You are on page 1of 27

PROJEK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASANGAN BARU MENIKAH

MATA KULIAH KEPERAWATAN KELUARGA

Dosen Pembimbing: Ibu Megah Andriany, S. Kp., M. Kep., Sp. Kom., Ph. D

Disusun oleh Kelompok 1:

Yufenty Christin Harsel 22020121183234

Sherlynce Natonis 22020121183233

Desy karina Adang 22020121183241

Noselpa Wani Koaisi 22020121183257

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2022
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PASANGAN BARU MENIKAH PADA
KELUARGA TN.JK

I. PENGKAJIAN
a. Data Umum
1. Nama KK : Tn.JK
2. Umur : 35 tahun
3. Alamat : Batutenata/Kab.Alor
4. Pekerjaan KK : Pegawai BUMN
5. Pendidikan KK : S1
6. Nomor telpon : -
7. Komposisi Keluarga

NO Nama JK Hub. Dgn KK Umur Pendidikan Pekerjaan

1 Ny.R P Istri 28 th D3 PNS

2 Ny. K P Ibu 65 th D3 Pensiunan PNS

3. Nn. N P Adik 31 th S1 Swasta

8. Genogram

x Ny.K/
65th
x
HT Asma

Tn.JK/ Nn.N/
35th 32th Ny. R

asma

Keterangan :

: Laki-laki : Hamil

: Perempuan

: Orang tua

: Keturunan/anak

X : meninggal

: Pasangan baru menikah

: Tinggal satu rumah


9. Tipe Keluarga :

Tn. JK : ” dalam satu rumah kami terdiri dari dua keluarga yaitu mama dan adik
perempuan saya, kami mempunyai kartu keluarga masing-masing”

Berdasarkan pernyataan Tn.JK diatas, disimpulkan bahwa tipe keluarga Tn.JK


adalah extended family atau keluarga inti karena terdiri dari suami istri, ibu dan
adik perempuan Tn. JK.

10. Budaya

Tn.JK : ”Saya dan isteri sama-sama berasal dari suku Alor-NTT dan
merupakan penduduk asli didaerah ini. Budaya kami suku Alor melarang
wanita hamil makan gurita karena dapat menyebabkan ari-ari lengket.”

Ny.R : ”Selama hamil, keluarga melarang saya makan gurita saya mematuhi.
Saya juga tidak makan daging berlemak dan kuah santan karena dapat
menyebabkan saat lahiran nanti bayi saya kotor seperti ada lemak yang
menempel.Ibu hamil 6 bulan dalam suku kami wajib makan sayur marungga
(kelor) dan minum air kelapa muda supaya saat bayi lahir, kulit bayi bersih dan
ASI lancar”.

Tn. JK : ”Kami suku Alor masih memepercayai dukun untuk mengobati tapi
saya dan keluarga tidak mempercayai dukun dan lebih memilih kedokter atau ke
puskesmas”

Tn. JK : ” Kami sehari-hari omong pakai bahasa Indonesia dengan logat Alor”

11. Agama dan keyakinan

Tn.JK :”Seluruh anggota keluarga kami beragama Kristen. Dan kami yakin dan
percaya bahwa dengan usaha dan doa keluarga kami saat ini selalu di lindungi
Tuhan dari segala sakit penyakit dan musibah. Saya dan keluarga yakin semua
penyakit dapat sembuh atas ijin Tuhan”

Tn.JK : ” Ajaran agama saya dan keluarga mengajarkan jika sakit selain
berdoa mohon kesembuhan juga harus berusaha mencari pertolongan di
fasilitas kesehatan. Ajaran agama kami juga melarang melarang mengkonsumsi
alkohol”

12. Status sosial ekonomi

Tn.JK : ”Saya bekerja sebagai seorang pegawai BUMN dengan gaji setiap
bulan lebih dari Rp. 3.000.000 . Kami tidak mempunyai usaha sampingan dan
penghasilan cukuplah untuk memenuhi kebutuhan sebulan untuk bayar air,
listrik, kebutuhan makan sehari-hari,pakaian dan beli pulsa. Saat ini saya dan
isteri tidak ada tanggungan utang dan kami ada sedikit-sedikit menabungan
untuk persiapan kelahiran anak pertama kami”

Ny.R : ”Saya seorang PNS , besar gaji setiap bulan lebih dari Rp.2.500.000”.

Berdasarkan pengkajian diatas keluarga Tn. Jk termasuk ketegori keluarga


sejahtera 3+

13. Aktifitas rekreasi keluarga

Tn.JK : ”Saya dan keluarga sering pergi jalan-jalan untuk rekreasi ke pantai
atau kumpul-kumpul keluarga, masak-masak saat hari libur.”

Tn.JK dan Ny.R : Kami rasa bahagia dan senang waktu jalan bersama-sama
sambil menikmati keindahan pantai dan waktu kumpul dengan keluarga”

b. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.JK dalam tahap perkembangan keluarga pasangan baru menikah
yang menantikan kelahiran anak pertama.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan kelurga yang belum terpenuhi dalam keluarga Tn. JK
adalah mengambil keputusan yang tepat terkait masalah kesehatan dimana Tn.JK
mengatakan dia susah untuk menghentikan kebiasaan merokoknya walaupun dia
tahu merokok itu berbahaya buat kesehatannya dan juga keluarganya.
3. Riwayat keluarga inti
Tn. JK : “Saya dan isteri mulai berpacaran sejak November 2019 dan
berpacaran kurang lebih 3 tahun, di tahun ke 3 memutuskan menikah pada
tanggal Agustus 2022.”
Ny. R: “saya saat ini sedang hamil 28 minggu dan sudah mendapat vaksinasi TT
di puskesmas.”
Tn.JK : “ Kami hampir gagal menikah karena sedikit ada konflik dan salah
paham antara kedua keluarga besar tapi setelah kedua keluarga besar duduk
bersama akhirnya kedua keluarga besar merestui dan mendukung pernikahan
kami.”
Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :
Ny.R : “ Selama saya hamil mudah lelah dan saya ada riwayat asma biasa
kambuh kalau terlalu capek atau kena udara dingin dan kena debu, tapi sekarang
sudah tidak pernah kambuh lagi saya berusaha menghindari capek,udara
dingin ,debu, saya suruh suami kalua mau merokok diluar rumah saja.”
Ny.R :”Saya mau konsultasi dengan dokter juga mau cari- cari di internet info
bagaimana cara mencegah agar saya punya asma tidak kambuh selama hamil
dan waktu lahiran nanti”
Tn. Jk : “Saya tidak ada masalah kesehatan ,kalau sakit hanya batuk pilek saja
atau kelelehan”.
Perhatian terhadap pencegahan penyakit(status imunisasi):
Ny. R :” Saya sudah dapat imunisasi TT1 di puskesmas dan sebelum hamil sudah
mendapatkan vaksinasi covid.”
Tn.JK: “ saya sudah dapat vaksinasi covid sampai ke 3”
Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan keluarga:
Tn.JK : “ Kalau ada yang sakit, kami berobat ke puskesmas atau ke dokter
keluarga”
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny.R : “ saya punya bapa mempunyai riwayat sakit asma dan meninggal karena
asma sedangkan bapa mantu ada riwayat hipertensi dan meninggal karena
hipertensi”.

c. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah :8x12, lantai ubin, tampak bersih, atap dari seng
b) Tipe rumah :permanen
c) Kepemilikan :pribadi (rumah orangtua)
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan :6
e) Ventilasi/jendela :jumlah jendela 20 dan setiap jendela ada ventilasi dan
pencahayaan cukup baik dari matahari maupun listrik
f) Pemanfaatan ruangan : ruangan di manfaatkan pada tempatnya seperti ruamg
tamu untuk tamu dan ruang keluarga untuk kumpul keluarga, penataan kursi
berhimpitan sehingga ruangan tampak kelihatan sempit.
g) Septic tank : ada/tidak :Tn.JK mengatakan rumah mempunyai 2 septic tank dan
jaraknya 10 meter dari sumber air bersih
h) Sumber air minum : PDAM
i) Kamar mandi/WC : Kamar mandi berlantai ubin, bak terbuat dari dilapisi
keramik, air dalam bak mandi tampak bersih serta penerangan cahaya cukup, WC
dengan tipe leher angsa tampak bersih. Ny.R mengatakan menguras bak mandi 1
kali seminggu dan setiap 2 hari sekali membersihkan lantai kamar mandi dan wc.
j) Sampah : Tn.JK mengatakan sampah dikumpulkan dan kemudian diangkut oleh
pasukan kuning
k) Kebersihan lingkungan :lingkungan bersih dan nyaman
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tn. JK : “ Kami punya tetangga mayoritas beragama Kristen, 50% bekerja sebagai
PNS dan sisanya wirausaha dan petani”
Tn. JK : “Kebiasaan yang dilakukan dilingkungan, sebulan sekali kami melakukan
kerja bakti bersama yaitu setiap minggu ke 2 dalam bulan”
Tn.JK : “ Aturan yang berlaku di lingkungan kami yaitu Kalau ada tamu atau
anggota keluarga yang berkunjung dan mau menginap wajib melaporkan ke ketua
lingkungan”
Tn.JK :” Budaya di lingkungan kami kalau ada acara adat wajib minum sopi
(minuman mengandung alkohol) sebagai tanda bahwa acara tersebut sah. Disini
juga kami ada budaya gotong royong”.

