You are on page 1of 12

KEPALA DESA TUA NANGA

KABUPATEN SUMBAWA BARAT


PERATURAN DESA TUA NANGA
NOMOR TAHUN 2020
TENTANG
KETERTIBAN DAN KEAMANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPLA DESA TUA NANGA,
Menimbang : a. bahwa untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada
masyarakat Desa TUA NANGA dalam kehidupan
bermasyarakat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Desa tentang Ketertiban dan Keamanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2003 tentang


Pembentukkan Kabupaten Sumbawa Barat di Provinsi Nusa
Tenggara Barat (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 145,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4340);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang nomor
23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);

1
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 85, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5717);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pengelolaan Aset Desa
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016
tentang Kewenangan Desa;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 3
Tahun 2015 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat (Lembaran Daerah Kabupaten Tahun 2015
Nomor 15, Tambahan Lembaran Nomor 3);
9. Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 17 Tahun 2020
tentang Daftar Kewenagan Desa Berdasarkan Hak AsaL Usul
dan Kewenangan Lokal Beskala Desa;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG KETERTIBAN DAN KEAMANAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan

2
1. Desa adalah Desa TUA NANGA Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa
Barat.
2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa Kecamatan Poto
Tano Kabupaten Sumbawa Barat.
3. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Desa Desa TUA NANGA dan Badan Permusyawaratan Desa
Desa TUA NANGA Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat dalam
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal
usul dan istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistim
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Kepala Desa adalah Kepala Desa TUA NANGA Kecamatan Poto Tano Kabupaten
Sumbawa Barat.
5. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah Badan
Permusyawaratan Desa Desa TUA NANGA Kecamatan Poto Tano Kabupaten
Sumbawa Barat adalah lembaga yang merupakan perwujudan
demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa.
6. Ketertiban Sosial adalah keadaan keteraturan sosial sesuai dengan norma
norma, nilai-nilai, tatanan agama, adat dan budaya yang berlaku, dimana
pemerintah dan rakyat dapat melakukan kegiatan secara tertib, teratur,
nyaman dan tentram;
7. Asusila adalah perbuatan yang menyinggung rasa kesusilaan sesuai dengan
norma-norma yang berlaku dan tidak dapat diterima secara umum;
8. Orang adalah individu atau pribadi baik berjenis kelamin laki-laki atau
perempuan;
9. Warga adalah masyarakat yang bermukim diwilayah hukum Desa TUA NANGA;
10. Badan atau organisasi adalah setiap perkumpulan orang yang berbadan
hukum maupun yang tidak berbadan hukum;
11. Kepala Dusun yang selanjutnya disingkat Kadus adalah….
12. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah Rukun Warga di wilayah
hukum Desa TUA NANGA;
13. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah Rukun Tetangga di
wilayah hukum Desa TUA NANGA;
14. Jalur Hijau adalah, taman atau tempat-tempat umum.

Pasal 2
(1) Maksud dari peraturan Desa ini adalah untuk mengatur segala hal yang
berkaitan dengan ketertiban dan keamanan desa.

3
(2) Tujuan dari peraturan desa ini adalah agar terciptanya kenyamanan dan
keamanan serta kebersihan dalam kehidupan bermasyarakat khususnya di
Desa TUA NANGA sehingga masyarakat bisa dengan tenang dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari.

Pasal 3
Ruang lingkup dari peraturan desa ini adalah :
a. ketertiban umum
b. ketertiban Sosial.
c. ketertiban susila

BAB II
KETERTIBAN UMUM
Pasal 4
(1) Setiap orang atau warga yang akan mengadakan keramaian atau pertunjukan
pementasan yang melibatkan orang banyak harus mendapatkan izin dari desa
dan pihak berwajib;
(2) Setiap orang atau masyarakat yang akan mengadakan keramaian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus mengajukan permohonan izin paling lambat 5
(lima) hari sebelum hari H;
(3) Setiap orang atau badan yang akan mendirikan kelompok masyarakat harus
mendapatkan ijin dari pemerintah desa dan warga lingkungan setempat .

Pasal 5
Dalam kegiatan keramaian atau perayaan didalammya dilarang mengadakan
kegiatan yang mengarah pada perjudian,mabuk-mabukan dan asusila .

