Professional Documents
Culture Documents
Design pesan kesehatan dan menulis dan pers rilis tentang kesehatan
Pesan
Proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/ media tertentu
kepada komunikan melalui saluran / media tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk
mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah
kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial.
Komponen pesan:
Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa menarik perhatian
komunikan
Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama
antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
Pesan harus mampu membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan
beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut
Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak
bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk
memberikan tanggapan yang dikehendaki.
2.1 Desain Pesan Kesehatan Yang Efektif
2. Leaflet
Leaflet merupakan bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan
kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk
kalimat, gambar, maupun kombinasi kalimat dan gambar. Biasanya dalam
penyuluhan kesehatan, leaflet ini dibagikan kepada masyarakat supaya
masyarakat dapat membaca dan lebih memahami pesan kesehatan yang
disampaikan.
3. Flyer (Selebaran)
Flyer atau selebaran ialah seperti leaflet, tetapi tidak dalam bentuk lipatan.
5. Rubrik
Rubrik merupakan media penyampaian pesan kesehatan dalam bentuk
tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas mengenai
suatu masalah kesehatan atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
6. Poster
Poster merupakan suatu media cetak yang berisi pesan-pesan atau
informasi kesehatan yang biasanya ditempel di tembok-tembok, tempat-
tempat umum, atau kendaraan umum. Poster juga dapat digunakan sebagai
alat untuk membantu menyampaikan pesan kesehatan saat penyuluhan.
Poster didesain semenarik mungkin supaya masyarakat mau
memperhatikan dan menyimak materi penyuluhan.
2.3.3 Pengaruh Media Cetak Sebagai Desain Pesan Kesehatan yang Efektif
Media cetak dapat menjangkau masyarakat secara luas sehingga media
cetak merupakan media yang dapat menyampaikan pesan kesehatan secara
efektif. Dalam penyuluhan kesehatan, media cetak seperti poster dapat
digunakan sebagai alat untuk membantu dalam penyampaian informasi
kesehatan. Poster dibuat menarik dengan pemilihan kata provokatif dan
paduan warna yang menarik supaya dapat menarik perhatian masyarakat untuk
memperhatikan. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih memahami apa
yang dibahas dalam penyuluhan tersebut dan pengetahuan yang telah
diperoleh masyarakat tersebut diharapkan dapat mengubah perilaku mereka
menjadi lebih sehat dari sebelumnya.
a. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke
berbagai banyak orang, contohnya pesan melalui SMS ataupun internet.
b. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper.
c. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lainnya.
d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.
Menurut Agrawal, et.al. (2011) dalam tulisannya yang berjudul Information
Diffusion in Social Networks: Observing and Influencing Societal Interests,
mengatakan bahwa tahap pertama yang harus dilakukan untuk bisa memahami
karakteristik anggota jejaring tersebut. Pemahaman yang baik akan
karakteristik forum jejaring sosial membantu dalam memahami respons sosial
terhadap informasi yang disampaikan. Banyak media sosial yang menawarkan
aplikasi dengan berbagai fitur yang berbeda-beda antar satu aplikasi dengan
aplikasi yang lainnya. (Agrawal, Budak, & El Abbadi, 2011)
1. Google Analytics
2. Blogger/Blog Spot
3. Facebook
4. Twitter
5. Instagram
6. LINE
7. Google+
8. Whatsapp
9. Telegram
10. Tumblr
11. Wordpress
12. Wattpad
b. Twitter
c. Line
d. Instagram
e. Blog
f. Tumblr
g. Wattpad
4.3.1 Pengaruh Media Sosial sebagai Desain Pesan Kesehatan yang Efektif
Media sosial memiliki pengaruh penting terhadap perubahan perilaku
manusia. Keberadaan media dapat membuat hubungan komunkasi antar orang
menjadi lebih dekat. Penyebaran pesan atau informasi melalui media sosial
lebih mudah dan lebih menarik. Pendidikan kesehatan melalui media sosial
menggunakan metode perluasan atau metode dua arah, akibatnya, sesama
penerima pesan dapat bertukar komentar dan mengingatkan masing-masing
lainnya melalui forum yang sudah terbentuk.
press release, rilis atau siaran pers adalah naskah berita yang dibuat oleh kalangan
non-wartawan- khususnya Humas instansi/lembaga – untuk dipublikasikan di media
massa.
Cara membuat atau cara menulis
press release sama dengan cara menulis naskah berita.Dengan kata lain, naskah siaran
pers sama dengan
naskah berita berita –khususnya berita langsung (straight news).
Rilis berisi fakta atau rekonstruksi peristiwa dengan kandungan elemen berita 5W+1H
(Wahyuningsih, 2019)
Gesang Wahyudi, N. (2019) ‘Desain Pesan Pembelajaran di Era Digital’, journal EVALUASI,
3, p. 104. doi: 10.32478/evaluasi.v3i1.224.
