You are on page 1of 23

KARYA TULIS

MENGOLAH KAYU MENJADI PRODUK BERNILAI TINGGI

Disusun oleh:

1. Ahmad Adi Saputra XII IPS 2 0045957443


2. Ilham Sanjaya XII IPS 2 0056949849
3. Maula Putri Rahma Wati XII IPS 1 0053635290
4. Muhammad Zaki XII IPS 2 0053868923
5. Rahmat Setiawan XII IPS 2 0047128822

SMAN 1 TUMIJAJAR
KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
MENGOLAH KAYU MENJADI PRODUK BERNILAI TINGGI

Karya Tulis diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional Tahun
Pelajaran 2022/2023

Disusun oleh:

1. Ahmad Adi Saputra XII IPS 2 0045957443


2. Ilham Sanjaya XII IPS 2 0056949849
3. Maula Putri Rahma Wati XII IPS 1 0053635290
4. Muhammad Zaki XII IPS 2 0053868923
5. Rahmat Setiawan XII IPS 2 0047128822

SAMN 1 TUMIJAJAR
KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
PERSETUJUAN KARYA TULIS

Judul Karya Tulis: PROSES PENGOLAHAN AMPAS KEDELAI


SEBAGAI BAHAN UTAMA PEMBUATAN
TAHU DI DESA CANDRA MUKTI

Nama, NISN, Kelas:1.Ahmad Adi Saputra XII IPS 2 0045957443


2.Ilham Sanjaya XII IPS 2 0056949849
3.Maula Putri Rahma Wati XII IPS 1 0053635290
4.Muhammad Zaki XII IPS 2 0053868923
5.Rahmat Setiawan XII IPS 2 0047128822

Hari/Tanggal :.......,..............2022

Waka Kesiswaan Guru Pembimbing

Santoso, S.Pd.Gr Fania Dwi Silvia, S.Pd.


NIP:19800301201007

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGRI 1 TUMIJAJAR
Jl.Jend Sudirman No.92 Dayamurni Kec. Tumijajar Kab. Tulang Bawang Barat Kode POS 34692
Telep (FAX) 0726-75755837,e-mail: smansa_tumijajar@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan dan karunia-Nya, sehingga Karya Tulis ini dengan judul “MENGOLAH
KAYU MENJADI PRODUK BERNILAI TINGGI” dapat berjalan dengan lancar.
Penyusunan Karya Tulis ini dilakukan dalam rangka memenuhi syarat
untuk mengikuti ujian nasional tahun pelajaran 2022/2023
Penyusun menyadari bahwa Karya Tulis ini tidak akan terwujud tanpa
bantuan dan bimbingan berbagai pihak, maka dari itu penyusun menyampaikan
banyak terima kasih kepada:
1. Mohd.Najamudin ,M.Pd., Kepala SMA Negeri 1 Tumijajar.
2. Ibu Fania Dwi Silvia, S.Pd., pembimbing kami atas kesediannya untuk
memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam proses penyelesaian
karya tulis.
3. Bapak/Ibu guru staf tata usaha SMA Negeri 1 Tumijajar.
4. Keluarga yang telah memberikan dorongan dan bantuan kepada
penyusunan dalam penyusunan karya tulis.
5. Bapak Suwarno sekeluarga selaku pemilik usaha.
6. Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penyusunan karya tulis.

Akhirya penyusun berharap tuhan akan membalas kebaikan semua pihak


yang telah membantu. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan,
penyusunan berharap semoga karya tulis ini dapat memberikn manfaat
bagi para pambaca sehingga dapat memberi inspirasi untuk penyusunan
Karya Tulis selanjutnya.
Tumijajar, ................2022
Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................i
Halaman Persetujuan..........................................................ii
Halaman Pengesahan..........................................................iii
Kata Pengantar...................................................................iv
motto...................................................................................v
Daftar Isi............................................................................vi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................1
1.2 Perumusan Masalah.......................................................2
1.3 Tujuan Observasi...........................................................3
1.4 Manfaat Observasi.........................................................4
1.5 Ruang Lingkup Observasi..............................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1...........................................................................................
2.2...........................................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1...........................................................................................
3.2...........................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN


4.1. Hasil Penelitian...............................................................
4.2. Pembahasan....................................................................

