Professional Documents
Culture Documents
Story Telling
Story Telling
KAJIAN TEORI
7
8
ini termasuk pada modal utama untuk terampil dalam menguasai bahasa,
apalagi dalam menguasa bahasa asing.
B. Ketrampilan Berbicara
1. Pengertian Ketrampilan Berbicara (Kalam)
Berbicara ialah termasuk kepada penguasaan bahasa aktif. Yang
dimaksud denganberbicara ialah melahirkan pikiran dan perasaan yang
teratur, dengan memakai bahasa lisan. Menurut Tarigan (2008: 16)
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi
atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Maka, berbicara
merupakan suatu bentuk perilaku manusia dengan manusia lanya
secara luas sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling
penting untuk bersosial. Tujuan utama dari berbicara adalah untuk
berkomunikasi.
Menurut Makruf (dalam Mustofa, 2011: 137) Ketrampilan
berbicara (maharah al-kalam) sering juga disebut dengan istilah
ta’bir. Meski demikian keduanya memiliki perbedaan penekanan,
dimana (maharah al-kalam) lebih menekankan pada kemampuan
lisan, sedangkan ta’bir disamping secara lisan juga dapat di
wujudkan dalam bentuk tulisan. Oleh karena dalam pembelajaran
bahasa arab ada istilah ta’bir syafahi (kemampuan berbicara) ta’bir
tahriri (kemampuan menulis), keduanya memiliki kesamaan secara
mendasar yaitu bersifat aktif untuk menyatakan apa yang ada
dalam pikiran seseorang. Dalam memulai latihan berbicara,
terlebih dahulu didasari oleh kemampuan mendengarkan,
kemampuan penguasaan kosakata dan keberanian dalam
mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya.
g. Membaca nyaring
h. Merekam bicara
4. Strategi Pembelajaran Berbicara (Kalam)
Dalam konteks pembelajaran berbicara, Kemampuan untuk
menyusun kata-kata yang baik dan jelas mempunyai dampak yang
besar dalam hidup manusia. Baik untuk mengungkapkan pikiran-
pikirannya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Kemampuan
berbicara ini sangat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam
bersosialisasi. Suyanto (2010: 130) mengingatkan bawasanya
karakteristik siswa sekokah dasar yang seyogyanya memperkaya diri
dengan belajar berbagai kegiatan bahasa asing dan menambah
pengetahuan dengan berbagai ragam teknik pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswanya. Tidak menutup kemungkinan guru selalu
mencoba dan membuat teknik-teknik temuan sendiri walaupun
sederhana, tetapi menarik bagi siswa dan dapat membuat siswa aktif.
Berbicara dengan bahsa asing merupakan ketrampilan dasar yang
menjadi tujuan dari beberapa tujuan pengajaran bahasa. Apalagi saat
ini bahasa asing banyak sekali peminat yang ingin mempelajarinya.
Sebagaimana bahasa adalah sarana untuk berkomunikasi dengan orang
lain.
Adapun langkah-lagkah yang di gunakan guru dalam proses
pembelajaran kalam adalah: (Mustofa 2012: 88)
a. Bagi pembelajar pemula
1) Guru mulai melatih berbicara dengan memberi pertanyan-
pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa.
2) Pada saat yang bersamaan siswa diminta untuk belajar
mengucapkan kata, menyusun kalimat dan mengungkapkan
pikiran
3) Guru mengutarakan pertanyaan yang dijawab oleh siswa
sehingga berakhir membentuk sebuah tema yang sempurna.
18
C. Metode Pembelajaran
Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pelajaran kepada anak
didik. Mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari
sekolah, disamping mengembangkan pribadinya.
Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada murid-murid
merupakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah
dengan menggunakan cara-cara atrau metode-metode tertentu. Cara-cara
demikian lah yang dimaksudkan dengan metode pembelajaran di sekolah.
Sehubungan dengan ini, menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad
menegaskan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara pelaksanaan
dari pada proses pengajaran, atau soal bagaimana teknisnya suatu bahan
pelajaran diberikan kepada murid di sekolah.
