Professional Documents
Culture Documents
Bab Ii
Bab Ii
( Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Dakwah )
Dosen Pengampu
Manah Rasmanah, M.si
Disusun Oleh:
1. Ajeng Tri Meilani 2130502095
2. Fadilla Maulani 2130502101
3. Nursi Diyana 2130502093
Puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa karena atas rahmatnya penulis dapat
menyelesaikan makalah psikologi Dakwah. Makalah ini dibuat agar pembaca dapat
memahami dengan jelas apa itu “ INTERAKSI ROBBANIYAH ANTARA DA’I DAN
MAD’U ”. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu apabila terdapat kesalahan dalam penulisan kata mohon dimaafkan, serta saran
yang membangun, kami harapkan sebagai acuan dalam pembuatan makalah berikutnya.
Atas perhatiannya dan sarannya diucapkan terima kasih.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
Bab I
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara-cara tertentu. Setiap cara berkata
memberikan maksud tersendiri. Psikologi linguistik adalah psikologi yang mempelajari bagaimana
maksud komunikator diubah menjadi pesan dalam lambang yang diterima secara kultural dan
bagaimana signal-signal ini di ubah menjadi penafsiran komunikate(Osgood dan Sebeok,967:20).
Cara-cara ini kita sebut paralinguistik, akan tetapi, manusia juga menyampaikan pesan dengan cara-
cara lain selain dengan bahasa, misalnya dengan isyarat; ini disebut pesan ekstralinguistik. Kita akan
membicarakan pesan linguistik dengan menguraikan ihwal bahasa, hunumgam bahasa dengan
persepsi dam berpikir, makna dan teori general semantik dari korzybski yang menganalisis proses
penyandian(encoding). Pesan paralinguistik dan pesan ekstralinguistik akan kkita uraikan dalam satu
bagian yang kita sebut saja pesan nonverbal. Selanjutnya, kita juga akan membicarakan struktur dan
imbauan pesan (message structure and appeals). Ini perlu untuk membantu kita menggunakan pesan
secara efektif dalam mengatur ,menggerakan dan mengendalikan perilaku orang lain. Manusia tidak
terlepas dari komunikasi di karenakan perilaku manusia yang pada dasarnya makhluk sosial juga
dilihat dari kata-kata, body languange dan gesturenya yang menyampaikan perasaan emosionalnya.
b. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Psikologi Pesan?
2. Bagaimana Teori General Semantic?
c. Tujuan
Tujuan dari makalah Psikologi pesan adalah untuk menyelesaikan tugas psikologi pesan serta memberitaukan
kepada pembaca apa itu Psikologi pesan,,teori general semantic,fungsi dan klasifikasi pesan non verbal, serta
Organisasi, struktur dan imbauan pesan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Rabbani
1. Pengertian Rabbani
dikaitkan dengan orang, kata ini berarti orang yang telah mencapai derajat
ma‟rifat kepada Allah atau orang yang sangat menjiwai ajaran agamanya.1
Kata Rabbani dinisbahkan kepada kata Rabb yang mendidik manusia
dengan ilmu dan pengajaran pada masa kecil. Menurut Ibnu Abbas, kata
Rabbani berasal dari kata Rabbi yang mendapatkan imbuhan alif dan nun
memperbaiki kondisi sosialnya, dan ada juga yang berpendapat bahwa kata
tersebut bermakna orang yang ahli dan mengamalkan agama sesuai yang ia
ketahui, maka dengan demikian kata tersebut identik dengan al-alim al-hakim,
1
Al-Qur’an dan Tafsirnya: Edisi yang disempurnakan (Jakatra: Departemen Agama RI, 2009),
542.
Ahmad Munir, Tafsir Tarbawi: Mengungkap Pesan Al-Qur’an tentang Pendidikan (STAIN
2
17
18
orang yang ahli dalam pengetahuan agama, atau seorang yang baik dan
(pembaharu).3
oleh Sibawaih, artinya adalah dikaitkan dengan Tuhan dan taat kepada-Nya.
3
Hadrat Mirza Thahir Ahmad Khalifatul Masih IV, Terj. Dewan Naskah Jemaat Ahmadiyah
Indonesia, Al-qur’an dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat (Jakarta: Yayasan Wisma Damai, 2007),
259.
4
Ahmad Mustafa al-Maragi, Tafsir al-Maragi (Semarang: TOHA PUTRA, 1993), 349.
5
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur (Semarang:
PT. PUSTAKA PUTRA, 2000), 625.
19
Dalam Jami’ul Bayaan fii Ta’wilil Qur’aan, di sebutkan lima hal yang
dan semesta, tapi memulainya dengan menyebut asma Rabbnya yang telah
pencerahan. Agar ia tak sekedar menyusun huruf dan kalimat, tetapi juga
b. Faqih
Seorang yang Rabbani, mencoba untuk melihat apa yang ada di balik
sesuatu, mendengarkan yang tak terucapkan, dan menilai dari berbagai sisi
yang tak selalu linear. Seorang ’alim mungkin saja lahir dari ruang berisi
politik. Politik islam adalah seni mengelola urusan publik agar manusia
Poin ini adalah implementasi dari poun ketiga dan keempat. Kata
mengenal misi hidupnya. Orang yang mempunyai sifat rabbani tidak akan
6
Salima A. Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim (Yogyakarta: Pro-U Media, 2007),
324-327.