Pasal 6
(1) Setiap orang atau warga dilarang mengadakan kegiatan perjudian dan
sejenisnya baik dalam bentuk hiburan rakyat atau dengan taruhan;
(2) Pelanggaran pada ketentuan ayat (1) akan dikenakan sanksi yang berlaku.

Pasal 7
(1) Setiap orang atau warga dilarang membuat kandang ternak di dalam
pemukiman penduduk;
(2) Setiap orang atau warga yang memiliki hewan ternak diwajibkan untuk
mengikat dan membuat kandang ternak dengan ketentuan pada ayat (1);

4
(3) Setiap orang atau warga yang memiliki lahan pertanian, sawah, kebun atau
sejenisnya diwajibkan untuk membuat pagar pelindung sebagai bentuk
pengaman;
(4) Pagar pelindung sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah pagar Benteng
yang merupakan kearifan lokal desa
(5) Tata cara dan tehnis pelaksanaan pembangunan pagar benteng akan diatur
lebih lanjut dengan peraturan kepala Desa
(6) Pelanggaran pada ketentuan pada ayat (1),ayat (2), dan ayat (3) akan
dikenakan sanksi yang berlaku;
(7) Sanksi-sanksi lebih lanjut diatur dengan keputusan Kepala Desa.
Pasal 8
(1) Setiap orang atau warga dilarang menggunakan petasan atau sejenisnya yang
bisa menimbulkan kebisingan dan kegaduhan.
(2) Larangan penggunaan petasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk
pada acara perayaan tertentu atau hari-hari besar;
(3) Setiap warga dilarang memutas ikan,menembak,menjaring burung dan hewan-
hewan yang dilindungi diwilayah hukum desa TUA NANGA;
(4) Setiap warga dilarang menanam tanaman apapun di sepanjang tepi jalan yang
bisa mengganggu fungsi jalan;
(5) Setiap warga dilarang menanam tanaman apapun tepat di tapal batas tanah;
(6) Setiap warga dilarang menggunakan obat-obatan terlarang miras,sabu-sabu
dan sebagainya baik di tempat-tempat umum maupun dirumah;
(7) Setiap warga dilarang Menanam tanaman kayu,rumput dan sebagainya di tepi
saluran air;
(8) Setiap warga dilarang membawa kayu dengan cara diarungkan melalui saluran
air;
(9) Setiap warga atau badan dilarang menumpuk dan menempatkan kayu, batu
dan material lain di sepanjang tepi jalan untuk kepentingan komersil;
(10) Pelanggaran pada ketentuan ayat-ayat diatas akan dikenakan sanksi yang
berlaku.

Pasal 9
Tertib di jalan desa
1. Setiap warga atau badan dilarang mengoperasikan Hand tractor Roda besi di
jalanan dalam Desa
2. Setiap warga atau badan wajib menjaga kebersihan lingkungan dan dilarang
membuang sampah sembarangan tempat

5
3. Setiap warga atau badan wajib menjaga keselamatan berkendara di dalam
desa
4. Kecepatan maksimal kendaraan didalam desa 40 Km/jam
5. Sepeda motor dan kendaraan sejenis dilarang mengunakan knalpot racing

Pasal 10

(1) Setiap warga diwajibkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban


lingkungannya;
(2) Penjagaan keamanan dan ketertiban lingkungan dipimpin oleh perangkat Desa
setempat;
(3) Pembentukan unit keamanan sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan
dengan keputusan Kepala Desa.

Pasal 11
(1) Setiap warga atau orang dilarang membuat keributan atau kegaduhan yang
bisa menimbulkan keresahan;
(2) Jika ada orang atau warga yang membuat keributan sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1) akan di kenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Pasal 12
(1) Setiap ada warga baru yang akan pindah atau bertempat tinggal di Desa TUA
NANGA wajib melapor kepada ketua RT setempat;
(2) Setiap warga yang akan pindah sebagaimana dimaksud wajib menunjukkan
surat pindah atau keterangan lain dari daerah asal;
(3) Setiap orang yang bermukim di Desa TUA NANGA 1x24 jam wajib
melapor kepada ketua RT setempat.

