Professional Documents
Culture Documents
Bab III-1
Bab III-1
Etika Profesi
A. Konsep etika
Kata “etika” secara etimologis berasal dari kata Yunani “ethos”, yang harfiah berarti “adat
kebiasaan”, “watak”, atau “kelakuan manusia”. Sebagai suatu istilah yang cukup banyak
dipakai dalam hidup sehari-hari, kata tersebut memiliki arti yang lebih luas dari sekadar
arti etimologis-harfiah. Dalam pemakaian sehari-hari, sekurang-kurangnya dapat
dibedakan tiga arti kata “etika”. Arti pertama adalah sebagai “sistem nilai”. Kata “etika” di
sini berarti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan hidup atau sebagai
pedoman penilaian baik-buruknya perilaku manusia, baik secara individual maupun sosial
dalam suatu masyarakat. Arti pertama ini, misalnya dipakai dalam “Etika Jawa”, “Etika
Protestan” (Max Weber), dsb. Arti yang kedua adalah “kode etik”; maksudnya adalah
sebagai kumpulan norma dan nilai moral yang wajib diperhatikan oleh pemegang profesi
tertentu. Sebagai contoh misalnya pemakaian dalam istilah “Etika Kedokteran”, “Etika
Jurnalistik”. Arti ketiga, dan yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah ilmu yang
melakukan refleksi kritis dan sistematis tentang moralitas
Etika sebagai salah satu cabang ilmu filsafat yang secara khusus mengkaji perilaku manusia
dari segi baik-buruknya atau benar-salahnya tindakan manusia sebagai manusia, dewasa ini
telah cukup berkembang dan mempunyai beberapa cabang atau spesialisasi bidang kajian.
Secara umum, dapat dibedakan dua cabang besar etika, yakni etika Umum atau Etika Dasar
dan Etika Khusus. Yang pertama adalah Etika yang menyajikan beberapa pengertian dasar
dan mengkaji beberapa permasalahan pokok dalam filsafat moral. Sedangkan yang kedua
adalah Etika yang membahas beberapa permasalahan moral dalam bidang-bidang khusus.
Sebagai contoh Etika Khusus, misalnya: Etika Sosial (Politik, Kemasyarakatan, Hukum),
Etika Biomedis, Etika Bisnis, Etika Ilmu, Etika Profesi, Etika Jurnalistik, Etika Keluarga,
Etika Lingkungan Hidup, Etika Kedokteran, Etika Keperawatan.