You are on page 1of 11

UJIAN ULANG FARKLIN BU WIDY

1. Berikut adalah pernyataan terkait MDR-TB :


a. TB yang resisten terhadap Rif dan INH
b. TB yang resisten dengan PZA
c. TB yang resisten dengan Rifampicin
d. TB yang resisten dengan INH
e. TB yang resisten dengan Ethambutol

2. Tn HK 46 th, 162 cm, 77 kg, MRS oleh karena batuk disertai mual dan sesak selama 2
minggu belum sembuh, bahkan terkadang disertai demam hingga 38 0C. Mengaku tidak
pernah sakit, sudah minum obat batuk Decadryl, OBH Combi, Bisolvon. Hasil observasi
TTV : Tem 37,8 0C, RR 23x/menit, TD 175/98 mmHg. Hasil lab saat admisi GDA 456
mg/dl, Cr 1,0 mg/dl, BUN 15 g/dl, Leukosit 6700 /mm 3. Dokter mendiagnosa DM
hiperglikemia dan suspect TBC. Keesokan harinya muncul hasil lab HbA1C 11,2%,
serum BTA (+). Terapi yang diberikan adalah Novorapid 10 unit/8 jam s.c., Bromhexin
syr 3x1 C, FDC OAT 1X3 tab, Valsartan 80 mg/24 jam, Antasida 3x1 C. Hasil
monitoring hari ketiga: Temp 36,5 0C, TD 140/80 mmHg, GDP 184 mg/dl, GD 2JPP 215
mg/dl. Rekomendasi yang dapat diajukan adalah:
a. Menyarankan menambahkan Acarbose 3x50 mg
b. Menyarankan menambahkan Pioglitazone 1x50 mg
c. Menyarankan peningkatan dosis Novorapid jadi 3x14 unit s.c
d. Menyarankan mengganti Novorapid dengan Lantus 10 unit

3. Tn HK 46 th, 162 cm, 77 kg, MRS oleh karena batuk disertai mual dan sesak selama 2
minggu belum sembuh, bahkan terkadang disertai demam hingga 38 0C. Mengaku tidak
pernah sakit, sudah minum obat batuk Decadryl, OBH Combi, Bisolvon. Hasil observasi
TTV : Tem 37,8 0C, RR 23x/menit, TD 175/98 mmHg. Hasil lab saat admisi GDA 456
mg/dl, Cr 1,0 mg/dl, BUN 15 g/dl, Leukosit 6700 /mm 3. Dokter mendiagnosa DM
hiperglikemia dan suspect TBC. Keesokan harinya muncul hasil lab HbA1C 11,2%,
serum BTA (+). Terapi yang diberikan adalah Novorapid 10 unit/8 jam s.c., Bromhexin
syr 3x1 C, FDC OAT 1x3 tab, Valsartan 80 mg/24 jam, Antasida 3x1 C.
Parameter efektivitas terapi yang dapat dimonitor setiap hari adalah:
a. GDP
b. Saturasi oksigen
c. sesak
d. HbA1C
e. Nadi

4. Ny MG 42 th MRS dengan lemas karena diare yang terus menerus selam 3 hari.
Mengaku sudah minum Pocari tetapi perut terasa perih bahkan tambah memicu diare
dengan konsistensi feses cair berlendir disertai darah. Dalam interview riwayat
pengobatan tidak perlu ditanyakan:
a. Riwayat makanan sebelum diare
b. Riwayat Cirrhosis Hati
c. Riwayat Typhoid
d. Riwayat Gastritis
e. Riwayat HIV

5. Ny MG 42 th MRS dengan lemas karena diare yang terus menerus selam 3 hari.
Mengaku sudah minum Pocari tetapi perut terasa perih bahkan tambah memicu diare
dengan konsistensi feses cair berlendir disertai darah. Antibiotika yang dapat disarankan
adalah :
a. Cefixim 100 mg/12 jam
b. metronidazol 500 mg/8 jam
c. Tetracyclin 500 mg/6 jam
d. Cefadroxil 500 mg/ 12 jam
e. Cotrimoxazol 960 mg/ 12 jam

