Professional Documents
Culture Documents
Teologi Proper
Teologi Proper
1. Allah Ada
a. Argumentasi Kosmologis (sebab akibat) ;
b. Argumentasi Teologis ;
c. Argumentasi Ontologis ;
d. Argumentasi Moral.
e. Argumentasi Congruity
f. Berdasarkan Pengalaman Pribadi
g. Berdasarkan Alkitab
2. Sifat-Sifat Allah
a. Sifat Non Moral :
1) Mahahadir
2) Mahatahu
3) Mahakuasa
4) Tidak Berubah / Kekal
b. Sifat Moral
1) Kudus
2) Benar dan Adil
3) Baik
4) Kasih
5) Murah Hati
6) Setia
c. Sifat Dalam Kebesaran-Nya
1) Allah Sebagai Roh
2) Allah Sebagai Pribadi
3) Allah Yang Hidup
4) Allah Tidak Terbatas
3. Nama-Nama Allah
a. Dalam Perjanjan Lama :
1) YEHOVAH (YAHWEH) :
Nama ini digunakan oleh Hawa (Kej. 4:1), orang-orang di zaman Set (ayat
26), oleh Nuh (9:26), dan Abraham (12:8; 15:2,8). Tetapi kepada Musa
arti yang dalam dari nama ini dibukakan. Allah berkata bahwa walaupun
Ia menyatakan diri kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, Ia belum dikenal
oleh mereka dengan nama Yahweh (Kel. 6:3).
Nama-nama Gabungan YHWH:
1.Yahweh Jireh : “Tuhan Menyediakan” Kejadian 22:14.
2.Yahweh Sabbaoth : “Tuhan Semesta Alam” 1 Samuel 1:3.
3.Yahweh Rophe (Rapha) : “Tuhan Menyembuhkan” Keluaran 15:26.
4.Yahweh Syalom : “Tuhan Pendamai” Hakim 6:26.
5.Yahweh Nissi : “Tuhan Panji-Panjiku” Keluaran 17:15.
6.Yahweh Tsidkenu : “Tuhan Keadilan Kita” Yeremia 23:6.
7.Yahweh Maccaddeschcem : “Tuhan Kudus” Imamat 20:8.
8.Yahweh Raah (Rohi) : Tuhan Gembalaku” Matius 23:1.
2) ELOHIM
a) El Shaddai : Allah Mahakuasa yang menggambarkan Allah sebagai
sumber kuasa berkat dan penghiburan, Kejadian 17:1, Keluaran 6:3,
Mazmur 68:15
b) El Elyon : Allah Mahatinggi, yang menggambarkan kekuatan dan
kedaulatanAllah, Kejadian 14:18, Mazmur 9:3.
c) El Roi : Allah menyaksikan, yang menunjukkan pemeliharaan dan
kehadiranAllah, Kejadian 16:13
d) El Olam : “Allah Kekal” yang menggambarkan keabadian Allah dan
kekuatanNya, Kejadian 21:33; Yesaya 40:28.
3) ADONAI
Seperti elohim, adonai adalah sebuah bentuk jamak yang agung.
Bentuk tunggalnya berarti, tuan, majikan, pemilik
(kej. 19:2; 40:1; 1 sam. 1:15).
Kata ini dipakai, sebagaimana mungkin diharapkan,
dalam hubungan antara manusia (seperti tuan dan budak, kel. 21:1-6).
Bila dipakai tentang hubungan allah terhadap manusia kata ini
mengandung makna otoritas mutlak dari allah.
Yosua mengakui otoritas panglima bala tentara tuhan (yos. 5:14),
yesaya menyerahkan diri kepad otoritas tuhan, tuannya (yes. 6:8-11).
Pb menggunakan kata yang seimbang artinya, kurios yaitu "tuan".
2) Kurios
Dari 717 sebutan "Kurios" dalam Perjanjian Baru, yang terbanyak adalah yang terdapat
dalam tulisan Lukas (210) dan Paulus (275) karena mereka menulis kepada orang-orang dengan
kebudayaan dan bahasa Yunani.
Nama eksplisit (jelas/gamblang) Allah, seperti "YHWH" dalam Perjanjian Lama, artinya:
"Alfa dan Omega"; "Yang dulu ada, Yang sekarang ada dan Yang akan tetap ada"; "Yang awal dan
Yang akhir" (Wahyu 1:4,8,17; 2:8; 21:6; 22:13). Arti kata ini menekankan supremasi (otoritas)
Allah sebagai Tuan, Bapak, Pemilik, Penguasa, dan juga Suami (1 Petrus 3:6), tapi dipakai juga
untuk berhala-berhala (1 Korintus 8:5).
Karena berhubungan dengan Allah, maka arti kata ini adalah menyatakan kuasa-Nya
dalam sejarah, dalam alam semesta, dan khalik-Nya. Kristus disebut sebagai "Kurios" = Tuhan,
juga "Rabbi" atau "Tuan" (Matius 8:6). Pernyataan Tomas, "Tuhan dan Allahku" (Yohanes 20:28),
Yesus disebut secara setara dengan Allah Perjanjian Lama oleh orang-orang Kristen mula-mula.
3) Bapa/Pater
Allah juga disebut dengan nama "Bapa" dalam Perjanjian Baru. Nama "Bapa" dipakai
untuk menunjuk Keilahian, walaupun nama ini juga dipakai oleh bangsa kafir untuk agama
mereka. Dalam Perjanjian Lama, kata ini dihubungkan dengan sifat hubungan antara Allah dan
Bangsa Israel. (Ulangan 32:6; Mazmur 103:13; Yesaya 63:16; 64:48; Yeremia 3:4,19; Maleakhi
1:6; 2:10), sedangkan Israel disebut sebagai anak Allah (Keluaran 4:22; Ulangan 14:1; 32:19;
Yesaya 1:2; Yeremia 31:20; Hosea 1:10; 11:1). Secara teokratis, ini memberikan penyataan
bagaimana Allah berdiri bagi Israel. Kata "Bapa" yang menunjuk kepada Allah dipakai sebanyak
15 kali dalam Perjanjian Lama, dan 245 kali dalam Perjanjian Baru. Pada bagian-bagian lain dalam
Alkitab, kata "Bapa" juga menunjuk pada hubungan khusus di mana Pribadi pertama Allah
Tritunggal berelasi dengan Kristus, sebagai sebagai Pribadi kedua ALlah, baik dalam pengertian
metafisik atau dalam pengertian sebagai Pengantara atau hubungan di mana Allah berdiri bagi
4. Allah Tritunggal
a. Ajaran Perjanjan Lama
b. Ajaran Perjanjan Baru
c. Pengamatan dan Kesimpulan :
1) Tritunggal Tidak Bertentangan Dengan Keesaan Allah
2) Perbedaan ini Bersifat Kekal
3) Ketiga Oknum Trinitas Sederajat
4) Ajaran Tritunggal Memiliki Nilai Praktis Yang Tinggi
d. Beberapa Penjelasan Palsu
1) Modalisme
2) Triteisme
3) Dll