You are on page 1of 15

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

NAMA : MUHAMMAD ALY AZMI


LPTK : UNIVERSITAS ALMUSLIM

Masalah terpilih yang akan Akar Penyebab


No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
diselesaikan masalah
1 Rendahnya keaktifan peserta Guru belum maksimal Kajian Literatur Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif
didik saat pembelajaran dalam menerapkan solusi dari kajian literatur dan
berlangsung di kelas pada model pembelajaran Menurut Fauzi dkk, (2018) Model wawancara, maka diperoleh hasil
materi Persamaan inovatif yang dapat pembelajaran Teams Games Tournament analisis alternatif solusi sebagai berikut:
Trigonometri. meningkatkan keaktifan (TGT) membuat proses pembelajaran menjadi
peserta didik dalam aktif, inovatif, kreatif, efektif, 1. Menerapkan model pembelajaran
proses pembelajaran. menyenangkan dan berbobot yang bisa kooperatif Teams Games
memberikan kesenangan untuk peserta didik Tournament (TGT)
dalam proses pembelajaran dan mampu
meningkatkan hasil belajar matematika Langkah-langkah:
peserta didik pada materi Persamaan  Menyampaikan fokus materi
Trigonometri.  Mengelompokkan peserta didik
secara heterogen
Menurut Jufri (dikutip dalam Aman, 2021)  Melakukan permainan
Problem Based Learning adalah suatu model  Menyelenggarakan turnamen
pembelajaran yang menyajikan suatu kegiatan
pembelajaran yang inovatif kepada peserta Kelebihannya:
didik dan diharapkan dapat meningkatkan  Lebih meningkatkan pencurahan
keaktifan seorang peserta didik. waktu untuk tugas
 Mengedepankan penerimaan
Menurut Gunadi & Nurafifah (2020) terhadap perbedaan individu
penggunaan aplikasi android dengan  Dengan waktu yang sedikit dapat
menggunakan Google Classroom dapat menguasai materi secara
meningkatkan hasil belajar mendalam
dan keaktifan peserta didik pada materi  Proses belajar mengajar
Trigonometri. berlangsung dengan keaktifan
dari peserta didik.
Menurut Djainuddin dan Ashrullah (2019)  Mendidik peserta didik untuk
perlu dikembangkan LKPD yang dapat berlatih bersosialisasi dengan
meningkatkan keaktifan dan kemandirian orang lain
peserta didik sehingga peserta didik merasa  Motivasi belajar lebih tinggi
tertantang untuk melakukan suatu pemecahan  Hasil belajar lebih baik
masalah. atau menafsirkan suatu permasalahan  Meningkatkan kebaikan budi,
yang ada. kepekaan dan toleransi
Kelemahannya:
Hasil Wawancara:  Bagi guru
 Sulitnya pengelompokan peserta
Rekan Sejawat (Supriyatno, S.Pd) didik yang mempunyai
- Menerapkan model pembelajaran kemampuan heterogen dari segi
Discovery Learning karena pada akademis. Kelemahan ini akan
model ini peserta didik dibawa pada dapat diatasi jika guru yang
proses memahami konsep materi bertindak sebagai pemegang
secara aktif dan mandiri untuk kendali teliti dalam menentukan
memperoleh suatu kesimpulan. pembagian kelompok.
 Waktu yang dihabiskan untuk
Guru (Fatimah, S.Pd) diskusi oleh peserta didik cukup
- Untuk mengatasi permasalahan ini, banyak sehingga melewati waktu
guru dapat menerapkan model yang sudah ditetapkan. Kesulitan
pembelajaran Problem Based learning ini dapat diatasi jika guru mampu
(PBL) atau Discovery Learning (DL). menguasai kelas secara
PBL mengarahkan peserta didik untuk menyeluruh.
aktif dalam bertanya, menentukan
masalah, berdiskusi dan  Bagi peserta didik
menyelesaikan permasalahan.  Masih adanya peserta didik
- Begitu juga dengan DL, dimana berkemampuan tinggi kurang
peserta didik akan melakukan terbiasa dan sulit memberikan
serangkaian pembelajaran yang akan penjelasan kepada peserta didik
membawa mereka menemukan sendiri lainnya. Untuk mengatasi
permasalahan dan penyelesaiannya. kelemahan ini, tugas guru adalah
Jadi, penggunaan model pembelajaran membimbing dengan baik peserta
inovatif yang membantu guru dalam didik yang mempunyai
menghidupkan suasana belajar, tinggal kemampuan akademik tinggi
disesuaikan dengan karakteristik agar dapat dan mampu
peserta didik. menularkan pengetahuannya
kepada peserta didik yang lain.
Kepala Sekolah (Salihin, S.Pd., M.Si)
- Matematika memang kerap dipandang
sulit terlebih materi Trigonometri, 2. Menerapkan model pembelajaran
untuk itu guru memerlukan strategi Problem Based Learning (PBL).
dalam pembelajaran dengan
menerapkan metode yang kreatif dan Langkah – langkah :
inovatif. Hal ini bertujuan untuk  Orientasi peserta didik pada
meningkatkan minat peserta didik masalah
untuk lebih aktif. Langkah inovatif ini  Mengorganisasi peserta didik
termasuk dalam kreatifitas guru dalam untuk belajar
menyiapkan modul pembelajaran yang  Membimbing penyelidikan
menarik baik dalam bentuk desain individual atau kelompok
grafis ataupun dalam bentuk video.  Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Pakar (Dede Suhery, M.Pd)  Menganalisis dan mengevaluasi
- Sebagai seorang guru, sudah pemecahan masalah
seyogyanya menyiapkan bahan ajar
sebaik mungkin. Salah satu cara yang Kelebihannya:
bisa dilakukan adalah menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi, dimana  Model PBL berhubungan
pembelajaran ini memuat tiga aspek: dengan situasi kehidupan nyata
berdiferensiasi konten, proses dan sehingga pembelajaran menjadi
produk. bermakna.
 Mendorong peserta didik untuk
Pengawas (Hakimin, M.Pd) belajar secara aktif.
- Guru harus menerapkan desain  Mendorong lainnya sebagai
pebelajaran yang berpusat pada peserta pendekatan belajar secara
didik. Menggunakan model dan interdisipliner.
pendekatan yang mampu  Memberikan kesempatan
menghidupkan suasana pembelajaran kepada peserta didik untuk
sehingga menigkatkan hasil belajar memilih apa yang akan di
peserta didik.
pelajari dan bagaimana
mempelajarinya.
 Mendorong terciptanya
pembelajaran kolaboratif.
 Model PBL di yakini mampu
meningkatkan kualitas
pendidikan.