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1. Simpulan.........................................................................
5.2. Saran-Saran......................................................................

DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi persaingan dunia yang sekarang semakin
pesat manusia dituntut untuk selalu mengembangkan apa yang
menjadi minat dam talenta yang dimiliki masing-masing.Seperti
dalam usaha pengrajin kayu dimana saat ini banyak perusahaan
berlomba-lomba dan saling bersaing dalam memproduksi dan
menghasilkan produk kerajinan kayu yang bagus dan berkualitas
bagi masyarakat.

Kayu adalah salah satu komoditas besar di indonesia selain di


gunakan sebagai benda pakai tapi juga bisa dijadikan sebagai
media untuk ragam hias. Banyak produk dari kerajinan kayu
sebagai ragam hias maupun pakai contohnya seperti lemari, kursi,
meja, vas bunga kayu, bingkai foto kayu,mainan hias dan masih
banyak lagi produk dari kayu lainnya.Banyak berbagai jenis kayu
yang berada di Indonesia,seperti: kayu jati, kayu albasia, kayu
akasia,kayu lada dan masih banyak lagi jenis kayu yang digunakan
dalam pembuatan produk meubel.

Usaha yang akan dikaji adalah usaha pengrajin kayu milik pak
Suwarno yang berada didesa Kartaraharja RW 07 RT 26
Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang
Barat.Usaha ini berdiri sejak tahun 2010.Usaha ini memiliki 3
karyawan,serta usaha ini tidak terlepas dari kerja keras dan
semangat pak Suwarno walaupun harga bahan baku dalam
pembuatan produk kerajinan kayu terkadang tidak stabil.

1.2Rumusan Masalah
1.Apa saja bahan dan alat dalam pembuatan produk kayu
2.Teknik dan cara pembuatan yang digunakan dalam pembuatan
produk kayu?
3.Cara pemasaran dan resiko yang didapat dalam pembuatan
produk kayu?

1.3 Tujuan Observasi


1.Untuk mengetahui bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan
dalam proses pembuatan produk kayu.

2.Memahami teknik dan cara pembuatan produk kayu.

3.Mengetahui cara pemasaran dan resiko dalam pembuatan produk


kayu.

1.4 Manfaat Observasi


1.Untuk menambah pengetahuan bagi pembaca bahan dan alat
yang digunakan dalam pembuatan produk kayu.

2.Mengetahui teknik dalam pembuatan produk kayu .

3.Pembaca dapat mengetahui cara pemasaran produk dan juga


resiko dalam pembuatan produk.

1.5 Ruang Lingkup Observasi


Objek: Meubel kayu
Waktu: 27 Juli 2021
Tempat: Kartaraharja, RW 07 RT 26
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Analisa Bahan


Bahan yang digunakan dalam pembuatan produk meubel yaitu
kayu. Kayu memiliki berbagai jenis, juga memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing, berikut adalah jenis-jenis kayu
beserta kualitasnya yang biasa digunakan dalam pembuatan produk
meubel:
A.Kayu Albasia
Pohon Albasia dikenal pula dengan sebutan pohon sengon. Jenis
pohon ini banyak ditemukan di area hutan rakyat. Dibanding jenis
pohon lainnya, albasia relatif tumbuh lebih cepat. Pohon ini
termasuk ke dalam famili Fabaceae. Persebaran pohon ini terjadi
secara alami di wilayah Indonesia, khususnya di hutan pulau Jawa.
Pohon ini tidak memakan waktu lama untuk mencapai masa panen.
Proses pemeliharaannya pun tergolong mudah dan tidak
membutuhkan banyak biaya yang menguras kantong.
• Jenis Kayu

Kayu albasia merupakan jenis kayu yang lunak ketika dipegang.


