You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai saat ini Indonesia termasuk kategori negara dengan (AKB)

yang tinggi, apabila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. AKB

Indonesia dua sampai lima kali lebih tinggi, padahal angka tersebut

merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak. Menurut survei

Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008 tercatat AKB sebesar 26

per 1000 kelahiran hidup (Kementrian Kesehatan RI, 2010).

Unicef menyatakan kematian anak Indonesia setiap tahunnya dapat

dicegah dengan melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) selama 6 bulan sejak

kelahiran bayi. Pemberian ASI dapat menekan angka kematian bayi hingga

13% dari pada bayi yang tidak mendapatkan ASI selama 6 bulan sejak

kelahiran. Mengingat pentingnya cara menyusui yang benar bagi tumbuh

kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka

perlu perhatian agar dapat terlaksana dengan baik. Faktor keberhasilan

dalam menyusui adalah menyusui secara dini dengan posisi yang benar,

teratur, dan eksklusif. Oleh karena salah satu yang perlu mendapat

perhatian ialah bagaimana ibu dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya

sampai minimal usia 6 bulan dan dapat dilanjutkna sampai anak berusia 2

tahun (Profil Kesehatan Jawa Tengah tahun 2011).

Dari survei yang dilaksanakan Balitbangkes pada tahun 2011 yang

dilakukan pada 4 perkotaan (Semarang, Malang, Jakarta, Bandung) dan 6

pedesaan (Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, Papua, Sulsel), menunjukan

hasih cakupan pemberian ASI bayi usia 4-6 bulan di perkotaan antara 8 % -
19%. Sedangkan Pencapaian pemberian ASI 4-6 bulan di pedesaan 4%-11

% (Badan Pusat Statistik, 2012).

Mengingat pentingnya ASI Eksklusif bagi tumbuh kembang yang

optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian

agar pemberian ASI Eksklusif dapat terlaksana dengan terus menerus.

Salah satu faktor keberhasilan dalam menyusui adalah gizi ibu selama

menyusui. Status gizi didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan

oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. status gizi

merupakan ekpresi dari keadaan tubuh yang dipengaruhi oleh zat-zat gizi

tertentu (Beck, 2009). Status gizi ibu yang baik akan sangat berpengaruh

terhadap pemberian ASI, hal ini dikarenakan, tubuh lbu memproduksi ASI

dengan membutuhkan nutrisi sangat banyak dan membutuhkan cadangan

lemak yang cukup, dengan status gizi yang kurang dikhawatirkan simpanan

lemak tubuh pada ibu sangat kurang sehingga dapat mempengaruhi

produksi ASI (Irawati, 2010).

Makanan ibu sewaktu hamil hendaknya mengandung jumlah dan mutu

gizi yang baik. Bila ibu hamil makan makanan yang rendah baik jumlah

maupun mutu gizinya, dapat menyebabkan kemunduran kesehatan janin

dan memungkinkan dapat mempengaruhi produksi ASI. Status gizi ibu

selama menyusui dipengaruhi juga dari status gizi ibu sebelum hamil dan

selama hamil (peningkatan berat badan selama hamil). Ini berarti

memungkinkan tidak semua ibu mempunyai kemampuan yang sarna dalam

menyusui. Status gizi ibu sebelum hamil, selama hamil dan selama

menyusui berhubungan dengan keberhasilan menyusui. Ibu yang memiliki

status gizi baik selama hamil, ibu dengan status gizi baik memungkinkan ibu
untuk memiliki cadangan lemak yang banyak dalam tubuhnya (fat deposit)

yang cukup untuk menyusui bayinya sampai 4-6 bulan, Sebaliknya, ibu yang

status gizinya kurang, memungkinkan cadangan lemak tubuhnya tidak cukup

untuk menyusui bayinya 4-6 bulan. Selama kehamilan, metabolisme tubuh

ibu berubah sehingga berat badan ibu bertambah. Kelebihan energi tubuh

disimpan dalam bentuk lemak di bawah jaringan subkutan tubuh dan kaki.

Selanjutnya, simpanan lemak dalam tubuh digunakan untuk memproduksi

ASI (Muhilal, 2011).

Menurut penelitian yang dilakukan budijarto (2011) di pedesaan

memiliki status gizi kurus (IMT < 18,5) dan selama kehamilan mengalami

peningkatan berat badan ibu sekitar 9 kg. Kondisi tersebut diperparah

dengan konsumsi energi dan protein ibu selama hamil dan menyusui yang

lebih rendah dari Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG), yakni hanya

mencapai 70--80% dari AKG . Dengan demikian, ada kemungkinan status

gizi ibu selama hamil dan menyusui tidak mendukung untuk dapat menyusui

dengan baik .