Kelemahannya:
 Kesulitan memecahkan
persoalan manakala peserta
didik tidak memiliki minat atau
tidak memiliki kepercayaan
bahwa masalah tersebut bisa
dipecahkan.
 Waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan persiapan agar
model pembelajaran ini cukup
lama.
 Jika tidak diberikan pemahaman
dan alasan yang tepat kenapa
mereka harus berupaya untuk
memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka
tidak akan belajar apa yang
mereka ingin pelajari.

3. Menggunakan model Discovery


Learning dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas.

Langkah-langkah:
 Pemberian stimulus
 Stimulasi masalah
 Pengumpulan data
 Pengolahan data
 Pembuktian
 Menarik kesimpulan

Kelebihannya :
 Menimbulkan rasa senang pada
peserta didik karena tumbuhnya
rasa menyelidiki dan berhasil
 Peserta didik akan mengerti
konsep dasar dan ide-ide lebih
baik
 Mendorong peserta didik
berpikir dan bekerja atas
inisiatif sendiri
 Peserta didik belajar dengan
memanfaatkan berbagai jenis
sumber belajar

Kekurangannya :
 Menyita banyak waktu karena
guru dituntut mengubah
kebiasaan mengajar yang
umumnya sebagai pemberi
informasi menjadi fasilitator,
motivator, dan pembimbing
 Kemampuan berpikir rasional
peserta didik ada yang masih
terbatas
 Tidak semua peserta didik dapat
mengikuti pelajaran dengan cara
ini.