6. Berikut adalah pernyataan yang tidak benar tentang Rekonsiliasi obat:


a. Rekonsiliasi hanya boleh dilakukan oleh apoteker
b. Hanya dilakukan saat pasien pindah bangsal
c. Tujuan rekonsiliasi salah satunya untuk mengidentifikasi duplikasi obat
d. Rekonsiliasi adalah membandingkan obat yang diberikan saat ini dengan obat
dari rumah
e. Rekonsiliasi bertujuan mengatasi kesenjangan obat

7. Tn NY 18 tahun MRS dengan pusing berat, lemah, tidak nafsu makan, batuk dan sesak.
Mengaku tidak punya sakit apapun. Hasil test BTA menunjukkan positif TBC. Hasil
pemeriksaan HIV menunjukkan positif dengan CD4 88 sel/ul. Pilihan ARV yang dapat
direkomendasikan.
Selec one:
a. AZT + NVP
b. TDF + EFV
c. AZT + 3TC + EFV
d. 3TC + NVP
e. AZT + 3TC

8. Tn M, 64 th, 163 cm, 80 kg MRS dengan keluhan kaki bengkak, perut tambah besar
disertai sesak bila terlentang. Mengaku memiliki riwayat sakit liver dan sejak 1 tahun
lalu minum Curliv 1 tab/12 jam, Propanolol 20 mg/12 jam, Spironolakton 100 mg/12
jam, Vitamin B1, Ciprofloxacin 750 mg/minggu. Saat ini didiagnosa dengan CH disertai
ascites dan mendapat terapi Propanolol 20 mg/12 jam, Spironolakton 100 mg/12 jam,
Lasix 40 mg/12 jam iv. Hasil lab albumin 2,9 mg/dl; SGOT/PT 27/45 U/I; Na 138
meq/L; K 3,4 meq/L; TD 100/70 mmHg, nadi 105 menit; RR 24x/menit. Saat interview
hal yang perlu ditanyakan adalah:
a. Riwayat Alkohol
b. Riwayat Asma
c. Riwayat CH (Sakit Liver)
d. Riwayat Hipotensi
e. Riwayat Minum Jamu

9. Tn HK 46 th, 162 cm, 77 kg, MRS oleh karena batuk disertai mual dan sesak selama 2
minggu belum sembuh, bahkan terkadang disertai demam hingga 38 0C. Mengaku tidak
pernah sakit, sudah minum obat batuk Decadryl, OBH Combi, Bisolvon. Hasil observasi
TTV : Tem 37,8 0C, RR 23x/menit, TD 175/98 mmHg. Hasil lab saat admisi GDA 456
mg/dl, Cr 1,0 mg/dl, BUN 15 g/dl, Leukosit 6700 /mm 3. Dokter mendiagnosa DM
hiperglikemia dan suspect TBC. Keesokan harinya muncul hasil lab HbA1C 11,2%,
serum BTA (+). Terapi yang diberikan adalah Novorapid 10 unit/8 jam s.c., Bromhexin
syr 3x1 C, FDC OAT 1x3 tab, Valsartan 80 mg/24 jam, Antasida 3x1 C. Saat KRS terapi
yang dapat disarankan adalah :
a. Levemir 10 unit/24 jam s.c
b. Glimepirid 2 mg
c. Novorapid 3x14 unit s.c
d. Pioglitazon 1x30 mg
e. Metformin 3x500 mg

10. Monitoring terapi obat tidak ditujukan untuk :


a. Mengawasi pemberian obat
b. mengetahui apakah interaksi obat terjadi
c. mengetahui progres penyakit
d. mengetahui apakah ESO terjadi
e. mengetahui efektivitas obat

