You are on page 1of 6

Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Volume 1 Nomor 2 November 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI


DENGAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS XII MIA 3
SMAN 1 PEKANBARU

Gusneli
gusneli.sman1pekanbaru@gmail.com
SMAN 1 Pekanbaru

ABSTRACT
This research is motivated by the low ability of reading poetry students of class XII MIA 3 SMAN 1 Pekanbaru.
This study aims to improve the ability to read poetry using demonstration methods. This classroom action
research was conducted for 1 month. The subjects of this study are students of class XII MIA 3 SMAN 1
Pekanbaru amounted to 34 students, in the academic year 2014-2015. The instrument of this research consisted
of performance instrument and data collection instrument in the form of observation sheet of teacher activity and
student activity. Based on the results of research, the conclusion obtained from this study is the ability of
students in the ability to read poetry has increased. This is known from the initial data average value of 72.1.
When viewed from the classical completeness, there are 17.6% of students (6 people) who complete a minimum
score of 85 (according to KKM standards). However, after the implementation of the demonstration method,
obtained an average value of 90.2 or with a mastery of 87.4%. Thus, the study is said to be successful.

Keywords: poetry, demonstration

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca puisi siswa kelas XII MIA 3 SMAN 1
Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca puisi dengan menggunakan
metode demonstrasi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 1 bulan. Subjek penelitian ini yaitu siswa
kelas XII MIA 3 SMAN 1 Pekanbaru berjumlah 34 orang siswa, pada tahun pelajaran 2014-2015. Instrumen
penelitian ini terdiri dari instrumen unjuk kerja dan instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi
aktivitas guru dan aktivitas siswa. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan terhadap penelitian
ini adalah kemampuan siswa dalam kemampuan membaca puisi mengalami peningkatan. Hal ini diketahui dari
data awal rata-rata nilai 72,1. Jika dilihat dari ketuntasan klasikal, ada 17,6% siswa (6 orang) yang tuntas
memperoleh nilai minimal 85 (sesuai standar KKM). Namun setelah diterapkannya metode demonstrasi,
diperoleh rata-rata nilai 90,2 atau dengan ketuntasan sebesar 87,4%. Dengan demikian, penelitian ini dikatakan
berhasil.

Kata Kunci : puisi, demonstrasi

PENDAHULUAN maka dari itu pelajaran bahasa Indonesia


Bahasa memegang peranan penting secara lisan maupun tulisan harus benar-
bagi setiap orang dalam kehidupan sehari- benar dapat dikuasai dan dapat
hari. Melalui bahasa setiap orang dapat diaplikasikan langsung dalam kehidupan
berkomunikasi dengan baik. Hal ini sejalan sehari-hari
dengan yang dikemukakan Keraf (1993:23), Dalam kurikulum tingkat satuan
bahasa adalah alat komunikasi berupa pelajaran (KTSP) tahun 2006 pada salah
pengenalan simbol bunyi yang dihasilkan satu kompetensi dasar yaitu aspek
alat ucapan manusia yang bertujuan untuk membaca, berkenaan dengan indikator
menyampaikan pesan dan pikiran kepada membaca puisi lama atau pantun dan puisi
orang lain baik secara lisan maupun tulisan. baru dengan ucapan yang tepat untuk diri
Pelajaran bahasa Indonesia juga sendiri dan orang lain. Dari sinilah dapat
merupakan pelajaran wajib yang harus dilihat betapa pentingnya membaca dengan
dikuasai siswa dalam pendidikan formal ucapan intonasi dan penggunaan tanda baca

Gusneli | Kemampuan Membaca Puisi, Metode Demonstrasi


Halaman | 217
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 2 November 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435

