You are on page 1of 4

Diskusi 

: 09

NAMA     : ASMARA HADI


NIM        : 530088044
MK                  : DAPU6101.050001 – Metode Penelitian

Pertanyaan :

Analisis metode penelitian kualitatif sesuai penjelasan narasumber (Youtube)

Jawaban :

Dalam video youtube Eka Siskawati yang berjudul “Bagaimana menganalisis data
kualitatif”, beliau menjelaskan bahwa pada penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data
seperti observasi dan wawancara merupakan tahapan awal dari proses penelitian yang berarti
masih ada jalan panjang yang harus dilakukan oleh peneliti untuk menyelesaikan
penelitiannya. Sebelum melakukan analisis terhadap data tekstual, seorang peneliti
hendaknya memiliki kerangka berpikir atau kerangka konseptual. Kerangka berpikir
merupakan hal yang penting sebab kerangka pikir merupakan penjelasan sementara terhadap
suatu gejala yang menjadi objek permasalahan yang akan dikaji dengan proses
penyusunannya berdasarkan pada tinjauan teori. Kerangka pikir dapat diartikan sebagai
penggambaran alur berpikir peneliti yang memberikan penjelasan tentang objek penelitian
berupa variabel, fokus permasalahan, dan konklusi. Penggambaran alur penelitian tersebut
selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian yang didasarkan pada
kerangka pikir.

Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian. Oleh
karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan
ciri-ciri penelitian kualitatif . diskusi terfokus . Pilihan teknik sangat tergantung pada jenis
informasi yang diperoleh.

Di dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa teknik
pengumpulan data kualitatif, yaitu;

1. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi
dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian.
Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan
tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara
merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu
atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian
terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain
sebelumnya.

2. Observasi
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan
kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman,
pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah
penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau
suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk
memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan
penelitian.
Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu:

1) Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode


pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian
informan.
2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa
menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan
pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
3) Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim
peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.

3. Dokumentasi
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta
yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata,
jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk
menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan
teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang
tidak bermakna.

4. Diskusi terfokus (Focus Group Discussion)


Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi terpusat (Focus Group
Discussion), yaitu upaya  menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok orang lewat
diskusi untuk menghindari diri pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti. Misalnya,
sekelompok peneliti mendiskusikan hasil UN 2011 di mana nilai rata-rata siswa pada
matapelajaran bahasa Indonesia rendah. Untuk menghindari pemaknaan secara
subjektif oleh seorang peneliti, maka dibentuk kelompok diskusi terdiri atas beberapa
orang peneliti. Dengan beberapa orang mengkaji sebuah isu diharapkan akan diperoleh
hasil pemaknaan yang lebih objektif.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data dan mengolah data primer dan data
sekunder. Menurut Ibrahim "Analisis data adalah keseluruhan upaya sistematis yang
dilakukan oleh peneliti dalam memahami data dan menemukan makna yang sistematis
pula, rasional dan argumentatif, yang mampu menjawab setiap pertanyaan peneliti dengan
baik dan jelas, baik pertanyaan kecil maupun pertanyaan utama

Model Analisis Interaktif Miles & Huberman Dalam penelitian kualitatif memungkinkan
dilakukan analisis data pada waktu peneliti berada di lapangan maupun setelah kembali dari
lapangan baru dilakukan analisis. Pada penelitian ini analisis data telah dilaksanakan
bersamaan dengan proses pengumpulan data. Alur analisis mengikuti model analisis
interaktif sebagaimana diungkapkan Miles dan Huberman. Teknis yang digunakan dalam
menganalisis data dapat divisualisasikan sebagai berikut: Proses analisis dalam penelitian ini
dilakukan dengan empat tahap, yaitu:

1. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dicatat dalam
catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu deskriptif dan reflektif. Catatan
deskriptif adalah catatan alami, (catatan tentang apa yang dilihat, didengar, disaksikan
dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti
terhadap fenomena yang dialami. Catatan reflektif adalah catatan yang berisi kesan,
komentar, pendapat, dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai, dan
merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya.

2. Reduksi Data
Setelah data terkumpul, selanjutnya dibuat reduksi data, guna memilih data yang
relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk memecahkan
masalah, penemuan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Kemudian menyederhanakan dan menyusun secara sistematis dan menjabarkan hal-
hal penting tentang hasil temuan dan maknanya. Pada proses reduksi data, hanya
temuan data atau temuan yang berkenaan dengan permasalahan penelitian saja yang
direduksi. Sedangkan data yang tidak berkaitan dengan masalah penelitian dibuang.
Dengan kata lain reduksi data digunakan untuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan dan membuang yang tidak penting, serta
mengorganisasikan data, sehingga memudahkan peneliti untuk menarik kesimpulan.

3. Penyajian Data
Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik dan tabel.
Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan informasi sehingga dapat
menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam hal ini, agar peneliti tidak kesulitan
dalam penguasaan informasi baik secara keseluruhan atau bagianbagian tertentu dari
hasil penelitian, maka peneliti harus membuat naratif, matrik atau grafik untuk
memudahkan penguasaan informasi atau data tersebut. Dengan demikian peneliti
dapat tetap menguasai data dan tidak tenggelam dalam kesimpulan informasi yang
dapat membosankan. Hal ini dilakukan karena data yang terpencar-pencar dan kurang
tersusun dengan baik dapat mempengaruhi peneliti dalam bertindak secara ceroboh
dan mengambil kesimpulan yang memihak, tersekat-sekat daan tidak mendasar.
Untuk display data harus disadari sebagai bagian dalam analisis data.

4. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan selama proses penelitian berlangsung seperti halnya
proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka selanjutnya diambil
kesimpulan sementara, dan setelah data benar-benar lengkap maka diambil
kesimpulan akhir. Sejak awal penelitian, peneliti selalu berusaha mencari makna data
yang terkumpul. Untuk itu perlu mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal
yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Kesimpulan yang diperoleh mula-mula
bersifat tentatif, kabur dan diragukan akan tetapi dengan bertambahnya data baik dari
hasil wawancara maupun dari hasil observasi dan dengan diperolehnya keseluruhan
data hasil penelitian.Kesimpulan–kesimpulan itu harus diklarifikasikan dan
diverifikasikan selama penelitian berlangsung. Data yang ada kemudian disatukan ke
dalam unit-unit informasi yang menjadi rumusan kategorikategori dengan berpegang
pada prinsip holistik dan dapat ditafsirkan tanpa informasi tambahan. Data mengenai
informasi yang dirasakan sama disatukan ke dalam satu kategori, sehingga
memungkinkan untuk timbulnya ketegori baru dari kategori yang sudah ada.
Referensi :

Hamdi, Muchlis, & Lina M.J. (2021). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Modul DAPU6101 Metode Penelitian, Universitas Terbuka

Sujarwoto. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. Materi Tuton ke-9, Mata Kuliah Metode
Penelitian, Program Doktor (S3) Administrasi Publik, FHISIP Universitas Terbuka,
2022/2023.

http://eprints.binadarma.ac.id/9012/1/TUGAS%206.pdf diakses pada tanggal 17 November


2022

Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Creswell, John W., Vicki L. Plano Clark. 2007. Designing and Conducting Mixed Methods
Research.Thousand Oaks: SAGE Publications

Singarimbun, Masri  dan Sofian Effendi (ed.). 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S

Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

You might also like