You are on page 1of 7

Tugas Akuntansi Perbankan

Komitmen dan Kontinjensi pada Bank Danamon

Kelompok 3 :
Muhammad Fiko Thoriqul F. 11190820000123
Nurisna Asriyati 11190820000010
Rayyan Jati Raharjo 11190820000079

A. Komitmen

1. Pengertian
Komitmen adalah ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat
dibatalkan (irrevocable) secara sepihak dan harus dilaksanakan bila
persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Komitmen dituangkan dalam
perjanjian tertulis yang mengikat kedua belah pihak dan sifatnya pasti.
Pembatalan sepihak akan berakibat hukum dan oleh karena itu harus
dilaksanakan bila semua persyaratan yang disetujui dalam perjanjian tersebut
telah dipenuhi.
Komitmen dapat menimbulkan tagihan atau kewajiban bagi
pihak-pihak yang bertransaksi. Transaksi ini dikelompokkan menjadi rekening
administratif untuk komitmen. Sistematika penyajian laporan komitmen dan
kontinjensi yang masih bersifat administratif perlu dilakukan. Sebab transaksi
ini mengandung risiko terutama bila pihak yang bertransaksi dengan bank
melakukan wanprestasi atau cidera janji.
Di sisi lain pelaporan rekening ini akan membantu bank dalam
mengelola likuiditas bank. Dengan mengetahui tagihan dan kewajiban
potensial di masa datang, maka bank dapat memperkirakan kebutuhan dan
sumber likuiditas yang harus dipenuhi.
2. Jenis Komitmen antara lain sebagai berikut :
● Fasilitas kredit yang diberikan dan belum ditarik
Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah dan belum
ditarik atau belum digunakan akan menimbulkan kewajiban
merealisasi bila nasabah menariknya. Oleh karena transaksi ini dicatat
dalam komitmen kewajiban. Komitmen ini dicatat saat terjadi
komitmen dan akan terjadi mutasi sejalan dengan penarikan kredit ini
oleh nasabah debitur. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fasilitas
ini pada saat perjanjian dicatat sebesar nilai plafon kredit yang
disetujui. Kemudian akan terjadi mutasi atau berkurang sejalan dengan
jumlah kredit yang ditarik. Rekening ini akan akan outstanding sebesar
saldo yang belum ditarik.
● Kewajiban pembelian kembali aktiva yang dijual dengan syarat repo
Dalam praktek perbankan, kita jumpai adanya perjanjian untuk
membeli aktiva bank yang telah dijual sebelumnya. Pembelian kembali
tersebut lazimnya dilakukan setelah jangka waktu tertentu (jatuh
tempo) menurut kesepakatan antara bank penjual dengan pihak lain/
bank lain. Dengan demikian dapat dapat dikatakan bahwa repurchase
agreement adalah komitmen bank untuk membeli kembali sesuai
waktu dan harga yang diperjanjikan pada akhir periode tertentu. Aktiva
yang dijual dengan syarat repo umumnya aktiva finansial (sekuritas
tertentu). Transaksi ini akan dicatat sebesar harga yang disepakati
kedua belah pihak. Dengan demikian dalam rekening administratif pun
akan dicatat sesuai dengan nilai kewajiban yang akan timbul sesuai
perjanjian.
● Akseptasi Wesel Impor Atas Dasar L/C Berjangka
Adalah komitmen bank untuk melakukan pembayaran kepada
pihak terkait, yang diberikan dalam bentuk penandatanganan terhadap
wesel import yang ditarik atas dasar L/C berjangka yang diterbitkan
bank.
● Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan
L/C berdokumen yang dibuka dengan syarat yang tidak dapat
dibatalkan dalam jangka waktu berlakunya.
● Transaksi Valuta Asing Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan
Adalah komitmen bank yang bersifat tagihan atau
kewajiban yang timbul karena transaksi valas tunai.