Mungkin kayu ini menyerupai kayu kapuk atau kayu randu. Bagian
tengah atau teras kayu ini umumnya berwarna sedikit putih.
Sebagian ada pula yang warna teras kayunya kecoklatan dan pucat.
Namun, kebanyakan kayu sengon ini memiliki warna yang sama
dengan bagian tengahnya, yaitu putih. Tekstur pada kayu albasia
ini cenderung kasar sehingga membutuhkan proses finishing yang
tepat. Sedangkan permukaannya agak mengkilap dan licin.Anda
akan teringat dengan kayu petai ketika mencium kayu ini ketika
baru ditebang. Namun seiring berjalannya waktu, aroma tersebut
akan menghilang dengan sendirinya. Terutama ketika kayu ini
sudah selesai menjalani proses pengeringan.
a.Kelebihan Kayu Albasia
-Bobotnya Ringan

Kayu dengan nama latin Albizia chinesis ini dikenal ringan


untuk berbagai konstruksi dan furniture. Kadar air kayu ini adalah
15%, sedangkan densitasnya 320-640 kg/m3. Serat kayu cenderung
lurus dan agak kasar. Kayunya padat namun tetap mudah ketika
diolah menjadi berbagai barang jadi. Dari warnanya, kayu ini
terlihat kuning mengkilap hingga coklat merah gading. Warna teras
kayu tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dibanding jenis kayu
lainnya.

Proses finishing dapat dilakukan dengan menambahkan cat kayu


apabila ingin mendapatkan warna yang lebih hidup.

-Tahan Rayap

Kayu albasia berada dalam daftar kayu yang tahan hewan


pengerat seperti rayap. Tak heran jika kayu sengon ini banyak
dibutuhkan di berbagai bidang, terutama industri. Terutama
industri bahan bangunan dan pondasi material. Selain itu, kayu
sengon ini dinilai terbaik kedua setelah kayu jati yang harganya
lebih mahal.

-Tingkat Kekuatan dan Keawetan Tinggi

Meski bobotnya ringan, namun kekuatan dan keawetannya tidak


perlu diragukan. Hal ini karena kayu albasia termasuk ke dalam
kelas awet lll-IV dan kelas kuat lll-IV. Meski demikian, tidak
semua kayu sangon kuat, hal ini tergantung dari
pertumbuhannya.Contohnya bisa dilihat dari hasil penelitian yang
dilakukan di Filipina, diketahui bahwa kayu A. Chinensis hanya
bertahan maksimal 16 bulan. Sedangkan untuk kayu weru A.
procera mampu bertahan hingga 10 tahun.

-Kualitas Kayu Termasuk Unggul


Kualitas dari pohon sengon sendiri sudah tidak perlu diragukan.
Perlu diketahui bahwa jenis kayu unggul dari sengon adalah pohon
sengon putih dan pohon sengon laut yang tidak memiliki cabang
sama sekali hingga 9 meter.

-Bersifat Multifungsi

Kayu komersial yang satu ini pada dasarnya bersifat


multifungsi. Jadi bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Tidak
hanya sebagai bahan bangunan untuk industri, kayu albasia ini juga
kerap kali digunakan untuk membuat perahu, peti, jembatan, korek
api, pensil, dan lain sebagainya. Tak heran jika kayu sengon ini
memiliki nilai komersial yang cukup tinggi. Bahkan harganya
termahal kedua setelah kayu jati. Banyak yang memilih kayu ini
karena tampilannya menarik, kuat, awet, dan proses pengerjaannya
mudah.

b. Kekurangan Kayu Albasia


Seperti material pada umumnya, nyatanya kayu sangon ini tetap
memiliki kekurangan. Hal ini penting diketahui supaya menjadi
pertimbangan lebih lanjut ketika hendak memilih kayu ini.

-Cepat Rusak

Terutama jika kayu sangon yang dipilih masih muda. Kondisi


kayu akan cepat rusak, terutama karena pengaruh perubahan cuaca.
Oleh karena itu, pastikan saat memilih kayu albasia yang umurnya
cukup sehingga hasilnya maksimal ketika digunakan.