21
hidup dalam kegelapan dan tidak akan berjalan tanpa tujuan, melainkan ia
mengakui keesaan-Nya.
b. Mengikuti Fitrah
Di antara buah dan faedah dari rabbaniyah ini adalah manusia itu
itu. Fitrah itu pula yang menuntut keimanan kepada Allah, dan tidak ada
penuhi oleh iman kepada Allah SWT. Fitrah manusia akan selalu
keterpecahan dan konflik batin, hatinya tidak akan terbagi dan terbelah di
tujuan manusia pada satu tujuan, yaitu ridha Allah SWT dan
bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan
sebagai makhluk Allah menjadi kholifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial,
dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri. Selain itu pendidik juga
diartikan sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya adalah mengajar, dalam
tersebut adalah orang tua (ayah dan ibu) peserta didik. Tanggungjawab tersebut
7
Yusuf al-Qardhawi, Madkhal li Ma’rifah al-Islam Sistem Pengetahuan Islam (Jakarta:
RESTU ILAHI, 2004), 209-213.
8
Ahmad Izzan dan Saehudin, Tafsir Pendidikan, Studi Ayat-Ayat Berdimensi Pendidikan
(Pamulang Tanggerang Selatan Banten: Pustaka Aufa Media, 2012), 132.
23
Karena orang tua ditakdirkan menjadi orang tua anaknya, dan karena itu ia
belajar, widya iswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
pendidikan.10
9
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2001), 74-75.
10
Undang-undang SISDIKNAS 2003 UU RI No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 point 5 dan 6
24
kepada Allah. Oleh sebab itu, maka dia harus memiliki sifat dan sikap yang
menjadi figur dan suri tauladan yang baik bagi peserta didiknya.
a. Pendidik harus menaruh rasa kasih sayang terhadap peserta didik dan
dengan anak.” Oleh karena itu, guru melayani peserta didik seperti
Nya.
d. Mencegah peserta didik dari akhlak yang tidak baik dengan jalan sindiran
jika mungkin dan jangan dengan cara yang terus terang, serta dengan jalan
e. Perhatikan tingkat akal pikiran peserta didik dan berbicara dengan mereka
f. Jangan menampakkan rasa benci pada murid suatu cabang ilmu, tetapi
tersebut.
g. Peserta didik yang masih di bawah umur diberikan pelajaran yang jelas
dan pantas baginya, dan tidak perlu disebutkan pada anak, rahasia-rahasia
perbuatannya.11
kompetensi, yaitu:
Salah satu hal yang amat menarik pada ajaran islam ialah penghargaan
islam yang sangat tinggi terhadap pendidik. Begitu tingginya penghargaan itu
nabi dan rosul. Karena guru selalu terkait dengan ilmu pengetahuan,
terhadap ilmu pengetahuan tergambar antara lain dalam hadits yang artinya
sebagai berikut:
yang tidak dapat diisi kecuali oleh seseorang alim yang lain.13
didiknya
para pendidik yang sedang mengajar, syarat-syarat bagi para pendidik yang
berikut:
mengajukan pertanyaan
didik.14
telah dibebankan Allah kepada rosul dan pengikutnya, maka dia harus
ا ِس ُكوُنواْ عَِبا ًدا ِي ِمن ُد ِو نċ َيـُ ق َو ل ِلنċ ُ َوةċُبـČ َما َكا َن لَِب َ ٍش ر َأن يـُْ ؤَتِيُه ا ّللُه اْلكَِتا َب َوا ُْ ْك َم َوالن
ا ّلِ ه َوَلـِكن
َانِيي َن َِِا ُكنُت ْم تـَُعلي ُمو َن اْلكَِتا َب َ َوِا ُكنتُ ْم تċ ُكوُنوْا َرب
ْ ُد ر ُسو َن
Artinya: “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan
kepadanya Al-Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata
kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-
penyembahku bukan penyembah Allah". Akan tetapi (dia
berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani ,
karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan
kamu tetap mempelajarinya.” (QS.3:79)
14
Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia,
2010), 93.
