You are on page 1of 12

AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Akuntansi Pemerintahan

Dosen Pengampu: Dra. Rasidah M.Si., Ak.

Disusun oleh:

Daniya Fatima Salsabila

1910313320019

Kelas C – Akuntansi Pemerintahan

Prodi S1 Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2022
1. Jelaskan Catatan atas Laporan Keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah sesuai
dengan SAP No. 5.

Catatan atas Laporan keuangan yang harus dibuat oleh pemerintah sesuai dengan SAP No. 5
adalah Akuntansi Persediaan. Tujuan penyajian persediaan ini sendiri adalah untuk mengatur
perlakuan akuntansi persediaan yang dianggap perlu disajikan dalam CALK. Persediaan tersebut
merupakan aset yang berupa barang atau perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintah dan proses produksi; barang dalam proses produksi yang dimaksudkan
untuk dijual dan diserahkan kepada masyarakat serta barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan. Persediaan yang dibuat oleh
pemerintah tersebut terdiri dari Barang konsumsi, Amunisi, Bahan untuk pemeliharaan, Suku
cadang, Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga, Pita Cukai dan leges, Bahan baku,
Barang dalam proses/setengah jadi, Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat serta Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
Persediaan ini diakui :

a. pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai
nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal,
b. pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya berpindah. Oleh
karena itu, pada akhir periode akuntansi catatan persediaan disesuaikan dengan hasil
inventarisasi fisik.

Persediaan yang dibuat pada CALK disajikan sebesar Biaya perolehan apabila diperoleh dengan
pembelian; Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; serta Nilai
wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/ rampasan. Selain itu, dalam
penilaian persediaan dapat menggunakan metode FIFO atau rata-rata tertimbang dan harga
pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan bermacam-macam
jenis.

2. Sebutkan dan jelaskan metode penilaian investasi yang diatur oleh SAP No. 6
Metode Penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode yaitu:
a. Metode biaya; Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya
perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima
dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang
terkait.
b. Metode ekuitas; Dengan menggunakan metode ekuitas pemerintah mencatat investasi
awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi
pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham
yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah. Penyesuaian
terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi
pemerintah, misalnya adanya perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta
revaluasi aset tetap.
c. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan; Metode nilai bersih yang dapat
direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam
jangka waktu dekat.
Penggunaan metode pada paragraf 36 didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
a. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;
b. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki
pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;
c. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;
d. Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang
direalisasikan.
Dalam kondisi tertentu, kriteria besarnya persentase kepemilikan saham bukan merupakan
faktor yang menentukan dalam pemilihan metode penilaian investasi, tetapi yang lebih
menentukan adalah tingkat pengaruh (the degree of influence) atau pengendalian terhadap
perusahaan investee. Ciri-ciri adanya pengaruh atau pengendalian pada perusahaan investee,
antara lain:
a. Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris;
b. Kemampuan untuk menunjuk atau menggantikan direksi;
c. Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan direksi perusahaan investee;
d. Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam rapat/pertemuan dewan
direksi.
3. Bagaimana perlakuan akuntansi untuk pembelian aset tetap yang diperoleh dengan cara
membangun sendiri, diperoleh secara gabungan, diperoleh dengan pertukaran aset,
diperoleh melalui donasi.

Membangun sendiri : perlakuan akuntansi untuk pembelian aset tetap dengan cara membangun
sendiri ini adalah Jika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan atau melewati satu
periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum selesai tersebut digolongkan dan
dilaporkan sebagai konstruksi dalam pengerjaan sampai dengan aset tersebut selesai dan siap
dipakai.
Diperoleh secara gabungan : perlakuan akuntansi untuk pembelian aset tetap dengan gabungan
ini adalah ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan
perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan.
Diperoleh dengan pertukaran aset: perlakuan akuntansi untuk pembelian aset tetap yang
diperoleh dengan pertukaran aset terbagj kedalam 2 perlakuan,yaitu:
 Untuk pertukaran aset tidak serupa, perlakuan akuntansi diukur berdasarkan nilai wajar
aset yang diperoleh yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah
disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer/diserahkan.
 Untuk pertukaran aset serupa, perlakuan akuntansi aset tetap dapat dilepas dalam
pertukaran dengan kepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak ada
keuntungan dan kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh
dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas.
Diperoleh melalui donasi : diakui sebesar nilai wajar pada saat perolehan. Perlakuan aset tetap
melalui donasi ini jika perolehan aset tetap tersebut memenuhi kriteria perolehan aset donasi,
maka perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan pemerintah dan jumlah yang sama juga
diakui sebagai belanja modal dalam laporan realisasi anggaran.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kontruksti Dalam Penyelesaian (KDP).