-Mudah Bereaksi

Kayu ini akan mudah bereaksi ketika terkena zat seperti adukan
semen.Sifat panas dari semen akan membuat kayu ini mudah
melengkung sehingga sulit untuk lurus kembali. Adapun kayu yang
masih muda memiliki tingkat pemuaian dan penyusutan yang lebih
tinggi. Jadi tidak disarankan untuk pembuatan reng dan usuk.
Produk yang berasal dari kayu Albasia: Pintu dan jendela

B.Kayu Jati
Salah satu jenis yang dapat diolah secara langsung karena
ketahanan dan keawetannya yang tinggi adalah kayu jati solid.
Jenis kayu yang berasal dari tanaman Tectona Grandis SPini
memiliki semacam minyakdan endapan pada sei kayunya. Inilah
yang menyebabkan kayu jati tahan air dan cenderung lebih awet
meski tanpa dipernis. Kualitas yang begitu baik dari kayu jati
membuat banyak orang menggunakannya untuk pembuatan mebel.
a.Kelebihan Kayu Jati

-Tahan terhadap cuaca, rayap, dan asam

Jati termasuk tipe kayu yang keras dan terkenal paling awet
meski sering terkena cuaca matahari yang panas dan hujan.
Teksturnya yang sangat padat dan pori-pori yang kecil
membuatnya jadi tahan terhadap rayap, asam, maupun
pembusukan. Penyebabnya tentu karena kandungan minyak alami
dan serat kayunya yang rapat.Sangat fleksibel, Meskipun sifatnya
keras dan kuat, kayu jati cenderung mudah dipotong dan dibentuk.
Sangat cocok untuk pembuatan furniture dan ukiran. Belum lagi
apabila di amplas halus, permukaannya akan terasa licin dan seperti
berminyak.

-Perawatannya Mudah
Perabotan dari kayu jati tak butuh perawatan ekstra apabila
dibiarkan di ruangan terbuka. Hal ini karena memang sifatnya yang
tahan hujan dan terik matahari. Bahkan semakin lama perlahan
warna kayu jati akan berubah menjadi abu-abu keperakan yang
indah. Untuk perawatannya cuma perlu disikat dan dibersihkan
secara umum.
-Warna yang cantik alami
Salah satu keunikan tersendiri dari kayu jati adalah teksturnya
yang rapat dan bervariasi. Belum lagi tampilan warna yang
menarik akan sangat terlihat bila kayu baru dipotong. Kecantikan
yang alami membuatnya lebih mudah untuk desain, penataan, dan
pemodelan. Bahkan tak butuh finishing yang ribet, cukup dengan
diamplas dan dicat glossy saja sudah keren.

b.Kekurangan Kayu Jati


Dibalik beberapa kelebihan sebelumnya, juga ada beberapa
kelemahan jati yang sangat mendasar, yaitu sebagai berikut.

-Harganya yang Mahal


Mengingat kualitas dari kayu jati yang sangat baik, tak heran
rasanya bila harga yang ditawarkan cukup mahal. Harga tersebut
biasanya bergantung pada panjang, lebar, dan ketebalan kayu jati
yang tersedia.

-Kelangkaan
Jati termasuk jenis kayu yang banyak peminatnya dan cukup
sulit ditemukan. Berbeda dengan jenis kayu lain pada umumnya,
jati adalah kayu yang lambat tumbuhnya dan agak sulit dipanen.
Jadi memang kayu jati ini stocknya terbatas dan butuh usaha yang
ekstra untuk mencari persediaannya. Terkadang mungkin akan
menemukan kayu jati imitasi yang ditawarkan dengan harga sedikit
rendah.

