You are on page 1of 5

Assignment 10

 Mengapa aspek keselamatan kerja perlu sangat perlu diperhatikan ?

Keselamatan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan upaya perlindungan yang ditujukan agar


tenaga kerja dan orang lainnya ditempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan
sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien “Kepmenaker
Nomor 463/MEN/1993”. Menurut Mangkunegara (2002: 163) “K3 adalah suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah.

Keutuhan dan kesempurnaan tersebut ditujukan secara khusus terhadap tenaga kerja,
sehingga menghasilkan suatu hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat yang adil dan
makmur”. Menurut Mangkunegara “2004” tujuan keselamatan kesehatan kerja yaitu agar :

 Setiap pegawai mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik,
sosial dan psikologis.
 Setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya.
 Semua hasil produksi di pelihara keamanannya.
 Adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi terhadap tenaga kerja.
 Meningkatnya kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja.
 Terhindar dari adanya gangguan kesehatan yang disebabkan dari lingkungan atas kondisi
kerja.
 Menjadikan para pekerja merasa aman dan terlindungi dalam kegiatan mereka.

Kemudian dari sisi perusahaan juga mendapat keuntungan dari adanya kesehatan
keselamatan kerja. Keuntungan yang didapat oleh perusahaan adalah proses pekerjaan berjalan
seefektif mungkin, fasilitas produksi perlatan kantor terpelihara, meningkatkan motivasi kerja
karyawan, dan meningkatkan efektifas karyawan dalam bekerja. Baik yang berada
di office maupun di lapangan keselamatan kerja karyawan sangat penting.

Perusahaan harus mengikuti  prosedur keselamatan kerja yang benar demi mencegah
terjadinya kecelakaan kerja. Karyawan merupakan aset berharga bagi perusahaan yang harus
dilindungi dengan baik. Oleh karena itu, perusahaan pun membuat sistem keselamatan kerja
yang baik untuk melindungi karyawan. Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi
moral, legalitas, dan finansial.

Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain
yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek K3 (keselamatan
kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan
luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. Menurut
Sunyoto (2012:242) ada tiga alasan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja: 

a. Berdasarkan Perikemanusiaan 

Pertama-tama para manajer mengadakan pencegahan kecelakaan atas dasar


perikemanusiaan yang sesungguhnya. Mereka melakukan demikian untuk mengurangi
sebanyak-banyaknya rasa sakit, dan pekerja yang menderita luka serta keluarganya sering
diberi penjelasan mengenai akibat kecelakaan. 

b. Berdasarkan undang-undang 

Pada saat ini di Amerika terdapat undang-undang federal, undang-undang negara bagian
dan undang-undang kota praja tentang keselamatan dan kesehatan kerja dan bagi mereka
yang melanggar dijatuhkan denda. 

c. Ekonomis 

Agar perusahaan menjadi sadar akan keselamatan kerja karena biaya kecelakaan dapat
berjumlah sangat besar bagi perusahaan.

 Apa yang sebaiknya dilakukan oleh organisasi untuk menjaga kesehatan


karyawan?

Sesuai dengan Undang-Undang No 24 Tahun 2011 Pasal 15 ayat (2), setiap perusahaan
(Pemberi kerja) diwajibkan untuk mendaftarkan seluruh karyawannya menjadi peserta BPJS
Kesehatan, tanpa terkecuali. Walaupun perusahaan tersebut telah memiliki kerjasama dengan
asuransi kesehatan swasta, tetap harus mendaftarkan para karyawannya ke BPJS Kesehatan.
perusahaan perlu juga memelihara kesehatan para karyawannya.
Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mampu menarik dan mempertahankan
individu-individu berkualitas terbaik. Untuk mencapai hal ini, perusahaan harus merancang
tunjangan dan manfaat apa saja yang bisa ditawarkan agar karyawan tetap bahagia dan
produktif . Adapun program yang harus dilakukan organisasi yaitu memberikan :

Jam Kerja yang Fleksibel

Perusahaan harus memperhatikan kehidupan pribadi karyawannya dan bersedia


memberikan kelonggaran jam kerja bagi mereka yang membutuhkan. Perusahaan travel
bernama Ctrip memperbolehkan karyawannya untuk bekerja di rumah. Hal ini ternyata
meningkatkan produktivitas sebanyak 13,5%. Jumlah absen atau izin sakit pun
berkurang, dan karyawan dilaporkan merasa lebih bahagia sehingga tidak berencana
untuk pindah perusahaan.