yang tepat. Agar siswa mampu membaca menjadi permanen, mantap dan dapat
puisi lama atau pantun dan puisi baru dipergunakan setiap saat oleh yang
tersebut baik tentu diperlukan adanya bersangkutan. Berdasarkan kurangnya
pembinaan. kemampuan membaca puisi lama atau
Berdasarkan pengamatan di pantun dan puisi baru siswa kelas XII MIA
lapangan tentang membaca puisi lama atau 3 SMAN 1 Pekanbaru dalam membaca
pantun dan puisi baru, sekilas terlihat puisi lama atau pantun dan puisi baru dan
bahwa siswa kelas XII MIA 3 SMAN 1 keungulan metode demonstrasi peneliti
Pekanbaru yang berjumlah 34 orang dan tertarik meneliti tentang metode
sebagian besar anak-anak tersebut masih GHPRQVWUDVL GHQJDQ MXGXO ³Upaya
perlu peningkatan dalam membaca puisi Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi
lama atau pantun dan puisi baru. Hasil tes dengan Metode Demonstrasi Siswa Kelas
awal kemampuan siswa II SMAN 1 XII MIA 3 SMAN 1 Pekanbaru´
Pekanbaru dalam kemampuan membaca
puisi lama atau pantun dan puisi baru masih
rendah KAJIAN TEORETIS
Rendahnya kemampuan siswa Menurut Roestiyah (2001:83)
dalam membaca puisi lama atau pantun dan demonstrasi adalah cara mengajar dimana
puisi baru dipengaruhi oleh cara mengajar seorang guru menunjukkan,
guru yang kurang bervariasi. Selama ini memperlihatkan suatu proses pembelajaran
guru telah melakukan berbagai upaya untuk sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat
meningkatkan hasil belajar siswa seperti melihat, mengamati, mendengar mungkin
dengan penugasan, kerja kelompok, meraba-raba dan merasakan proses yang
maupun dengan remedial. Namun usaha ditunjukkan oleh guru. Dengan
tersebut belum memperlihatkan hasil demonstrasi, proses penerimaan siswa
belajar yang optimal. terhadap pelajaran akan lebih berkesan
Berdasarkan uraian di atas peneliti secara mendalam, sehingga membentuk
akan melakukan penelitian tindakan yang pengertian dengan baik dan sempurna.
disebut penelitian tindakan kelas. Siswa juga dapat mengamati dan
Tujuannya adalah untuk meningkatkan memperhatikan pada apa yang diperlihatkan
kemampuan membaca puisi lama atau guru selama pembelajaran berlangsung.
pantun dan puisi baru siswa kelas XII MIA Pengunaan metode demonstrasi
3 SMAN 1 Pekanbaru dalam membaca mempunyai tujuan agar siswa mampu
puisi lama atau pantun dan puisi baru memahami tentang cara mengatur atau
dengan metode demonstrasi. Seperti yang menyusun sesuatu, dengan demonstrasi
diungkapkan Djamarah dan Zein (2006:95) siswa dapat mengamati bagian-bagian dari
bahwa metode demonstrasi adalah cara suatu benda alat seperti bagian tubuh
latihan dengan praktik yang dilakukan manusia atau bagian dari mesin jahit. Siswa
berulang-ulang atau kontinu yang bertujuan dapat menyaksikan kerja sesuatu alat atau
untuk mendapatkan keterampilan dan mesin. Bila siswa melakukan sendiri
ketangkasan praktis tentang pengetahuan demonstrasi tersebut, maka ia dapat
yang dipelajari. Peneliti memilih metode ini mengerti cara-cara penggunaan alat atau
karena metode ini diterapkan dengan perkakas, suatu mesin, sehingga mereka
praktik berulang-ulang atau kontinu akan dapat melihat dan memperbandingkan
sehingga diharapkan kemampuan siswa cara yang terbaik, juga mereka akan
dalam membaca puisi lama atau pantun dan mengetahui kebenaran dari suatu teori
puisi baru dapat lebih dikuasai. Lebih dari dalam suatu praktik.
itu diharapkan agar pengetahuan atau Dari uraian di atas dapat diambil
keterampilan yang telah dipelajari itu kesimpulan, bahwa yang dimaksud dengan

Gusneli | Kemampuan Membaca Puisi, Metode Demonstrasi


Halaman | 218
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 2 November 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435