Produk yang dihasilkan dari kayu jati: Kursi dan meja

2.2. Alat yang digunakan dalam pembuatan produk kayu


1.Gergaji Mesin
Gergaji mesin digunakan untuk memotong kayu sesuai dengan
produk yang diinginkan dan memudahkan dalam merakit produk.
2.Bobok Kayu
Bobok kayu digunakan untuk memotong pola kayu yang kecil
dan sulit supaya lebih detail.
3.Amplas Kayu
Amplas kayu digunakan Untung menghaluskan kayu sesuai
dengan tingkat yang diinginkan.
4.Mesin Serut Kayu
Mesin serut kayu digunakan untuk menghilangkan tekstur kasar
kayu dan menetukan ukuran ukuran pasti untuk produk meubel.
5.Pahat Kayu
Pahat kayu digunakan untuk memahat kayu pada saat mengukir
ornamen ukiran di kayu
2.3. Cara Pembuatan Produk Kayu
1.Mendapatkan Bahan Utama
Tahap pertama adalah mendapatkan bahan utama yang masih
berbentuk log atau yang biasa juga disebut dengan kayu
gelondongan. Di tahap pertama ini, kayu masih berbentuk batangan
besar karena baru saja ditebang. Untuk mendapatkan kayu yang
berkualitas tinggi, diperlukan kayu yang sudah berumur tua. Pada
beberapa jenis kayu juga dilakukan proses pengupasan kulit untuk
percepatan pengeringan kayu. Setelah itu, barulah kayu dipotong
sesuai dengan keinginan.
2.Pemotongan Kayu
Agar bisa diproses lebih lanjut, log perlu dipotong sedemikian
rupa sehingga dimensi kayu sesuai dengan ukuran alat pengering
atau ukuran furniture yang akan dibuat. Biasanya, pemotongan
kayu dari bentuk log dibuat lembaran dengan ketebalan 3 hingga
15 sentimeter. Mesin yang digunakan untuk memotong kayu
3.Pemgeringan Kayu
Salah satu tahap yang paling penting adalah pengeringan kayu.
Kayu harus dikeringkan karena memang sifat fisiknya yang dapat
berubah bentuk seiring dengan berubahnya kadar kandungan air di
dalam kayu. Pengeringan juga dapat berguna untuk melindungi
kayu dari berbagai serangga dan penyakit sehingga kayu lebih awet
dan kuat. Pengeringan dapat dilakukan di luar ruangan dengan
mengandalkan sinar matahari.
4.Pembentukan Kayu Sesuai Produk
Setelah proses pengeringan, kayu yang paling ideal dibelah dan
dipotong sesuai dengan ukuran atau bentuk furniture yang ingin
dibuat. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan pemeriksaan
kualitas bahan untuk mengecek cacat alami kayu. Pengerjaan pada
tahap ini biasanya menggunakan mesin gergaji
5.Penyerutan Kayu
Kayu yang telah berbentuk balok masuk ke bagian penyerutan
untuk menghilangkan tekstur kayu yang masih kasar dan
menentukan ukuran pasti untuk furniture yang akan dibuat. Proses
ini akan membuat tekstur kayu menjadi lebih halus. Kemudian baru
dilakukan pengeboran untuk membuat lobang pada sistem
perakitan.
6.Pengamplasan Kayu
Proses selanjutnya adalah tahap pengamplasan untuk
mendapatkan tingkat kehalusan sesuai keinginan. Beberapa produk
ada yang harus dilakukan pengamplasan sebelum dirakit. Namun,
ada juga yang diamplas setelah barang jadi yaitu furniture
berukuran besar seperti lemari, pintu, atau meja besar yang tidak
memiliki sudut sempit. Pengamplasan pada bidang kecil dan
sempit menggunakan amplas manual atau tangan. Untuk produk
yang lebih besar bisa menggunakan mesin untuk mempercepat
proses pengamplasan.
7.Perakitan Kayu
Setelah kayu siap, proses selanjutnya adalah perakitan.
Apabila produk tersebut adalah produk knock down atau lepasan,
maka proses perakitan bisa dilakukan setelah finishing. Namun,
untuk pintu atau laci biasanya akan dilakukan perakitan terlebih
dahulu.
8.Finishing
ada proses penyelesaian atau finishing. Proses ini merupakan
tahap akhir pada proses pembuatan furniture. Pada tahap ini,
tukang mebel akan memberikan lapisan pada kayu agar terlihat
indah dan elegan, sekaligus memberikan perlindungan pada kayu.
Tahap ini juga sekaligus menjadi langkah penyelesaian untuk
memastikan tidak ada cacat.

