You are on page 1of 19

MAJELIS-MAJELIS DALAM ORGANISASI MUHAMMADIYAH

Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Al-Islam Kemuhammadiyahan II

Oleh Kelompok 6 :
ERA ANGGRAINI 201014286206228
MIRANDA CELIA PUTRI 201014286206154

Dosen Pembimbing :
IRI HAMZAH, M.H.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik, dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas dari dosen kami Iri Hamzah, M.H.I selaku dosen
pembimbing mata kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan II.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempuraan
makalah ini.

Muara Bungo, 18 November 2022


Penulis,

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan Masalah................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Majelis Tabligh................................................................................ 3
B. Majelis Tarjih Dan Tajdid................................................................ 4
C. Majelis Perguruan Tinggi................................................................. 4
D. Majellis Pendidikan Kader............................................................... 5
E. Majelis Pembina Kesehatan Umum................................................. 6
F. Majelis Pemberdayaan Masyarakat................................................. 7
G. Majelis Wakaf Dan Kehartabendaan............................................... 8
H. Majelis Ekonomi Dan Kewirausahaan............................................. 9
I. Majelis Pustaka Dan Informasi........................................................ 9
J. Majelis Hukum Dan Hak Asasi Manusia......................................... 11
K. Majelis Pelayanan Sosial................................................................. 11
L. Majelis Lingkungan Hidup ............................................................. 11
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 14
A. Kesimpulan...................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sebagai pembantu pimpinan maka dibentuklah beberapa majelis yang
bertugas sebagai penyelenggara amal usaha, program, dan kegiatan pokok
dalam bidang tertentu sesuai dengan kebijakan Pimpinan Persyarikatan
masing-masing tingkat. Majelis sendiri dibentuk oleh Pimpinan Pusat,
Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Cabang di tingkat
masing-masing sesuai dengan kebutuhan. Ini berarti bahwa majelis dapat
dibentuk pada tiap jenjang organisasi Muhammadiyah (tingkat pusat sampai
pada tingkat cabang).
Saat ini Muhammadiyah telah memiliki 12 majelis, antara lain: Majelis
Tarjih dan Tajdid, Majelis Tabligh, Majelis Pendidikan Tinggi, Majelis
Pendidikan Kader, Majelis Pelayanan Sosial, Majelis Ekonomi dan
Kewirausahaan, Majelis Pemberdayaan Masyarakat, Majelis Pembina
Kesehatan Umum, Majelis Pustaka dan Informasi, Majelis Lingkungan
Hidup, Majelis Hukum Dan Hak Asasi Manusia, Majelis Wakaf dan
Kehartabendaan. Dari ke 12 majelis tersebut pemakalah akan membahasnya
dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu majelis tabligh?
2. Apa itu majelis tarjih dan tajdid?
3. Apa itu majelis perguruan tinggi?
4. Apa itu majellis pendidikan kader?
5. Apa itu majelis pembina kesehatan umum?
6. Apa itu majelis pemberdayaan masyarakat?
7. Apa itu majelis wakaf dan kehartabendaan?
8. Apa itu majelis ekonomi dan kewirausahaan?
9. Apa itu majelis pustaka dan informasi?

1
10. Apa itu majelis hukum dan hak asasi manusia?
11. Apa itu majelis pelayanan sosial?
12. Apa itu majelis lingkungan hidup?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui majelis tabligh
2. Untuk mengetahui majelis tarjih dan tajdid
3. Untuk mengetahui majelis perguruan tinggi
4. Untuk mengetahui majellis pendidikan kader
5. Untuk mengetahui majelis pembina kesehatan umum
6. Untuk mengetahui majelis pemberdayaan masyarakat
7. Untuk mengetahui majelis wakaf dan kehartabendaan
8. Untuk mengetahui majelis ekonomi dan kewirausahaan
9. Untuk mengetahui majelis pustaka dan informasi
10. Untuk mengetahui majelis hukum dan hak asasi manusia
11. Untuk mengetahui majelis pelayanan sosial
12. Untuk mengetahui majelis lingkungan hidup