Pasal 13
(1) Setiap warga wajib untuk menjaga kebersihan, keasrian dan kelestarian desa;
(2) Dalam menjaga kebersihan desa setiap warga wajib mengikuti kegiatan kerja
bakti/bersih lingkungan dan dilarang membuang sampah Sembarangan;

6
(3) Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)dan
(2) maka setiap RT wajib menyediakan tempat pembuangan sampah
sementara.

BAB III
TERTIB SOSIAL
Pasal 14
(1) Setiap orang yang mengidap penyakit tertentu yang mengganggu pandangan
umum dan atau meresahkan masyarakat, dilarang berada di jalan, jalur
hijau,taman, dan tempat-tempat umum;
(2) Para pengidap penyakit tersebut pada ayat (1) menjadi tanggungjawab
orangtua atau keluarganya, kecuali para pengidap penyakit dan keluarganya
dalam keadaan miskin atau terlantar maka Pemerintah Desa berhak untuk
membantu;
(3) Setiap pengidap penyakit tersebut pada ayat (1) yang bukan warga Desa TUA
NANGA akan diatur dalam Keputusan Kepala Desa.

Pasal 15
(1) Setiap orang yang perbuatan dan tingkah lakunya yang dapat menimbulkan
keresahan masyarakat, dilarang berada di jalan, jalur hijau, taman, dan
tempat-tempat umum;
(2) Setiap orang yang kedapatan atau terbukti melakukan perbuatan sebagaimana
yang dimaksud pada ayat (1) akan dikenakan sanksi berupa peringatan, dan
jika tetap mengulangi perbuatan yang sama akan diserahkan kepada pihak
yang berwajib.

Pasal 16
(1) Setiap orang atau badan dilarang meminta bantuan atau sumbangan dengan
cara dan alasan apapun baik dilakukan sendiri-sendiri ataupun bersama-sama
di wilayah hukum Desa TUA NANGA tanpa izin tertulis dari Bupati Sumbawa
Barat atau Pejabat yang ditunjuk;
(2) Setiap orang atau badan yang telah mendapatkan izin tertulis dari Bupati atau
Pejabat yang ditunjuk dalam pelaksanaan pengumpulan sumbangan uang
atau barang wajib melaporkan kegiatannya kepada Kepala Desa;

7
(3) Setiap orang atau badan dilarang menyelenggarakan pengumpulan
uang/dana/sumbangan yang tidak berkaitan dengan kegiatan sosial atau
usaha-usaha kesejahteraan sosial;
(4) Setiap orang atau badan yang akan meminta sumbangan kepada warga untuk
kepentingan umum harus mendapat persetujuan dari Kepala Desa.

8
Pasal 17
(1) Untuk menghormati dan menjaga kerukunan antar umat beragama maka
setiap orang atau warga dilarang melakukan kegiatan yang bisa menggangu
kekhusukan ibadah pemeluk agama lain;
(2) Kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan di ditengah-tengah pemukiman
pemeluk agama lain harus mendapat persetujuan dari Pemerintah setempat.

Pasal 18
(1) Setiap orang atau warga dilarang menyebarkan isu atau gossip yang bisa
menyebabkan keresahan ditengah masyarakat;
(2) Isu atau gosip seperti dalam ketantuan ayat (1) adalah sesuatu berita atau
kabar yang tidak jelas dan tidak mempunyai dasar yang bisa
dipertanggungjawabkan.

Pasal 19
(1) Usaha Dagang atau sejenisnya yang berbahaya dan atau berpotensi
mengganggu ketertiban warga tidak diperbolehkan beroperasi di wilayah
hukum Desa TUA NANGA;
(2) Kegiatan usaha Dagang seperti yang dimaksud pada ayat (1) yang bersifat
urgen harus mendapat persetujuan dari pemerintah setempat.

Pasal 20
(1) Setiap orang atau badan yang berada atau berdomisili di Desa TUA NANGA
dilarang :
a. menyediakan dan atau menggunakan bangunan atau tempat-tempat untuk
b. melakukan perbuatan judi,mabuk-mabukan dan asusila.
c. melakukan perbuatan pemikatan untuk berbuat asusila.
d. melakukan perbuatan sebagai gelandangan.
e. melakukan Perbuatan yang dapat meresahkan masyarakat
(2) Setiap orang atau badan yang melanggar ketentuan pada ayat (1) akan
dikenakan sanksi dan diserahkan kepada pihak yang berwajib;
(3) Ketentuan sanksi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) akan ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Desa.