Jika KDP dihentikan pembangunannya untuk sementara waktu, bagaimana penyajian
KDP tersebut dalam neraca dan hal apa yang perlu diungkapkan dalam CaLK dan jika
KDP diniatkan untuk dihentikan pembangunannya secara permanen, bagaimana
perlakuan akuntansi terhadap KDP tersebut dan bagaimana pengungkapan dalam
CaLK.

Jawaban :
Konstruksi Dalam Penyelesaian (KDP) adalah aset – aset yang sedang dalam proses
pembangunan. Penyajian KDP dalam neraca disajikan sebesar biaya perolehan atau nilai wajar
pada saat perolehan. Hal apa yang perlu diungkapkan dalam CaLK yaitu mengenai :
a. Rincian kontrak konstruksi dalam pekerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka
wajtu penyelesaian pada tanggal neraca.
b. Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaanya.
c. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan sampai dengan tanggal neraca.
d. Uang muka kerja yang diberikan sampai dengan tanggal neraca; dan
e. Jumlah Retensi.
Kontrak konstruksi pada umumnya memuat ketentuan tentang retensi. Retensi adalah prosentase
dari nilai penyelesaian yang akan digunakan sebagai jaminan akan dilaksanakan pemeliharaan
oleh kontraktor pada masa yang telah ditentukan dalam kontrak. Jumlah retensi diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Jika KDP diniatkan untuk dihentikan pembangunannya secara permanen maka KDP tersebut
harus dieliminasi dari neraca dan kejadian ini diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas
Laporan Keuangan

5. Jelaskan perbedaan perlakuan akuntansi utang dalam mata uang asing pada saat
diterima utang tersebut dan pada saat akhir tahun menurut SAP dan menurut SAK

Utang pemerintahan dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs tengah bank
sentral saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal neraca pos utang pemerintah dalam mata
uang asing dilaporkan kedalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah bank sentral
pada tanggal neraca. Selisih penjabaran pos utang pemerintah dalam mata uang asing antar
tanggal transaksi dan tanggal neraca dicatat sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas periode
berjalan.
Menurut SAK :
Mata uang yang digunakan sebagai dasar pencatatan transaksi dan pelaporan informasi keuangan
bagi perusahaan di Indonesia adalah rupiah. Transaksi keuangan yang dinyatakan dalam mata
uang asing (selain rupiah) harus dijabarkan terlebih dahulu kemata uang rupiah sesuai dengan
ketentuan PSAK No. 10.

6. Jelaskan koreksi kesalahan yang biasa terjadi pada transaksi di pemerintahan.


Koreksi kesalahan yang biasa terjadi pada tranksaksi di pemerintah timbul biasanya dari adanya
keterlambatan penyampaian bukti tranksaksi anggaran oleh pengguna anggaran, kesalahan
perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi, kesalahan
interpretasi fakta, kecurangan, atau kelalaian.
Kesalahan ditinjau dari sifat kejadiannya dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis yaitu :
a. Kesalahan yang tidak berulang
b. Kesalahan yang berulang dan sistematik
Kesalahan yang tidak berulang adalah kesalahan yang diharapkan tidak akan terjadi kembali
yang dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis :
a. Kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan
b. Kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya.
Terhadap setiap kesalahan harus dilakukan koreksi segera setelah diketahui berikut koreksi
kesalahan atas setiap kesalahan :
- Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan, baik yang
mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak, dilakukan dengan pembetulan pada
akun yang bersangkutan dalam periode berjalan (baik akun pendapatan – LRA atau
akun belanja maupun pendapatan – LO atau akun beban).
- Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode – periode
sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila lapora keuangan periode tersebut
belum diterbitkan, dilakukan dengan pendapatan atau akun belanja dari periode yang
bersangkutan.
- Koreksi kesalahan atas belanja yang tidak berulang terjadi pada periode sebelumnya
dan mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurang saldo kas) laporan keuangan
sudah terbit maka koreksinya
 Menambah kas (pembetulan pada akun pendapatan lain – lain LRA &
pendapatan LO)
 Mengurangi kas (pembetulan pada akun saldo anggaran lebih dan ekuitas)
- Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain kas yang tidak berulang terjadi pada
periode sebelumnya yang mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurangi posisi
kas) pembetulan pada akun kas dan akun aset yang bersangkutan
- Koreksi kesalahan atas beban yang tidak berulang terjadi pada periode sebelumnya
mempengaruhi posisi kas dan tidak mempengaruhi posisi aset lain selain kas.
 Pengurangan beban (pembetulan pada akun pendapatan lain – lain LO)
 Penambahan beban (pembetulan pada akn ekuitas)
- Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang terjadi pada
periode - periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan
keuangan periode tersebbut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada
akun ekuitas dana lancar.
Kesalahan berulang dan sistemik tidak perlu koreksi hanya dicatat pada saat terjadi pengeluaran
kas untuk mengembalikan kelebihan pebdapatan dengan mengurangi pendapatan LRA maupun
pendapatan LO yang bersangkutan. Koreksi kesalahan periode – periode yang lalu yang
mempengaruhi posisi kas dilaporkan dalam laporan arus kas tahub berjalan pada aktivitas yang
bersangkutan. Koreksi kesalahan tersebut dikungkapkan pada CALK