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Majelis Tabligh
Majelis Tabligh Muhammadiyah merupakan salah satu majelis di
Muhammadiyah yang secara khusus bergerak di bidang dakwah. Majelis
yang diresmikan pada tahun 1924 M ini bertugas untuk menyampaikan hasil
dari Putusan Tarjih kepada masyarakat dan menyerukan ajaran Islam yang
sesuai dengan al-Qur’an dan Sunnah Rasul Saw. Pendirian Majelis Tabligh
melalui proses yang cukup panjang. Bermula pada pertemuan-pertemuan
yang diadakan pada acara Pengajian Malam Jum’at tahun 1917 M menjadi
titik awal bagi perintisan pembentukan Majelis Tabligh. (Muslihatu Nurul
‘Iffah, 2020)
Majelis Tabliqh dan Dakwah Khusus memiliki rencana strategis untuk:
Meningkatkan kuantitas dan kualitas peran Muhammadiyah sebagai gerakan
dakwah kemasyarakatan yang berpengaruh langsung dalam menciptakan
masyarakat Islami sebagai perwujudan dari partisipasi aktif Muhammadiyah
dalam pembangunan umat dan bangsa untuk mencapai tujuan
Muhammadiyah.
Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas pokok
untuk:
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas dakwah dalam segala dimensi
kehidupan sesuai dengan prinsip gerakan Muhammadiyah.
2. Meningkatkan mutu dan kompetensi mubaligh Muhammadiyah.
3. Memperluas jangkauan dakwah agar mampu menyentuh berbagai level
dan jenis kelompok masyarakat.
4. Mengembangkan dan menerapkan dakwah multimedia baik media lokal,
maupun media dengan muatan teknologi baru.
5. Melakukan evaluasi dan memperbaiki konsep dan implementasi proyek-
proyek dakwah Muhammadiyah, seperti dakwah jamaah, dakwah
kultural dan sebagainya, agar kembali berjalan secara efektif.

3
6. Mengembangkan metode dan praktek pembinaan kehidupan Islami
dalam masyarakat. (Kumpulrejo.Desa. 2020)

B. Majelis Tarjih Dan Tajdid


Majelis Tarjih dan Tajdid memiliki rencana strategis untuk:
Menghidupkan tarjih, tajdid, dan pemikiran Islam dalam Muhammadiyah
sebagai gerakan pembaharuan yang kritis-dinamis dalam kehidupan
masyarakat dan proaktif dalam menjalankan problem dan tantangan
perkembangan sosial budaya dan kehidupan pada umumnya sehinggan Islam
selalu menjadi sumber pemikiran, moral, dan praksis sosial di tengah
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sangat kompleks.
Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas pokok:
1. Mengembangkan dan menyegarkan pemahaman dan pengalaman ajaran
Islam dalam kehidupan masyarakat yang multikultural dan kompleks.
2. Mensistematisasi metodologi pemikiran dan pengalaman Islam sebagai
prinsip gerakan tajdid dalam gerakan Muhammadiyah.
3. Mengoptimalkan peran kelembagaan bidang tajdid, tarjih dan pemikiran
Islam untuk selalu proaktif dalam menjawab masalah riil masyarakat yang
sedang berkembang.
4. Mensosialisasikan produk-produk tajdid, tarjih dan pemikiran keislaman
Muhammadiyah ke seluruh lapisan masyarakat.
5. Membentuk dan mengembangkan pusat penelitian, kajian, dan informasi
bidang tajdid pemikiran Islam yang terpadu dengan bidang lain. (Tarjih
Muhammadiyah, 1997)

C. Majelis Perguruan Tinggi


Berdasarkan Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor
01/PRN/I.0/B/2012 tentang Majelis Pendidikan Tinggi, Majelis Pendidikan
Tinggi PP Muhammadiyah sebagai penyelenggara amal usaha, program, dan
kegiatan bidang pendidikan tinggi sesuai kebijakan Persyarikatan bertugas:
1. Membina ideologi Muhammadiyah;

4
2. Mengembangkan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan;
3. Merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina, dan
mengawasi pengelolaan catur dharma perguruan tinggi;
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas perguruan tinggi;
5. Melakukan penelitian dan pengembangan bidang pendidikan tinggi;
6. Menyampaikan masukan kepada Pimpinan Persyarikatan sebagai bahan
pertimbangan dalam penetapan kebijakan.
 
Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah sebagai penyelenggara
amal usaha, program, dan kegiatan bidang pendidikan tinggi sesuai kebijakan
Persyarikatan berfungsi dalam:
1. Pembinaan ideologi Muhammadiyah;
2. Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan;
3. Perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pembinaan, dan
pengawasan atas pengelolaan catur dharma perguruan tinggi;
4. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga profesional;
5. Pengembangan kualitas dan kuantitas perguruan tinggi;
6. Penelitian dan pengembangan bidang pendidikan tinggi;
7. Penyampaian masukan kepada Pimpinan Persyarikatan sebagai bahan
pertimbangan dalam penetapan kebijakan. (Dikti Muhammadiyah, 1997)

D. Majelis Pendidikan Kader


Visi Majelis Pendidikan Kader adalah: Tertatanya manajemen Majelis
dan jaringan agar mampu dan efektif untuk menjadi badan pembantu
pimpinan yang maju, profesional, dan modern, serta untuk meletakkan
landasan yang kokoh bagi peningkatan kualitas Majelis dan program
perkaderan.
Rencana strategis bidang Kaderisasi adalah membangun kekuatan dan
kualitas pelaku gerakan serta peran dan ideologi gerakan Muhammadiyah
dengan mengoptimalkan sistem kaderisasi yang menyeluruh dan berorientasi
ke masa depan.

5
Berdasarkan garis besar program, MPK memiliki tugas-tugas antara
lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas perkaderan dalam segala aspek, meliputi materi,
pengelolaan, metode, strategi, dan orientasi perkaderan agar lebih relevan
dan kompatibel dengan kepentingan dan kebutuhan para kader.
2. Meningkatkan kompetensi kader yang meliputi kompetensi akademis dan
intelektual, kompetensi keberagamaan, dan kompetensi sosial-
kemanusiaan guna menghadapi tantangan organisasi masa depan.
3. Melaksanakan transformasi kader secara terarah dan kontinyu guna
memberi peluang bagi kader dalam mengaktualisasikan potensi dan
kompetensinya di Muhammadiyah, serta memperluas akses ke berbagai
bidang dan profesi di luar Persyarikatan.
4. Melakukan pemberdayaan AMM yang terdiri dari tiga unsur, yaitu
anggota organisasi-organisasi otonom angkatan muda Muhammadiyah,
anggota keluarga warga Muhammadiyah dan pelajar / mahasiswa serta
lulusan lembaga pendidikan Muhammadiyah.
5. Melaksanakan penguatan sekolah-sekolah kader Muhammadiyah seperti
Madrasah Muallimin / Muallimat Muhammadiyah, Pondok Hj. Nuriyah
Shabran, PUTM (Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah), Pondok
Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, dan lain-lain dengan
pengawasan yang intensif.
6. Melaksanakan pemantapan dan peningkatan pembinaan dan ideologi
gerakan di kalangan kader, pimpinan, dan anggota Persyarikatan sebagai
basis solidaritas dan kekuatan perjuangan dalam mewujudkan tujuan
Muhammadiyah. (Muhammadiyah, 2022)

E. Majelis Pembina Kesehatan Umum


Rencana strategis bidang Kesehatan, Kesejahteraan, dan Pemberdayaan
Masyarakat adalah Mengembangkan dan memperluas kekuatan basis gerakan
Muhammadiyah yang terletak pada pusat “Penolong Kesengsaraan Oemoem”

6
sehingga menjadi tenda besar bagi pelayanan dan keberpihakan sosial
Muhammadiyah secara terpadu dan lebih luas.
Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas-tugas
antara lain sebagai berikut:
1. Mendorong pelayanan terpadu bidang kesehatan yang menekankan pada
kesehatan fisik, jiwa, iman, hukum dan sosial.
2. Mengembangkan konsep jalinan dan keterpaduan antara pelayanan sosial
kesehatan Muhammadiyah dengan masyarakat dalam rangka
mengembangkan misi Islam dan Muhammadiyah.
3. Membangun jaringan pelayanan sosial dan kesehatan Muhammadiyah
yang mendorong bagi terciptanya daya dukung kekuatan pelayanan yang
kuat, strategis dan cepat kepada masyarakat akar rumput.
4. Membuat dan mengembangkan pusat penelitian, pengembangan, data,
informasi dan crisis center kesejahteraan masyarakat sebagai peta dasar
dan tindakan strategis dalam memberikan pelayanan sosial
Muhammadiyah di masyarakat.
5. Mendorong, mengembangkan, dan mengoptimalkan terus menerus
kekuatan Muhammadiyah sebagai elemen pemberantasan serta
penyalahgunaan NAPZA.
6. Menghidupkan suasana ke-Islaman dan dakwah dalam setiap
memberikan pelayanan kepada masyarakat. (Majelis dan Lembaga
Muhammadiyah, 2022)

