You are on page 1of 6

1

PEMERINTAH KOTA SEMARANG


DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG
PUSKESMAS MANGKANG
Jl. Jend Oerip Soemoharjo Km 16( (024) 8660675 Kec.Tugu -Semarang Kode Pos. 50155

KERANGKA ACUAN
PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM

I. PENDAHULUAN
Laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi petugas yang
melayani dan pasien yang dilayaninya dari segala dampak yang mungkin
ditimbulkan dari pelayanan di laboratorium. Dampak tersebut diantaranya adalah
terjadinya kecelakaan,sakit, gangguan kesehatan dan juga timbulnya infeksi
nosokomial.Pelayanan laboratorium harus mampu menjamin keadaan sehat bagi
petugas dan pasiennya. Diperlukan tanggung jawab dan kesadaran diri
sendiri,orang lain dan lingkungan.Tanggung jawab moral dalam keselamatan kerja
memegang peranan penting dalam pencegahan kecelakaan disamping displin
setiap individu terhadap peraturan juga memberikan andil besar dalam keselamatan
kerja(Imam Khasani,1990)
Petugas laboratorium selain dapat memberikan pelayanan yang baik dan
bermutu,dalam menjalankan tugas atau pekerjaanya melayani pasien, dituntut untuk
dapat melindungi dirinya sendiri dan bahaya-bahaya potensial seperti resiko
terpajan dan terinfeksi dari pasien dan dari tempat kerja. Tidak kalah pentingnya
petugas laboratorium harus mampu melindungi pasiennya terutama dariinfeksi
nosokomial yang mungkin terjadi.
Kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium merupakan bagian dari
pengelolaan laboratorium secara keseluruhan .Keselamatan kerja menjadi salah
satu aspek yang sangat penting, mengingat resiko bahayanya. Keselamatan kerja
menjadi tugas setiap tenaga kerja dan masyarakat pada umumnya.
2

II. LATAR BELAKANG

Laboratorium melakukan berbagai tindaka ndan kegiatan yang terutama


berhubungan dengan specimen yang berasal dari manusia maupunbukanmanusia.
Bagipetugaslaboratorium yang
selalukontakdenganspecimen ,makaberpotensiterinfeksikuman pathogen.
Potensiinfeksijugadapatterjadidaripetugas yang satukepetugas yang lainnya,
ataukekeluargadanmasyarakat. Untukmengurangibahayaperluadanyakebijakan yang
ketat.
Petugasharusmemahamikeamananlaboratoriumdanmempunyaisikapsertakemampuanm
elakukanpengamanansehubungandenganpekerjaannyasesuai SOP
sertamengontrolbahanataupun specimen menurutpraktiklaboratorium yang benar.

Permasalahan yang ada dilaboratorium Puskesmas salah satunya adalah


kurang disiplinnya petugas terhadap penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) pada
saat bekerja dilaboratorium, misalnya petugas tidak memakai jas laboratorium, masker
dan juga sarung tangan pada saat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel.
Proses-proses tersebut tentu saja akan membahayakan petugas dari penularan dan
infeksi penyakit ataupun terpapar bahan kimia berbahaya.

Angka kejadian tertular setelah kecelakaan kerjakhususnya akibat luka tusuk


jarum pada petugas laboratorium yang melayani pasien dengan resiko tinggi (HIV-
AIDS)adalah 3 per 1000 kejadian (R. Panggabean, 2008).Petugas kesehatan yang
mendapat kecelakaan kerja telah menyebabkan tekanan jiwa dan kekhawatiran yang
mendalam.Kasus luka tertusuk jarum harus segera ditangani dan dilaporkan ke kepala
puskesmas untuk dilakukan tindak lanjut dan tindakanpencegahan.

Selain itutingkat penularan seorang penderita TBC di Indonesia masih cukup


tinggi .Kemungkinan yang terjadi penularan akibat penyakit hepatitis sebesar 30-40%
dialami oleh petugas kesehatan yang menangani penderita Hepatitis B dengan pertanda
3

virus Hepatitis B envelope Antigen (HBeAg) positif (Soeroso, 2003). Semua masalah
tersebut memerlukan penanganan dan tindakan yang tepat untuk mengatasinya dan
juga tindakan pencegahannya.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan bagi petugas puskesmas
sehingga pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat bisa
tercapai;

b. Tujuan Khusus
1. Menjaga keselamatan dan keamanan bagi petugas laboratorium
2. Memperkecil resiko tertular,terinfeksi ,terpapar dari bahan-bahan kimia
berbahaya dan spesimen infeksius .