11. Tn HK 46 th, 162 cm, 77 kg, MRS oleh karena batuk disertai mual dan sesak selama 2
minggu belum sembuh, bahkan terkadang disertai demam hingga 38 0C. Mengaku tidak
pernah sakit, sudah minum obat batuk Decadryl, OBH Combi, Bisolvon. Hasil observasi
TTV : Tem 37,8 0C, RR 23x/menit, TD 175/98 mmHg. Hasil lab saat admisi GDA 456
mg/dl, Cr 1,0 mg/dl, BUN 15 g/dl, Leukosit 6700 /mm 3. Dokter mendiagnosa DM
hiperglikemia dan suspect TBC. Keesokan harinya muncul hasil lab HbA1C 11,2%,
serum BTA (+). Terapi yang diberikan adalah Novorapid 10 unit/8 jam s.c., Bromhexin
syr 3x1 C, FDC OAT 1x3 tab, Valsartan 80 mg/24 jam, Antasida 3x1 C. potensi DRP
yang akan muncul setelah pasien dirumah adalah
a. adherence
b. Non-farmakologi
c. hipertensi
d. hipoglikemia
e. teknik suntik insulin yang salah

12. Tn K 52th, 68kg 163cm, MRS dengan lemah, demam 3 hari di rumah. Mengaku tidak
pernah sakit sebelumnya kecuali flu, gigi berlubang. Saat MRS dijumpai 5 gigi
berlubang dengan diagnosa gangren pulpa. Hasil observasi TTV: TTD 90/60mmHg,
temp 38,5, Nadi 102x/menit, RR 32x/menit. Sedangkan hasil lab: WBC 34.000/mm3,
SrCr 3,1mg/dl, BUN 34mg/dl. Sumber infeksi yang mungkin adalah :
a. gangren pulpa
b. pharyngitis
c. ISK
d. tidak diketahui
e. Diare

13. Tn M, 64 th, 163 cm, 80 kg MRS dengan keluhan kaki bengkak, perut tambah besar
disertai sesak bila terlentang. Mengaku memiliki riwayat sakit liver dan sejak 1 tahun
lalu minum Curliv 1 tab/12 jam, Propanolol 20 mg/12 jam, Spironolakton 100 mg/12
jam, Vitamin B1, Ciprofloxacin 750 mg/minggu. Saat ini didiagnosa dengan CH disertai
ascites dan mendapat terapi Propanolol 20 mg/12 jam, Spironolakton 100 mg/12 jam,
Lasix 40 mg/12 jam iv. Hasil lab albumin 2,9 mg/dl; SGOT/PT 27/45 U/I; Na 138
meq/L; K 3,4 meq/L; TD 100/70 mmHg, nadi 105 menit; RR 24x/menit. Berikut bukan
parameter monitoring efektivitas terapi pada kasus diatas meliputi:
a. Pemantauan BB
b. Pemantauan TD
c. Pemantauan Volume Urin
d. Pemantauan Sesak
e. Pemantauan nadi (kan hipertensi portal)

14. Ny. MG 42 th MRS dengan lemas karena diare yang terus menerus selama 3 hari.
Mengaku sudah minum Pocari tetapi perut terasa perih bahkan tambah memicu diare
dengan konsistensi feses cair berlendir disertai darah. Dugaan mikroorganisme penyebab
diare pada kasus diatas adalah
a. Giardia lambia
b. Staphylococcus aureus
c. Clostridium perfringens
d. Shigella sp.

15. Tn. HK 46 th, 162 cm, 77 kg, MRS oleh karena batuk disertai mual dan sesak selama 2
minggu belum sembuh, bahkan terkadang disertai demam hingga 38⁰C. Mengaku tidak
prnah sakit, sudah minum obat batuk Decadryl, OBH Combi, Bisolvon, Hasil observasi
TTV: Tem 37,8⁰C, RR 23x/Menit, TD 175/98 mmHg. Hasil lab saat admisi GDA 456
mg/dl, Cr 1,0 mg/dl, BUN 15 mg/dl, Leukosit 6700/mm³. Dokter mendiagnosa DM
hiperglikemia dan suspect TBC. Keesokan harinya muncul hasil lab HbA1C 11,2 %,
serum BTA (+). Terapi yang diberikan adalah Novorapid 10 unit/8 jam s.c, Bromhexin
Syr 3x1 C, FDC OAT 1x3 tab, Valsartan 80 mg/24 jam, Antasida 3x1 C, Mual, muntah
pada kasus diatas disebabkan oleh:
a. CKD
b. DM Nefropati
c. Tingginya HbA1C
d. Hiperglikemia
e. AKI

