You are on page 1of 10

HTTPS://IDSEDUCATION.

COM/ARTICLES/DESAIN-VECTOR-
MENGGUNAKAN-ADOBE-ILLUSTRATOR/

DESAIN VECTOR MENGGUNAKAN ADOBE


ILLUSTRATOR
11 NOVEMBER 2014
By: IDS | International Design School Comments: 0
 

FacebookTwitterWhatsAppLine

Buat kalian yang baru saja menggeluti dunia desain grafis, berikut ini IDS | International Design School akan
memberikan pengetahuan dasar tentang dua tipe gambar, yakni bitmap dan vektor. Gambar bitmap adalah
gambar dengan ekstensi yang sudah umum dijumpai seperti tiff atau jpg.
Gambar bitmap memiliki satuan yang disebut dengan pixel, yaitu rangkaian titik yang terpetakan di mana
setiap titik mengandung informasi warna. Nah, penampakan dari bitmap itu sendiri adalah rangkaian titik yang
telah terpetakan (pixel) hingga membentuk image tertentu.
Berbeda dengan bitmap, gambar vektor adalah penampakan yang dibentuk dari garis, kurva, bidang atau fill
secara matematis. Karena disimpan dalam bentuk ekspresi matematis, perubahan komponen gambar vektor,
baik yang dilakukan dengan memperbesar atau memperkecil ukuran, maupun memutar atau membalikkan
gambar, tidak akan mempengaruhi kualitas gambar.
Cukup pengenalan tentang kedua jenis gambar di atas, berikutnya IDS akan berikan tutorial membuat gambar
desain vector. Dengan menggunakan Adobe Illustrator berbagai bentuk geometris bisa digabungkan untuk
membentuk komposisi yang dinamis kemudian disempurnakan dengan efek transparansi hingga tercipta
gambar vector yang apik.
 
Langkah 1
Siapkan sketsa kasar desain gambar vector yang akan dibuat nantinya. Jika sudah, buat dokumen baru di
Adobe Illustrator, pilih ukuran media seperti A4, dan atur mode warna ke RGB untuk mendapatkan warna
gambar yang lebih cerah di layar monitor.
 
Langkah 2
Buatlah persegi panjang dengan ukuran 210 mm x 297 mm di Artboard, kemudian letakkan tepat di tengah.
Setelah itu, tambahkan gradien radial abu-abu lembut hingga putih untuk memberi sedikit kedalaman warna
dibandingkan background warna putih yang rata.
 
Langkah 3
Pilihlah skema warna. Sebagai contoh, dalam tutorial ini, warna yang digunakan adalah warna biru lembut,
pink dan beberapa gradien warna abu-abu sebagai pelengkap. Gambarlah persegi dengan ukuran 7 mm x 7
mm, kemudian copy dan paste di tempat yang dikehendaki. Lalu pindahkan persegi secara horizontal sesuai
dengan jarak yang telah diatur (di sini menggunakan jarak 7 mm).

 
Langkah 4
Sekarang pilih semua kotak berwana, klik ikon membuat brush baru dan jadikan semua kotak tadi sebagai
brush baru. Pilih New Art Brush dari dalam daftar.

 
Langkah 5
Selanjutnya kita akan menggambar dengan menggunakan brush baru tadi. Pastikan setting arah brush sudah
benar di kotak setting. Kemudian dengan menggunakan Pen Tool, buat garis melengkung dari atas ke pojok
kanan bawah, seperti yang terlihat pada gambar. Dengan garis path gunakan pen tadi dalam keadaan aktif, isi
path dengan menggunakan brush yang sudah dipilih.
 
Langkah 6
Langkah berikutnya pilihlah Object > Expand Appearance untuk mengubah path menjadi sebuah bentuk,
kemudian klik kanan dan Ungroup objek tersebut.
Modifikasi keempat garis tadi dengan panjang yang berbeda-beda. Gambarlah sebuah bentuk sementara yang
bersinggungan dengan salah satu garis. Setelah bentuk dan garis tersebut terpilih, pilihlah Substract dari opsi
Shape Area di Pathfinder. Ulangi proses ini dengan garis-garis yang lain di posisi-posisi yang berbeda,
sehingga panjang masing-masing garis bervariasi.
 
Langkah 7
Tambahkan sedikit kedalaman garis – garis tersebut dengan mengubah warna flat menjadi gradien. Gunakan
swatch ekstra yang akan membuat tampilan warna lebih terang ataupun lebih gelap. Disarankan untuk
menyimpan salinan swatch asli di satu sisi, jadi Anda dapat memilih warna dengan lebih cepat dan mudah.
 
Langkah 8
Mulai dengan membuat elemen tambahan ke dalam desain, seperti contohnya bentuk lingkaran. Buat beberapa
lingkaran untuk mengisi ruang kosong, tambahkan warna yang berbeda dan gradien halus untuk memperdalam
bentuk-bentuk baru tersebut.
Hiasi desain dengan sedikit sentuhan transparansi. Gambarlah beberapa lingkaran baru berwarna merah muda
dan biru, kemudian ubah Blending Mode menjadi Overlay agar bisa menyatu dengan warna-warna lain di
bawahnya, dan menjadikan desain lebih hidup.

 
Langkah 9
Teruskan menghias lingkaran. Sebuah kombinasi unsur-unsur gaya halftone akan melengkapinya dengan baik.
Sebagai pilihan, Anda bisa mengunduh template Vector Halftones dari Think Design.
Tambahkan beberapa objek untuk mengisi ruang di kedua sisi garis-garis utama. Gunakan mode penyatuan
Overlay, atau kurangi Opacity sehingga elemen-elemen baru tersebut terlihat lebih lembut.
Sebuah variasi bentuk lingkaran, yakni lingkaran dengan garis tepi tajam serupa cincin, bisa Anda tambahkan
untuk melengkapi tema keseluruhan. Lalu, lanjutkan dengan menggambar banyak bentuk-bentuk kecil yang
memberikan banyak detail ke design.

 
Langkah 10
Gambarlah sebuah lingkaran terpisah di sisi lain Artboard. Gunakan Direct Selection Tool untuk memilih dua
poin. Klik Delete untuk memotong lingkaran menjadi seperempat bagian.

 
Langkah 11
Tambahkan beberapa elemen lingkaran besar dengan menggunakan mode penyatuan Overlay di atas garis-
garis berombak untuk sedikit memecah aliran garis tersebut.
Kuncinya adalah menempatkan objek-objek baru tersebut sehingga mereka tampak mencuat keluar dari garis
berombak yang menjadi fokus utama desain. Tambahkan pula objek-objek lain yang tampak saling
berinteraksi satu sama lain, yang akan memberikan ragam variasi ke dalam bentuk.

 
Langkah 12
Hiasi latar belakang dengan beberapa bentuk lingkaran yang sangat besar, namun samar.

 
Langkah 13
Lakukan langkah 12 secara berulang, kali ini gunakan diameter lingkaran yang lebih besar. Hasilnya seperti
gambar di bawah ini, desain vector sudah siap digunakan untuk kepetingan pamflet, banner atau yang lainnya.

 
Langsung dipraktekkann ya.. Kalau kamu mau belajar desain grafis lebih dalam lagi, IDS | International
Design School menyediakan Sekolah Desain Grafis dan Kursus Desain lho. Kamu juga bisa meraih
gelar bachelor di bidang desain dari Universitas ternama di luar negeri. Untuk kamu yang masih belum punya
basic sama sekali tapi punya keinginan untuk belajar di bidang desain, kamu bisa mengikuti Foundation
Program.
 

You might also like