You are on page 1of 6

JPBSI 9 (2) (2020)

Jurnal Pendidikan Bahasa dan


Sastra Indonesia
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi

Pengaruh Gerakan Literasi Sekolah Terhadap Minat Baca


dan Keterampilan Membaca Siswa Sma N 1 Purworejo

Tri Wulandari  Haryadi

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh gerakan literasi sekolah terhadap mi-
Diterima Mei 2020 nat baca dan keterampilan membaca siswa. Jenis penelitian ini adalah ex post facto
Disetujui Juni 2020 dengan teknik pengumpulan data yaitu angket dan tes. Hasil penelitian menunjuk-
Dipublikasikan November
kan bahwa : (1) ada pengaruh positif dan signifikan antara gerakan literasi sekolah
2020
terhadap minat baca yang ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel (6,315>1,980); (2)
Keywords: ada pengaruh positif dan signifikan antara gerakan literasi sekolah terhadap keter-
School Literacy Movement, ampilan membaca yang ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel (6,3397>1,980); (3)
reading interest, reading skill. besarnya pengaruh gerakan literasi sekolah terhadap minat baca 25,6%; (4) besarn-
ya pengaruh gerakan literasi sekolah terhadap keterampilan membaca 26,1%.

Abstract
The research is intended to understand the influence school literacy movement toward stu-
dents’ reading interest and skill. The kind of research is ex post facto by technique of collecting
data using questionnare and tese. The research result shows that : (1) there is a positive and sig-
nificant influence between school literacy movement toward reading interest shown by score
tcalculate > ttable (6,315>1,980); (2) there is a positive and significant influence between school
literacy movement toward reading skill shown by score tcalculate > ttable (6,3397>1,980); (3) the
influence of school literacy movement toward reading interest is 25,6%; (4) the influence of
school literacy movement toward reading skill is 26,1%.

© 2020 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6722 e-ISSN 2503-3476
Gedung B1 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: wulandaritri498@gmail.com
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 9(2)(2020) : 92-97 93