F. Majelis Pemberdayaan Masyarakat


Visi: “Tertatanya kapasitas organisasi dan jaringan aktivitas
pemberdayaan masyarakat yang mampu meletakkan landasan yang kokoh
bagi perintisan dan pengembangan kegiatan pemberdayaan serta mendorong
proses transformasi sosial dalam masyarakat”.
Misi: 1. Menegakkan keyakinan tauhid sosial sebagai spirit aktivitas-
aktivitas pemberdayaan masyarakat; 2. Mewujudkan proses transformasi

7
sosial yang mencakup perubahan kehidupan pribadi, keluarga, dan
masyarakat yang lebih luas.
Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas-tugas
antara lain sebagai berikut:
1. Membuat prioritas penanganan masalah dalam memberikan pelayanan
kesejahteraan masyarakat berdsarkan kebutuhan masyarakat.
2. Mengembangkan alternatif-alternatif baru program pengembangan
masyarakat untuk berbagai level dan jenis kelompok masyarakat.
3. Mengintegrasikan kerja Persyarikatan dan Amal Usaha dalam program
pengembangan masyarakat.
4. Mengembangkan model-model pemberdayaan masyarakat untuk
komunitas buruh, tani, nelayan, dan kaum marjinal di perkotaan maupun
pedesaan.
5. Meningkatkan dan memperluas jangkauan program pemberdayaan
masyarakat di lingkungan komunitas petani, buruh, nelayan, dan mereka
yang mengalami marjinalisasi sosial perkotaan maupun pedesaan.
6. Madukan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan kegiatan
dakwah yang membawa kemajuan. (Majelis dan Lembaga
Muhammadiyah, 2022)

G. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan


Perwakafan Persyarikatan Muhammadiyah sesuai dengan semangat
pembaharuan yakni dalam arti peningkatan, pengembangan dan modernasi
adalah berupa wakaf produktif yang dikelola oleh Persyarikatan
Muhammadiyah sebagai nazhir. Muhammadiyah mengelola harta wakaf
untuk kegiatan keagaamaan, sosial, ekonomi, dan budaya yang kemudian
dikembangkan sedimikan rupa, agar menjadi wakaf produktif.
Dengan slogan kembali kepada al-Quran dan as-Sunnah, dalam
kegiatannya hampir tidak bisa terpisahkan dari unsur perwakafan tanah,
karena untuk mengurus harta benda wakaf dibentuk suatu majelis yang
khusus menangani hal tersebut, yakni Majelis Wakaf dan Kehartabendaan.

8
Muhammadiyah memiliki peranan penting terhadap perkembangan
Persyarikatan Muhammadiyah umumnya bagi umat Islam Indonesia,
Persyarikatan Muhammadiyah berusaha memanfaatkan tanah-tanah wakaf
untuk sarana ibadah dan sarana sosial. Sebagai lembaga yang bergerak
dibidang sosial keagamaan Muhammadiyah telah berhasil membantu program
pemerintah khusunya dalam bidang pendidikan, kesehatan sdan ekonomi.
Persyarikatan Muhammadiyah telah memiliki berbagai aset berupa sekolah,
mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi, serta
Rumah Sakit yang tersebar diseluruh Indonesia. Keberhasilan tersebut tidak
luput dari perwakafan yang ada di Persyarikatan Muhammadiyah. (Asahi,
2018)

H. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan


Majelis Ekonomisi dan Kewirausahaan adalah salah satu bentuk dalam
rangka memajukan perekonomian warga dan anggota Muhammadiyah sesuai
yang tercantum dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah Bab II Pasal 3 ayat 8
yang berbunyi “Membimbing masyarakat ke arah perbaikan kehidupan dan
mengembangkan ekonomi sesuai dengan ajaran islam”. Dengan
memuwujudkan “Sistem Jami`ah” (jaringan ekonomi Muhammadiyah)
sebagai revitalisasi gerakan dakwah secara menyeluruh, maka
Muhammadiyah terus membantu infrastruktur pendungkung jami`ah dalam
berbagai bentuk. Adapun program yang dilaksanakan Majelis Ekonomi dan
Kewirausahaan yaitu Baitul Tamwil Muhammadiyah. Muhammad Wahyu
Wardhanu (2017, 21)

