, 2005).
Kreativitas dan inovasi merupakan konsep kembar yang saling berhubungan, namun
seringkali dikaji secara terpisah dengan menggunakan metode dan model yang berbeda.
Mengingat kreativitas dipahami sebagai kapabilitas melahirkan, mengembangkan dan mengubah
gagasan, proses, produk, mode, model, pelayanan dan perilaku tertentu, maka inovasi adalah
proses penerapan kreativitas secara faktual ke dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia
pendidikan, inovasi sekolah termasuk di dalamnya inovasi pengajaran juga mengalami terobosan
yang sangat cepat, sehingga sekolah yang tidak memprioritaskan program inovasi akan
ditinggalkan oleh masyarakat.
F. Memiliki Naluri Kewirausahaan
Naluri atau jiwa kewirausahaan adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang wirausaha.
Pada kegiatan belajar 1 minimal terdapat 47 yang menjiwai kewirausahaan. Sifat-sifat itu tentu
ada yang tumpang tindih bahkan bertentangan.Misalnya tegas tetapi juga harus luwes. Setiap
Kepala Madrasah harus memiliki naluri kewirausahaan sebagai sumber belajar peserta didik.
Artinya, untuk menghasilkan guru dan siswa yang bernaluri wirausaha sejak usia dini, maka
kepala sekolah harus menjadi contoh bagaimana kita bernaluri kewirausahaan. Sebelum naluri
kewirausahaan kepala sekolah menjadi contoh para guru dan siswanya, maka kepala sekolah
harus menilai potensi dirinya terlebih dahulu apakah ia memang sudah memiliki jiwa
kewirausahaan. Dengan penilaian ini, kepala sekolah dapat merefleksikan dirinya untuk
meningkatkan naluri kewirausahaan.
G. Sasaran
Sasaran jangka pendek, dalam satu tahun (2022/2023):
Sasaran 1 : Mengembangkan dan Kolaboratif Kegiatan Belajar Mengajar
Berbasis Kewirausahaan.
Sasaran 2 : Menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam kegiatan umum
kewirausahaan khususnya Bazar dan Art Gallery

H. Identifikasi Sasaran
Faktor Internal:
1. Pembinaan meliputi; pemberdayaan siswa, instruktur, minat dan bakat siswa,
kedisiplinan. Metode mengajar, penggunaan waktu, minat guru/ instruktur
2. Ketenagaan meliputi; jumlah instruktur, pembantu pelaksana
3. Hubungan kerjasama, hubungan sekolah–orang tua/ wali murid/ masyarakat
internasional
4. Kesempatan mengikuti lomba
5. Kesempatan pameran atau event sekolah
6. Buku-bukudan sumber belajar program
Faktor Eksternal:
1. Kesiapan siswa, motivasi orang tua dan lingkungan sosial sekolah.
2. Ketenagaan yang meliputi, pengalaman intruktur, kedisiplinan, diklat pembimbing
3. Sarana dan prasarana, meliputi dukungan orang tua dan kerja sama
4. Kerjasama dengan sekolah lain /negara lain, kerjasama dengan instansi terkait
5. Kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat
6. Ada Event yang diselenggarakan dinas pendidikan atau dinas lingkungan hidup
ataupun dari dinas terkait
I. Analisis SWOT
Sasaran 1 : Mengembangkan dan Kolaboratif Kegiatan Belajar Mengajar
Berbasis Kewirausahaan.
Sasaran 2 : Menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam kegiatan umum kewirausahaan
khususnya Bazar dan Art Gallery
Hasil analisis SWOT dari 3 sasaran:
INTERNAL KEKUATAN / STRENG KELEMAHAN / WEAKNESS
1. Pembinaan meliputi; 1. Masih banyak yang belum
pemberdayaan siswa, instruktur, memahami pentingnya
minat dan bakat siswa, enterpreneur dalam
kedisiplinan. Metode mengajar, perkembangan abad 21
penggunaan waktu, minat guru/ 2. Kurang disiplin dalam
instruktur menjalankan program
2. Ketenagaan meliputi; jumlah 3. Perkembangan teknologi yang
instruktur, pembantu pelaksana sangat cepat
3. Sarana dan prasarana: tempat
praktek, peralatan dan bahan
praktek
4. Hubungan kerjasama, hubungan
sekolah–orang tua/ wali murid/
masyarakat internasional
5. Kesempatan mengikuti lomba
6. Kesempatan pameran atau event
sekolah