B. Kontinjensi
1. Pengertian
Kontinjensi bank adalah keadaan yang masih diliputi ketidakpastian
mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu bank. Dan hal
ini baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya peristiwa di
masa datang. Transaksi yang bersifat kontinjensi (bersyarat) ini belum
mengikat bank untuk melakukan tagihan ataupun kewajiban riil saat ini.
Akan tetapi secara antisipatif kontinjensi tersebut akan menjadi
kewajiban atau tidak sangat tergantung terjadi atau tidak terjadinya peristiwa
yang berkaitan dengan kontinjensi ini di masa yang akan datang. Kontinjensi
bank terdiri dari kontinjensi tagihan dan kontinjensi kewajiban.
2. Jenis kontinjensi sebagai berikut :
● Bank garansi yang diterbitkan oleh bank lain
Bank garansi dari bank lain adalah semua bentuk bank garansi
atau jaminan yang diterima oleh bank yang mengakibatkan tagihan
kepada pihak bank penjamin. Bila pihak yang dijamin melakukan
ingkar janji atau wanprestasi di kemudian hari. Penerimaan jaminan ini
dalam bentuk bank garansi, baik risk sharing standby L/C maupun
pelaksanaan proyek seperti bid bond, performance bond, dan advanced
payment bond. Di samping itu juga dapat berupa endosement surat
berharga. Pencatatan jurnal transaksi rekening ini sebesar bank garansi
yang diterima pada posisi kredit dan tetap akan outstanding hingga
bank garansi jatuh tempo.
● Pembelian opsi valuta asing
Pengertian Opsi adalah perjanjian yang memberikan hak
pilihan kepada pembeli opsi untuk menggunakan atau tidak
menggunakan dalam kontrak jual beli valuta asing. Bila pada saat
expiration date opsi itu memberikan keuntungan maka pembeli opsi
akan melakukan eksekusi. Sebaliknya bila tidak menguntungkan maka
opsi tersebut tidak dilaksanakan. Opsi ini sifatnya tidak mengikat harus
melakukan eksekusi. Oleh karena itu ditampung dalam rekening
administratif sebagai kontinjensi tagihan pada saat kontrak opsi
ditandatangani.
● Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Dalam akuntansi perbankan khususnya yang menyangkut
pendapatan bunga dari aktiva produktif, bank akan menganut prinsip
konservatif, dalam arti sangat hati-hati. Bank akan membukukan
pendapatan bunga dalam rekening nominal dengan accrual basis
maupun cash basis kalau aktiva tersebut masuk dalam kolektibilitas
lancar. Dengan demikian jika aktiva yang mendatangkan pendapatan
bunga itu tergolong lancar maka tidak akan timbul rekening
administratif. Rekening administratif kontinjensi tagihan akan timbul
bila aktiva produktif yang mendatangkan pendapatan bunga masuk
kolektibilitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan,
bahkan macet. Pendapatan bunga yang ditimbulkannya akan diakui
dengan dasar kas (accrual basis). Sebagai konsekuensinya pendapatan
bunga yang belum diterima tetapi sudah menjadi hak bank harus
dicatat dalam rekening administratif pendapatan bunga dalam
penyelesaian.
● Garansi yang diberikan
Bank garansi yang diberikan adalah semua bentuk garansi atau
jaminan yang diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran
kepada pihak penerima jaminan. Bila pihak yang dijamin oleh bank
yang bersangkutan wanprestasi atau cidera janji. Bentuk-bentuk
tersebut misalnya bank garansi, akseptasi atau endosement surat
berharga, dan lainnya.
● Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang dapat
dibatalkan (revocable L/C) dalam rangka perdagangan dalam negeri
SKBDN ini dapat dibatalkan saat berlakunya atau saat masih
berjalan sehingga tidak ada kepastian bank untuk melakukan
kewajiban. Bank akan melakukan pembayaran atau tidak tergantung
SKBDN tersebut dibatalkan atau tidak. Untuk itu SKBDN jenis ini
akan dicatat dalam rekening administratif kelompok rekening
administratif sebesar nilai SKBDN yang diterbitkan.
● Penjualan opsi valuta asing
Opsi jual (put option) adalah opsi yang memberikan hak
kepada pemegang opsi untuk menjual valuta asing/valas pada harga
tertentu selama atau pada akhir masa opsi. Sebagai opsi, pemegang
opsi jual tentu akan melakukan bila underlying assets pada akhir
periode memiliki harga dibawah strike price. Sebaliknya, bila harga
jual pada saat jatuh tempo (expiration date) di atas strike price, maka
pemegang opsi tidak akan melaksanakan opsinya. Dengan
memperhatikan karakter opsi seperti ini, maka transaksi penjualan opsi
merupakan transaksi bersyarat yang masuk dalam kelompok
kontinjensi kewajiban.
Komitmen dan kontinjensi adalah jenis transaksi perbankan yang
diklasifikasikan sebagai transaksi off balanced. Transaksi off balanced adalah
transaksi yang belum dapat dicantumkan dalam laporan laba rugi maupun neraca.
Transaksi digolongkan sebagai transaksi off balanced bila transaksi itu belum perlu
dibukukan secara intrakomptabel sehingga belum mempengaruhi posisi aktiva
maupun pasiva pada saat itu. Dalam istilah akuntansi, transaksi ini disebut sebagai
transaksi yang masih bersifat administratif.

Perbedaan Komitmen dan Kontinjensi


Perbedaannya adalah pada kepastian. Komitmen menghendaki/mewajibkan
kepastian sementara pada Kontijensi mengandung ketidakpastian.
Komitmen diartikan sebagai ikatan ataupun kontrak yang berupa janji dengan sifat
yang tak bisa dibatalkan secara sepihak dan wajib dilaksanakan jika persyaratan yang
sudah disepakati secara bersama terpenuhi. Sedangkan, Kontinjensi diartikan sebagai
suatu keadaan atau kondisi yang mengandung ketidakpastian terkait kemungkinan
perolehan laba atau rugi oleh sebuah perusahaan yang baru terselesaikan dengan
berdasar pada berlangsung atau tidaknya satu atau pun lebih peristiwa di masa depan.

C. Laporan Komitmen dan Kontinjensi pada Bank Danamon

You might also like