PENDAHULUAN rensi penerapan kebijakan gerakan literasi seko-


Membaca merupakan salah satu bagian lah di sekolah-sekolah lainnya.
literasi yang sangat penting dalam kehidupan. Kajian pustaka yang dijadikan acuan
Penguasaan literasi yang tinggi akan menjadi- pada penelitian ini antara lain dilakukan oleh
kan suatu bangsa lebih maju dibanding bangsa Fina Noor Amalina (2017) dalam skripsi yang
yang penguasaan literasinya rendah. Penguasaan berjudul “Pengaruh Gerakan Literasi Sekolah
literasi masyarakat Indonesia masih terbilang (Reading Groups) Sebagai Program Penunjang
rendah dari bangsa-bangsa lainnya. Indeks mi- Kurikulum Terhadap Peningkatan Kompetensi
nat baca masyarakat Indonesia pada tahun 2012 Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa di SD IT Luq-
berada pada indeks 0,001. Artinya, setiap 1000 man Hakim Internasional Yogyakarta”. Najami-
orang Indonesia hanya ada 1 orang yang memili- ah (2017) dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh
ki minat baca yang baik (kompasiana.com dalam Minat Baca Terhadap Kemampuan Memahami
Pranowo, 2018, h.2). Pada tahun 2009 berdasar- Bacaan Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Gu-
kan hasil penelitian Organisasi Pengembangan nung Sari 1 Kecamatan Rappocini Kota Ma-
Kerja Sama Ekonomi (OECD), budaya baca kassar”. Nindya Faradina (2017) dalam Jurnal
masyarakat Indonesia menempati posisi teren- Hanata Widya volume 6 nomor 8 dengan judul
dah dari 52 negara di kawasan Asia Timur (Kom- penelitian “Pengaruh Program Gerakan Literasi
pasiana.com dalam Pranowo, 2018, h.2 ). Selain Sekolah Terhadap Minat Baca Siswa di SD Islam
itu, data yang dilaporkan World’s Most Literate Na- Terpadu Muhammadiyah An-Najah Jatinom
tions, yang disusun oleh Central Connecticut State Klaten”. Syaifur Rohman (2017) dalam Jurnal
University,peringkat literasi Indonesia berada di Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Volume 4
posisi 60 dari 61 negara (Koran Tempo, 16-17 Nomor 1 Juni 2017 dengan Judul “Membangun
April 2016 dalam Pranowo, 2018:2). Uji pema- Budaya Membaca Pada Anak Melalui Program
haman terhadap bacaan tes PISA (Programme for Gerakan Literasi Sekolah”. Ade Irma Nursalina
Student Assessment) yang diselenggarakan negara dan Tri Esti Budingingsih (2014) dalam Educatio-
anggota OECD tahun 2012 menempatkan pe- nal Psychologhy Journal dengan judul penelitian
serta didik Indonesia pada peringkat 64 dari 65 “Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Minat
negara yang berpartisipasi. Dari hasil riset ter- Membaca Pada Anak”. Anis Finalisa (2014) da-
sebut menunjukkan bahwa penguasaan literasi lam skripsi yang berjudul “Peningkatan Keteram-
masyarakat Indonesia khusunya membaca masih pilan Membaca Pemahaman Melalui Penerapan
terbilang rendah. Padahal di dalam pendidikan, Metode SQ3R (Survey, Questions, Read, Recite,
keterampilan membaca berperan sangat pen- Review) Pada Siswa Kelas V MI Unwaanunnajah
ting. Melihat fenomena itu pemerintah melalui Pondok Aren”. Aditya Nugroho (2013) dalam
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meng- skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi dan
gagas sebuah gerakan literat di sekolah yang di- Minat Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Diklat
sebut Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Salah Keselamatan dan Kesehatan Kerja di SMK Ne-
satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah geri 1 Sedayu”. Afiefah Repsa Khaniefati (2013)
“kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran dalam skripsi yang berjudul “Hubungan Antara
sebelum waktu belajar dimulai”. Kegiatan ini Intelegensi dan Minat Membaca dengan Ke-
dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca mampuan Memahami Bacaan Siswa Kelas VII
peserta didik serta meningkatkan keterampilan di SMP Negeri di Kecamatan Sleman Yogyakar-
membaca agar pengetahuan dapat dikuasai seca- ta”. M. Fahrudin (2009) dalam tesis yang berju-
ra lebih baik. dul “Hubungan Antara Kemampuan Membaca
Upaya menumbuhkan minat baca peserta Pemahaman dan Sikap Bahasa dengan Kemam-
didik melalui gerakan literasi sekolah belum dila- puan Mengapresiasi Cerita Pendek”. Penelitian
kukan di semua sekolah. Di kabupaten Purwore- literasi juga dilakukan oleh Siroj (2017) dengan
jo sendiri hanya ada satu sekolah yang konsisten mengembangkan model pusat kajian literasi yang
menjalankan gerakan literasi membaca buku non dapat meningkatkan budaya membaca.
pelajaran sebelum waktu belajar dimulai, yaitu Kemdikbud (2016, h.7) mengatakan bah-
SMA N 1 Purworejo. Berangkat dari sedikitnya wa GLS adalah gerakan sosial dengan dukungan
sekolah yang konsisten menerapkan gerakan lite- kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditem-
rasi sekolah ini, peneliti berusaha meneliti bagai- puh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan
mana pengaruh gerakan literasi sekolah ini terha- membaca peserta didik. Pembiasaan ini dilaku-
dap minat baca dan keterampilan membaca pada kan dengan kegiatan 15 menit membaca (guru
pelajar di SMA N 1 Purworejo. Harapannya hasil membacakan buku dan warga sekolah membaca
dari penelitian ini dapat digunakan sebagai refe- dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks
94 Tri Wulandari, Pengaruh Gerakan Literasi Sekolah terhadap Minat Baca dan Keterampilan...