3. Denah rumah
k.tidur
ruang tamu
k.tidur

r.Keluarga

k.tidur

k.tidur

R.Makan

k.tidur

k.tidur

wc k. mandi dapur

4. Mobilitas geografis keluarga


Akses menuju rumah Tn. JK bisa dengan jalan kaki, sepeda motor dan jasa tukang
ojek.Rumah keluarga Tn.JK tersebut tidak jauh dari fasilitas kesehatan ± 500 meter
dan dapat di jangkau mngunakan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh
5 menit.
Tn.JK :”Saya dan keluarga tidak pernah berpindah -pindah tempat tinggal, disini
terus sejak kami masih kecil”.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.JK : ”Kami sekeluarga selalu menyempatkan untuk kumpul bersama saat waktu
senggang atau hari libur. Saya juga sering ikut kegiatan-kegiatan di lingkungannya
seperti kerja bakti, pertemuan RT setiap bulan sekali atau ikut bantu-bantu keluarga
yang ada hajatan juga ikut arisan RT , tapi karena Saya punya isteri hamil dia
membatasi kegiatannya karena kondisi kehamilan”
6. Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung formal :
Tn. JK ” Kami memiliki kartu jaminan kesehatan yaitu BPJS dan juga mempunyai
ada sedikit tabungan dan selalu berusaha untuk menabung biar sedikit-sedikit.
Petugas kesehatan juga selalu datang kunjungan rumah”
Sistem pendukung informal :
Tn.JK ” Kalau ada anggota keluarga yang sakit biasanya dibantu oleh kakak dan
adik-adik saya kalua tidak mertua saya juga ikut bantu untuk mengantar ke fasilitas
kesehatan dan kadang-kadang kasih uang untuk bantu sedikit biaya pengobatan”
d. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Tn.JK : ”Tiap malam setelah makan malam kami biasa kumpul di ruang keluarga
cerita-cerita ,saling kasih saran atau kasih pendapat masing-masing. Waktu kasih
pendapat kami saling menghormati satu sama lain”
Ny.R maengatakan kadang-kadang merasa tersinggung dengan pernyataan mertuanya
dan Ny.R selalu bercerita kepada suaminya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Tn.JK : Kami punya perhatian hanya untuk saya punya isteri saja karena sedang
hamil anak kembar dan ada masalah dokter bilang placenta previa”
Tn.JK : ” Dalam saya yang paling dominan karena saya jadi kepala keluarga
sekarang , kalau ambil keputusan tetap diskusi dulu bersama”
3. Struktur peran
Peran formal :
Tn.JK : ”Saya berperan sebagai suami, kepala keluarga, pencari nafkah, dan jadi
pelindung bagi anggota keluarga”.
Ny.R : ” saya berperan sebagai isteri, mengatur rumah tangga,ikut cari nafkah serta
bertanggung jawab atas rumah tangga”.
Peran informal :
Ny.R : ” saya punya suami selalu mendorong dan menyemangati saya untuk rajin
memeriksakan diri ke dokter memperhatikan apa yang saya makan”.
4. Nilai dan norma budaya
Tn.JK : ” Dalam keluarga, kami menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota
keluarga yaitu cinta kasih dan saling mengasihi”
Ny.R : ” Dalam keluarga dan juga masyarakat Alor ibu hamil tidak boleh duduk di
pintu karena dianggap tidak sopan dan susah saat melahirkan, bayi akan tertahan di
pintu”
Tn.JK: ”Kalau mau lewat didepan orang lain yang lagi duduk-duduk atau lewat
didepan orang yang lebih tua, harus membukukkan badan sebagai tanda menghargai
dan menghormati”.

e. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Tn.J.K : “ Kami sekeluarga saling menyayangi dan menghormati. Kalau ada
salah satu anggota keluarga yang sakit kita beri perhatian dengan menyarankan
minum obat dan antar ke dokter, yang ibu-ibu biasa masak bubur untuk kasih
yang sakit”
Tn. Jk : “Biarpun saya sudah menikah dan saya punya mama ada gaji pensiun,
saya tetap kasih jatah bulanan untuk mama dan saya punya adik”.
Ny. R : “saya tidak merasa keberatan kalua suami kasih jatah bulanan untuk
mama dan saya punya adik karena sudah jadi kewajiban sebagai anak dan
kakak”.
Saat dikaji keluarga Tn. JK tampak harmonis, saling menyayangi dan
menghormati

2. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi tidak di kaji karena Tn.JK dan Ny. R adalah pasangan pasangan
baru menikah dan sedang menantikan kelahiran anak pertama.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Ny.JK: “ Saya rutin memeriksakan diri ke dokter keluarga untuk mengontrol
perkembangan bayi, suami selalu antar saya”.
Tn. Jk: “ Waktu saya dengar kondisi kehamilan saya punya isteri dengan
masalah placenta previa tambah lagi dia ada Riwayat asma, saya lansung pergi
ketemu dia punya atasan. Saya minta supaya kasih pindah dia ketempat tugas
yang jaraknya lebih dekat dari rumah”.
Ny.R : “Suami dan mama mantu larang saya untuk melakukan pekerjaan rumah
yang berat , saya juga menghindari asap rokok, debu dan tidak melakukan
pekerjaan yang berat supaya asma tidak kambuh”.
Tn. JK : “ Kalau ada anggota keluarga yang sakit segera di antar ke puskesmas
kalua tidak ke dokter. Saya dengan isteri sekarang lagi cari-cari informasi di
internet tentang cara merawat bayi baru lahir dan bayi kembar”
Tn.JK : “ Saya perokok aktif, dalam 1 hari bisa habis 1 sampai 2 bungkus
rokok.Saya tahu kalau merokok bisa membayakan kesehatan baik untuk saya
sendiri maupun orang disekitar tapi saya susah untuk stop karena kalau tidak
rokok saya tidak bisa kosentrasi macam orang linglung dan mulut rasa tidak
enak. Kalau mau merokok saya rokok di luar rumah”.
Ny.R : “ Lantai rumah saya punya adik ipar pel tiap pagi skalian lap semua
debu di meja, kursi, lemari”
4. Fungsi reproduksi
Tn.JK : “ Saya dengan isteri punya anak 3 saja dan dan waktu USG di dokter
bilang kami punya anak kembar”
Saat dikaji Tn. JK dan Ny.R tampak bahagia dan saling tersenyum saat berbicara
tentang anak.
Ny. R mengalami Placenta Previa, sehingga mereka bersepakat untuk tidak
berhubungan intim selama hamil. Tn.JK mengatakan tidak masalah tidak
berhubungan intim dengan isteri karena Tn. R merasa takut jika terjadi apa
sesuatu pada kehamilan isterinya dan Tn.Jk mengatakan sudah berjanji dihadapan
Tuhan, saksi dan jemaat gereja saat menikah akan setia terhadap isterinya dalam
suka dan duka, untung dan malang.
5. Fungsi ekonomi
Tn.JK : “ Untuk sekarang kebutuhan keluarga semua sudah terpenuhi tapi kami
sementara menabung untuk menyambut kedatangan calon bayi yang di
perkirakan lahir pada bulan Desember mendatang”.