2 Peserta didik kesulitan dalam Guru belum menerapkan Kajian Literatur : Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif
menentukan penyelesian model pembelajaran solusi dari kajian literatur dan
masalah kontekstual pada yang tepat untuk Menurut Susilawati (2018) Problem-Based wawancara, maka diperoleh hasil
materi Barisan dan Deret mengatasi kesulitan Learning (PBL) dapat meningkatkan analisis alternatif solusi sebagai berikut:
belajar peserta didik di kemampuan pemecahan masalah pada materi
kelas. Kesulitan yang Barisan dan Deret. 1. Menerapkan model pembelajaran
dihadapi tersebut mulai Problem Based Learning (PBL)
dari lemahnya pemahan Menurut Novitasari dan Shodikin (2020) untuk mengatasi kesulitan peserta
konsep dasar materi pembelajaran menggunakan model Logan didik dalam menyelesaikan masalah
Barisan dan Deret, Avenue Problem Solving (LAPS-Heuristik) kontekstual pada materi Barisan dan
sulitnya peserta didik lebih baik dalam meningkatkan kemampuan Deret.
mengidentifikasi peserta didik dalam memecahkan masalah soal
informasi yang termuat cerita dibandingakan menggunakan model 2. Menerapkan model pembelajaran
di dalam soal, hingga pembelajaran konvensional. Think Pair and Share (TPS) dalam
kesulitan dalam pembelajaran di kelas.
menentukan Menurut Askuri, A. (2021), penerapan model
penyelesaiannya. pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share Langkah –langkah:
(TPS) mampu meningkatkan kemampuan  Guru menyajikan materi secara
pemecahan masalah matematika pada materi klasikal
Barisan dan Deret. Pada pembelajaran TPS,  Berikan persoalan berupa
peserta didik diberi kesempatan untuk pengalaman, perluasan dan
memikirkan solusi dari masalah yang aplikasi
dihadapi. Kemudian diberikan kesempatan  Tugaskan peserta didik untuk
untuk berdiskusi untuk saling bertukar berpasangan membahas
pendapat, lalu menentukan solusi masalah persoalan
yang dihadapi dengan tepat.  Presentasi hasil pembahasan
 Kuis individual
Hasil Wawancara:  Umumkan hasil kuis
Rekan Sejawat (Supriyatno, S.Pd) Kelebihannya :
- Menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning untuk  Meningkatkan partisipasi
membawa peserta didik menggunakan peserta didik dalam
kecerdasan untuk menyelesaikan pembelajaran
masalah umum yang lazim  Cocok digunakan untuk
dikehidupan sehari-hari. Problem tugas yang sederhana.
Based Learning bertujuan untuk
mendorong kerjasama dalam  Memberikan lebih
menyelesaikan tugas. kesempatan untuk kontribusi
masing-masing anggota
Guru (Fatimah, S.Pd) kelompok.
- Peserta didik memang sering kesulitan  Interaksi antar pasangan
dalam menyelesaikan masalah lebih mudah.
kontekstual, kesulitan itu termasuk  Lebih mudah dan cepat
dalam menelaah soal dan membentuk kelompoknya.
mengubahnya ke dalam bentuk
matematika. Untuk mengatasi hal ini Kelemahannya:
guru dapat menerapkan modep PBL
dengan bantuan LKPD.  Lebih banyak kelompok
yang akan lapor dan perlu
Kepala Sekolah (Salihin, S.Pd., M.Si) dimonitor.
- Perlunya sebuah metode pembelajaran  Lebih sedikit ide yang
yang cocok dengan karakteristik muncul.
peserta didik, dimana guru harus  Jika ada masalah tidak ada
membuat mereka tertarik untuk terlibat penengah
dalam pembelajaran. Pada
pelaksanaannya guru dapat membawa 3. Menggunakan model pembelajaran
peserta didik pada kondisi atau Logan Avanue Problem Solving
masalah kontekstual yang dekat (LAPS-Heuristik).
dengan kehidupan sehari-hari.
Langkah – langkah:
Pakar (Dede Suhery, M.Pd)  Memahami masalah
- Penting bagi guru untuk memiliki  Merencankan pemecahannya
Kompetensi Sosial Emosional (KSE).  Menyelesaikan masalah sesuai
untuk membangun kesadaran diri rencana Langkah kedua
peserta didik untuk lebih memaknai  Memeriksa Kembali hasil yang
pembelajaran dengan memberikan diperoleh (looking back)
motivasi dan apersepsi, sehingga
peserta didik memahami manfaat yang Kelebihan:
didapat dari pembelajaran yang sudah  Dapat menimbulkan
dilakukan. keingintahuan dan motivasi
untuk bersikap kreatif.
- Lakukan pembelajaran kolaborasi yang  Di samping memiliki
berpihak pada peserta didik, pengetahuan dan keterampilan,
- Terkait model pembelajaran, saya disyaratkan adanya kemampuan
lebih sering menerapkan Problem untuk terampil membaca dan
Based Learning (PBL) dalam pokok membuat pertanyaan yang
bahasan Barisan dan Deret. benar.
 Menimbulkan jawaban yang
Pengawas (Hakimin, M.Pd) asli, baru, khas dan beraneka
- Guru bisa menerapkan pembelajaran ragam serta dapat menambah
kelompok yang dapat mengasah pengetahuan baru.
keterampilan peserta didik dalam  Dapat meningkatkan aplikasi
mengemukakan masalah dan dari ilmu pengetahuan yang
berdiskusi tentang penyelesaiannya sudah diperolehnya.
 Mengajak peserta didik
memiliki prosedur pemecahan
masalah, mampu membuat
analisis dan sintesis, dan
dituntut untuk membuat
evaluasi terhadap hasil
pemecahannya.
 Merupakan kegiatan yang
penting bagi peserta didik yang
melibatkan dirinya, bukan
hanya satu bidang studi tapi
(bila diperlukan) banyak bidang
studi.