Studi pendahuluan yang penulis lakukan pada tanggal 05 November

2017 dengan metode wawancara pada 10 ibu di desa gebog didapatkan

hasil ada sebanyak 6 ibu yang saat kehamilan kenaikan berat badannya naik

tidak signifikan saat ini sudah tidak memberikan ASI, sedangkan 4 ibu yang

saat kehamilan mengalami peningkatan berat badan yang signifikan saat ini

masih menyusui bayinya tanpa makanan tambahan dan tanpa susu formula.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan Status Gizi Ibu Selama Kehamilan Dan
Menyusui Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif didesa gebog

Kabupaten Kudus”.

B. Rumusan Masalah

Status gizi ibu sebelum hamil, selama hamil dan selama menyusui

berhubungan dengan keberhasilan menyusui. Ibu yang memiliki status gizi

baik selama hamil, ibu dengan status gizi baik memungkinkan ibu untuk

memiliki cadangan lemak yang banyak dalam tubuhnya (fat deposit) yang

cukup untuk menyusui bayinya sampai 4-6 bulan, Sebaliknya, ibu yang

status gizinya kurang, memungkinkan cadangan lemak tubuhnya tidak cukup

untuk menyusui bayinya 4-6 bulan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan antara Status Gizi Ibu Selama Kehamilan

Dan Menyusui Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif didesa gebog

Kabupaten Kudus”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan antara Status Gizi Ibu Selama Kehamilan

Dan Menyusui Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif didesa

gebog Kabupaten Kudus

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Status gizi Ibu selama Kehamilan didesa gebog

kudus

b. untuk mengetahui status gizi ibu selama menyusui didesa gebog

kudus
c. Untuk mengetahui Keberhasilan pemberian ASI pada bayi didesa

gebog kudus

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi tenaga kesehatan

Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan dalam

memberikan asuhan keperawatan pada ibu menyusui yang hubungannya

dengan status gizi dan pemberian ASI Eksklusif pada bayinya.

2. Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bacaan atau

literatur khusunya mahasiswa STIKES tentang Hubungan antara Status

Gizi Ibu Selama Kehamilan Dan Menyusui Dengan Keberhasilan

Pemberian ASI Eksklusif

3. Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan

tentang Hubungan Status Gizi Ibu Selama Kehamilan Dan Menyusui

Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif dan juga sebagai

penerapan atas ilmu yang telah didapat selama dibangku perkuliahan.

4. Masyarakat

Khususnya ibu menyusui materi dapat dijadikan sebagai bahan bacaan

dan dapat menambah wawasan tentang Hubungan Status Gizi Ibu

Selama Kehamilan Dan Menyusui Dengan Keberhasilan Pemberian ASI

Eksklusif dan ibu mampu menerapkan semua anjuran petugas kesehatan

pentingnya memberikan ASI Eksklusif pada bayi di awal kehidupannya.

Karena ASI memiliki banyak manfaat baik untuk ibu maupun untuk bayi,
sehingga dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian pada bayi dan

ibu nifas.

E. Keaslian Penelitian

No Judul Tahun Penyusun Metode Hasil Perbedaan


1 Hubungan tingkat 2010 Robiatul Analitik Ada hubungan membahas tentang
pengetahuan ibu ainiyah Kolerasi tingkat pengetahuan ibu
dengan pemberian pengetahuan
ASI eksklusif di ibu dengan
desa payang pemberian
ASI eksklusif
di desa
payang

2 Gizi pada Ibu 2007 David H. Deskriptif hanya menjabarkan


hamil dan Simanjuntak kebutuhan gizi ibu
Menyusui dan Etti saat hamil dan
Sudaryati menyusui

3 Hubungan Status 2017 Intan


Gizi Ibu Selama Kusuma
Kehamilan Dan Ratri
Menyusui Dengan
Keberhasilan
Pemberian ASI
Eksklusif didesa
gebog Kabupaten
Kudus

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Waktu

Proposal penelitian ini dikerjakan mulai bulan November 2017 Sampai

Januari 2018

2. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilakukan di desa gebog kabupaten Kudus

3. Ruang Lingkup materi

Penelitian ini akan membahas dan meneliti tentang Adakah Hubungan

Status Gizi Ibu Selama Kehamilan Dan Menyusui Dengan Keberhasilan

Pemberian ASI Eksklusif didesa gebog Kabupaten Kudus.

You might also like