atau target sekolah). Ketika pembiasaan memba- tang ringkasan data-data penelitian yang dilihat
ca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke ta- dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, va-
hap pengembangan, dan pembelajaran. riansi, nilai maksimum, nilai minimum, sum, dan
Minat baca menurut Dalman (2017, range. Analisis deskriptif penelitian ini menggu-
h.141) merupakan dorongan untuk memahami nakan bantuan program SPSS versi 23. Selanjut-
kata demi kata dan isi yang terkandung dalam nya dilakukan teknik analisis indeks untuk varia-
teks bacaan tersebut, sehingga pembaca dapat bel gerakan literasi sekolah dan minat baca untuk
memahami hal-hal yang dituangkan dalam ba- menggambarkan persepsi responden atas item-
caan tersebut. Selanjutnya, Tampubolon dalam item pernyataan yang diajukan dalam penelitian
Dalman (2017, h.141) menjelaskan bahwa minat (Ferdinand 2014, h.340).
baca adalah kemauan atau keinginan seseorang
untuk mengenali huruf dan menangkap makna
Hasil Analisis Deskriptif Variabel
dari tulisan tersebut. Gerakan Literasi Sekolah
Menurut Nuriadi (2008, h.3) keteram- Berdasarkan penghitungan menggunakan
pilan membaca (reading skill) adalah salah satu SPSS versi 23, hasil analisis deskriptif variabel
pelajaran wajib bagi peserta didik terutama da- gerakan literasi sekolah diketahui bahwa: Varia-
lam pembelajaran bahasa asing. Keterampilan bel gerakan literasi sekolah dengan sampel 118
membaca ini dipandang sebagai salah satu pilar siswa diperoleh hasil rentang nilai (range) sebe-
utama keahlian dalam berbahasa sehingga harus sar 42 nilai terendahnya (minimum) 55; nilai ter-
diajarkan. Hal ini disebabkan karena kemampu- tingginya (maximum) 87; penjumlahan keseluru-
an atau keterampilan membaca dapat memberi han (sum) sebesar 8940; dengan rata-rata (mean)
kontribusi yang signifikan bagi para pembelajar 75,763; simpangan (std. deviation) sebesar 9,465;
bahasa guna mempercepat penguasaan bahasa dan varian data sebesar 89,854.
sebegai keterampilan. Untuk mengetahui kategori penilaian gera-
kan literasi diukur dengan rumus patokan pengu-
METODE PENELITIAN kur kecenderungan sebagai berikut :
Jenis penelitian ini adalah penelitian kore-
lasi dengan metode ex post facto. Variabel dalam Tabel 1 Rumus Patokan Pengukur Kecenderun-
penelitian ini adalah gerakan literasi sekolah, gan
minat membaca, dan keterampilan. Analisis Kategori Rentang
yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui Tinggi X > (M + 1 SD)
Sedang (M - 1 SD) < X < (M + 1 SD)
pengaruh masing-masing variabel menggunakan Rendah X < (M + 1 SD)
teknik analisis regresi linier sederhana. Teknik Keterangan :
analisis ini dipilih peneliti karena selain untuk M : Nilai rata-rata ideal
mengetahui pengaruh GLS terhadap minat baca, SD : Standar deviasi
juga untuk mengetahui pengaruh GLS terhadap (Sudijono, 2006, h. 176)
keterampilan membaca siswa. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 1 Berdasarkan pengkategorian nilai yang
Purworejo. Teknik penarikan sampel yang pen- di dapat dari rumus patokan pengukur kecen-
eliti gunakan yaitu simple random sampling. Jum- derungan, dari 118 peserta didik yang berperan
lah sample yang diambil mewakili seluruh siswa sebagai penilai gerakan literasi sekolah, sebanyak
dalam satu sekolah tersebut, yaitu satu kelas X, 15 peserta didik ( 12,71%) mengatakan bahwa
dua kelas XI, dan satu kelas XII yang berjumlah penerapan gerakan literasi sekolah di SMA N 1
108 siswa. Teknik pengumpulan data pada pen- Purworejo dalam kategori tinggi, 77 peserta didik
elitian ini menggunakan teknis tes (tes keteram- (65,25%) memberikan informasi bahwa penera-
pilan membaca pemahaman) dan teknik non tes pan gerakan literasi SMA N 1 Purworejo dalam
(angket gerakan literasi sekolah dan angket minat kategori yang sedang, dan 26 lainnya (22, 03%)
membaca). Uji prasyarat yang dilakukan untuk memberikan penilaian bahwa penerapan gerakan
menguji data yang telah diperoleh terdiri dari uji literasi SMA N 1 Purworejo dalam kategori ren-
normalitas dan uji linieritas. Pengujian hipotesis dah.
dalam penelitian menggunakan analisis korelasi Analisis data deskriptif pada penelitian
sederhana, analisis regresi sederhana, dan anali- ini menggunakan teknik analisis indeks untuk
sis koefisien determinasi. menggambarkan persepsi responden atas item-
item pernyataan yang diajukan dalam penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada angket gerakan literasi sekolah diperoleh
Analisis deskriptif menggambarkan ten- nilai indeks sebesar 48,49. Berdasarkan krite-
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 9(2)(2020) : 92-97 95