I. Majelis Pustaka dan Informasi


Majelis Pustaka pada awal didirikan bernama Bahagian Poestaka, pada
saat Muhammadiyah dipimpin oleh KH Ahmad Dahlan. Berdirinya bagian ini
bersamaan dengan berdirinya Bahagian Sekolahan, Bahagian Tabligh dan
Bahagian Penolong Kesengsaraan Oemeom (PKO).  Pendirian bahagian-
bahagian itu berawal dari rapat Muhammadiyah pada tanggal 17 Juni 1920,

9
yang dihadiri sekitar 200 orang anggota dan simpatisan Muhammadiyah.
Rapat yang dipimpin oleh KH Ahmad Dahlan itu memutuskan kepengurusan
untuk beberapa bahagian dalam Muhammadiyah, yaitu: 1) Pengurus
Muhammadiyah bahagian Sekolahan dengan ketuanya HM Hisyam; 2)
Pengurus Muhammadiyah bahagian Tabligh dengan ketuanya HM
Fachroddin; 3) Pengurus Muhammadiyah bahagian PKO dengan ketuanya
HM Syuja’; 4) Pengurus Muhammadiyah bahagian Taman Poestaka dengan
ketuanya HM Muchtar.
Dalam perkembangan selanjutnya pada Kongres Muhammadiyah ke-18
di Solo tahun 1929, diputuskan untuk mendirikan Uitgeefster My, yakni suatu
badan yang mengusahakan penerbitan buku-buku sekolah Muhammadiyah
yang diurus oleh Hoofdbestuur/HB (Pengurus Besar) Muhammadiyah
Bahagian Majelis Pustaka. Pada tahun itu juga, bagian ini telah menerbitkan
buku karya KH Ahmad Dahlan yang berjudul: Al-Islam, Al-Qur’an, Al-
Manar (Pepadanging Bawana). Keberadaan majelis ini memang tidak dapat
dipisahkan dengan kegiatan Muhammadiyah, terutama dalam rangka amar
makruf nahi munkar. Sebab, dalam perkembangannya Muhammadiyah tidak
bisa dilepaskan dari penerbitan dan perbukuan.
Majelis ini merupakan Badan Pembantu Persyarikatan yang dalam
menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada Pimpinan Persyarikatan di
masing-masing tingkat. Majelis ini mempunyai tugas untuk melaksanakan
dakwah Islam di bidang perpustakaan, penerbitan, penyusunan dokumentasi
dan sejarah. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Majelis Pustaka berfungsi;
menyelenggarakan kegiatan dalam bidang perpustakaan, penerbitan dan
publikasi, penyusunan dokumentasi dan sejarah, dalam rangka penulisan
sejarah Persyarikatan.
Sebelum menjadi Majelis Pustaka dan Informasi, pernah beberapa kali
berganti nama, tahun 1995 bernama Lembaga Pustaka dan Dokumentasi PP
Muhammadiyah. Bahkan periode Muktamar Muhammadiyah ke-44 di
Jakarta, tahun 2000, Majelis ini ditiadakan dalam kepengurusan Persyarikatan
Muhammadiyah. Pada Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang, tahun

10
2005, bagian ini dimunculkan kembali dengan nama Lembaga Pustaka dan
Informasi. Terakhir, Muktamar Muhammadiyah ke-46 tahun 2010 di
Yogyakarta, yang dikenal dengan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah,
dirubah kembali menjadi Majelis Pustaka dan Informasi. Penambahan kata
Informasi dalam Majelis ini dengan pertimbangan, perkembangan di bidang
teknologi informasi yang sangat masif, menuntut Muhammadiyah untuk
memanfaatkan teknologi informasi dalam memperluas bidang dakwahnya.
(Suara Muhammadiyah, 2022)

J. Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia


Berdasarkan garis besar program, majelis ini mempunyai tugas pokok
antara lain:
1. Melakukan penyadaran kepada masyarakat tentang hak asasi manusia
dan demokrasi, termasuk lewat jalur pendidikan.
2. Mengupayakan advokasi publik yang menyangkut kebijakan yang
bersentuhan dengan kepentingan rakyat banyak. (Majelis dan Lembaga
Muhammadiyah, 2022)

K. Majelis Pelayanan Sosial


Majelis pelayanan sosial adalah unsur Pembantu Pimpinan Persyarikatan
yang diserahi tugas sebagai penyelenggara amal usaha, program dan atau
kegiatan pokok dalam bidang pelayanan sosial. Maupun visi dari mejelis ini
yaitu sebagai berkembangnya fungsi pelayanan sosial Muhammadiyah dalam
mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan
mewujudkan masyarakat inklusif melalui sistem yang terencana dan terpadu
dilandasi semangat menegakan keadilan. (MPS PPM, 2022)

L. Majelis Lingkungan Hidup


Peneguhan Lembaga Lingkungan Hidup menjadi Majelis Lingkungan
Hidup, bertujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang mengetahui,
memahami, dan mampu mengembangkan kehidupan yang seimbang dalam

11
pengelolaan lingkungan hidupnya sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya. Rumusan visi Majelis Lingkungan Hidup adalah menjadi
lembaga yang mampu mengemban amanah persyarikatan Muhammadiyah
untuk membangun dan mengembangkan model etika dan praksis gerakan
lingkungan hidup yang terpadu dengan bidang lain yang bersumber pada
nilai-nilai Islam. Untuk mewujudkan visi tersebut, Majelis Lingkungan Hidup
merumuskan misi sebagai berikut: (1) Membangun dan mengembangkan
konsep dan model gerakan lingkungan hidup yang bersumber pada nilai-nilai
Islam; (2) Mendorong tumbuhnya kesadaran etika dan praksis lingkungan
hidup di masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha; (3) Memberi masukan
yang dapat dipertanggungjawabkan kepada Pimpinan Persyarikatan sebagai
bahan untuk pengambilan keputusan tentang masalah yang berkaitan dengan
lingkungan; (4) Mengoordinir kajian secara cermat dan adil tentang
permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di masyarakat dalam rangka
upaya pemecahan permasalahan; (5) Memberikan arahan kebijakan dan
masukan materi penyelenggaraan pelatihan, pendidikan, sosialisasi, dan
dakwah kepada masyarakat dalam rangka peningkatan kesadaran dan
kepedulian terhadap masalah lingkungan hidup; (6) Membangun dan
memelihara kerjasama dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar
negeri dalam rangka pelaksanaan misi lembaga dan (7) Melakukan advokasi
kepada pemerintah di level pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam
rangka pembuatan dan pelaksanaan kebijakan lingkungan hidup yang
berkeadilan dan berkelanjutan. Lingkungan yang menjadi sorotan kajian dan
aksi dari Majelis ini adalah lingkungan hidup biologis dan lingkungan sosial
kemasyarakatan.
Untuk program dan kegiatan dari  Majelis Lingkungan Hidup PP
Muhammadiyah ini, meliputi: 1) Pengkajian dan penelitian dalam masalah
lingkungan, 2) Pendidikan dan pelatihan untuk pendampingan masyarakat
dalam pelestarian dan pemberdayaan lingkungan, 3) Workshop Teologi
(Etika Islam) tentang lingkungan, sehingga menumbuhkan kesadaran umat
Islam dan warga Muhammadiyah terhadap keseimbangan lingkungan sebagai

12
bagian dari sistem kehidupan Islami, 4) Melaksanakan diskusi dan seminar
lingkungan, 5) Penerbitan jurnal dan buku-buku tentang lingkungan dan
peran Persyarikatan, 6) Pembentukan komunitas peduli lingkungan dan
advokasi terhadap kasus-kasus lingkungan dan pemberdayaan lingkungan
hidup.
Majelis Lingkungan Hidup juga telah menyelesaikan beberapa rumusan
penting mengenai pemikiran teologis dan gagasan di bidang lingkungan
hidup. Rumusan tersebut dikemas dalam sebuah buku “Teologi Lingkungan”
kerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup RI. Di samping itu, telah
merumuskan juga konsep Green School, pedoman-pedoman praktis
pengelolaan lingkungan hidup, dan booklet-booklet dalam rangka kampanye
lingkungan hidup. (Suara Muhammadiyah, 2021)