metode demonstrasi dalam belajar dan 1) Perhatian murid dapat dipusatkan pada
mengajar ialah metode yang diguakan oleh hal-hal yang dianggap penting oleh guru
guru atau orang luar yang sengaja sehingga hal penting dapat diamati
didatangkan atau siswa sekalipun untuk secara teliti. Di samping itu perhatian
mempertunjukkan gerakan-gerakan suatu siswapun lebih mudah dipusatkan
proses dengan prosedur yang benar disertai kepada proses belajar mengajar dan
dengan keterangan-keterangan kepada tidak kepada yang lain.
seluruh dunia. Dalam metode demonstrasi 2) Dapat membimbing peserta didik kearah
siswa mengamati dengan teliti dan seksama berpikir yang sama dalam satu saluran
serta dengan penuh perhatian dan pikiran yang sama.
partisipasi. 3) Ekonomis dalam jam pelajaran di
Menurut Roestiyah (2001: 84) sekolah dan ekonomis dalam waktu yang
dalam melaksanakan metode demonstrasi pendek
agar bisa berjalan efektif, maka perlu 4) Dapat mengurangai kesalahan-kesalahan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut: bila dibandingkan dengan hanya
a. Guru harus mampu menyusun rumusan membaca atau menerangkan, karena
instruksional, agar dapat memberi murid mendapatkan gambaran yang jelas
motivasi yang kuat pada siswa untuk dari hasil pengamatannya
belajar. 5) Karena gerakan dan proses
b. Pertimbangkanlah baik-baik apakah dipertunjukkan maka tidak memerlukan
pilihan teknik Anda mampu menjamin keterangan-keterangan yang banyak
tercapainya tujuan yang telah Anda 6) Beberapa persoalan yang menimbulkan
rumuskan. pertanyaan dapat diperjelas waktu proses
c. Amatilah apakah jumlah siswa memberi demonstrasi.
kesempatan untuk suatu demonstrasi
yang berhasil, bila tidak Anda harus Kemudian Sudjana (2005: 84)
mengambil kebijakan lain. mengemukakan beberapa petunjuk
d. Apakah bahan yang akan digunakan penggunaan metode demonstrasi antara
sudah sesuai jumlah, kondisi dan lain:
tempatnya. Juga Anda perlu mengenal a. Persiapan
baik, atau telah mencoba terlebih dahulu, 1) Tetapkan tujuan demonstrasi
agar demonstrasi itu berhasil. 2) Tetapkan langkah-langkah pokok
e. Harus sudah menentukan garis besar demostrasi
langkah-langkah yang akan dilakukan b. Pelaksanaan
f. Apakah tersedia waktu yang cukup, 1) Usahakan demonstrasi dapat diikuti
sehingga dapat memberikan keterangan oleh seluruh kelas
bila perlu, dan siswa bertanya. 2) Tumbuhkan sikap kritis pada siswa
g. Selama demontrasi berlangsung guru sehingga terdapat tanya jawab, dan
harus memberi kesempatan pada siswa diskusi tentang masalah yang
untuk mengamati dengan baik dan didemonstrasikan
bertanya. 3) Beri kesempatan tiap siswa untuk
h. Anda perlu mengadakan evaluasi apakah mencoba sehingga siswa merasa
demontrasi yang Anda lakukan itu yakin tentang kebenaran suatu proses
berhasil, dan bila perlu demonstrasi bisa c. Tindak lanjut
diulang Setelah demonstrasi selesai, berikanlah
tugas kepada siswa baik secara lisan
Metode demonstrasi mempunyai kebaikan- maupun tulisan misalnya membuat puisi
kebaikan, antara lain adalah: karya sendiri. Dengan demikian kita

Gusneli | Kemampuan Membaca Puisi, Metode Demonstrasi


Halaman | 219
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 2 November 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435

dapat menilai sejauh mana hasil meningkatkan kemampuan membaca puisi


demosntrasi dipahami siswa. lama atau pantun dan puisi baru siswa kelas
XII MIA 3 SMAN 1 Pekanbaru
Berdasarkan uraian diatas maka untuk interval dan kategori
peneliti dapat merumuskan Hipotesis kemampuan siswa membaca puisi lama
tindakan dalam penelitian ini adalah jika atau pantun dan puisi baru adalah sebagai
metode demonstrasi diterapkan maka, dapat berikut:

Tabel 1. Interval dan Kategori Kemampuan Membaca Puisi


No Klasifikasi Standar
1 Sangat tinggi > 85
2 Tinggi 71 - 85
3 Sedang 56 - 70
4 Rendah 41 - 55
Gimin (2008:14)

Ketuntasan klasikal tercapai apabila 90% dari seluruh siswa memperoleh dengan nilai
minimal 85 maka kelas itu dikatakan tuntas. Adapun rumus yang dipergunakan untuk
menentukan ketuntasan klasikal sebagai berikut:
JT
KK x 100% (KTSP, 2007:382)
JS
KK = Ketuntasan klasikal
JT = Jumlah siswa yang tuntas
JS = Jumlah siswa seluruhnya

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


Subjek penelitian ini yaitu siswa Diketahui rata-rata nilai kemampuan
kelas XII MIA 3 SMAN 1 Pekanbaru siswa pada data awal adalah 72,5 atau
berjumlah 34 orang siswa.tahun ajaran dengan kategori tinggi. Kemudian setelah
2014/2015, sedangkan yang menjadi objek diterapkannya metode demonstrasi atau
dalam penelitian ini adalah kemampuan pada siklus I, diperoleh rata-rata nilai 79,7
membaca puisi dengan metode demonstrasi atau dengan kategori tinggi. Sedangkan
siswa kelas XII MIA 3 SMAN 1 Pekanbaru. pada siklus kedua mengalami peningkatan
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu dengan rata-rata nilai 87,4 atau dengan
kemampuan siswa dan metode demonstrasi. kategori sangat tinggi. Peningkatan
Adapun tempat penelitian ini dilakukan di kemampuan siswa dari data awal ke siklus
SMAN 1 Pekanbaru. Penelitian ini I, dan siklus II juga dapat dilihat dalam
dilakukan pada bulan Oktober sampai bentuk gambar di bawah ini
dengan bulan November 2014. Mata
pelajaran yang diteliti adalah Bahasa
Indonesia. Standar kompetensi dalam
penelitian ini adalah berbicara.