16. Tn. HK 46 th, 162 cm, 77 kg, MRS oleh karena batuk disertai mual dan sesak selama 2
minggu belum sembuh, bahkan terkadang disertai demam hingga 38⁰C. Mengaku tidak
prnah sakit, sudah minum obat batuk Decadryl, OBH Combi, Bisolvon, Hasil observasi
TTV: Tem 37,8⁰C, RR 23x/Menit, TD 175/98 mmHg. Hasil lab saat admisi GDA 456
mg/dl, Cr 1,0 mg/dl, BUN 15 mg/dl, Leukosit 6700/mm³. Dokter mendiagnosa DM
hiperglikemia dan suspect TBC. Keesokan harinya muncul hasil lab HbA1C 11,2 %,
serum BTA (+). Terapi yang diberikan adalah Novorapid 10 unit/8 jam s.c, Bromhexin
Syr 3x1 C, FDC OAT 1x3 tab, Valsartan 80 mg/24 jam, Antasida 3x1 C, DRP yang ada
pada kasus diatas adalah:
a. Antasida berpotensi menghambat absorbs OAT
b. Perlu tambahan antihipertensi
c. Antasida tidak didukung indikasi yang tepat
d. Pemilihan jenis sediaan insulin kurang tepat
e. Belum mendapat anti platelet

17. Tn. HK 46 th, 162 cm, 77 kg, MRS oleh karena batuk disertai mual dan sesak selama 2
minggu belum sembuh, bahkan terkadang disertai demam hingga 38⁰C. Mengaku tidak
prnah sakit, sudah minum obat batuk Decadryl, OBH Combi, Bisolvon, Hasil observasi
TTV: Tem 37,8⁰C, RR 23x/Menit, TD 175/98 mmHg. Hasil lab saat admisi GDA 456
mg/dl, Cr 1,0 mg/dl, BUN 15 mg/dl, Leukosit 6700/mm³. Dokter mendiagnosa DM
hiperglikemia dan suspect TBC. Keesokan harinya muncul hasil lab HbA1C 11,2 %,
serum BTA (+). Terapi yang diberikan adalah Novorapid 10 unit/8 jam s.c, Bromhexin
Syr 3x1 C, FDC OAT 1x3 tab, Valsartan 80 mg/24 jam, Antasida 3x1 C. Rekomendasi
yang dapat ditawarkan adalah:
a. Menurunkan dosis insulin menjadi 8 u/8 Jam s.c
b. Menghentikan Bromhexin
c. Menaikkan dosis Valsartan
d. Mengganti insulin Novorapid jadi Levemir 10 unit
e. Meningkatkan dosis OAT jadi 1x4 tab

18. Tn. K 52 th, 68kg, 163 Cm, MRS dengan lemah, demam 3 hari di rumah. Mengaku tidak
pernah sakit sebelumnya kecuali flu, gigi berlubang. Saat MRS dijumpai 5 gigi
berlubang dengan diagnosa gangren pulpa. Hasil observasi TTV. TD 90/60mmHg, temp
38,50C, nadi 102x/menit, RR 32x/menit. Sedangkan hasil lab WBC 34.000/mm3, SrCr
3,1 mg/dl, BUN 34 mg/dl. Kondisi yang terjadi saat MRS adalah
a. Dehidrasi
b. Hipotensi
c. Penurunan kesadaran
d. Lemas
e. Shock
19. Tn. HK 46th, 162 cm, 77 kg, MRS oleh karena batuk disertai mual dan sesak selama 2
minggu belum sembuh, bahkan terkadang disertai demam hingga 38 0C. mengaku tidak
pernah sakit, sudah minum obat batuk decadryl,OBH Combi, bisolvon. Hasil observasi
TTV:Temp 37,80C, RR 23x/menit, TD 175/98 mmHg. Hasil lab saat admisi GDA
456mg/dl, Cr 1,0mg.dl, BUN 1 mg/dl, leukosit 6700/mm 3. Dokter mendiagnosa DM
hiperglikemi dan suspect TBC. Keesokan harinya muncul hasil lab HbA1C 11,2%,
serum BTA (+). Terapi yang diberikan adalah Novorapid 10 unit/8 jam s.c., Bromhexin
syr 3x1C, FDC OAT 1x3 tab, valsartan 80 mg/24 ja, antasida 3x1c. DRP yang ada pada
kasus diatas adalah.
a. Dosis valsartan tidak adekuat
b. Jenis insulin kurang tepat
c. Bromhexine tidak perlu
d. Dosis OAT kurang
e. Dosis insulin berlebih

