Professional Documents
Culture Documents
Panduan Pengelolaan Limbah B3
Panduan Pengelolaan Limbah B3
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga Puskesmas Ngawi Purba dapat menyusun Panduan
Pengelolaan Limbah B3 dengan baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada pedoman
teknis ini. Oleh karena itu Puskesmas Ngawi Purba mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun Puskesmas Ngawi Purba. Kritik dan saran dari
pembaca sangat Puskesmas Ngawi Purba harapkan untuk penyempurnaan panduan
selanjutnya.
Akhir kata semoga pedoman teknis ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Ngawi , 2022
Ruang lingkup panduan ini adalah pengelolaan limbah yang dilakukan di UPT
Puskesmas Ngawi Purba. Yang terdiri dari limbah cair dan limbah padat.
BAB III
TATA LAKSANA
A. PENGURANGAN
1. Setiap unit meminimalkan penggunaan B3
2. Substitusi bahan dengan memilih bahan tidak mengandung B3
3. Memodifikasi proses melalui pemilahan
4. Menerapkan proses produksi yang lebih efisien dan menggunakan teknologi ramah
lingkungan
5. Menggunkan APD saat kontak dengan B3 maupun limbah B3
B. PENYIMPANAN
1. Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan penyimpanan
limbah B3.
2. Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dilarang melakukan pencampuran
limbah B3 yang disimpannya.
3. Lokasi penyimpanan Limbah B3 harus bebas banjir dan tidak rawan bencana
alam.
4. Fasilitas penyimpanan limbah B3 berupa bangunan harus memenuhi persyaratan
desain dan konstruksi yang mampu melindungi limbah B3 dari hujan dan sinar
matahari, memiliki penerangan dan ventilasi serta memiliki saluran drainase dan
bak penampungan.
5. Di fasilitas penyimpanan limbah B3 harus terdapat fasilitas alat pemadam api dan
alat penanggulangan keadaan darurat lain yang sesuai.
6. Pengemasan limbah B3 terbuat dari bahan yang dapat mengemas limbah B3
sesuai dengan karakteristik limbah B3 yang akan disimpan, mampu
mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan.
7. Memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan
penyimpanan, pemindahan atau pengangkutan.
8. Berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak berkarat dan tidak rusak.
9. Kemasan limbah B3 wajib dilekati label limbah B3 dan simbol Limbah B3.
10. Label limbah B3 memuat nama limbah B3, identitas penghasil limbah B3,
tanggal dihasilkan libah B3 dan tanggal pengemasan limbah B3.
11. Simbol B3 disesuaikan dengan karakteristik limbah B3.
12. Durasi penyimpanan limbah B3
a. 90 hari sejak limbah B3 dihasilkan, untuk limbah B3 yang dihasilkan sebesar
50 kg per hari / lebih
b. 180 hari sejak limbah B3 dihasilkan, untuk limbah B3 yang dihasilkan
kurang dari 50 kg per hari / lebih untuk limbah kategori 1
c. 365 hari sejak limbah B3 dihasilkan, untuk limbah B3 yang dihasilkan
sebesar 50 kg per hari / lebih untuk limbah kategori 2 dari sumber tidak
spesifik dan sumber spesifik umum
d. 365 hari sejak limbah B3 dihasilkan, untuk limbah B3 yang dihasilkan untuk
limbah kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber spesifik khusus.
13. Limbah sisa gas yg mudah terbakar harus diamankan (dibuatkan tempat
tersendiri).
C. PENGUMPULAN
1. Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengumpulan limbah
B3 yang dihasilkannya.
2. Tidak melakukan pengumpulan limbah B3 yang tidak dihasilkan
3. Tidak mencampur limbah yang dikumpulkan.
4. Pengumpul limbah B3 dilarang melakukan pemanfaatan limbah B3 dan atau
pengolahan limbah B3 yang dikumpulkan dan menyerahkan limbah B3 yang
dikumpulkan kepada pengumpul limbah B3 yang lain.
D. PENGANGKUTAN
1. Pengangkutan limbah B3 wajib menggunakan alat angkut yang tertutup untuk limbah
B3 kategori 1
2. Pengankutan limbah B3 wajib menggunakan alat angkut yang terbuka untuk limbah
B3 kategori 2
3. Pihak ke 3 yang melakukan pengangkutan limbah B3 wajib memiliki rekomendasi
pengangkutan limbah B3 dan izin pengelolaan limbah B3.
E. PEMANFAATAN
1. Limbah B3 dapat dimanfaatkan sebagai substitusi bahan baku
2. Limbah B3 dapat dimanfaatkan sebagai substitusi sumber energi
3. Limbah B3 dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
4. Limbah B3 dapat dimanfaatkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
F. PENGOLAHAN
1. Limbah cair yang bersifat asam dan basa harus dinetralkan dahulu sebelum dibuang.
Untuk zat-zat logam berbahaya harus dilakukan pre treatment terlebih dahulu dengan
proses netralisasi, kemudian baru dilakukan pengolahan lebih lanjut di instalasi
pengolahan air limbah (IPAL).
2. Pengolahan limbah B3 padat diserahkan kepada pengolah limbah B3
3. Pihak yang melakukan pengolahan limbah B3 wajib memiliki izin pengelolaan
limbah B3 untuk kegiatan pengolahan limbah B3.
G. PENIMBUNAN
1. Penimbunan limbah B3
2. Pihak yang melakukan penimbunan limbah B3 wajib memiliki izin penimbunan
limbah B3 untuk kegiatan pengolahan limbah B3
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Setiap ruangan yang menghasilkan limbah B3 harus mencatat jenis B3 sesuai dengan
kriterianya.
2. Melakukan pelabelan sesuai dengan bahan B3
3. Setiap unit yang menghasilkan B3 harus mempunyai MSDS setiap bahan