f. Stres dan koping keluarga


1. Stessor jangka pendek
Tn. JK : “ Saya dan isteri merasa cemas karena dari hasil USG, dokter bilang
saya punya isteri mengalami placenta Previa. Tambah lagi dia ada riwayat
asma”.
2. Stessor jangka panjang :
Tn.JK : Kami tidak ada yang kami pikirkan selain persiapan untuk melahiran
anak”
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Tn.JK : ” saya dan isteri berusaha tenang sambil tetap mengusahakan
pemecahan masalah dan rutin memeriksakan diri kedokter kandungan, kami
tetap optimis pasti Tuhan akan tolong kami dan berusaha semaksimal ketika
menghadapi suatu masalah”.
4. Strategi koping yang digunakan
Tn.JK : ”Saya dan isteri selalu berdoa menyerahkan segalanya pada Tuhan
supaya semua dimudahkan dan dilancarkan dan berusaha menikmati”.

g. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia


 Praktik diet keluarga (nutrisi dan cairan) : (Foot recall)
Nutrisi : Tn.JK dan Ny.R mengatakan makan 3xsehari terdiri dari nasi, sayur ( daun
singkong, kelor, kangkung, bayam), ikan, telur, tempe dan sesekali makan daging
serta buah pisang dan papaya.
Cairan :
Tn. JK : “Saya minum air dalam 1 hari 6-7gelas pakai gelas keramik putih ukuran
250ml”
Ny.R : “Saya minum air putih 7 gelas ukuran 250ml setiap hari, kalau dikantor
saya bawa air minum sendiri pakai botol ukuran 1200ml dan selalu habis”

DAFTAR MENU Ny. R 24 JAM

WAKTU JENIS MAKANAN JUMLAH

PAGI - Nasi putih 1 porsi 204 kal


- Sayuran hijau 3 sendok sayur 23 kal
- Telur 1 butir 78 kal
WAKTU JENIS MAKANAN JUMLAH

- Air putih 300 ml


- Susu 200 ml

SIANG - Nasi 1 Porsi 204 kal


- Tempe goreng
1 potong 34 kal
- Ayam Goreng dada
- Sayur 1 Potong 181 kal
bayem/kelor/kangkung 3 cendok sayur 23 kal
- Air Putih
600 ml

MALAM - Nasi 1 porsi 204 kal


- Ayam goreng dada
1 potong 181
- Tahu goreng
- Sayur daun singkong 2 potong 70 kal
- Air Putih 2 cendok 106 kal
200 ml

1.308 kkal

Perhitungan kebutuhan kalori


Diketahui: Ny.R dengan aktivitas ringan, Usia 31 tahun, BB 64,5 kg, TB: 150 cm

Kebutuhan kalori
BMR (Basal Metabolic Rate) = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 64,5) + (1,8 x 150) – (4,7 x 31)
= 655 + 619,2 + 270 – 145,7
= 1396,4 kal

Ny. R sedang hamil trimester II, maka kebutuhan kalori akan ditambah (85,4 kal)

TEE = BMR x kl aktivitas + penambahan kalori karena hamil


= 1.396,4 x 1,2 + 85,4 kkal
= 1.761,08 kkal/hari
Jadi kebutuhan kalori Ny. R adalah 1.761,08 kkal/hari
Selisih = 1.761,08 – 1.308
= 453,08 kkal/hari
 Istirahat dan tidur keluarga :
Tn.JK : “Saya tidur malam 6-7 jam mulai pukul 23.00-06.00”
Ny.R : “saya tidur malam 5-6 jam mulai pukul 21.00-04.00 dan selalu usaha untuk
tidur siang walau hanya 30 menit. Saya malam kadang terbangun pada rasa ingin
BAK dan kalau tidur bantalnya harus tinggi karena kalau tidak rasa agak sesak”.
 Olahraga/mobilisasi : Tn.JK : “Saya rutin olahraga jalan pagi 3x seminggu dengan
isteri tapi setelah dapat hasil pemeriksaan placenta previa, isteri sudah batasi
mobilisasinya”
 Eliminasi :
Tn.JK : “saya tidak mengalami masalah BAB atau BAK.Saya BAB 1x sehari,
tektur lembek, warna kuning dan BAK 4-5 sehari”
Ny.R : “Saya BAB 1x sehari, tekstur lembek dan warna kuning. Saya selama hamil
lebih sering pipis, biasanya 5-6x sehari jadi 7-8x sehari”
 Personal hygiene : Tn.JK dan Ny. R mengatakan selalu mandi 2x sehari dan
menggosok gigi 2x sehari setelah sarapan dan sebelum tidur.

h. Pengkajian psikiatrik
 Konsep diri : Tn.J dan Ny.R mengatakan selalu memandang diri positif dan tidak
merasa rendah diri
 Status Kesehatan mental : baik
 Pengkajian resiko : tidak ditemukan resiko gangguan Kesehatan mental pada
keluarga Tn.JK

i. Harapan Keluarga
 Terhadap masalah kesehatannya : Tn.JK: “Saya dan keluarga berharap saya punya
isteri sehat bersama ade bayi sampai melahirkan”
Ny.R : “ Harapan saya suami bisa berhenti merokok”
 Terhadap petugas kesehatan yang ada:
Tn.JK: “Saya dan keluarga berharap petugas kesehatan bisa terus mendampingi
serta memberikan motivasi dan edukasi kepada kami untuk meningkatkan
kesehatan keluarga”.

