You are on page 1of 3

prototype produk (purwa-rupa produk) ialah suatu bentuk dasar dari suatu

produk yang merupakan tahapan penting dalam perencanaan pembuatan produk


karena menyangkut keunggulan produk yang menentukan kemajuan suatu
usaha di masa yang akan mendatang. Disebut sebagai bagian dari tahapan yang
sangat penting karena prototype di rancang untuk di serahkan kepada pelanggan
(lead user) agar pelanggan bisa mencoba kinerja prototype tersebut.

Selanjutnya jika pelanggan mempunyai complain atau mempunyai suatu


masukan mengenai prototype tersebut maka industry mendokumentasikannya
untuk tahap proses pembaikan prototype tersebut. Sehingga dapat menciptakan
suatu sistem inovasi produk yang di bangun bersama-sama di antara industry
dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan(costumer).

Tahapan Prototype
Berikut ini adalah tahapan prototype :

 Pendefinisian produk, ialah suatu penerjemah konsep teknikal yang ada


hubungannya dengan kebutuhan dan perilaku konsumen ke dalam bentuk
perancangan yang termasuk pada aspek hukum produk serta aspek
hukum yang melibatkan keamanan serta pelindungan terhadap
konsumennya.
 Working model, dibuat untuk tidak harus mempresentasikan fungsi dari
suatu produk secara keseluruhan serta dibuat pada skala yang seperlunya
saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan
hal-hal yang tidak sesuai atau melenceng dari konsep yang sudah di
rancang.
 Prototype rekayasa (engineering prototype), dirancang seperti halnya
working model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun
superioritas dari working model.
 Prototype rekayasa ini di buat untuk keperluan pengujian kinerja
operasional serta kebutuhan rancangan sistem produksi.
 Prototype produksi, ialah suatu bentuk yang dibuat dengan seluruh dari
fungsi operasional untuk dapat menentukan kebutuhan serta metode
produksi yang di bangun pada skala yang sesungguhnya dan dapat
menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk.

Kemasan Produk
Kemasan yaitu suatu desain kreatif yang berkaitan dengan bentuk, struktur,
material, warna, citra, tipografi serta elemen-elemen desain dengan informasi
produk agar produk bisa di pasarkan. Kemasan di gunakan untuk membungkus,
melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, serta
membedakan sebuah produk di pasar.

Pengemasan menurut Kloter dan Keller adalah kegiatan merancang dan


memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produksi. Pengemasan
adalah suatu aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus
untuk produk.

Fungsi Kemasan Produk


Banyak perusahaan yang memperhatikan dalam pembungkusan suatu barang,
karena mereka menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai
pembungkus, melainkan jauh lebih luas dari pada itu. Simamora mengemukakan
pengemasan memiliki dua fungsi yaitu :

 Fungsi protektif, berkaitan dengan sebuah proteksi produk, perbedaan


iklim, prasarana transportasi, serta saluran distribusi yang berhubungan
pada pengemasan.
 Fungsi promosional, fungsi dari kemasan pada umumnya di batasi dengan
perlindungan produk. Tetapi kemasan juga dipakai sebagai sarana
promosional.

Selain berperan sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa


fungsi yang lainnya, yaitu :

 Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi yang


mendasar dari kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran,
busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan dalam
penempatan.
 Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian
terhadap sebuah produk serta memperkuat citra terhadap produk.
 Kombinasi dari keduanya, marketing dan logistic yang dimana kemasan
menjual produk dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.

Jenis-jenis Kemasan Produk


Berdasarkan dari struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
 Kemasan premier, yaitu bahan dari kesan langsung mewadahi bahan
pangan (kaleng susu, botol minuman, dan lain-lain).
 Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang berfungsi melindungi kelompok
kemasan lainnya, contoh kotak karton untuk wadah kaleng susu.
 Kemasan tersier dan kuarter, yaitu kemasan yang di perlukan untuk
menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Pada umumnya kemasan tersier
dipakai sebagai pelindung produk selama pengangkutan.

Kemasan dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

 Kemasan sekali pakai, yaitu kemasan yang langsung di buang setelah


satu kali pemakaian.
 Kemasan yang bisa di pakai berulang kali, kemasan ini umumnya tidak di
buang oleh konsumen, tetapi di kembalikan lagi pada agen penjual untuk
di manfaatkan ulang oleh pabrik.
 Kemasan yang tidak di buang, kemasan ini biasanya di gunakan untuk
kepentingan lain di rumah konsumen saat setela di gunakan.(Tina)

You might also like