2.4. Cara Pemasaran Dan Resiko Dalam Pembuatan Produk Kayu.


A.Cara Pemasaran Produk Meubel
- Tentukan Target Market
Dengan menentukan target market secara tepat, maka akan
menjadi lebih fokus dalam menentukan strategi pemasaran. Nah
lalu bagaimana cara menentukan target market secara tepat? Agar
tidak salah dalam menentukan target pasar maka kamu perlu
meriset terlebih dahulu target di lingkungan sekitar tempat
berjualan.
- Gratis Ongkir Untuk Pelanggan Dengan Jarak Tertentu.
Tidak ada salahnya jika memberikan layanan gratis ongkir
kepada pelanggan dengan radius tertentu. Tentunya ini akan
membuat tokomu tetap bertahan dipasaran dan menjadi pilihan
terbaik pelanggan di daerah sekitar tokomu. Dijamin pasti banyak
yang menjadikan tokomu pilihan pertama untuk membeli furniture.
- Promosi Produk Meubel
Agar bisnis mebel yang dijalankan bisa dikenal secara luas
oleh masyarakat atau target market, harus memperkenalkannya
dengan berbagai cara. Misalnya saja dengan memasang spanduk,
membagikan brosur, memasang iklan di majalah dan yang tidak
boleh terlupakan adalah menggunakan kekuatan sosial media.
Yang perlu diingat dalam setiap iklan yaitu membuatnya semenarik
mungkin sehingga bisa menguras perhatian banyak orang ke
produk.
- Menjual Beberapa Produk Dengan Harga Murah.
menjual beberapa produk dengan harga yang lebih murah
dibanding dengan toko lainnya. Tulis penawaran harga murah
tersebut pada spanduk. Dengan menjual beberapa produk dengan
harga murah, maka calon konsumen akan mempunyai persepsi
bahwa toko mebel yang dijalankan menjual produk murah. Hal ini
secara otomatis akan mendorong calon konsumen mengunjungi
toko kembali saat mereka membutuhkan produk mebel.
B.Resiko Dalam Pembuatan Produk Meubel
- Jenis Kayu
Resiko usaha mebel ialah pemilihan jenis kayu yang tepat. Jika
menggunakan kayu semabrang tentu kualitas kurang baik yang
akan akan membuat hasil produksi mebel anda cepat rusak. Kayu
untuk hebel usahakan memilih yang berkualitas agar mencegah
kendala lainnya.
- Penjualan Lama
Kendala usaha mebel tergolong lama karena proses pemasaran
yang harus menunggu konsumen yang memesan dan harus
memiliki sistem penjualan yang tepat. Supaya dapat menjual hasil
produksi mebel dengan konsisten.
- Modal
Resiko usaha mebel juga terdapat pada modal. Modal
menjalankan usaha mebel tidaklah sedikit karena bahan untuk
menyuplai cukup besar. Ketika memilih usaha mebel maka modal
untuk perlengkapan kayu dan karyawan mesti disiapkan.
- Sewa Lokasi
Lokasi sewa juga diperhatikan, agartakjadi kendal. Jika
memilih sembarangan tempat akan berpengaruh terhadap jalannya
usaha mebel. Inilah salah satu resiko yang perlu dihindari. Carilah
lokasi yang strategis, misalnya dekat jalan raya, atau tempat yang
ramai penduduk.
- Pemasaran Mebel
Memasarkan hasil produksi mebel butuh cara yang bagus.
Misalnya menjalin kerjasama, promosi iklan di media massa, dan
membuat situs/media sosial khusus. Sehingga mudah dikenali dan
dijangkau oleh pembeli.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pembuatan karya tulis ini
adalah metode deskriptif, yang dimana metode ini menggambarkan
dan menginterplasi objek sesuai apa adanya.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk melengkapi penelitian maka diperlukan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
3.2.1. Observasi
Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek
dengen maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan
dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang
diketahui dari sebelumnya,untuk mendapatkan informasi-informasi
yanag dibutuhkan untuk penelitian. Observasi yang kami lakukan
adalah dengan mencatat informasi yang dijelaskan oleh Bapak
Suwarno.
3.2.2. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antar dua orang atau
lebih yang berlangsung antara narasumber dan pewawancara.
Wawancara dilakukan dimeubel Bapak Suwarno yang berada di
Kartaraharja, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang
Bawang Barat.
3.2.3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan pemilihan pengolahan
dan penyimpanan informasi. Dokumentasi yang kami lakukan yaitu
dengan cara mengambil foto yang berkaitan dengan produk
kerajinan kayu dimeubel Bapak Suwarno.
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

You might also like