j. Pemeriksaan Penunjang
- USG : Gemeli, Placenta Previa (tanggal pemeriksan :26 September 2022 )
- Pemeriksaan Lab. : ( Tanggal pemeriksaan : 26 September 2022)
Hb : 11gr/dL
HbSAg : Negatif
Malaria : Negatif
HIV : Negatif
Protein Urine : Negatif

k. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Anggota Keluarga


fisik Tn. JK Ny. R Ny. K

Tanda vital

Suhu 36℃ 36℃ 36,5℃

Nadi 80x/menit 79x/menit 88x/menit


Pemeriksaan Anggota Keluarga
fisik Tn. JK Ny. R Ny. K

RR 20x/menit 20x/menit 20x/menit

TD 110/80mmHg 90/70 mm Hg 120/80mmHg

TB 170cm 153 cm 156 cm

BB 69kg 62 kg 60 kg

Fisik

Kepala Tidak ada keluhan, Tidak ada keluhan, Tidak ada keluhan,
rambut hitam merata rambut hitam merata rambut hitam merata

Mata Simetris,k onjungtiva Simetris ,konjungtiva Simetris, konjungtiva


merah muda, sklera tidak anemis, sklera tidak anemis, sklera
tidak ikterik tidak ikterik tidak ikterik

Telinga Simetris, tampak Simetris, tampak bersih, Simetris,bersih, tidak


bersih, tidak ada tidak ada seruma, tidak ada seruma, tidak ada
seruma, tidak ada ada keluhan keluhan
keluhan

Hidung Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
keluhan keluhan keluhan

Mulut dan gigi Rongga mulut bersih, Rongga mulut bersih, Rongga mulut bersih,
mukosa bibir lembab mukosa bibir lembab, mukosa bibir
dan berwarna hitam, ada caries lembab, tidak ada
tampak ada karang caries, tampak gigi
gigi, tidak ada caries ada yang tanggal

Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada


kelenjar tiroid kelenjar tiroid pembesaran kelenjar
tiroid

Dada/ thorax Tidak ada keluhan, Tidak ada keluhan, Tidak ada keluhan,
tampak simetris. tampak simetris tampak simetris

Abdomen tidak ada keluhan, Perut tampak tidak ada keluhan,


tidak ada nyeri tekan membesar,TFU: 25cm tidak ada nyeri tekan
pada ulu hati, tidak tampak linea nigra,tidak pada ulu hati, tidak
kembung ada nyeri tekan , tidak kembung
kembung

Ekstremitas Tidak ada odema dan Tidak ada odema dan Tidak odema dan
varises varises varises
II. ANALISIS DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

1 DS : Perilaku Kesehatan Pemilihan gaya


- Tn.JK: “Saya perokok aktif, cenderung beresiko hidup tidak sehat
dalam 1 hari bisa habis 1 sampai
2 bungkus rokok”
- Tn.JK : “Saya tahu kalau
merokok dapat membayakan
kesehatan baik untuk saya sendiri
maupun orang disekitar saya”.
- Tn.Jk : “Saya susah untuk
berhenti merokok karena kalau
tidak rokok saya tidak bisa
kosentrasi macam orang linglung
dan mulut rasa tidak enak”

DO :
Mukosa bibir Tn.JK tampak
berwarna hitam, Tampak karang
gigi

2 DS : Kesiapan
- Ny.R : “ selama saya hamil peningkatan
mudah lelah dan saya ada managemen
riwayat asma biasa kambuh kesehatan (D.0112)
kalau terlalu capek atau kena
udara dingin dan kena debu, tapi
sekarang sudah tidak pernah
kambuh lagi saya berusaha
menghindari capek,udara
dingin ,debu, saya suruh suami
kalau mau merokok diluar rumah
saja.”
- Ny.R :”Saya mau konsultasi
dengan dokter juga mau cari-
cari di internet info bagaimana
cara mencegah agar saya punya
asma tidak kambuh selama hamil
NO DATA MASALAH ETIOLOGI

dan waktu lahiran nanti”


- Ny.R : “ Lantai rumah, saya
punya adik ipar pel tiap pagi
skalian lap semua debu di meja,
kursi, lemari”
- Tn. Jk: “ Waktu saya dengar
kondisi kehamilan saya punya
isteri dengan masalah placenta
previa tambah lagi dia ada
Riwayat asma, saya lansung
pergi ketemu dia punya atasan.
Saya minta supaya kasih pindah
dia ketempat tugas yang
jaraknya lebih dekat dari
rumah”.
- Tn.JK :”Kalau mau merokok
saya rokok di luar rumah”.
- Ny.R : “Suami dan mama mantu
larang saya untuk melakukan
pekerjaan rumah yang berat ,
saya juga menghindari asap
rokok, debu dan tidak melakukan
pekerjaan yang berat supaya
asma tidak kambuh”.
- Tn. JK : “Saya dengan isteri
sekarang lagi cari-cari
informasi di internet tentang
cara merawat bayi baru lahir
dan bayi kembar”
- Tn.JK : “Kami sudah memiliki
tabungan persiapan persalinan”
- Tn.JK: “Saya dan keluarga
berharap petugas kesehatan bisa
terus mendampingi serta
memberikan motivasi dan
edukasi kepada kami untuk
meningkatkan kesehatan
keluarga”.