ria Three Box Method 48,49 % yang berada pada pada indikator “frekuensi membaca” dengan ni-
rentang 40,00-70,00 ­ termasuk dalam kategori lai indeks 73,2%, sedangkan indikator terendah
“sedang”. Artinya, responden memiliki persepsi terdapat pada indikator “kesenangan membaca”
yang sedang pada item pernyataan variabel gera- dengan nilai indeks 47,7%. Indikator perhatian
kan literasi sekolah. Dimensi tertinggi terdapat terhadap membaca memiliki indeks sebesar 48,
pada dimensi “pembiasaan” dengan nilai indeks 83%. Sedangkan indikator kesadaran akan man-
51,5%. Dimensi terendah terdapat pada dimensi faat membaca memiliki indeks 51,93%.
“pengembangan” dengan nilai indeks 46,37%.
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Keterampi-
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Minat Baca lan Membaca
Berdasarkan penghitungan menggunakan Berdasarkan penghitungan menggunakan
SPSS versi 23, variabel minat baca dengan sam- SPSS versi 23, dengan sampel 118 siswa dipero-
pel 118 siswa diperoleh hasil rentang nilai (ran- leh hasil analisis deskriptif variabel keterampilan
ge) sebesar 34; nilai terendahnya (minimum) 41; membaca yaitu rentang nilai (range) sebesar 7; ni-
nilai tertingginya (maximum) 75; penjumlahan lai terendahnya (minimum) 16; nilai tertingginya
keseluruhan (sum) sebesar 7108; dengan rata-rata (maximum) 23; penjumlahan keseluruhan (sum)
(mean) 60,237; simpangan (std. deviation) sebesar sebesar 2298; dengan rata-rata (mean) 19,475;
7,415; dan varian data sebesar 54,986. simpangan (std deviation) sebesar 1,843; dan vari-
Kategori kualitas gerakan literasi diukur an data sebesar 3,397.
dengan rumus patokan pengukur kecenderungan Kategori penilaian keterampilan membaca
dapat dilihat pada tabel 2. menggunakan Kriteria Perhitungsn Nilai Persen-
tase Skala Empat dapat dilihat pada tabel 3.
Untuk mendapatkan nilai kemampuan
Berdasarkan kategori nilai yang dipero-
membaca pemahaman peserta didik, dilakukan
leh dari rumus patokan pengukur kecenderun-
pengkonversian untuk mendapatkan kriteria per-
gan diketahui bahwa sebanyak 11 peserta didik
hitungan nilai dengan persentase skala empat.
(9,32%) memiliki minat baca rendah, 70 peserta
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
didik (59,32%) mempunyai minat membaca yang
sedang, dan 37 peserta didik lainnya (31,35%) NA= Jumlah Skor x 100
mempunyai minat membaca yang tinggi.
Penghitungan indeks juga dilakukan ter- Skor maksimum
hadap angket minat baca. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui lebih detail tentang persep- Setelah mengkonversi setiap data peneliti-
si peserta didik terhadap angket yang diberikan an, maka di dapat hasil sesuai dengan tabel 4.
oleh peneliti tentang minat membaca. Nilai in- Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa se-
deks minat baca sebesar 55,41 % yang apabila banyak 17 peserta didik (14,4%) mempunyai
dimasukkan dalam Three Box Method termasuk keterampilan membaca yang cukup baik, seba-
dalam kategori “sedang”. Artinya, responden nyak 43 peserta didik (36,43%) berketerampilan
memiliki persepsi sedang pada item pernyataan membaca baik, dan sebanyak 58 peserta didik
variabel minat baca. Indikator tertinggi terdapat (49,13%) memiliki keterampilan membaca yang
Tabel 2 Rumus Patokan Pengukur Kecenderungan
Kategori Rentang
Tinggi X > (M + 1 SD)
Sedang (M - 1 SD) < X < (M + 1 SD)
Rendah X < (M + 1 SD)

Keterangan :
M : Nilai rata-rata ideal
SD : Standar deviasi
(Sudijono, 2006, h. 176)
Tabel 3 Kriteria Perhitungan Nilai Persentase Skala Empat
Interval Persentase Skala Empat Keterangan
86-100 4 Baik sekali
76-85 3 Baik
56-75 2 Cukup
10-55 1 Kurang
Sumber : Sudijono, 2015, h.24
96 Tri Wulandari, Pengaruh Gerakan Literasi Sekolah terhadap Minat Baca dan Keterampilan...