EKSTERNA PELUANG / OPPORTUNITIES ANCAMAN / THREAD


L 1. Kesiapan siswa, motivasi orang i. Waktu yang terbatas dalam
tua dan lingkungan sosial sekolah. mengembangkan kegiatan
2. Ketenagaan yang meliputi, disekolah
pengalaman intruktur, ii. Biaya dalam
kedisiplinan, diklat pembimbing menyelenggarakan event atau
3. Sarana dan prasarana, meliputi tertentu
dukungan orang tua dan kerja iii. Harga belum bisa bersaing
sama iv. Keajekan kuantitas dalam
4. Kerjasama dengan sekolah lain kurun waktu yang teratur.
/negara lain, kerjasama dengan
instansi terkait
5. Kesesuaian dengan kebutuhan
masyarakat.

BAB IV
RENCANA AKSI

Rencana 1 : Persiapan dan perlengkapan program.


Program kerja 1.1 : Persiapan administrasi dan tata kelola kewirausahaan
Rincian program :
 Pembentukan Tim Kewirausahaan
 Rapat pembentukan Tim Kewirausahaan
 Pembuatan program kerja
 Koordinasi pelaksanaan program

Program kerja 1.2 : Menyiapkan Kegiatan Bazar dan Art Gallery


Rincian program :
 Menyusun Tim kerja/ instruktur kegiatan Bazar dan Art Gallery
 Koordinasi pemenuhan sarana dan prasarana kegiatan
 Koordinasi kerjasama dengan pihak lain.
 Action plant di induk kegiatan
 Evaluasi kegiatan

Program kerja 1.3 : Mengembangkan program Bazar dan Art Gallery


Rincian program :
 Menyusun Tim kerja/ kegiatan Bazar dan Art Gallery
 Koordinasi pemenuhan sarana dan prasarana kegiatan
 Koordinasi kerjasama dengan pihak lain
 Action plant di induk kegiatan
 Evaluasi kegiatan
 Koordinasi bersama guru-guru dan karyawan terkait
 Menjembatani kolaborasi antar maple dalam menunjang entrepreneurship.

Program kerja 2.2 : Kerjasama internal dan eksternal sekolah


Rincian program :
 Membuka networking dengan instansi/ organisasi untuk menunjang pengembangan
kompetensi guru/siswa
 Kerja sama dengan organisasi internal untuk membuat kegiatan Bersama

Rencana 3 : Penyiapan Art Gallery


Program kerja 3.1 : Pengajuan Art Gallery
Rincian program :
 Menyusun Proposal untuk kegiatan Art Gallery
 Mengajukan sarana dan prasarana..

Program kerja 3.2 : Manajemen Art Gallery


Rincian program :
 Mengadakan koordinasi dengan pelaku produksi karya di sekolah (guru seni
Budaya, PKWU, dan ekstrakurikuer)
 Menampung karya seni dan prakarya siswa yang layak di promosikan.
 Mengdakan kerjasama untuk eksibisi dan promo sekolah

RENCANA KEGIATAN

N Kegiatan Tujuan Waktu Indikator Penanggun Anggaran Ket


o Pelakanaan Keberhasilan g Jawab Biaya
1 Integrasi RPP Untuk 25 RPP Wakil -
meningkatk September terintegrasi kurikulm
nilai 2022
kewirausahaan

2. Bazar/ Pengenalan Akhir Peserta didik Guru -


pameran produk kepada Semester mampu PKWU
para mengenalkan
pengunjung produknya
bazar kepada
pengunjung
bazar

3. Pembuatan Menampilkan Januari 2023 Karya siswa Kepala -


galery of art hasil karya yang dapat Sekolah dan
peserta didik dipajang pada Guru
setelah gallery of art PKWU
mempelajari
kewirausahaan
BAB IV
PENUTUP

Program Kewirausahaan Kepala Sekolah disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan


program pengembangan kewirausahaan dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah. Kegiatan
kewirausahaan disekolah yang melibatkan peserta didik akan memberikan pengalaman nyata
belajar wirausaha, sehingga memperkaya pengalaman belajar peserta didik.
Pada akhir pelaksanaan program kewirausahaan Kepala Sekolah ini akan dilakukan
evaluasi dan dirumuskan tindak lanjutnya sebagai dasar penyusunan program kewirausahaan
pada tahun berikutnya.

You might also like