Kenyataan telah menunjukan bahwa manusia dalam segala hal selalu
berusaha mencari efesiensi kerja dengan jalan memilih dan menggunakan
suatu metode yang dianggap terbaik untuk mencapai tujuannya. Sama
halnya dalam lapangan pengajaran di sekolah. Para pendidik (guru) selalu
berusaha memilih metode pengajaran yang tepat, yang dipandang lebih
efektif dari pada metode-metode lainnya sehingge kecakapan dan
pengetahuan yang diberikan oleh guru itu benar-benar menjadi milik
murid.
Jadi jelas metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat
untuk mencapai tujuan. Makin tepat metodenya, diharapkan makin efektif
pula pencapaian tujuan tersebut. Tetapi khususnya dalam bidang
pengajaran di sekolah, ada beberapa faktor lain yang ikut berpetan dalam
menentukan efektifnya metode mengajar, antara lain adalah faktor guru itu
sendiri, faktor anak dan faktor situasi (lingkungan belajar).
Metode mencakup cara dan sarana untuk menyajikan materi pelajaran,
maka ketepatan dalam memilih metode sangat menentukan keberhasilan
penggunaan metode pembelajaran tersebut. Oleh karena itu berikut ini hal-
21
g. Gerakan mata
Hal yang tidak kalah penting dalam membawakan sebuah
cerita agar menarik adalah gerakan mata. Jangan sekali-kali
membiarkan mata menerawang ke angkasa. Tataplah audiens
secara bergantian, karena dengan tatapan dapat menguasai audiens
atau siswa.
h. Tangan tidak memegang apa-apa (kecuali alat peraga)
Gerakan tangan yang dianggap tidak mendukung pencapaian
cerita diharapkan tidak dilakukan karena akan mengakibatnkan
konsentrasi anak atau audien menjadi tidak fokus.
i. Tidak memutus cerita dengan teguran
Misalnya ada anak yang sedang bermain, maka cerita akan
terptus. Lebih baik memasukan cerita tersebut kedalam cerita.
j. Tidak tergesa-gesa
Tergesa-gesa akan membuat pesan-pesan yang akan
disampaikan tidak akan tercapai. Kesan cerita sebuah hiburan juga
akan hilang, bahkan alur cerita tidak akan sempurna.
k. Harus memakai kata-kata yang dapat dimengerti oleh anak
Anak-anak yang mendengar cerita banyak yang tidak
mengerti dengan kata-kata asing seperti globalisasi, inovasi dan
lain sebgainya. Untuk itu agar anak-anak memahami cerita yang
kita sampaikan dengan mudah maka gunakanlah kata-kata yang
dapat dimengerti.
6. Kekurangan dan Kelebihan Metode Bercerita
Bentuk penyajian proses pembelajaran Anak Usia Dini adalah
terpadu antara Bidang pengembangan satu dengan yang lain, termasuk
Bidang pengembangan Bahasa. Dan setiap metode pembelajaran pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan, untuk itu dengan adanya
pembelajaran terpadu maka pengembangan metode yang bervariasi
dapat membantu pencapaian tujuan tiap materi pembelajaran. Demikan
pula untuk metode bercerita cerita memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya antara lain :
32
Gambar 2.1
Kerangka pemikiran
X Y
Keterangan :
X : Metode storytelling
Y : Ketrampilan berbicara
: Pengaruh
H. Hipotesis Penelitian
H0: 𝜌 = 0 ---- Berarti tidak terdapat pengaruh penggunaan metode
Storytelling terhadap kertampilan berbicara pada mata
pelajaran bahasa Arab.
Ha: 𝜌 ≠ 0 Berarti terdapat pengaruh penggunaan metode Storytelling
terhadap kertampilan berbicara pada mata pelajaran
bahasa Arab.
𝜌 = Nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan(Implementasi
Metode Storytelling dan pengaruhnya terhadap ketramplilan berbicarapada
mata pelajaran Bahasa Arab di kelas V semester 2 MI Al- Washliyah
Perbutulan Kota Cirebon.)