Kekurangan:
 Manakala peserta didik tidak
memiliki minat atau tidak
mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit
untuk dipecahkan, mereka akan
merasa enggan untuk mencoba.
 Keberhasilan strategi
pembelajaran
membutuhkan cukup waktu
persiapan.
 Tanpa pemahaman mengapa
berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari,
mereka tidak akan belajar apa
yang mereka ingin pelajari.
3 Guru belum memaksimalkan Kurangnya kemampuan Kajian Literatur: Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif
penerapan media guru dalam solusi dari kajian literatur dan
pembelajaran inovatif pada mengembangkan media 1. Menurut Lutfiah, dkk (2022) respon wawancara, maka diperoleh hasil
materi Rumus Trigonometri pembelajaran yang peserta didik pada penggunaan media analisis alternatif solusi sebagai berikut:
Jumlah dan Selisih Dua Sudut. menarik di dalam kelas pembelajaran berbasis frezi di dalam
yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran adalah baik. 1. Mengembangkan media
karakteristik peserta pembelajaran berbasis frezi
didik. Apalagi materi 2. Menurut Fatimah, dkk (2017) salah satu
Rumus Trigonometri konsep matematika yang dapat Kelebihannya :
Jumlah dan Selisih Dua dikonstruksi dengan bantuan GeoGebra  Tampilan tema yang lebih
Sudut merupakan materi adalah trigonometri. bervariasi dibandingkan power
yang cukup sulit dikuasai point
oleh peserta didik SMA Hasil Wawancara:  Menarik dalam ketika mode
kelas XI IPA sehingga presentasi, dengan
guru memerlukan Rekan Sejawat (Supriyatno, S.Pd) menggunakan teknologi ZUI-
kreativitas untuk - Materi ini cukup sulit, begitu juga nya
menggunakan media untuk media pembelajarannya. Guru  Lebih simpel dalam hal
pembelajaran inovatif bisa meningkatkan kompetensinya pembuatan animasi
untuk dapat diterapkan di dalam menggunakan media berbasis IT  Pilihan tema yang keren yang
kelas. berupa aplikasi agar lebih kreatif diunduh dari online.
menyajikan pelajaran. Aplikasi yang
bisa dipelajari dan digunakan adalah Kelemahannya :
Geogebra dan Kwigtrig.  Karena hanya menggunakan
teknologi ZUI (tampilan zoom)
Guru (Fatimah, S.Pd) software ini terlihat monoton
- Guru dapat menggunakan media  Proses instalasinya memerlukan
pembelajaran bebrabsis teknologi jaringan internet
seperti aplikasi geogebra. Guru bisa  Sulit memasukkan simbol
melakukan pembelajaran di labkom matematika.
atau bisa dilakukan di kelas dengan
menggunakan laptop. 2. Menggunakan software Geogebra
- Selain itu aplikasi grafis yang bisa sebagai media pembelajaran untuk
digunakan adalah Canva untuk menentukan nilai Jumlah dan
menampikann desain materi yang Selsih Dua Sudut Trigonometri.
menarik sehingga peserta didik tertarik
untuk belajar. Guru wajib untuk terus Kelebihannya :
meningkatkan keterampilan dalam  Dapat menghasilkan lukisan
menggunakan media pembelajaran. sudut dengan cepat dan teliti
Selain itu guru juga harus dibandingkan menggunakan
berpengetahuan baru terkait media- penggaris , pensil atau jangka
media pembelajaran yang baru.  Adanya fasilitas animasi dan
gerakan – gerakan manipulasi
Kepala Sekolah (Salihin, S.Pd., M.Si) (dragging) dan dapat
- Guru harus meningkatkan memahami konsep visual yang
keterampilan penggunaan IT, dengan lebih jelas tentang sudut
begitu akan lebih mudah bagi guru  Dapat dimanfaatkan sebagai
dalam menggunakan media evaluasi bahwa gambar yang
pembelajaran berbasis teknologi. Hal dibuat telah benar
ini akan memudahkan peserta didik  Mempermudah guru maupun
dalam mengingat pembelajaran yang peserta didik untuk menyelidiki
diberkan guru sehingga hasil belajar sifat – sifat yang berlaku pada
menjadi lebih baik. suatu objek.