Peduli Terhadap Kesehatan Karyawan Secara Langsung

Membangun budaya hidup sehat di perusahaan tanpa memaksakannya. CEO Hootsuite,


Ryan Holmes, mendorong karyawan untuk berolahraga di kantor dengan menyediakan
fasilitas gym, kamar mandi dan ruang ganti. Jika kondisi keuangan perusahaan belum
memadai untuk menyediakan fasilitas tersebut, maka bisa:

 Menyediakan parkir sepeda


 Kelonggaran waktu untuk karyawan yang ingin berolahraga
 Makanan ringan yang sehat
 Standing desk dan bola latihan untuk berolahraga ringan

Untuk membuat program kesehatan mental, organisasi perlu dilakukan salah satu atau
keseluruhan cara berikut ini:

1. Tersedianya psychiatrist untuk konsultan.
2. Kerja sama dengan psychiatrist di luar perusahaan atau yang ada di lembaga-lembaga
konsultan.
3. Mendidik para karyawan perusahaan tentang arti pentingnya kesehatan mental.
4. Mengembangkan dan memelihara program-program human relations yang baik.

Insentif dan program promosi kesehatan di tempat kerja umumnya meliputi:

 Penilaian risiko kesehatan secara online


 Program penurunan berat badan
 Pemeriksaan biometrik (mengukur tekanan darah, berat badan, tinggi badan, indeks
massa tubuh)
 Kelas fitness
 Reimburse untuk biaya keanggotaan gym
 Program penyuluhan mengenai bahaya rokok
 Suntik flu
 Pencegahan penyakit kronis
 Pembinaan kesehatan dan gaya hidup

Adanya asuransi kesehatan menjadi pondasi bagi karyawan dalam menjalankan roda
stabilitas perusahaan, perusahaan dapat memberikan asuransi kesehatan ini meliputi asuransi
kesehatan rawat jalan sampai dengan asuransi rawat inap bahkan sampai pengcoveran biaya
operasi karena sakit ataupun kecelakaan secara menggunakan sistem cashless. Apabila
Perusahaan memberikan lebih asuransi karyawan ini dapat mengcover juga anak dan pasangan
dari karyawan dengan manfaat yang sama.

Secara umum, tujuan diberikannya program kesehatan karyawan termasuk memberikan


jaminan pengobatan pada karyawan yang sakit, baik di waktu maupun di luar waktu jam kerja.
Sehingga membantu memberikan solusi pada pekerja yang sakit atau mengalami kecelakaan.
Melindungi karyawan dari resiko bahaya pencemaran lingkungan maupun akibat polusi dan
kondisi lingkungan di sekitar tempat kerja karyawan. Mengurangi resiko terjadinya kecelakaan
kerja maupun dampaknya, baik pada karyawan yang bias berujung pada produktifitas
perusahaan.
 Lebih penting mana, keselamatan atau kesehatan karyawan?

"Tidak ada yang lebih penting dari Jiwa Manusia, dari pernyataan tersebut menentukan
bahwa keselamatan bekerja lebih penting dari pada kesehatan bekerja, walaupun pada dasarnya
keduanya sama-sama penting. Kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia sangat
mengkhawatirkan. Menurut Jamsostek kecelakaan kerja di Indonesia telah menyentuh angka
103.000 kasus hanya dalam 1 tahun.
Jika dirata-rata, 9 pekerja Jamsostek meninggal akibat kecelakaan kerja setiap harinya.
Hal tersebut tentunya tidak mengherankan apabila kita melihat jumlah perusahaan skala besar
yang menerapkan Sistem Manajemen K3 yang hanya 2.1% saja dari 15.000 perusahaan.
Pasalnya adalah banyak perusahaan yang masih menganggap bahwa penerapan K3 sering
dianggap sebagai beban biaya (costs) dan bukan sebagai investasi guna mencegah terjadinya
kecelakaan kerja. Padahal jika sudah kejadian, malah kerugian financial bagi perusahaan menjadi
berkali-kali lipat
Banyak kasus-kasus kecelakaan kerja yang langsung membuat perusahaan bangkrut.
Kasus tenggelamnya Titanic dan jatuhnya Pesawat Mandala Air adalah sebagai contoh. Bahkan,
ada beberapa kasus Kecelakaan Kerja yang sempat menggoyang pemerintahan suatu Negara,
misalnya kasus tertimbunnya pekerja tambang di Turki dan kasus tenggelamnya kapal wisata di
Korea Selatan. Maka benarlah kata para professional keselamatan kerja bahwa safety is not
everything, but everything will be nothing without safety (keselamatan kerja bukanlah segalanya,
namun segalanya tak akan berarti tanpa keselamatan).

You might also like