You are on page 1of 5

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PRIMA MEDAN


No. : /SK/DIR/RSRP/XII/2015
Tentang
SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS
TENAGA AHLI GIZI RS ROYAL PRIMA MEDAN

Menimbang : 1. Sesuai rekomendasi dari Tim Kredensial Tenaga Profesional agar


diterbitkan Surat Keputusan Penugasan Klinis Tenaga Ahli Gizi
di RS Royal Prima Medan sebagaimana surat No : 869
/INT/RSRP/XII/2015 tanggal 14 Desember 2015 perihal
permohonan Surat Penugasan Klinis dan Rician Kewenangan
Klinis Tenaga Ahli Gizi.
2. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu ditetapkan
melalui Surat Keputusan Direktur RS Royal Prima Medan.

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.


2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
377/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Ahli Teknologi
Laboratorium Kesehatan.

Memutuskan :

Kesatu : Memberikan Penugasan Klinis kepada Tenaga Ahli Gizi dibawah ini
sesuai dengan Rincian Kewenangan Klinis tersebut.
Nama : Nurhafizh Uwais Purba
Tempat/ Tgl Lahir : Dolok Ilir/ 17 Mei 1992
Pendidikan : D-3 Gizi

Kedua : Memberikan Rincian Kewenangan Klinis kepada Nurhafizh Uwais


Purba sebagai Tenaga Ahli Gizi dengan Rincian Kewenangan Klinis
terlmapir dan menjadi kesatuan dalam Surat Keputusan ini.

Ketiga : Keputusan ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal ditetapkan,
dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat
Keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Medan
Pada Tanggal : 14 Desember 2015
RS. Royal Prima Medan
dr. Deli Theo, Sp.PK, MARS
Direktur
Lampiran SK No : /SK/DIR/RSRP/XII/2015

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS


Rincian Kewenangan Klinis diberikan kepada Tenaga Kesehatan Profesional dalam
menjalankan prosedur/ tindakan medis dan diberikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
dan keselamatan pasien agar supaya setiap tenaga kesehatan bersikap, bertindak dan berprilaku secara
bertanggung jawab dan menaati semua disiplin dan etika profesi serta moral yang baik kepada pasien,
sejawat dan masyarakat.
Rincian Kewenangan Klinis ini berikan kepada :
Nama : Nurhafizh Uwais Purba
Kualifikasi : Ahli Gizi
Adapun Rincian Kewenangan Klinis yang diberikan adalah sebagai berikut :
Disetujui
No Kompetensi
Mandiri Supervisi
1 Berpenampilan (unjuk kerja) sesuai dengan kode etik profesi

gizi
2 Merujuk klien/ pasien kepada ahli lain pada saat situasinya √
berada di luar kompetensinya
3 Ikut aktif dalam kegiatan profesi gizi √
4 Melakukan pengkajian diri menyiapkan portofolio untuk √
pengembangan profesi dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan
pendidikan berkelanjutan
5 Berpartisipasi dalam proses kebijakan legeslatif dan
kebijakan publik yang berdampak pada pangan, gizi, dan √
pelayanan kesehatan
6 Menggunakan teknologi terbaru dalam kegiatan informasi

dan komunikasi
7 Mendokumentasikan kegiatan pelayanan gizi √
8 Melakukan pendidikan gizi dalam kegiatan praktek

tersupervisi
9 Mendidik pasien/ klien dalam rangka promosi kesehatan, √
pencegahan penyakit dan terapi gizi untuk kondisi tanpa
komunikasi
10 Melaksanakan pendidikan dan pelatihan gizi untuk kelompok √
sasaran
11 Ikut serta dalam pengkajian dan pengembangan bahan √
pendidikan untuk kelompok sasaran
12 Menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam √
kegiatan pelayanan gizi
13 Ikut serta dalam peningkatan kualitas pelayanan atau praktek √
dietik untuk kepuasan konsumen
14 Berpartisipasi dalam pengembangan dan pengukuran kinerja

dalam pelayanan gizi
15 Berpartisipasi dalam proses penataan dan pengembangan

organisasi
16 Ikut serta dalam penyusunan rencana operasional dan

anggaran institusi
17 Berpartisipasi dalam penetapan biaya pelayanan gizi √
18 Ikut serta dalam pemasaran produk pelayanan gizi √
19 Ikut serta dalam pendayagunaan dan pembinaan SDM dalam √
pelayanan gizi
20 Ikut serta dalam manajemen sarana dan prasarana pelayanan √
gizi
21 Menyelia sumberdaya dalam unit pelayanan gizi meliputi √
keuangan, sumber daya manusia, sarana prasarana dan
pelayanan gizi
22 Menyelia produksi makanan yang memenuhi kecukupan gizi, √
biaya dan daya terima
23 Mengembangkan dan atau memodifikasi resep/ formula
(mengembangkan dan meningkatkan mutu resep dan √
makanan formula)
24 Menyusun standar makanan (menerjemahkan kebutuhan gizi √
ke bahan makanan/ menu) untuk kelompok sasaran.
25 Menyusun menu untuk kelompok sasaran √
26 Melakukan uji citarasa/ uji organoleptik makanan √
27 Menyelia pengadaan dan distribusi bahan makanan serta √
transportasi makanan
28 Mengawasi/ menyelia masalah keamanan dan sanitasi dalam √
penyelenggaraan makanan (industri pangan)
29 Melakukan penapisan gizi (nutrition screening)pada klien/ √
pasien secara individu
30 Melakukan pengkajian gizi (nutritional assessment) pasien √
tanpa komplikasi (dengan kondisi kesehatan umum, misalnya
hipertensi, jantung, obesitas)
31 Membantu dalam pengkajian gizi (nutritional assessment) √
pada pasien dengan komplikasi (kondisi kesehatan kompleks,
misalnya penyakit ginjal, multi sistem organ failure, trauma)
32 Membantu merencanakan dan mengimplemtasikan rencana √
asuhan gizi pasien
33 Melakukan monitoring dan evaluasi asupan gizi/ makan √
pasien
34 Berpartisipasi dalam pemilihan formula enteral serta √
monitoring dan evaluasi penyediaannya
35 melakukan rencana perubahan diit √
36 Berpartisipai dalam konferensi tim kesehatan untuk
mendiskusikan terapi dan rencana pemulangan klien/ pasien
37 Merujuk pasien/ klien ke pusat pelayanan kesehatan lain √
38 Melaksanakan penapisan gizi/ scaning status gizi populasi

dan atau kelompok masyarakat
39 Membantu menilai status gizi populasi dan/ atau kelompok √
masyarakat
40 Melaksanakan asuhan gizi untuk klien sesuai kebudayaan dan √
kepercayaan dari berbagai golongan umur (tergantung level
asuhan gizi kelompok umur)
41 Berpartisipasi dalam program promosi kesehatan/ √
pencegahan penyakit di masyarakat
42 Berpartisipasi dalam pengembangan dan evaluasi program

pangan dan gizi di masyarakat
43 Melaksanakan dan mempertahankan kelangsungan program √
pangan dan gizi masyarakat
44 Berpartisipasi dalam penetapan biaya pelayanan gizi √

Demikianlah Rincian Kewenangan Klinis ini diberikan sebagai acuan dalam melaksanakan
prosedur/ tindakan, dengan ketentuan dilarang melakukan prosedur/ tindakan diluar rincian
kewenangan klinis kecuali dalam keadaan darurat dan tidak ada sejawat lain yang memiliki
kewenangan tersebut.

You might also like