7. Bagaimana proses konsolidasi pada laporan keuangan pemerintah.

Berdasarkan PSAP no.11, proses/prosedur konsolidasi pemerintah dilaksanakan dengan


menggabungkan dan menjumlahkan akun yang diselenggarakan oleh entitas pelaporan dengan
entitas pelaporan lainnya atau entitas akuntansi dengan entitas akuntansi lainnya dengan atau
tanpa mengeliminasi akun timbal balik. Entitas pelaporan menyusun laporan keuangan
dengan menggabungkan laporan keuangan seluruh entitas akuntansi yang secara organisatoris
berada di bawahnya.
Jika dijabarkan, proses konsolidasi sebagai berikut:
1. Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran yang mengelola anggaran adalah
entitas akuntansi yang harus menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan,
aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi pendapatan dan belanja, yang berada
dalam tanggung jawabnya guna menghasilkan laporan keuangan yang akan
disampaikan kepada entitas pelaporan.
2. Penyelenggaran akuntansi mengacu kepada Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
3. Kepala SKPD selaku pengguna anggaran menyusun laporan keuangan gabungan dari
satuan kerja yang berada dilingkup SKPD dan menyampaikannya kepada
gubernur/bupati/walikota melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku entitas
pelaporan untuk dilakukan proses konsolidasian.
4. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku BUD menyusun laporan keuangan sebagai
pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan daerah yang selanjutnya akan
digabungkan dengan laporan keuangan yang berasal dari SKPD.
5. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku entitas pelaporan melakukan proses
konsolidasian dan menyusun laporan keuangan PEMDA berdasarkan laporan
keuangan SKPD serta laporan pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan
daerah dan disampaikan kepada gubernur/bupati/walikota untuk selanjutnya
disampaikan ke BPK dan DPRD.

8. Jelaskan perbedaan laporan realisasi anggaran dengan laporan operasional dan


perbedaan BLU dengan satker.
Secara garis besar perbedaan antara Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Operasional
adalah sebagai berikut:
a. Pengelompokan pada LRA terdiri dari pendapatan, belanja, transfer dan
pembiayaan,sedangkan pengelompokan pada LO terdiri dari pendapatan dan beban dari
kegiatanoperasional, surplus/defisit dari kegiatan non operasional dan pos-pos luar
biasa.
LRA: Pendapatan-LRA, Belanja, Transfer, pembiayaan
LO: Pendapatan-LO,Beban, Tranfer, Pos luar biasa
b. Basis akuntansi:
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun
berdasarkan basis kas dan bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan
basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual. Sedangkan LO berbasis
akrual. (LRA menyajikan pendapatan dan belanja yang berbasis kas, sedangkan LO
menyajikan pendapatan dan beban yang berbasis akrual).
c. Akibat dari perbedaan basis akuntansi yang digunakan, Pada LRA, pembelian aset tetap
dikategorikan sebagai belanja modal atau pengurang pendapatan, sedangkan pada
LO,pembelian aset tetap tidak diakui sebagai pengurang pendapatan.
d. Pengakuan pendapatan
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran
masuk sumber daya ekonomi
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di rekening kas umum
negara/daerahatau oleh entitas pelaporan
e. Pendapatan LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/daerah yang
menambah Saldo Anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali
f. Surplus/defisit LRA adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan-LRA dan
belanjaselama satu periode laporan.
Surplus/defisit-LO adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan-LO dan belanja
selama satu periode laporan, setelah diperhitungkan surflus/defisit dari kegiatan
nonoperasional dan pos luar biasa
g. Koreksi Kesalahan atas Pendapatan LRA: Tidak berulang, terjadi pada periode
sebelumnya mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang posisi kas), laporan
keuangan periode tersebut sudah terbit. Pembetulan dilakukan pada akun kas dan akun
saldo anggaran lebih.
Koreksi kesalahan Peneriman Pendapatan LO: Tidak berulang, terjadi pada periode
sebelumnya mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang posisi kas), laporan
keuangan periode tersebut sudah terbit. Pembetulan dilakukan pada akun kas dan
ekuitas
Perbedaan BLU dan SATKER
BLU (Badan Layanan Umum) adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa yang dijual
tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas
Sedangkan SATKER (Satuan Kerja) merupakan setiap kantor atau satuan kerja yang di
lingkungan pemerintah pusat yang berkedudukan sebagai pengguna anggaran/barang atau
kuasa pengguna anggaran/barang.