IV. TEMPAT PELAKSANAAN


Program kesehatan dan keselamatan laboratorium dilaksanakan di Areal
laboratorium dan,ruang pelayanan lansia, rawat bersalin(tempat lain yang
mendapatkan pelayanan laboratorium)

V. METODE /CARA MELAKSANAKAN PROGRAM


Langkah-langkah atau metode pelaksanaan dari program
kesehatan/keamanan laboratorium adalah sebagai berikut:
1. Petugas laboratorium memakaiAlat Perlindungan Diridengan benar.
a. Jas laboratorium dipilih yang agak longgar, kancing selalu terkunci.
b. Masker dipilih dari bahan yang tidak terlalu tebal untuk
mempermudah pernafasan.
c. Handscoon dipih sesuai ukuran tangan petugas.
d. Masuk ke dalam ruang laboratorium alas kaki harus ganti dengan
sandal khusus laboratorium.
2. Menjaga kebersihan ruangan laboratorium
a. Sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan,meja pemeriksaan
wajib dibersihkan dengan desinfektan.
4

b. Hanya petugas laboratorium dan pasien yang boleh masuk ke ruang


pemeriksaan laboratorium.
c. Petugas dilarang makan dan minum dalam laboratorium.
d. Petugas memperlakukan specimen sebagai bahan infeksius.
e. Petugas membuang limbah hasil laboratorium sesuai SPO
f. Sebelum dan selesai melakukan pemeriksaan,petugas wajib mencuci
tangan.
3. Melakukan kegiatan pemeriksaan sesuai Standar Pelaksanaan Operasional
(SPO)
a. Tahap Pra analitik/pengambilan ,pengelolaan specimen harus sesuai
SPO
b. Tahap Analitik/pemeriksaan specimen harus sesuai SPO
c. Tahap Pasca analitik/pencatatan dan pelaporan harus sesuai SPO
d. Pada saat pemeriksaan sputum,AC dimatikan,jendela dan pintu
dibuka.
4. Petugas laboratorium sebaiknya diimunisasi untuk melindungi dari penyakit
tertentu.
VI. SASARAN

Sasaran program keselamatan laboratorium ini adalah khususnya petugas


laboratorium dan pasien pada umumnya.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan keselamatan adalah setiap hari terutama saat


pelayanan laboratorium.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN.

Kegiatan keselamatan/keamanan laboratorium dilaporkan dan dievaluasi lalu


direkap dan dilaporkan kepada tim K3

IX PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


5

a. Petugas melakukan pencatatan tanda terima bahan berbahaya dan beracun di


laboratorium
b. Petugas melakukan pencatatan pengelolaan limbah medis.
c. Petugas melakukan pencatatan pembuangan limbah medis dan limbah berbahaya.
d. Petugas mencatat secara rinci setiap kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium
e. Petugas mendokumentasikan hasil pelaksanaan kegiatan K3 kepada Tim pengelola
K3 di puskesmas
f. Petugas melaporkan kegiatan pelaksanaan K3 di puskesmas secara rutin Petugas
melaporkan secara khusus pelaksanaan program keselamatan kepada tim K3 di
puskesmas apabila terjadi kecelakaan kerja di laboratorium
g. Petugas mencatat hasil verifikasi Tim K3 pada saat pelaporan pelaksaan K3 di
laboratorium.Petugas menyimpan semua berkas dokumen yang telah diverivikasi
oleh pengelola K3 .

X BIAYA

Program keselamatan laboratorium dibebankan pada anggaran belanja daerah


kota Semarang tahun anggaran 2018 dan anggaran jaminan kesehatan nasional
tahun 2018.

KEPALA PUSKESMAS MANGKANG

Dr. KURNIA RIZQA AKBAR


6

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN

/KEAMANAN LABORATORIUM

PUSKESMAS MANGKANG

You might also like