Pakar (Dede Suhery. M.Pd) Kelemahan :


- Pembelajran abad 21 menuntut guru  Tidak semua peserta didik
punya keterampilan menggunakan IT. menggunakan laptop atau
Sudah selayaknya dalam proses komputer sehingga
pembelajaran, seorang guru juga pembelajaran dilakukan di lab
menggunakan media berbasis IT. komputer.
Dalam materi Trigonometri saya  Tidak semua sekolah di
pernah menggunakan aplikasi Indonesia memiliki lab
Geogebra dan Cabri 3D terkait komputer.
menggabar sudut dn menghitung sudut
pada trigonometri. 3. Menggunakan aplikasi Canva untuk
desain grafis materi pembelajaran
agar terlihat lebih menarik.
Pengawas (Hakimin, M.Pd)
- Guru harus terus belajar tentang Kelebihan :
penggunaan media pembelajaran baik  Dapat diakses menggunakan
dalam bentuk benda nyata ataupun web maupun android
software guna mendukung  Tampilan sederhana tapi
keberhasilan dalam pembelajaran. lengkap
Perkembangan zaman memang  Tersedia banyak template
menuntut guru untuk lebih terampil  Kaya fitur
dalam penguasaan teknologi agar lebih  Desain grafis bisa diunduh dan
baik dalam inovasi dan kreatifitas dibagikan dengan berbagai
dalam melaksanakan pembelajaran di format
kelas.  Tidak memerlukan ruang
penyimpanan
 Tersedia save otomatis

Kekurangan :
 Hanya bisa diakses secara
onnline
 Beberapa fitur hanya bisa
diakses akun premium
 Butuh sinyal yang stabil
 Desain video membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk
diunduh
 Belum ada fitur insert table
untuk membuat slide presentasi
Daftar Pustaka:

Djainuddin, Suryanti, and Muh Asrullah. "Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis ICARE pada Materi Persamaan Trigonometri
Kelas XI." PROSIDING Seminar Nasional FKIP Universitas Muslim Maros. Vol. 1. 2019.
http://ejournals.umma.ac.id/index.php/prosiding/article/view/368

FAUZIE, RYAN SUKMA, Farid Gunadi, and IMAN PERMANA HADI. "Efektivitas Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt)
Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Materi Persamaan Trigonometri." Wacana Didaktika 10.2 (2018): 55-64.

https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMat/article/view/1674/1725

Jufri, Mohammad. "Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Trigonometri." SIGMA 7.1
(2021 ): 49-62.

Gunadi, Farid, and Luthfiyati Nurafifah. "Peningkatan Keaktifan Siswa dan Hasil Belajar Trigonometri pada Penggunaan Android dengan
Aplikasi Google Classroom." GAUSS: Jurnal Pendidikan Matematika 3.2 (2020): 22-31.

https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/gauss/article/view/2717/1520

Susilawati, Sri. Upaya Meningkatkan Kemampuanpemecahan Masalah Matematika Dan Kreativitas Siswa Melalui Model Pembelajaran
Problem-Bassed Learning (Pokok Bahasan Barisan Dan Deret Di Sman Bandung). Diss. UNPAS, 2018.

http://repository.unpas.ac.id/14129/

Askury, Askury. "Penerapan model pembelajaran think pair share untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah barisan dan deret pada
siswa SMKN 5 Malang." Jurnal MIPA dan Pembelajarannya 1.10 (2021): 837-843.

http://journal3.um.ac.id/index.php/mipa/article/view/1083

Lutfiah, Wafiatul, Darsono Darsono, and Bambang Agus Sulistyono. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi Pada Materi Rumus
Jumlah Dan Selisih Dua Sudut Trigonometri Untuk Kelas Xi Sma. Diss. Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2022.
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/prosiding/article/view/33555/11710
Fatimah, Ai Tusi, Asep Amam, and Adang Effendi. "Konstruksi Pengetahuan Trigonometri Kelas X Melalui Geogebra dan LKPD." JNPM
(Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) 1.2 (2017): 178-188.
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/JNPM/article/view/596/439

You might also like