Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dua sampai lima kali lebih tinggi, padahal angka tersebut
dicegah dengan melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) selama 6 bulan sejak
kelahiran bayi. Pemberian ASI dapat menekan angka kematian bayi hingga
13% dari pada bayi yang tidak mendapatkan ASI selama 6 bulan sejak
kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka
dalam menyusui adalah menyusui secara dini dengan posisi yang benar,
teratur, dan eksklusif. Oleh karena salah satu yang perlu mendapat
perhatian ialah bagaimana ibu dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya
sampai minimal usia 6 bulan dan dapat dilanjutkna sampai anak berusia 2
hasih cakupan pemberian ASI bayi usia 4-6 bulan di perkotaan antara 8 % -
19%. Sedangkan Pencapaian pemberian ASI 4-6 bulan di pedesaan 4%-11
optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian
Salah satu faktor keberhasilan dalam menyusui adalah gizi ibu selama
merupakan ekpresi dari keadaan tubuh yang dipengaruhi oleh zat-zat gizi
tertentu (Beck, 2009). Status gizi ibu yang baik akan sangat berpengaruh
terhadap pemberian ASI, hal ini dikarenakan, tubuh lbu memproduksi ASI
lemak yang cukup, dengan status gizi yang kurang dikhawatirkan simpanan
gizi yang baik. Bila ibu hamil makan makanan yang rendah baik jumlah
selama menyusui dipengaruhi juga dari status gizi ibu sebelum hamil dan
menyusui. Status gizi ibu sebelum hamil, selama hamil dan selama
status gizi baik selama hamil, ibu dengan status gizi baik memungkinkan ibu
untuk memiliki cadangan lemak yang banyak dalam tubuhnya (fat deposit)
yang cukup untuk menyusui bayinya sampai 4-6 bulan, Sebaliknya, ibu yang
ibu berubah sehingga berat badan ibu bertambah. Kelebihan energi tubuh
disimpan dalam bentuk lemak di bawah jaringan subkutan tubuh dan kaki.
memiliki status gizi kurus (IMT < 18,5) dan selama kehamilan mengalami
dengan konsumsi energi dan protein ibu selama hamil dan menyusui yang
lebih rendah dari Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG), yakni hanya
gizi ibu selama hamil dan menyusui tidak mendukung untuk dapat menyusui
dengan baik .
hasil ada sebanyak 6 ibu yang saat kehamilan kenaikan berat badannya naik
tidak signifikan saat ini sudah tidak memberikan ASI, sedangkan 4 ibu yang
saat kehamilan mengalami peningkatan berat badan yang signifikan saat ini
masih menyusui bayinya tanpa makanan tambahan dan tanpa susu formula.
penelitian dengan judul “Hubungan Status Gizi Ibu Selama Kehamilan Dan
Menyusui Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif didesa gebog
Kabupaten Kudus”.
B. Rumusan Masalah
Status gizi ibu sebelum hamil, selama hamil dan selama menyusui
baik selama hamil, ibu dengan status gizi baik memungkinkan ibu untuk
memiliki cadangan lemak yang banyak dalam tubuhnya (fat deposit) yang
cukup untuk menyusui bayinya sampai 4-6 bulan, Sebaliknya, ibu yang
penelitian dengan judul “Hubungan antara Status Gizi Ibu Selama Kehamilan
Kabupaten Kudus”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kudus
kudus
c. Untuk mengetahui Keberhasilan pemberian ASI pada bayi didesa
gebog kudus
D. Manfaat Penelitian
2. Institusi Pendidikan
3. Peneliti
4. Masyarakat
Karena ASI memiliki banyak manfaat baik untuk ibu maupun untuk bayi,
sehingga dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian pada bayi dan
ibu nifas.
E. Keaslian Penelitian
Januari 2018