Professional Documents
Culture Documents
001 KAK SAYEMBARA Landmark Dan Tourism Center Di Labuan Bajo
001 KAK SAYEMBARA Landmark Dan Tourism Center Di Labuan Bajo
NOPEMBER 2020
Kerjasama :
BADAN PELAKSANA OTORITA LABUAN BAJO FLORES
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
dan
Oleh Presiden Joko Widodo, Labuan Bajo digadang-gadang menjadi ‘Bali Baru’.
Artinya, popularitas dan pesona Labuan Bajo di mata dunia akan menjadi salah
satu yang diperhitungkan. Tentunya, Labuan Bajo juga memiliki ciri khas
kearifan lokal tersendiri yang perlu dijaga dan dikembangkan menjadi sesuatu
yang menarik minat para wisatawan nantinya.
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BOPLBF) merupakan satuan kerja
di bawah Kementerian Pariwisata yang didirikan dengan Peraturan Presiden
Nomor 32 Tahun 2018 tentang Badan Otorita Pengelolaan Kawasan Pariwisata
Labuan Bajo Flores. BOPLBF mengemban tugas yang sangat penting dalam
mewujudkan cita-cita besar kepariwisataan Labuan Bajo. Salah satu fungsi
yang diemban adalah menyusun perencanaan dan pengembangan,
pembangunan, pengelolaan, dan pengendalian di Zona Otorita yang mencakup
kawasan seluas paling sedikit 400 Ha yang merupakan kawasan hutan yang
terletak di Hutan Bowosie, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Untuk mendapatkan rancangan yang terbaik dan gagasan yang orisinal, maka
dipilihlah sayembara sebagai metode pemilihan penyedia jasa. Sayembara
tersebut diperbolehkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang diperbaharui Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
dengan menimbang bahwa pengadaan barang/jasa pemerintah yang efisien,
terbuka dan kompetitif sangat diperlukan bagi ketersediaan barang/jasa yang
terjangkau dan berkualitas, sehingga akan berdampak pada peningkatan
pelayanan publik; dan kebutuhan pengaturan mengenai tata cara pengadaan
barang/jasa yang sederhana, jelas dan komprehensif, sesuai dengan tata
kelola yang baik, sehingga dapat menjadi pengaturan yang efektif bagi para
pihak yang terkait.
Kerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia dipilih karena Ikatan Arsitek
Indonesia memiliki standar penyelenggaraan sayembara arsitektur yang telah
disusun selama beberapa tahun dan selalu diperbaharui. Dengan peraturan
(KAK) ini, penyelenggaraan sayembara arsitektur diharapkan dapat
memberikan hasil yang maksimal bagi para pemilik (owner) atau pihak yang
berkepentingan (stakeholders) dalam menemukan gagasan/desain arsitektur
yang paling sesuai dengan kebutuhan fungsi bangunannya. IAI-Badan
Sayembara Arsitektur yang dikhususkan untuk membantu memberikan
kontribusi kepada penyelenggaraan kegiatan ini.
Dalam kegiatan ini, IAI akan berkolaborasi dengan IAI Nusa Tenggara Timur
dalam menjalankan kegiatannya.
02
Adapun peraturan dan perundang-undangan yang mendasari Sayembara
Perancangan Labuan Bajo Culture and Tourism Center di Kawasan Badan
DASAR Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores adalah dan tidak terbatas pada hal
HUKUM berikut :
Oleh Presiden Joko Widodo, Labuan Bajo digadang-gadang menjadi ‘Bali Baru’.
Artinya, popularitas dan pesona Labuan Bajo di mata dunia akan menjadi salah
satu yang diperhitungkan. Tentunya, Labuan Bajo juga memiliki ciri khas
kearifan lokal tersendiri yang perlu dijaga dan dikembangkan menjadi sesuatu
yang menarik minat para wisatawan nantinya.