Tabel 4 Konversi Nilai Keterampilan Membaca


Kategori Jumlah skor Konversi Nilai Frekuensi Presentase
Cukup (56-75) 16 70 7 5,93%
17 74 10 8,47%
Baik (76-85) 18 78 19 16,10%
19 83 24 20,33%
Baik sekali (85- 20 87 26 22,03%
100) 21 91 15 12,71%
22 96 8 6,77%
23 100 9 7,62%
sangat baik. Pada tabel 4.12 diketahui bahwa ra- baca peserta didik sebesar 25,6 % dan sisanya di-
ta-rata keterampilan membaca peserta didik be- pengaruhi oleh faktor lain.
rada pada skor 19, 475 yang apabila dicocokkan Gerakan literasi sekolah berpengaruh sig-
dengan tabel 4.14 keterampilan membaca peserta nifikan terhadap keterampilan membaca. Hasil
didik SMA N 1 Purworejo berada pada kategori analisis korelasi sederhana menunjukkan nilai
baik. 0,511 dan tingkat singnifikansi sebesar 0,000. Hal
Uji prasyarat dalam penelitian ini meng- ini menunjukkan antara variabel gerakan literasi
gunakan uji normalitas dan uji linieritas. . Hasil sekolah dan minat baca terjadi hubungan yang
penghitungan uji normalitas menggunakan ban- sedang karena nilai r = 0511 berada di rentang
tuan program SPSS Versi 23 diperoleh nilai sig- antara 0,40 – 0,599. Arah hubungan yang terjadi
nifikansi pada kolom Kolmogorov-Smirnov untuk antara gerakan literasi sekolah dan keterampilan
gerakan literasi sekolah 0,904, minat baca 0,780, membaca peserta didik bernilai positif karena
dan dan keterampilan membaca sebesar 0,081. nilai R positif. Artinya, apabila gerakan literasi
Ketiga variabel tersebut memiliki nilai signifikan- sekolah meningkat maka keterampilan membaca
si lebih besar dari 0,05. Sehingga, dapat disimpul- peserta didik juga akan meningkat, dan sebalik-
kan bahwa ketiga variabel tersebut berdistribusi nya.
normal. Pada uji linieritas diperoleh nilai signifi- Selanjutnya pada uji regresi menunjukkan
kansi antara variabel gerakan literasi sekolah dan nilai t hitung> t tabel (6,3397>1,980) maka Ho2
minat membaca sebesar 0,000. Nilai signifikansi ditolak dan Ha2 diterima. Artinya ada penga-
antara variabel gerakan literasi sekolah dan ke- ruh signifikan gerakan literasi sekolah terhadap
terampilan membaca sebesar 0,000. Dengan de- keterampilan membaca. Selain itu juga dipero-
mikian, dapat dinyatakan bahwa antara variabel lah nilai R2 ( R square) sebesar 0,261 yang berarti
gerakan literasi sekolah dan minat, serta varibel sumbangan pengaruh variabel gerakan literasi
gerakan literasi sekolah dan keterampilan mem- sekolah terhadap keterampilan membaca peser-
baca memiliki hubungan yang linier. Nilai signi- ta didik sebesar 26,1 % dan sisanya dipengaruhi
fikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,005, oleh faktor lain di luar penelitian.
maka dapat dinyatakan bahwa masing-masing
variabel memiliki hubungan yang linier. PENUTUP
Gerakan literasi sekolah berpengaruh sig- Berdasarkan analisis data, pengujian hipo-
nifikan terhadap minat membaca. Hasil anali- tesis, serta hasil pembahasan, dapat disimpulkan
sis korelasi sederhana menunjukkan nilai 0,506 bahwa (1) terdapat pengaruh yang positif dan sig-
dan tingkat singnifikansi sebesar 0,000. Hal ini nifikan antara gerakan literasi sekolah terhadap
menunjukkan antara variabel gerakan literasi minat membaca sebesar 25,6 % (2) terdapat pen-
sekolah dan minat baca terjadi hubungan yang garuh yang positif dan signifikan antara gerakan
sedang karena nilai r = 0506 berada di rentang literasi sekolah terhadap keterampilan membaca
antara 0,40 – 0,599. Arah hubungan yang terja- sebesar 26,1 %.
di antara gerakan literasi sekolah dan minat baca
peserta didik bernilai positif karena nilai R posi- DAFTAR PUSTAKA
tif. Artinya, apabila gerakan literasi sekolah me-
ningkat maka minat baca peserta didik juga akan Amalina, F.N. (2017). Pengaruh Gerakan Literasi Sekolah
(reading groups) Sebagai Program Penunjang Kuri-
meningkat, dan sebaliknya. kulum Terhadap Peningkatan Kompetensi Berpikir
Selanjutnya pada uji regresi menunjukkan Kritis dan Kreatif di SD IT Luqman Hakim Inter-
nilai thitung > ttabel (6,315>1,980) dengan nilai signi- nasional Yogyakarta. Skripsi Universitas Islam
fikansi 0,000 (0,000 < 0,05), sehingga H0 ditolak, Negeri Yogyakarta.
artinya terdapat pengaruh secara signifikan anta-
ra gerakan literasi sekolah terhadap minat mem- Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah: Menumbuhkan
baca. Selain itu juga diperolah nilai R2 ( R square) Budaya Literasi di Sekolah. (2016). Jakarta :
sebesar 0,256 yang berarti sumbangan pengaruh Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebu-
variabel gerakan literasi sekolah terhadap minat
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 9(2)(2020) : 92-97 97