20. Tn. K 52 th, 68kg, 163 Cm, MRS dengan lemah, demam 3 hari di rumah. Mengaku tidak
pernah sakit sebelumnya kecuali flu, gigi berlubang. Saat MRS dijumpai 5 gigi
berlubang dengan diagnosa gangren pulpa. Hasil observasi TTV. TD 90/60mmHg, temp
38,50C, nadi 102x/menit, RR 32x/menit. Sedangkan hasil lab WBC 34.000/mm3, SrCr
3,1 mg/dl, BUN 34 mg/dl. Terapi lain yang tidak dapat disarankan:
a. Kortikosteroid
b. Analgesic
c. Antihipertensi
d. Antipiretik
e. Gargle

21. Berikut adalah bukan tujuan visite adalah:


a. melihat kondisi pasien
b. memantau efektivitas terapi
c. interview riwayat pengobatan
d. supaya terlihat sebagai profesional
e. mengamati pemberian obat

22. Ny. MG 42 th MRS dengan lemas karena diare yang terus menerus selama 3 hari.
mengaku sudah minum pocari tetapi perut terasa perih bahkan tambah memicu diare
dengan konsistensi deses cair berlendir disertai darah. Bila kasus di atas saat masuk
disertai demam, maka obyektif yang diperlukan :
a. Volume urin dalam 24 jam
b. Cr
c. TD
d. Mual, muntah
e. RR

23. Berikut pernyataan yang tidak benar mengenai OAT


a. Streptomycin disuntikkan setiap hari selama masa intensif
b. Terdiri atas RHZE dalam bentuk kombinasi tetap atau disebut FDC
c. Diminum setiap hari selama 6 bulan
d. Fase lanjutan dapat menggunakan kombinasi dosis 2 obat antituberkulosis
e. Diminum setiap hari 1 tablet FDC selama masa intensif

24. Tn. HK 46 th, 162 cm, 77 kg, MRS oleh karena batuk disertai mual dan sesak selama 2
minggu belum sembuh, bahkan terkadang disertai demam hingga 38∘C. mengaku tidak
pernah sakit, sudah minum obat batuk Decadryl, OBH combi, Bisolvon. Hasil observasi
TTV : Tem 37,8∘C, RR 23x/menit, TD 175/98 mmHg. Hasil lab saat admisi GDA 456
mg/dl, Cr 1,0 mg/dl, BUN 15 mg/dl, leukosit 6700/mm3. Dokter mendiagnosa DM
hiperglikemia dan suspect TBC. Keesokan harinya muncul hasil lab Hba1c 11,2%, serum
BTA(+). Terapi yang diberikan adalah novorapid 10 unit/8 jam s.c. Bromhexin Syr
3x1C, FDC OAT 1x3 tab, valsartan 80 mg/24 jam, antasida 3x1C. Rekomendasi yang
dapat ditawarkan adalah :
a. menyarankan menambah omperazole
b. menyarankan stop antasida
c. menyarankan menambah aspirin 1 x 100 mg
d. menyarankan mengganti novorapid dengan Levemir
e. menyarankan menambah antihipertensi golongan lain

25. Ny MG 42 th MRS dengan lemas karena diare yang terus menerus selama 3 hari.
mengaku sudah minum pocari tetapi perut terasa perih bahkan tambah memicu diare
dengan konsistensi feses cair berlendir disertai darah. bila kasus di atas saat masuk
disertai demam, maka kemungkinan disebabkan hal berikut :
a. dehidrasi
b. prognosa penyakit
c. nyeri perut
d. antibiotika tidak tepat
e. kehilangan darah

