You are on page 1of 12

Topic 1

Terorema Dasar Kalkulus


Teorema Dasar Kalkulus
• Teorema dasar kalkulus menjelaskan tentang relasi antara dua operasi
pusat kalkulus yaitu pendiferensialan (differentiation) dan
pengintegralan (integration). Bagian pertama dari teorema ini,
disebut sebagai teorema dasar kalkulus pertama, yang menunjukkan
bahwa sebuah integral tak tentu dapat dibalikkan menggunakan
pendiferensialan. Bagian kedua, disebut sebagai teorema dasar
kalkulus kedua, yaitu menghitung integral tertentu dari sebuah fungsi
menggunakan salah satu dari banyak anti turunan. Bagian teorema ini
memiliki aplikasi yang sangat penting, karena mempermudah
perhitungan integral tertentu.

• Teorema dasar kalkulus kadang-kadang juga disebut sebagai Teorema


dasar kalkulus Leibniz atau Teorema dasar kalkulus Torricelli-Barrow.
1. Teorema dasar kalkulus pertama
Diketahui 𝑦 = 𝑓(𝑥),
𝑑𝑦 𝑑𝑓(𝑥)
Jika turunan fungsi 𝑦 ke 𝑥 ∶ = 𝑦′ = = 𝑓 ′ 𝑥 = 𝐹(𝑥), maka
𝑑𝑥 𝑑𝑥
anti derivatif atau integral tak tentu dari 𝐹(𝑥) adalah :
𝐹(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑓 𝑥 + 𝐶
dimana C adalah konstanta.
Integral tak tentu bersifat tidak tunggal/tidak unique
misal : 𝑦 = 𝑓 𝑥 = 2𝑥 − 5 ,maka f’(x) = 2
𝑦 = 𝑓 𝑥 = 2𝑥 + 10, maka f’(x) = 2
1 𝑭(𝒙)
𝑦 = 𝑓 𝑥 = 2𝑥 − , maka f’(x) = 2
2
𝑦 = 𝑓 𝑥 = 2𝑥 + 12, maka f’(x) = 2
Disini 𝐹 𝑥 𝑑𝑥 = 2 𝑑𝑥 = 2𝑥 + 𝐶
1
Konstanta 𝐶 bisa bernilai : -5, 10, − , atau 12, dsb
2

Dengan perkataan lain, banyak fungsi yang mempunyai turunan yang


sama. Dalam hal ini banyaknya fungsi ditentukan oleh nilai C yang
berbeda, karena turunan suatu 𝐶 (konstanta) adalah 0 (nol).
Teorema 1
Andaikan f dan g mempunyai anti derivative dan k suatu konstanta,
maka :
i) 𝑘𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑘 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 + 𝐶
ii) 𝑓 𝑥 + 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 + 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 + 𝐶
iii) 𝑓 𝑥 − 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 − 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 + 𝐶

Teorema 2
Andaikan g suatu fungsi yang dapat dideferensialkan dan 𝑟 ≠ 1 suatu
bilangan rasional, maka :
[𝑔 𝑥 ]𝑟+1
𝑔𝑟 𝑥 . 𝑔′ 𝑥 𝑑𝑥 = +𝐶
𝑟+1
Rumus-rumus Dasar Integral
Dalam Kalkulus ada banyak rumus dasar.
Pada topic pendahuluan ini, akan diperkenalkan 2 rumus dasar terlebih
dahulu, yaitu :
1
1. 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑥 𝑛+1 + 𝐶; dimana 𝑥 ≠ −1
𝑛+1
𝑑𝑥
2. = ln 𝑥 + 𝐶
𝑥
Integral dengan Substitusi Khusus
1. Perhatikan masalah integral
a). (𝑥 2 +3𝑥) 2x + 3 𝑑𝑥
misalkan 𝑢 = 𝑥 2 + 3𝑥 , maka 𝑑𝑢 = 2𝑥 + 3 𝑑𝑥

Jadi, (𝑥 2 +3𝑥) 2x + 3 𝑑𝑥 = 𝑢 𝑑𝑢
1 2
= 𝑢 +𝐶
2
1
= 𝑥 2 + 3𝑥 +𝐶
2
b). (2𝑥 − 5)cos (𝑥 2 − 5𝑥)
misal : 𝑢 = 𝑥 2 − 5𝑥, maka 𝑑𝑢 = 2𝑥 − 5 𝑑𝑥
2𝑥 − 5)cos (𝑥 2 − 5𝑥) = cos 𝑥 2 − 5𝑥 2𝑥 − 5 𝑑𝑥
= cos 𝑢. 𝑑𝑢
= sin 𝑢 + 𝐶
= sin(𝑥 2 − 5𝑥) + 𝐶

Dengan dua contoh di atas, kita dapat memeriksa jawaban kita benar
atau salah dengan cara mendeferensialkan hasil tersebut.
𝑛 𝑛
2. Jika integrand memuat 𝑎𝑥 + 𝑏 , maka substitusinya 𝑢 = 𝑎𝑥 + 𝑏
contoh :
𝑑𝑥 2𝑢 𝑑𝑢 2𝑢
a. = = 𝑑𝑢
𝑥− 𝑥 𝑢2 −𝑢 𝑢(𝑢−1)
(dengan substitusi 𝑢 = 𝑥, 𝑢2 = 𝑥 ⟹ 2𝑢𝑑𝑢 = 𝑑𝑥)
𝑑(𝑢−1)
=2
𝑢−1
= 2 ln 𝑢 − 1 + 𝐶
3
b. 𝑥 𝑥 − 2 𝑑𝑥
3
substitusi : 𝑢 = 𝑥 − 2, 𝑢3 = 𝑥 − 2 ⇒ 3𝑢2 𝑑𝑢 = 𝑑𝑥

3
𝑥 𝑥 − 2 𝑑𝑥 = (𝑢3 +2) 𝑢. 3𝑢2 𝑑𝑢
= 3𝑢6 + 6𝑢3 𝑑𝑢
3 7 6 4
= 𝑢 + 𝑢 +𝐶
7 4
7 4
3 3
= 𝑥 − 2 3 + (𝑥 − 2) +𝐶
3
7 2
𝑥2
c. 𝑑𝑥 = .... substitusi : 𝑢 = 9 − 𝑥 3 ⟹ 𝑑𝑢 = −3𝑥 2 𝑑𝑥
(9−𝑥 3 )3/2
1
𝑥 2 𝑑𝑥 = − 𝑑𝑢
3
1
𝑥2 − 𝑑𝑢
3
𝑑𝑥 =
(9−𝑥 3 )3/2 𝑢3/2
1
= − 𝑢−3/2 𝑑𝑢
3
3 5
1 1 −2−1 1 1 −
= − 3 𝑢 =−. 3 −5
𝑢 2
3 − −1
2 2
5
2 −
= −13. −5𝑢 2
5
2 −2
= 𝑢 15
5
2 −
= 15
(9−𝑥 2) 2 +𝐶

You might also like