9. Jelaskan perlakuan akuntansi terhadap aset tidak berwujud dan properti investasi

Aset tak berwujud adalah harta tak terlihat/tak berwujud yang memberikan manfaat.
Adapun salah satu contoh aset tak berwujud dalam bisnis/perusahaan adalah Hak cipta
(seperti dalam bentuk karangan buku).
Secara akuntansi, perlakuan aset tak berwujud adalah sebagai berikut:
a. Pengakuan Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud diakui pada saat diperoleh, dengan ketentuan:
 Individu/Perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi di masa yang
akan datang dari aset tersebut.
 Biaya-biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal.
b. Penilaian/Pengukuran Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud dinilai/diukur sesuai dengan harga perolehannya. Biaya perolehan
aset tidak berwujud terdiri dari:
 Harga beli termasuk bea masuk (import), dan pajak pembelian yang tidak dapat
dikembalikan, setelah dikurangkan diskon dan rabat;
 Segala biaya yang dapat dikaitkan secara langsung dalam mempersiapkan aset
tersebut sehingga siap untuk digunakan.
c. Pencatatan Aset Tak Berwujud
Pencatatan akuntansi untuk pembelian dan amortisasi aset tak berwujud secara
sederhana adalah sebagai berikut:
 Pembelian Amortisasi
Aset Tak Berwujud xxx
Kas xxx
 Amortisasi
Biaya amortisasi xxx
Aset Tak Berwujud xxx
d. Pelaporan Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud disajikan dalam neraca pada kolom aktiva, dan dicatat sesuai dengan
nilai bersih setelah dikurangi oleh akumulasi amortisasi.

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan
atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan)
untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk:
a. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif; atau
b. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
a. Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti
investasi akan mengalir ke entitas; dan
b. Biaya perolehan properti investasi dapat diukur secara andal.
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk
dalam pengukuran awal tersebut. Entitas dapat:
a. Memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti investasi
yang menjadi agunan liabilitas yang membayar imbal hasil dikaitkan secara langsung
dengan nilai wajar dari, atau imbal hasil dari, aset tertentu yang mencakup properti
investasi tersebut; dan
b. Memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti investasi
lain, tanpa memperhatikan pilihan sebagaimana dimaksud di huruf (a).
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa setelah tanggal pelaporan dan
perjanjian konsesi jasa-pemberi konsesi.

Peristiwa setelah tanggal pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antara akhir periode pelaporan
dan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, baik peristiwa yang menguntungkan
maupun tidak. Peristiwa – peristiwa tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelaporan
(peristiwa penyesuaian setelah periode pelaporan)
2. Peristiwa yang mengindikasikan timbulnya kondisi setelah periode pelaporan (peristiwa
nonpenyesuai setelah periode pelaporan).

Perjanjian konsesi jasa adalah perjanjian mengikat antara pemberi konsesi (entitas akuntansi /
pelaporan pemerintah) dan mitra. Dalam perjanjian tersebut, mitra menggunakan aset konsesi
jasa untuk menyediakan jasa ublik atas nama pemberi konsesi selama jangka waktu tertentu.
Selanjutnya mitra diberi kompensasi atas penyediaan jasa pelayanan public selama masa
perjanjian konsesi jasa. Pada intinya, perjanjian ini melibatkan mitra untuk menyediakan jasa
public yang berkaitan dengan aset konsesi jasa atas nama pemberi konsesi.

You might also like