9
BAB IV
TERTIB SUSILA
Pasal 21
(1) Setiap orang dilarang bertingkah laku asusila di jalan, jalur hijau, taman, dan
tempat-tempat umum lainnya;
(2) Setiap orang dilarang berpakaian yang tidak sesuai dan atau bertentangan
dengan norma-norma agama dan budaya di tempat-tempat umum.

Pasal 22
(1) Setiap orang berlainan jenis kelamin dilarang tinggal dan atau hidup satu atap
layaknya suami isteri tanpa diikat oleh perkawinan yang sah berdasarkan
Undang-undang;
(2) Setiap orang berhak melaporkan orang-orang yang tinggal dan atau hidup satu
atap layaknya suami isteri tanpa diikat oleh perkawinan yang sah berdasarkan
Undang-undang kepada yang berwajib.

Pasal 23
(1) Setiap orang berlainan jenis kelamin dilarang berdua-duaan ditempat gelap
diatas jam 09.00 malam;
(2) Pelanggaran pada ketentuan ayat (1) akan dikenakan sanksi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Pasal 24
(1) Setiap orang atau badan dilarang membentuk dan atau mengadakan
perkumpulan yang mengarah kepada perbuataan asusila, kekerasan dan
secara normatif tidak bisa diterima oleh budaya masyarakat;
(2) Setiap orang atau badan dan sebagainya dilarang membangun tugu atau
simbol pengenal di wilayah hukum Desa TUA NANGA tanpa persetujuan
Kepala Desa TUA NANGA.

BAB V
KEWENANGAN
Pasal 25
Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa ini dilakukan oleh pemerintah
desa Kadus, RT, RW, Linmas, Lembaga desa dan seluruh warga masyarakat.

Pasal 26

10
Pejabat pengawasan diberi kewenangan untuk menegur dan atau menangkap setiap
pelanggaran ketertiban seperti dalam peraturan desa ini.

BAB VI
KEWAJIBAN
Pasal 27
(1) Peraturan ini dibuat berdasarkan kesepakatan bersama yang disahkan oleh
Kepala Desa TUA NANGA dan wajib dipatuhi oleh semua pihak tanpa
terkecuali;
(2) Bagi yang melanggar peraturan ini wajib diberi sanksi sesuai dengan yang
termaktub pada Bab VIII Peraturan Desa TUA NANGA tentang Ketertiban Desa.

Pasal 28
(1) Setiap orang atau warga berkewajiban untuk menjaga ketertiban dan
keamanan bersama-sama;
(2) Bagi yang melanggar peraturan ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

BAB VII
PELANGGARAN
Pasal 29
(1) Pelanggaran adalah segala bentuk kegiatan yang termaktub pada bab II,IIIdan
IV dalam peraturan ini;
(2) Segala tindakan atau perbuatan yang mengarah pada ketentuan yang diatur
dalam peraturan ini.

BAB VIII
SANKSI-SANKSI
Pasal 30
(1) Barang siapa yang melanggar ketentuan-ketentuan yang telah disepakat dalam
Peraturan Desa ini akan dikenakan sanksi;
(2) Pengaturan tentang sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan diatur
lebih lanjut dengan keputusan Kepala Desa.

11
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang Pungutan Desa yang berlaku
sebelumnya, dinyatakan tidak berlaku setelah berlakunya Peraturan Desa
ini.

Pasal 32
Ketentuan pelaksanaan Peraturan Desa ini diatur dengan Peraturan Kepala Desa.

Pasal 33
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal undangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa TUA NANGA.

Ditetapkan di TUA NANGA


Pada tanggal 2022
KEPALA DESA,

Diundangkan di Desa TUA NANGA


Pada tanggal ...........
SEKRETARIS DESA TUA NANGA,

LEMBARAN DESA TUA NANGA TAHUN .... NOMOR ....

12

You might also like