Pti, R. (no date) ‘Desain Pesan dan Karakter Siswa Dalam Pembelajaran’.
Puskesmas : Peneleh
Secara praktis, Press Release artinya berita untuk suratkabar atau media massa. Secara
bahasa, rilis atau merilis menurut KBBI artinya:
1. Menyampaikan secara resmi berita, pengumuman, informasi, dan sebagainya untuk
disiarkan.
2. Mengeluarkan (menerbitkan, mengadakan) buku, film, album lagu, dan sebagainya.
Siaran Pers diartikan sebagai bahan berita yang disiapkan oleh pihak luar untuk
pers.Menurut Soemirat dan Ardianto (2004:46), siaran pers adalah informasi dalam bentuk
berita yang dibuat oleh Humas atau Public Relations (PR) organisasia / perusahaan yang
disampaikan kepada pengelola pers/ redaksi media massa (tv, radio, media cetak, media
online) untuk dipublikasikan. Kesimpulannya, press release, rilis atau siaran pers adalah
naskah berita yang dibuat oleh kalangan non-wartawan- khususnya Humas instansi/lembaga
– untuk dipublikasikan di media massa. Cara Menulis Press Release Cara membuat atau cara
menulis press release sama dengan cara menulis naskah berita.Dengan kata lain, naskah
siaran pers sama dengan naskah berita berita –khususnya berita langsung (straight news).
Rilis berisi fakta atau rekonstruksi peristiwa dengan kandungan elemen berita 5W+1H:
1) What — Apa yang terjadi, peristiwa apa.
2) Who — Siapa pelaku atau orang yang terlibat dalam kejadian itu
3) Why — Kenapa hal itu terjadi, latar belakang, tujuan, atau penyebab kejadian.
4) When — Kapan kejadiannya, unsur waktu (hari, tanggal, bulan, tahun, jam).
5) Where — di mana terjadinya, tempat kejadian, lokasi acara.
6) How – Bagaimana proses kejadiannya, detail, rincian, kronologi, schedule,
rundown, suasana, dan lain sebagainya. Walaupun tujuannya untuk menginformasikan
sebuah kegiatan, namun rilis pun seharusnya juga mengandung nilai berita (News Values).
Press release yang memenuhi nilai berita akan mudah dan cepat dipublikasikan karena layak
muat (fit to print), layak siar (fit to broadcast), atau layak posting (fit to post). Adapun News
Values yang termasuk di sini adalah sebagai berikut:
1) Aktual — peristiwa baru, hal baru, akan dan baru saja terjadi, hangat.
2) Faktual — benar-benar terjadi, ada fakta dan data.
3) Penting — penting diketahui publik atau menyangkut kepentingan umum;
menyangkut orang penting.
4) Menarik — menarik perhatian, menimbulkan rasa ingin tahu atau penasaran.
Prinsip Penulisan: Pola Piramida Terbalik Prinsip penulisan rilis juga sama dengan menulis
berita, yakni menggunakan pola piramida terbalik (inverted pyramid). Prinsip piramida
terbalik maksudnya mengedepankan fakta terpenting sebagaimana gambar berikut ini. Fakta
terpenting yaitu unsur What, Who, When, Where –peristiwa apa, siapa yang terlibat, kapan,
dan di mana. Fakta penting yaitu unsur Why dan How –latar belakang dan rincian kejadian
atau acara. Fakta berikutnya bisa berupa informasi latar belakang (background information),
misalnya profil ringkas lembaga/instansi. Rilis juga tidak mencampurkan fakta dan opini,
hanya berisi data, fakta, tidak berisi pendapat atau penilaian. (Wahyuningsih, 2019)
Daftar Pustaka
Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. 2004. Dasar-dasar Public Relations. Cetakan Ketiga.
Bandung :Remaja Rosdakarya
Tamburaka, Apriadi. 2013. Lierasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. Jakarta:
Raja
Gesang Wahyudi, N. (2019) ‘Desain Pesan Pembelajaran di Era Digital’, journal EVALUASI,
3, p. 104. doi: 10.32478/evaluasi.v3i1.224.
Pranata, M. (2004) ‘EFEK REDUNDANSI: DESAIN PESAN MULTIMEDIA DAN TEORI
PEMROSESAN INFORMASI’, 6(2), p. 12.
Pti, R. (no date) ‘Desain Pesan dan Karakter Siswa Dalam Pembelajaran’.
Saguni, F. (2006) ‘Prinsip-Prinsip Kognitif Pembelajaran Multimedia: Peran Modality dan
Contiguity Terhadap Peningkatan Hasil Belajar’, INSAN, 8, p. 11.
Siahaan, M. (no date) ‘Metode dan Media Promosi Kesehatan’.
Sunandarid (2016) Message Design: Apa itu Pesan Desain?, Sunandarid.
Wahyuningsih, R. (2019) ‘Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol. 2 No 04 Juli 2017’, Majalah
Ilmiah Inspiratif, 2(4), pp. 1–10.