DO :

- Lantai rumah ubin, tampak bersih


- Lingkungan rumah tampak bersih
dan nyaman
- Penataan ruangan dalam rumah
sesuai fungsi masing-masing

3. DS : Kesiapan
- Ny. R mengalami Placenta Previa, peningkatan koping
NO DATA MASALAH ETIOLOGI

sehingga Tn JK mengatakan demi keluarga (D.0090)


kesehatan dan keselamatan ibu dan
janin, mereka bersepakat untuk
tidak berhubungan intim selama
hamil.
- Tn.JK mengatakan tidak masalah
tidak berhubungan intim dengan
isteri karena Tn. JK merasa takut
jika terjadi apa sesuatu pada
kehamilan isterinya dan Tn.Jk
mengatakan sudah berjanji
dihadapan Tuhan, saksi dan jemaat
gereja saat menikah akan setia
terhadap isterinya dalam suka dan
duka, untung dan malang.
- Ny.JK: “ Saya rutin
memeriksakan diri ke dokter
keluarga untuk mengontrol
perkembangan bayi, suami selalu
antar saya”.
- Tn. Jk: “ Waktu saya dengar
kondisi kehamilan saya punya
isteri dengan masalah placenta
previa tambah lagi dia ada
Riwayat asma, saya lansung pergi
ketemu dia punya atasan. Saya
minta supaya kasih pindah dia
ketempat tugas yang jaraknya
lebih dekat dari rumah”.
- Ny.R : “Suami dan mama mantu
larang saya untuk melakukan
pekerjaan rumah yang berat , saya
juga menghindari asap rokok,
debu dan tidak melakukan
pekerjaan yang berat supaya asma
tidak kambuh”.
- Tn.JK : ” saya dan isteri berusaha
tenang sambil tetap
mengusahakan pemecahan
masalah dan rutin memeriksakan
diri kedokter kandungan, kami
tetap optimis pasti Tuhan akan
tolong kami dan berusaha
semaksimal ketika menghadapi
suatu masalah”.
- Tn.JK : ”Saya dan isteri selalu
berdoa menyerahkan segalanya
pada Tuhan supaya semua
dimudahkan dan dilancarkan dan
berusaha menikmati”
NO DATA MASALAH ETIOLOGI

DO :
Keluarga Tn.JK tampak saling
berpegangan tangan menguatkan
satu sama lain

III. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Perilaku Kesehatan cenderung beresiko (D.0099) berhubungan dengan

pemilihan gaya hidup tidak sehat

2. Kesiapan peningkatan managemen kesehatan (D.0112)

3. Kesiapan peningkatan koping keluarga (D.0090)


IV. RENCANA KEPERAWATAN

Tujuan
No. Diagnosis Keperawatan Rencana intervensi keperawatan
Umum Khusus

1. Perilaku Kesehatan cenderung beresiko (D.0099) Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Dukungan berhenti merokok (I.01001)
berhubungan dengan pemilihan gaya hidup tidak tindakan keperawatan tindakan keperawatan Observasi :
sehat diharapkan ada selama 1x60 menit - Identifikasi keinginan berhenti
DS : perubahan perilaku dari diharapkan: merokok
- Tn.JK: “Saya perokok aktif, dalam 1 hari Tn .JK 1. Tn. JK mengungkap - Identifikasi upaya berhenti merokok
bisa habis 1 sampai 2 bungkus rokok” kan kesiapan
Terapeutik :
- Tn.JK : “Saya tahu kalau merokok dapat merubah gaya hidup
membahayakan kesehatan baik untuk 2. Tn. JK dan keluarga - Diskusikan motivasi penghentian
saya sendiri maupun orang disekitar mampu memilih dan merokok
saya”. menerapkan - Diskusikan kesiapan perubahan gaya
perilaku gaya hidup hidup
- Tn.Jk : “Saya susah untuk berhenti
sehat - Lakukan pendekatan psikoedukasi
merokok karena kalau tidak rokok saya
untuk mendukung dan membimbing
tidak bisa kosentrasi macam orang
upaya berhenti merokok
linglung dan mulut rasa tidak enak”
Edukasi :
DO :
Mukosa bibir Tn.JK tampak berwarna - Jelaskan efek lansung berhenti
hitam, Tampak karang gigi merokok
- Jelaskan berbagai intervensi dengan
farmakoterapi (mis. Terapi dengan metode
“warm pheasant”)

2. Kesiapan peningkatan managemen Setelah dilakukan Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan (I.12383)
kesehatan (D.0112) tindakan keperawatan tindakan keperawatan Observasi :
Tujuan