26. Tn M, 64 th, 163 cm, 80 kg MRS dengan keluhan kaki bengkak, perut tambah besar
disertai sesak bila terlentang. mengaku memiliki riwayat sakit liver dan sejak 1 tahun lalu
minum Curliv 1 tab/12 jam, propanolol 20 mg/12 jam, spironolakton 100 mg/12 jam,
vitamin B1, ciprofloxacin 750 mg/minggu. saat ini didiagnosa dengan CH disertai ascites
dan mendapat terapi propanolol 20 mg/12 jam, spironolakton 100 mg/12 jam, Lasix 40
mg/12 jam iv. Hasil lab albumin 2,9 mg/dl; SGOT/PT 27/45 U/I; Na 138 meq/L; K 3,4
meq/L; TD 100/70 mmHg, nadi 105 menit; RR 24x/menit. Ciprofloxacin 750
mg/minggu menunjukkan :
a. ada infeksi lain
b. saat ini ada spontaneous bacterial peritonitis
c. riwayat spontaneous bacterial peritonitis
d. ada ISK
e. ada kecurigaan infeksi opoturnistik

27. Masalah terkait obat berikut jarang sekali dijumpai pada terapi TBC :
a. Hiperuricemia
b. mual, muntah
c. hepatitis
d. pankreatitis akut
e. inadherence

28. Tn HK 46 th, 162 cm, 77 kg, MRS oleh karena batuk disertai mual dan sesak selama 2
minggu belum sembuh, bahkan terkadang disertai demam tinggi hingga 39 oC. Mengaku
tidak pernah sakit, sudah minum obat batuk decadryl, obh combi, bisolvon. Hasil
observasi TTV: Temp 37,8 oC, RR 23x/menit , TD 175/98 mmHg. Hasil lab saat admisi
GDA 456 mg/dl, cr 1,0 mg/dl, BUN 15 mg/dl, leukosit 6700/ mm3. Dokter
mengdiagnosa DM hiperglikemia dan suspect TBC. Keesokan harinya muncul hasil lab
HbA1C 11,2% serum BTA (+). Terapi yang diberikan adalah novorapid 10 unit/ jam s.c.,
Bromhexin Syr 3x1C, FDC OAT 1 x 3 tablet, valsartan 80 mg/24jam, Antasida 3x1C.
Data obyektif yang tidak perlu didokumentasikan dalam CPPT adalah :
a. GDA
b. Cr.BUN
c. Serum BTA (+)
d. HbA1C
e. TTV

29. Tn K 52 th, 68kg, 163 cm, MRS dengan lemah, demam 3 hari dirumah. Mengakui tidak
pernah sakit sebelumnya kecuali flu, gigi berlubang. Saat MRS dijumpain 5
gigiberlubang dengan diagnosa gangren paulpa. Hasil observasi TTV: TD 90/60 mmHg,
tem 38,5, nadi 102x/ menit, RR 32x permenit. Sedangkan hasil lab: WBC 34.000/mm3,
Srcr 3,1 mg/ dl, BUN 34 mg/dl. Untuk mengatasi hipotensi pada kasus diatas :
a. menghentikan obat antihipertensi
b. pemberian cairan koloid
c. penberian cairan kristaloid
d. norepinefrin
e. pemberian analgesik