Gusneli | Kemampuan Membaca Puisi, Metode Demonstrasi


Halaman | 220
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 2 November 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435

Gambar 1. Perbandingan Kemampuan Data Awal, Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan tabel 1 dan gambar 1 di puisi lama atau pantun dan puisi baru
atas, maka penulis hanya melakukan dua melalui metode demonstrasi. Sedangkan
siklus tindakan. Karena sudah jelas hasil rekapitulasi aktivitas siswa selama proses
yang diperoleh siswa kelas Kelas XII MIA pembelajaran melalui metode demonstrasi
3 SMAN 1 Pekanbaru dalam membaca dapat dilihat seperti tabel berikut.

Tabel 2. Rekapitulasi Aktivitas Siswa pada Siklus I dan II


Siklus I Siklus II
No Aktivitas Rata-rata
P1 P2 P1 P2
1 Memperhatikan penjelasan guru
27 22 32 32 30
dengan khidmat
2 Menerima lembaran teks dengan
28 32 34 34 31
tertib
3 Membaca bacaan yang telah
24 29 29 30 27
diberikan guru dengan baik
4 Bertanya tentang kesulitan dalam
27 22 32 34 31
membaca
5 Menanggapi dan mengajukan
pertanyaan yang belum
dimengerti berkenaan dengan isi
bacaan dan cara membaca
20 20 19 23 22
nyaring dengan memperhatikan
memperhatikan lafal, intonasi,
kelancaran, dan ketetapan
pelafalan
6 Tetap tertib selama proses
21 27 33 33 27
pembelajaran berlangsung
7 Mengikuti latihan membaca
22 29 34 33 28
nyaring dengan baik
Rata-rata Skor 71.0 76.1 89.5 92.0 81.5

Gusneli | Kemampuan Membaca Puisi, Metode Demonstrasi


Halaman | 221
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 2 November 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435

Berdasarkan tabel di atas, secara dalam pelaksanaan pembelajaran di


keseluruhan diketahui rata-rata seluruh sekolah.
siswa telah mengikuti proses pembelajaran 4. Kepada pengawas perlu mengadakan
dengan baik. Hal ini dikatahui dari rata-rata kunjungan supervisi terhadap peneliti
skor 81,3. Berdasarkan bab III, bahwa skor dalam pelaksanaan PTK sedang
81,5 berada di antara interval 70 ± 89 atau berlangsung, agar apa yang ditemukan
dengan kategori baik dapat diimplementasikan pada proses
pelaksanaan pembelajaran.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


Penelitian ini bertujuan untuk DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan kemampuan kemampuan Djamarah dan Zein. 2006. Strategi
membaca puisi lama atau pantun dan puisi Pembelajaran. Jakarta: Rineka
baru melalui metode demonstrasi siswa Cipta
kelas kelas XII MIA 3 SMAN 1 Pekanbaru. Gimin. 2008. Instrumen dan Pelaporan
Pernyataan ini dapat diterima, karena Hasil dalam Penelitian Tindakan
kemampuan siswa dalam kemampuan Kelas. Pekanbaru
membaca puisi lama atau pantun dan puisi Keraf, G. 1993. Kompsisi. Sebuah
baru mengalami peningkatan. Hal ini Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende
diketahui dari data awal rata-rata nilai 72,5. Flores. Nusa Indah
Jika dilihat dari ketuntasan klasikal, ada Roestiyah. 2001. Strategi Belajar
17,6% siswa (6 orang) yang tuntas Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
memperoleh nilai minimal 85 (sesuai Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses
standar KKM). Namun setelah Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
diterapkannya metode demonstrasi, Baru Algensindo
diperoleh rata-rata nilai 87,4 atau dengan
ketuntasan sebesar 100%. Dengan
demikian, penelitian ini dikatakan berhasil.
Melalui simpulan hasil peneltian di
atas, maka peneliti ingin menyampaikan
beberapa saran. Adapun saran yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kemampuan
membaca puisi lama atau pantun dan
puisi baru di sekolah diharapkan kepada
guru bahasa Indonesia dan sastra dapat
menggunakan metode demonstrasi.
2. Kepada peneliti selanjutnya agar
meneliti lebih dalam tentang membaca
puisi lama atau pantun dan puisi baru
dan metode demonstrasi demi
kesempurnaan penelitian selanjutnya.
3. Kepada kepala sekolah perlu memamtau
dan membina terhadap dampak kegiatan
penelitian tindakan kelas (PTK), sebagai
bahan penilaian kemajuan yang telah
dicapai, sehingga apa yang ditemukan
pada PTK dapat diimplementasikan

Gusneli | Kemampuan Membaca Puisi, Metode Demonstrasi


Halaman | 222

You might also like