DS : diharapkan selama 1x24 jam - Identifikasi kesiapan dan kemampuan


No. - Ny.R : Diagnosis Keperawatan
“ selama saya hamil mudah lelah managemen diharapkan: Rencanainformasi
menerima intervensi keperawatan
dan saya ada riwayat asma biasa Kesehatan keluarga 1. Keluarga mampu - Identifikasi faktor-faktor yang dapat
menerapkan meningkatan dan menurunkan motivasi
kambuh kalau terlalu capek atau kena meningkat
program perawatan perilaku hidup bersih dan sehat
udara dingin dan kena debu, tapi 2. Keluarga mampu
sekarang sudah tidak pernah kambuh melakukan Terapeutik :
lagi saya berusaha menghindari aktivitas hidup - Sediakan materi dan media pendidikan
capek,udara dingin ,debu, saya suruh sehari-hari yang kesehatan
suami kalau mau merokok diluar rumah efektif memenuhi - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
untuk tujuan kesepakatan
saja.”
Kesehatan - Berikan kesempatan untuk bertanya
- Ny.R :”Saya mau konsultasi dengan
3. Keluarga
dokter juga mau cari- cari di internet mengatakan Edukasi :
info bagaimana cara mencegah agar mampu dalam - Jelaskan faktor risiko yang dapat
saya punya asma tidak kambuh selama menjalani program mempengaruhi kesehatan
hamil dan waktu lahiran nanti” perawatan/ - Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
pengobatan - Ajarkan strategi yang dapat digunakan
- Ny.R : “ Lantai rumah, saya punya adik
untuk meningkatkan perilaku hidup
ipar pel tiap pagi skalian lap semua bersih dan sehat
debu di meja, kursi, lemari”
- Tn. Jk: “ Waktu saya dengar kondisi
kehamilan saya punya isteri dengan
masalah placenta previa tambah lagi
dia ada Riwayat asma, saya lansung
pergi ketemu dia punya atasan. Saya
minta supaya kasih pindah dia ketempat
tugas yang jaraknya lebih dekat dari
rumah”.
Tujuan
No. Diagnosis Keperawatan Rencana intervensi keperawatan
- Tn.JK :”Kalau mau merokok saya rokok
di luar rumah”.
- Ny.R : “Suami dan mama mantu larang
saya untuk melakukan pekerjaan rumah
yang berat , saya juga menghindari asap
rokok, debu dan tidak melakukan
pekerjaan yang berat supaya asma tidak
kambuh”.
- Tn. JK : “Saya dengan isteri sekarang
lagi cari-cari informasi di internet
tentang cara merawat bayi baru lahir
dan bayi kembar”
- Tn.JK : “Kami sudah memiliki tabungan
persiapan persalinan”
- Tn.JK: “Saya dan keluarga berharap
petugas kesehatan bisa terus
mendampingi serta memberikan
motivasi dan edukasi kepada kami untuk
meningkatkan kesehatan keluarga”.

DO :

- Lantai rumah ubin, tampak bersih


- Lingkungan rumah tampak bersih dan
nyaman
- Penataan ruangan dalam rumah sesuai
Tujuan
No. Diagnosis Keperawatan Rencana intervensi keperawatan
fungsi masing-masing

4. Kesiapan peningkatan koping keluarga Setelah dilakukan Setelah dilakukan Dukungan Koping Keluarga (I.09260)
(D.0090) tindakan keperawatan tindakan keperawatan
selama 1x24 jam Observasi
diharapkan ada
diharapkan:  Identifikasi respons emosional
DS : koping keluarga
1. Anggota keluarga terhadap kondisi saat ini
- Ny. R mengalami Placenta Previa, meningkat  Identifikasi pemahaman tentang
sehingga Tn JK mengatakan demi mampu
keputusan perawatan di rumah
kesehatan dan keselamatan ibu dan janin, meningkatkan  Identifikasi kesesuaian antara
mereka bersepakat untuk tidak gaya hidup sehat harapan pasien, keluarga, dan
berhubungan intim selama hamil. 2. Anggota keluarga tenaga kesehatan
- Tn.JK mengatakan tidak masalah tidak mampu Terapeutik
menetapkan  Dengarkan masalah, perasaan, dan
berhubungan intim dengan isteri karena
sasaran untuk pertanyaan keluarga
Tn. JK merasa takut jika terjadi apa  Terima nilai-nilai keluarga dengan
sesuatu pada kehamilan isterinya dan meningkatkan
cara yang tidak menghakimi
Tn.Jk mengatakan sudah berjanji kesehatan  Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
dihadapan Tuhan, saksi dan jemaat gereja keterampilan, dan peralatan yang
saat menikah akan setia terhadap isterinya diperlukan untuk mempertahankan
dalam suka dan duka, untung dan malang. keputusan perawatan pasien
 Hargai dan dukung mekanisme
- Ny.JK: “ Saya rutin memeriksakan diri ke
koping adaptif yang digunakan
dokter keluarga untuk mengontrol Edukasi
perkembangan bayi, suami selalu antar  Informasikan kemajuan pasien
saya”. secara berkala
- Tn. Jk: “ Waktu saya dengar kondisi  Informasikan fasilitas perawatan
kehamilan saya punya isteri dengan Kesehatan yang tersedia
masalah placenta previa tambah lagi dia
Tujuan

No. ada Riwayat asma,


Diagnosis saya lansung pergi
Keperawatan Rencana intervensi keperawatan
ketemu dia punya atasan. Saya minta
supaya kasih pindah dia ketempat tugas
yang jaraknya lebih dekat dari rumah”.
- Ny.R : “Suami dan mama mantu larang
saya untuk melakukan pekerjaan rumah
yang berat , saya juga menghindari asap
rokok, debu dan tidak melakukan
pekerjaan yang berat supaya asma tidak
kambuh”.
- Tn.JK : ” saya dan isteri berusaha tenang
sambil tetap mengusahakan pemecahan
masalah dan rutin memeriksakan diri
kedokter kandungan, kami tetap optimis
pasti Tuhan akan tolong kami dan
berusaha semaksimal ketika menghadapi
suatu masalah”.