30
Artinya, kita harus mengaitkan diri kita pada Tuhan Yang Maha
Tinggi lagi Maha Agung melalui ketaatan kita pada syariat-Nya. Jika
alam semesta, atau dalam kaidah-kaidah alam semesta. Tanpa sifat seperti
mata untuk menambah wawasan keilmuannya, lebih jauh dari itu harus
kedalaman jiwa.
melihat hasil karyanya berupa siswa yang pintar dan siap pakai tanpa
didik.
harus memiliki kejujuran dengan menerapkan apa yang dia ajarkan dalam
kehidupan pribadinya. Jika apa yang diajarkan guru sesuai dengan apa
teladan.
ini:
penting sehingga dia dapat meraih simpati dan minat peserta didiknya.
pengajaran yang variatif serta sesuai dengan situasi dan materi pelajaran.
peserta didik. Jika dia dituntut untuk keras, dia tidak boleh menampakkan
kelunakannya, dan sebaliknya jika dia dituntut untuk lembut, maka dia
tertentu. Dalam hal ini, dia harus menyikapi setiap peserta didiknya sesuai
dengan perbuatan dan bakatnya. Rosulullah saw adalah teladan yang baik
memang hanya dimiliki oleh para rasul saja, namun manusia bisa juga
berupaya dengan segala kemampuan yang ada untuk meraih akhlak yang
baik dan sifat-sifat yang terpuji. Sifat-sifat yang diupayakan bisa dimiliki
ketabahan dan kesabaran, lemah lembut (ramah) dan tidak kasar, hati yang
15
Abdurrahman an-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat (Jakarta:
Gema Insani Press, 1995), 170-175.
34
penyayang, mengambil yang paling ringan dari dua hal selama hal itu
tidak dosa, lunak dan fleksibel, menjauhi sifat marah, bersikap seimbang
yang baik.16
Menurut Prof. Dr. Moh. Athiyah Al-Abrasyi pendidik itu ada tiga
macam, yaitu:
a. Pendidik kuttab
Namun tidak kurang dari mereka berilmu pengetahuan yang luas dan
b. Pendidik umum
16
Muhammad Suwaid Nur Abdul Hafizh, Mendidik Anak Bersama Nabi, Panduan Lengkap
Pendidikan Anak Disertai Teladan Kehidupan Para Salaf, Terj. Salafuddin Abu Sayyid (Solo: Pustaka
Arafah, 2006), 40-46.
35
seperti keluarga.
c. Pendidikan khusus
memberikan pelajaran khusus kepada seorang atau lebih dari seorang anak
dikehendaki.17
Ditinjau dari segi status dan kaitannya dengan gaji yang mereka terima
1) Guru swasta, yaitu pendidik islam yang statuanya adalah swasta, artinya ia
tempat di mana ia bekerja, tetapi banyak pula dari mereka yang tidak
17
Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: CV PUSTAKA SETIA,
1997), 78.
36
2) Guru negeri, yaitu pendidik islam yang statusnya sebagai pegawai negeri.
C. Pendidikan Islam
Kata pendidikan yang dalam bahasa arabnya adalah tarbiyah dengan kata
kerja rabba.19 Meskipun kata tarbiyah tidak digunakan dalam leksiologi Al-
Qur‟an, ada beberapa kata yang sebangun dengan kata itu, yaitu ar-rabb,
menunaikan.
dari pendidik (rabbani) pada peserta didik agar ia memiliki sifat dan semangat
18
Ibid., 81.
19
Sudiyono, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2009), 4
37
Selain itu, dalam surat Ali Imran ayat 79 disebutkan istilah rabbanniyyin
dan ribbiyyin. Dalam hadits Nabi SAW, digunakan istilah rabbaniyyin dan
rabbani sebagaimana tercantum dalam hadits yang artinya: “jadilah kamu para
disebut rabbani jika ia telah mendidik manusia dengan ilmu pengetahuan, dari
sekecil-kecilnya sampai menuju yang paling tinggi”. (H.R. Bukhari dari Ibn
Abbas)
pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik, dan diberi awalan me-
, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi
latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata benda yang berarti proses perubahan
sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
sifat, penegas, dan pemberi ciri khas pada kata pendidikan. Dengan demikian,
pengertian pendidikan islam berarti pendidikan yang secara khas memiliki ciri
islami, yang dengan ciri khas itu, ia membedakan dirinya dengan model
pendidikan lainnya.
20
Muhammad Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta:Teras, 2011), 16.
38
dengan cara transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai islam
b. Pengetahuan dan Nilai Islam. Materi yang diberikan kepada peserta didik
adalah ilmu pengetahuan dan nilai islam, yaitu pengetahuan dan nilai yang
islam sebagimana yang di isyaratkan dalam QS. Al-Fushilat ayat 53, terdapat
3 (tiga) objek, yaitu objek afaqi, yang berkaitan dengan alam fisik (baik di
langit atau di bumi); objek anfusi yang berkaitan dengan alam psikis
(kejiwaan atau bathiniah); dan objek haqqi atau qur’ani, yang berkaitan
Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: CV
21
islam, agar ilmu dan nilai itu tetap lestari dari geerasi ke generasi berikutnya.
kebutuhan dunia dan akhirat, dan kebutuhan fisik, psikis, sosial dan spiritual.
22
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2008), 28-29.
40
yaitu:
kepada-Nya semata.
23
Ahmad Izzan dan Saehudin, Tafsir Pendidikan, ….. 146.