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, pemakalah dapat menyimpulkan dari materi
tersebut sebagai berikut :
1. Majelis Tabligh Muhammadiyah merupakan salah satu majelis di
Muhammadiyah yang secara khusus bergerak di bidang dakwah.
2. Majelis Tarjih dan Tajdid memiliki rencana strategis untuk:
Menghidupkan tarjih, tajdid, dan pemikiran Islam dalam
Muhammadiyah.
3. Majelis Pendidikan Tinggi, Majelis Pendidikan Tinggi PP
Muhammadiyah sebagai penyelenggara amal usaha, program, dan
kegiatan bidang pendidikan tinggi sesuai kebijakan Persyarikatan.
4. Majelis pendidikan Kader adalah untuk membangun kekuatan dan
kualitas pelaku gerakan serta peran dan ideologi gerakan Muhammadiyah
dengan mengoptimalkan sistem kaderisasi yang menyeluruh dan
berorientasi ke masa depan.
5. Majelis pembina kesehatan umum menjadi wadah bagi pelayanan dan
keberpihakan sosial Muhammadiyah secara terpadu dan lebih luas
strategis bidang kesehatan, kesejahteraan, dan pemberdayaan masyarakat.
6. Majelis pemberdayaan masyarakat adalah sebagai landasan yang kokoh
bagi perintisan dan pengembangan kegiatan pemberdayaan serta
mendorong proses transformasi sosial dalam masyarakat.
7. Majelis wakaf dan kehartabendaan Muhammadiyah mengelola harta
wakaf untuk kegiatan keagaamaan, sosial, ekonomi, dan budaya yang
kemudian dikembangkan sedimikan rupa, agar menjadi wakaf produktif.
8. Majelis Ekonomisi dan Kewirausahaan adalah salah satu bentuk dalam
rangka memajukan perekonomian warga dan anggota Muhammadiyah
sesuai yang tercantum dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah Bab II
Pasal 3 ayat 8.

14
9. Majelis pustaka dan informasi mempunyai tugas yaitu untuk
melaksanakan dakwah Islam di bidang perpustakaan, penerbitan,
penyusunan dokumentasi dan sejarah.
10. Majelis hukum dan hak asasi manusia mempunyai tugas pokok
melakukan penyadaran kepada masyarakat dan mengupayakan advokasi
publik.
11. Majelis pelayanan sosial adalah unsur Pembantu Pimpinan Persyarikatan
yang diserahi tugas sebagai penyelenggara amal usaha, program dan atau
kegiatan pokok dalam bidang pelayanan sosial.
12. Majelis lingkungan hidup bertujuan untuk menciptakan kehidupan
masyarakat yang mengetahui, memahami, dan mampu mengembangkan
kehidupan yang seimbang dalam pengelolaan lingkungan hidupnya.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Asahi. 2018. BAB II. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

‘Iffah, Muslihatu Nurul. 2020. Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah


(PWM) DIY : Perkembangan Dan Kontribusinya Terhadap Kehidupan Sosial
Keagaman Masyarakat Tahun 1995 – 2015 M. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Wardhanu, Muhammad Wahyu. 2017. Peran Majelis Ekonomi Dan Kewirausahaan


Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sunggal Dalam Membina Kesajhteraan
Warga Muhammadiyah Kecamatan Sungal Kabupaten Deli Serdang. Medan:
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

https://repository.uin-suska.ac.id/7406/3/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 18


November 2022

http://kumpulrejo.desa.id/TablighMuhammadiyah. diakses pada tanggal 19 november


2022

http://tarjih.muhammadiyah.or.id/content-9-sdet-tugas-dan-fungsi.html diakses pada


tanggal 18 November 2022

http://dikti.muhammadiyah.or.id/ diakses pada tanggal 19 November 2022

https://muhammadiyah.or.id/majelis-dan-lembaga/ diakses pada tanggal 19 November


2022

https://suaramuhammadiyah.id/2022/01/20/majelis-pustaka-dan-informasi/ diakses
pada tanggal 21 November 2022

https://www.mpsppmuh.id/ diakses pada tanggal 21 November 2022

https://suaramuhammadiyah.id/2021/ diakses pada tanggal 21 November 2022

16

You might also like