Tn.JK : ”Saya dan isteri selalu berdoa


menyerahkan segalanya pada Tuhan
supaya semua dimudahkan dan dilancarkan
dan berusaha menikmati”

DO :

Keluarga Tn.JK tampak saling berpegangan


tangan menguatkan satu sama lain
V. PROSEDUR INTERVENSI

I. Pre Planing Intervensi Diagnosa Keperawatan Keluarga: Perilaku Kesehatan


cenderung beresiko (D.0099) berhubungan dengan pemilihan gaya hidup
tidak sehat ( cara mengatasi perilaku merokok Tn. JK)
A. Lata belakang
Keluarga sebagai kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan keluarga dalam
kelompoknya sendiri, masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan,
penyakit pada salah satu anggota keluarga juga akan mempengaruhi seluruh
keluarga tersebut.
Salah satu fungsi keluarga adalah fungsi perawatan kesehatan dimana
keluarga memiliki fungsi untuk menyediakan kebutuhan fisik dan perawatan
kesehatan. Perawatan kesehatan dan praktik-praktik kesehatan (yang
berpengaruh pada status kesehatan tiap anggota keluarga secara individual)
merupakan bagian yang paling relevan dari fungsi perawatan kesehatan.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1x60 menit diharapkan
ada perubahan perilaku dari Tn .JK
2. Tujuan khusus
a. Tn. JK mengungkapkan kesipan merubah gaya hidup
b. Tn. JK dan keluarga mampu memilih dan menerapkan perilaku gaya
hidup sehat

C. Rencana pelaksanaan
1. Topik : Dukungan berhenti merokok
2. Metode : Diskusi dan tanya Jawab.
3. Media : Leaflet
4. Waktu : Hari selasa, pukul 08.00 WIB
5. Tempat : Ruang F.408
D. Strategi pelaksanaan
1. Orientasi (waktu 5 menit)
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan kunjungan

2. Kerja

a. Mengidentifikasi keinginan Tn. JK berhenti merokok


b. Mengidentifikasi upaya Tn.JK berhenti merokok

c. Mendiskusikan motivasi penghentian merokok Tn.JK

d. Mendiskusikan kesiapan Tn. JK merubah gaya hidup.

e. Menjelaskan efek lansung berhenti merokok

f. Menjelaskan intervensi dengan farmakoterapi terapi dengan metode


“warm pheasant”

 Menjelaskan dua syarat pokok sebelum terapi:

 Niat perlu ditumbuhkan dalam diri seseorang untuk mau


berhenti merokok

 Dukungan dari orang-orang terdekat yang berpengaruh


terhadap perokok
 Menjelaskan tahapan warm pheasant yaitu :
1. Tahap 1 : tahap persiapan untuk berhenti merokok (1 minggu)
dengan cara:
 Menandai tanggal berniat untuk “berhenti merokok” pada
kalender seminggu sebelumnya
 Tiap batang rokok yang telah dihisap ditandai dengan/ dan
dimasukkan dalam bungkus rokok
 Setiap ada keinginan merokok tundalah selama 10 menit
 Kumpulkanlah puntung-puntung rokok yang telah dihisap
dalam “botol puntung rokok”, pandangi dan pikirkanlah
ternyata begitu banyak rokok yang telah anda hisap selama
seminggu.
2. Tahap 2 : tahap untuk berhenti merokok( 1-2 minggu) dengan
cara :
 Buang semua rokok dan peralatan atau barang-barang
yang berkaitan dengan rokok, misalnya asbak, korek api,
dll
 Bila muncul keinginan merokok, usahakan rileks, tarik
nafas dalam-dalam dan keluarkan secara perlahan-lahan.
Ulangi teknik ini selama 5-10 menit
 Mengubah kebiasaan yang dapat mengingatkan pada
rokok, misalnya setelah makan langsung pindah tempat
atau melakukan aktivitas lain sebelum berfikir untuk
mengambil rokok atau dengan makan permen setelah
makan.
 Jagalah tangan untuk selalu sibuk dengan memegang
sesuatu misalnya pena atau HP
 Membuat “bank rokok” yaitu kumpulkan uang yang
seharusnya untuk membeli rokok ditabung dan lihat
berapa jumlahnya uang yang terkumpul
 Hindari minum kopi atau alcohol atau makanan yang
mengandung kadar gula tinggi karena dapat menyebabkan
perubahan kimia dalam tubuh sehingga akan
meningkatkan keinginan untuk merokok
 Memakai karet gelang untuk menyentil tangan bila
muncul keinginan untuk merokok
3. Tahap 3 : tahap hidup tanpa rokok (3 bulan waktu yang
dibutuhkan untuk berhenti merokok) dengan cara :
 Ingatlah selalu bahwa kecanduan merokok “pasti berlalu”
 Selalu perbaharui komitmen untuk menjauhi rokok setiap
hari
 Hati-hati dengan penggoda (bisa teman, sahabat atau
pacar yang akan mengembalikan pada kebiasaan
merokok)
 Berbicaralah dan carilah dukungan dari teman-teman yang
tidak merokok
3. Terminasi (waktu 5 menit)

a. Menyimpulkan hasil pertemuan

b. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya

c. Mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam

E. Evaluasi

1. Struktur

a. Pre planing dan LP(laporan pendahuluan) disiapkan

b. Alat bantu atau media disiapkan

2. Proses

a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

b. Tiap anggota keluarga aktif dalam kegiatan

3. Hasil

a. Keluarga memilih dan melaksanakan gaya hidup sehat

b. Tiap anggota keluarga dapat memahami dan melaksanakan fungsi


perawatan kesehatan
F. Lampiran

Materi: Terapi berhenti merokok dengan Metode Warm Pheasant


II. Pre Planing Intervensi Diagnosa Keperawatan Keluarga: Kesiapan
Peningkatan Menjadi Orangtua

A. Latar belakang
Intervensi keperawatan merupakan serangkaian tindakan untuk
mencapai setiap tujuan khusus. Intervensi keperawatan meliputi
perumusan tujuan tindakan asuhan keperawatan. Dari hasil pengkajian
sebelumnya telah diperoleh data

You might also like