30. urutan pelaksanaan PTO adalah :

a. penelusuran RM – intervew-Asesmen-Rekomendasi-Monitoring-Konseling
b. Intervew-penelusuran RM- Rekomendasi – Asesmen-Montoring-Konseling
c. interview- penelusuran RM- Rekomendasi- Monitoring-kondeling-Asesment
d. penelusuran RM – intervew- Rekomendasi-Monitoring-konseling
e. penelisuran RM- asesmen- interview- Rekomendasi – Monitoring- konseling
31. Tn k 52 th, 68 kg 163 cm, MRS dengan lemah, demam 3 hari dirumah. Mengaku tidak
pernah sakit sebelumnya kecuali flu, gigi berluban. Saat MRS dijumpai 5 gigi berluba
dengan diagnosa gangren paulpa. Hasil observasi TTV: TD 90/60 mmHg, tem 38,5, nadi
102x/ menit, RR 32x permenit. Sedangkan hasil lab: WBC 34.000/mm3, Srcr 3,1 mg/ dl,
BUN 34 mg/dl.peningkatan kreatinin pada kasus diatas disebabkan:
a. gagal organ akibat sepsis
b. CKD
c. Hipotensi
d. ESO analgesik
e. dehidrasi

32. Tn k 52 th, 68 kg 163 cm, MRS dengan lemah, demam 3 hari dirumah. Mengaku tidak
pernah sakit sebelumnya kecuali flu, gigi berluban. Saat MRS dijumpai 5 gigi berluba
dengan diagnosa gangren paulpa. Hasil observasi TTV: TD 90/60 mmHg, tem 38,5, nadi
102x/ menit, RR 32x permenit. Sedangkan hasil lab: WBC 34.000/mm3, Srcr 3,1 mg/ dl,
BUN 34 mg/dl. Antibiotok yang dapat disarankan :

a. ciprofloxacin infus
b. co amoxcilav injeksi
c. ceftriaxone
d. metronidazol infus
e. cefoperazone sulbactam

33. Tn. M, 64th, 163cm, 80kg MRS dengan keluhan kaki bengkak, perut tambah besar
disertai sesak bila terlentang. Mengaku memiliki riwayat sakit liver dan sejak 1 tahun
lalu minum Curliv 1tab/12jam, Propanolol 20mg/12 jam, Spironolakton 100mg/12jam,
Vitamin B1, Ciprofloxacin 750mg/minggu. Saat ini didiagnosa dengan CH disertai
ascites dan mendapat terapi propranolol 20mg/12jam, Spironolakton 100mg/12jam,
Lasix 40mg/12 jam iv. Hasil lab albumin 2,9mg/dl; SGOT/PT 27/45 U/I; Na 138meq /L;
K 3,4 meq/L; TD 100/70 mmHg, Nadi 105/menit; RR 24x/menit. Bila TD admisi 90/60
mmhg, maka obat dari rumah yang tidak dapat diteruskan adalah :
a. propanolol 20 mg/12 jam
b. Curliv 1 tab / 12 jam
c. vitamin B1
d. Spironolakton 100 mg/24 jam
e. ciprofloxacin 750 mg/minggu

34. Tn. HK 46 th, 162 cm, 77 kg, MRS oleh karena batuk disertai mual dan sesak selama 2
minggu belum sembuh, bahkan terkadang disertai demam hingga 38∘C. mengaku tidak
pernah sakit, sudah minum obat batuk Decadryl, OBH combi, Bisolvon. Hasil observasi
TTV : Tem 37,8∘C, RR 23x/menit, TD 175/98 mmHg. Hasil lab saat admisi GDA 456
mg/dl, Cr 1,0 mg/dl, BUN 15 mg/dl, leukosit 6700/mm3. Dokter mendiagnosa DM
hiperglikemia dan suspect TBC. Keesokan harinya muncul hasil lab Hba1c 11,2%, serum
BTA(+). Terapi yang diberikan adalah novorapid 10 unit/8 jam s.c. Bromhexin Syr
3x1C, FDC OAT 1x3 tab, valsartan 80 mg/24 jam, antasida 3x1C. dalam interview
riwayat pengobatan tidak perlu ditanyakan :
a. riwayat makan banyak akhir-akhir ini
b. riwayat merokok
c. riwayat DM
d. riwayat hipertensi
e. riwayat TBC

