You are on page 1of 1

hasil penelitian yang dilakukan oleh Thomas J.

Stanley, seorang dosen di beberapa


Perguruan Tinggi ternama di Amerika. Diantaranya ia mengajar pemasaran di Universitas
Tennessee , Universitas Georgia dan Universitas Negeri Georgia (di mana dia bernama
Profesor Luar Biasa Omicron Delta Kappa). Dalam sebuah penelitian tentang faktor-faktor
yang menyebabkan seseorang menjadi sukses, ia menemukan bahwa ternyata NEM atau IPK
mahasiswa itu tidak menjadi faktor utama yang menentukan kesuksesan seseorang.

Factor utama penentu kesusksesan :

1. Kejujuran (Being Honest With All People)


2. Disiplin Keras (Being Well-Disciplined)
3. Mudah Bergaul (Getting Along With People)
4. Kepribadian Kompetitif (Having A Very Competitive Spirit/Personality)
5. Kepemimpinan (Having Strong Leadership Qualities)

Stanley berhasil membuktikan bahwa ada 30 faktor yang menentukan suksesnya seseorang.
Dari 30 faktor tersebut, hanya tiga faktor yang berhubungan dengan faktor kecerdasan
seseorang, dan itu menduduki peringkat terbawah. Faktor yang menduduki tiga peringkat
teratas yang harus dimiliki setiap anak adalah sikap jujur, disiplin, dan pintar bergaul.
Sedangkan tiga posisi terbawah dalam faktor yang menentukan kesuksesan dan kehebatan
anak adalah IQ tinggi, sekolah di sekolah ternama, dan lulus dengan nilai tertinggi
menempati peringkat 30.

Proporsionalitas, artinya bisa dikatakan salah satu simpulan dari bentuk kecerdasan
seseorang, dan itu tidak cukup dibuktikan atau dicapai melalui lebaga pendidikan. Namun,
perlu proses dalam pembentukan dan penanaman nilai-nilai emosional (kesadaran akan
kewajiban disiplin, jujur, patuh/loyal, dll) yang akan membentuk kita pada “kecerdasan” yang
lebih kompleks.

Dengan memanfaatkan fasilitas lembaga pendidikan (dalam beragam organisasi) atau


melalui pola-pola penanaman nilai dalam keluarga dan lingkungan untuk membentuk
karakter, bahwa “pintar dan cerdas bukan semata-mata “angka-angka” penilaian/prestasi
akademik”.

You might also like