You are on page 1of 1

Pendahuluan

Latar belakang

Pakan merupakan kebutuhan utama bagi ternak karena mengandung zat-zat makanan untuk
pertumbuhan dan produktivitasnya. Keberhasilan suatu usaha peternakan tergantung pada pakan yang
digunakan dan dimanfaatkan oleh ternak. Variabel terbesar dari total biaya produksi suatu usaha adalah
biaya pakan yang dapat mencapai 70-80% (Larangahen dkk., 2017).

Pengolahan terhadap limbah sebagai pakan telah banyak dilakukan yaitu secara fisik, kimia, biologis dan
kombinasinya. Pengolahan secara kimia menghasilkan residu yang menyebabkan pencemaran
lingkungan, sehingga pengolahan secara kimia kurang dianjurkan. Pengolahan secara biologis dengan
memanfaatkan bantuan mikroorganisme saat ini banyak dilakukan, karena lebih ramah terhadap
lingkungan (Yuniarsih dan Nappu, 2018).

Molases merupakan hasil samping dari industri pengolahan gula dengan bentuk cair. Molases
merupakan sumber energi yang esensial dengan kandungan gula didalamnya, oleh karena itu molasses
banyak dimanfaatkan sebagai bahan tambahan untuk pakan dengan kandungan nutrisi atau zat gizi yang
cukup baik (Larangahen dkk., 2017).

Tujuan Praktikum

Tujuan dilakukannya praktikum Teknologi Pengolahan Pakan mengenai pengolahan pakan secara
biologis dan kimia yaitu agar mahasiswa mengetahui cara untuk mengolah limbah pertanian menjadi
pakan yang memiliki daya simpan yang lama sehingga dapat mengurangi biaya pakan.

Pendahuluan

Latar belakang

Pakan merupakan kebutuhan utama bagi ternak karena mengandung zat-zat makanan untuk
pertumbuhan dan produktivitasnya. Keberhasilan suatu usaha peternakan tergantung pada pakan yang
digunakan dan dimanfaatkan oleh ternak. Variabel terbesar dari total biaya produksi suatu usaha adalah
biaya pakan yang dapat mencapai 70-80% (Larangahen dkk., 2017).

Pengolahan terhadap limbah sebagai pakan telah banyak dilakukan yaitu secara fisik, kimia, biologis dan
kombinasinya. Pengolahan secara kimia menghasilkan residu yang menyebabkan pencemaran
lingkungan, sehingga pengolahan secara kimia kurang dianjurkan. Pengolahan secara biologis dengan
memanfaatkan bantuan mikroorganisme saat ini banyak dilakukan, karena lebih ramah terhadap
lingkungan (Yuniarsih dan Nappu, 2018).

Pengolahan secara mikrobiologi dilakukan melalui proses fermentasi dengan penambahan starter
mikroba atau memanfaatkan mikroba indogenous dengan menambahkan imbuhan yang memacu
pertumbuhannya. Fermentasi dapat menggunakan starter mikroba dari kapang, bakteri dan jamur.
Penggunaan kapang sebagai fermentor dalam proses fermentasi seperti Aspergillus niger dinilai dapat
meningkatkan nilai nutrient dan kecernaan serat.

You might also like