35. Tn. M, 64th, 163cm, 80kg MRS dengan keluhan kaki bengkak, perut tambah besar
disertai sesak bila terlentang. Mengaku memiliki riwayat sakit liver dan sejak 1 tahun
lalu minum Curliv 1tab/12jam, Propanolol 20mg/12 jam, Spironolakton 100mg/12jam,
Vitamin B1, Ciprofloxacin 750mg/minggu. Saat ini didiagnosa dengan CH disertai
ascites dan mendapat terapi propranolol 20mg/12jam, Spironolakton 100mg/12jam,
Lasix 40mg/12 jam iv. Hasil lab albumin 2,9mg/dl; SGOT/PT 27/45 U/I; Na 138meq /L;
K 3,4 meq/L; TD 100/70 mmHg, Nadi 105/menit; RR 24x/menit. Untuk mengatasi sesak
pada kasus di atas adalah
Selec one :
a. Perlu tambahan Aminofilin 480mg/24jam
b. Dosis propanolol dihentikan
c. Perlu tambahan salbutamol
d. Perlu tambahan ISDN 10mg/8jam
e. Injeksi Furosemide

36. Masalah terkait obat berikut tidak banyak ditemui pada terapi ARV.
Selec one :
a. ESO: hepatitis
b. Antasida, Sukralfat berpotensi mengabsorbsi ARV bila diberikan bersamaan
c. ESO: anemia
d. ESO: mual, muntah
e. Interaksi obat lain dengan ARV

37. Tn K 52th, 68kg 163cm, MRS dengan lemah, demam 3 hari di rumah. Mengaku tidak
pernah sakit sebelumnya kecuali flu, gigi berlubang. Saat MRS dijumpai 5 gigi
berlubang dengan diagnosa gangren pulpa. Hasil observasi TTV: TTD 90/60mmHg,
temp 38,5, Nadi 102x/menit, RR 32x/menit. Sedangkan hasil lab: WBC 34.000/mm3,
SrCr 3,1mg/dl, BUN 34mg/dl. Monitoring efektivitas antibiotika bukan meliputi
parameter berikut:
Selec one:
a. Memantau temperatur
b. Memantau Cr
c. Memantau TD
d. Memantau WBC
e. Memantau nyeri gigi
38. Tn NY 18 tahun MRS dengan pusing berat, lemah, tidak nafsu makan, batuk, dan sesak,
Mengaku tidak punya sakit apapun. Hasil test BTA menunjukkan positif TBC. Hasil
pemeriksaan HIV menunjukkan positif dengan CD4 88 sel/ul. Berikut pernyataan yang
benar tentang ARV pada pasien tersebut.
Selec one:
a. Tunda ARV sampai TB sembuh
b. Berikan ARV bersama-sama OAT sejak awal
c. Tunda ARV sampai CD4 naik jadi 400 sel/ul
d. Terapi ARV diberikan setelah OAT 2 minggu (kalau < 50, di soal kan > 50)
e. Tunda ARV sampai CD4 naik jadi 200 sel/ul

39. Monitoring tidak dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:


Selec one:
a. Mengamati kondisi klinis pasien
b. Menginterpretasi hasil rontgen
c. Interview
d. Mengamati hasil pemeriksaan TTV
e. Mengamati hasil lab

40. Tn M, 64th, 163cm, 80kg MRS dengan keluhan kaki bengkak, perut tambah besar disertai
sesak bila terlentang. Mengaku memiliki riwayat sakit liver dan sejak 1 tahun lalu minum
Curliv 1 tab/12jam, Propanolol 20mg/12jam, Spironolakton 100mg/12jam, Vitamin B1,
Ciprofloxacin 750mg/minggu. Saat ini didiagnosa dengan CH disertai ascites dan
mendapat terapi propanolol 20mg/12jam, Spironolakton 100mg/12jam, Lasix
40mg/12jam iv. Hasil lab albumin 2,9mg/dl; SGOT/PT 27/45 U/I; Na 138meq/L; K 3,4
meq/L; TTD 100/70 mmHg, Nadi 105/menit; RR 24x/menit. DRP yang ada pada kasus
di atas adalah
Selec one:
a. Saat ini tidak ada permasalahan terkait obat
b. Dosis propanolol terlalu tinggi
c. HCT tidak diberikan
d. Dosis Furosemide kurang memadai
e. Hipoalbumin belum diterapi

You might also like