dayaan. mampuan Memahami Bacaan Peserta Didik Kelas


IV SD Negeri Gunung Sari 1 Kecamatan Rappocini
Dalman. (2017). Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Kota Makassar. Skripsi Universitas Islam Negeri
Raja Grafindo Persada. Alauddin Makassar.

Fahrudin, M. (2009) Hubungan Antara Kemampuan Nugroho, A. (2013). Pengaruh Motivasi dan Minat Terha-
Membaca Pemahaman dan 104 Sikap Bahasa den- dap Prestasi Siswa Pada Mata Diklat Keselamatan
gan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek. Te- dan Kesehatan Kerja di SMK Negeri 1 Sedayu.
sis Universitas Sebelas Maret. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.

Faradina, Nindya. (2017) Pengaruh Program Gerakan Pranowo. (2018). Membangun Budaya Baca Melalui
Literasi Sekolah Terhadap Minat Baca Siswa di Membaca Level Akademik. Yogyakarta: Pustaka
SD Islam Terpadu Muhammadiyah An-Najah Pelajar.
Jatinom Klaten. ). Jurnal Hanata Widya volume
6 nomor 8. Yogyakarta: Universitas Negeri Yo- Nuriadi. (2008). Teknik Jitu Menjadi Pembaca Terampil.
gyakarta Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Ferdinand, A. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Siroj, Muhammad Badrus. (2017). Pengembangan
Semarang: Universitas Diponegoro. Model Pusat Kajian Literasi Guna Meningkatkan
Budaya Membaca Mahasiswa Universitas Negeri
Haryadi. (2014). Dasar-Dasar Membaca : Bermuatan Semarang. The 1st International Conference on
Kreativitas Berpikir dan Nilai-Nilai Pendidikan Languange, Literature and Teaching. Surakar-
Karakter. Semarang: Universitas Negeri Sema- ta: Muhammadiyah University Press
rang.
Sudijono, Anas. (2015). Pengantar Statistik Pendidikan.
Khaniefati, A.P. (2017). Hubungan Antara Intelegensi Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
dan Minat Membaca dengan Kemampuan Mema-
hami Bacaan Siswa Kelas VII di SMP Negeri di Ke- Rohman, S. (2017). Membangun Budaya Membaca
camatan Sleman Yogyakarta. Skripsi Universitas Pada Anak Melalui Program Gerakan Literasi
Negeri Yogyakarta. Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Dasar Volume 4 Nomor 1.Probolinggo: Institut
Najamiah.(2017). Pengaruh Minat Baca Terhadap Ke- Ilmu Keislaman Zainal Hasan.

You might also like