You are on page 1of 2

Review Jurnal

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Tanaman Obat Suku Musidi Kabupaten Musi
Banyuasin, Sumatera Selatan

 Nama Saya  Orin Chia Elga


 NIM Saya  08061381823063
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Tanaman Obat
Suku Musidi Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera
Judul Selatan
 Jurnal  Jurnal Kefarmasian Indonesia
 Vol/hal  Vol.7 No.2:127-135
 Tahun  2017
 Penulis Muharni1, Fitrya2, Sofa Farida3
 Reviewer  Orin Chia Elga
 Belum adanya penelitian yang menyatakan bahwa
tanaman obat suku Musi, di Kabupaten Banyuasin,
 Permasalahan Sumatera Selatan Berkhasiat sebagai Obat Antibakteri
 Untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada tanaman
obat Suku Musi, di Kabupaten Banyuasin, Sumatera
 Tujuan Penelitian Selatan
 Sumber Data  Wawancara dan Observassi
 
Metode diufsi cakram dan penentuan nilai konsentrasi
hambat minimum (KHM) dihitung menggunakan metode
sumur dengan bakteri uji Echerichia coli dan
 Metode Pennelitian Staphylococcus aureus.
 Objek Penelitian  Penelitian di Laboratorium Universitas Sriwijaya
 Hasil Penelitian  Hasil menunjukkan hanya tiga ekstrak uji yaitu Coleus
scutellarioides, Blumea balsamifera dan Lantana camara
yang memberikan diameter zona hambat 11-20 mm
terhadap E.coli. Sementara itu empat ekstrak uji Coleus
scutellarioides, Blumea balsamifera, Dillenia alata dan
Dimocarpus melayensis memberikan nilai diameter zona
hambat 11-20 mm terhadap S. aureus. Penentuan nilai
KHM untuk ekstrak Coleus scutellarioides dan Blumea
balsamifera memberikan nilai KHM yang sama 125
μg/mL untuk kedua bakteri uji, sedangkan Lantana
camara memberikan nilai KHM 250 μg/mL untuk E.coli.
Dillenia alata dan Dimocarpus melayensis juga
memberikan nilai KHM 125 μg/mL untuk S.aureus. Hasil
penelitian ditemukan lima ekstrak yang aktif dari sepuluh
ekstrak yang diuji. Dua ekstrak aktif terhadap kedua
bakteri uji yaitu Coleus scutellarioides dan Blumea
balsamifera. Satu ekstrak yaitu Lantana camara hanya
aktif terhadap E.coli dan dua ekstrak lainnya Dillenia
alata dan Dimocarpus melayensis hanya aktif terhadap
S.auerus.
 Penelitian menggunakan metode difusi cakram dan
penentuan nilaid an konsentrasi hambat mimimum
(KHM) yang diujikan dengan bakteri E. Coli dan S.
Aureus sehingga diproleh dapat diketahui tanaman obat
mempunyai aktivitas antibakteri atau tidak, dapat
mengklasifikasikan tanaman obat apa saja yang memiliki
aktivitas antibakteri terhadap E. Coli dan S.aureus, hanya
 Kelebihan Penelitian terhadap E.Coli atau hanya terhadap S. Aureus
Belum semua tanaman obat suku Musi, di Kabupaten
Banyuasin dilakukan uji. Selain itu, penggunaan metode
difusi cakram memerlukan waktu yang lama dan pelarut
yang banyak dalam pengujian sehingga kurang efektif
 Kekurangan Penelitian jika data dibutuhkan dalam waktu cepat.
 Dilakukan uji praklinik dan klinik untuk lebih
mengetahui aktivitas dan keamananya jika dikonsumsi
oleh manusia apalagi dalam jangka waktu yang panjang
sehingga mengetahui manfaat dan efek yang ditimbulkan
Diskusi dari tanaman yang dikonsusmsi sebagai obat.

You might also like