Badan Otorita Labuan Bajo Flores (BOPLBF) mengemban tugas yang sangat
penting dalam mewujudkan cita-cita besar kepariwisataan Labuan Bajo. Salah
satu fungsi yang diemban adalah menyusun perencanaan dan pengembangan,
pembangunan, pengelolaan, dan pengendalian di Zona Otorita yang mencakup
kawasan seluas paling sedikit 400 Ha yang merupakan kawasan hutan yang
terletak di Hutan Bowosie, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Untuk mendapatkan rancangan yang terbaik dan gagasan yang orisinal, maka
dipilihlah sayembara sebagai metode pemilihan penyedia jasa. Sayembara
dipandang sebagai cara pengadaan jasa pemerintah yang efisien, terbuka dan
kompetitif sangat diperlukan bagi ketersediaan barang/jasa yang terjangkau
dan berkualitas, sehingga akan berdampak pada peningkatan pelayanan publik;
dan kebutuhan pengaturan mengenai tata cara pengadaan barang/jasa yang
sederhana, jelas dan komprehensif, sesuai dengan tata kelola yang baik,
sehingga dapat menjadi pengaturan yang efektif bagi para pihak yang terkait.
Hasil yang dapat adalah sesuatu yang memperjuangkan nilai-nilai dan
kompetensi desain.
Kerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia dipilih karena Ikatan Arsitek
Indonesia memiliki standar penyelenggaraan sayembara arsitektur yang telah
disusun selama beberapa tahun dan selalu diperbaharui. Dengan peraturan ini,
penyelenggaraan sayembara arsitektur diharapkan dapat memberikan hasil
yang maksimal bagi para pemilik (owner) atau pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dalam menemukan gagasan/desain arsitektur yang paling sesuai
dengan kebutuhan fungsi bangunannya. IAI juga memiliki Badan Sayembara
Arsitektur yang dikhususkan untuk membantu memberikan kontribusi kepada
penyelenggaraan kegiatan ini.
03
KERANGKA
ACUAN
KERJA (KAK)
SAYEMBARA
04
Nama Sayembara : SAYEMBARA DESAIN LANDMARK –
LABUHAN BAJO CULTURE AND TOURISM CENTRE
PETA LOKASI :
Ukuran SITE :
- Ukuran Site adalah imajiner persegi empat, akan dikembangkan pada saat design
development dari hasil sayembara
- Warna hijau (relative datar), warna putih/ abu abu cenderung menurun, dapat
dikembangkan dengan tetap mempertahankan kontur ataupun rekayasa kontur.
05
LANDMARK
- penunjuk arah
- pembentuk Skyline
- vistas
- focal Points
Contoh Landmark :
Monas (Monumen Nasional) di Jakarta, Tugu Bundaran HI Jakarta, Tugu
Katulistiwa Pontianak, Gedung Sate di Bandung,
Salah satu yang termasuk di dalam rencana pembangunan di Zona Otorita adalah
mengembangkan suatu kawasan taman dan bangunan ikonik yang dapat menjadi
representasi seni, budaya, kehidupan sosial, dan pariwisata di Labuan Bajo,
selanjutnya disebut Labuan Bajo Culture and Tourism Center yang juga
merupakan sebuah Land Mark (baru) di ―Bali Baru‖.
- Museum
- Tourism Centre dan
- Fasilitas penunjang
- Pusat budaya kawasan wisata dan area NTT/ Flores
- Taman
- Kantor Pengelola
- Area serbaguna yang berfungsi sebagai (sewaktu-waktu) dapat menjadi :
galery, pameran, seminar, pentas budaya, promosi wisata, dll
- Fasilitas Pendukung :
= parkir
= area commercial (resto, cafe)
= cindera mata/ souvenir
= representative UKM
= Musholla
= Toilet
= Laktasi
8. Harga Konstruksi
: boleh dikembangkan
c. Koefisien Dasar Bangunan : 10
d. Koefisien Lantai Bangunan : 0,5
e. Garis Sempadan Bangunan : 20
f. Lapis Bangunan Maksimum : 3
g. Ketinggian bangunan maksmimum : 50 meter (tower, menara,
dll)
2. Batas-batas Lahan
a. Utara : hutan
b. Timur : hutan
c. Selatan : hutan
d. Barat : hutan
3. Program Ruang :
Program ruang/ fasilitas disesuaikan dengan ide untuk bangunan
landmark-culture tourism center :
Fasilitas Utama :
- Tourism Centre = 200 m2
- Kantor dan Pengelola, gudang penunjang, engineering = 200-250
m2
- Pusat budaya kawasan wisata dan area NTT= 500 m2
- Museum = 1.000 -1200 m2 (pertimbangkan area pameran
tetap dan area pameran tidak tetap, harmonisasi komposisi
(perbandingan presentase) diserahkan ke peserta)
- Viewing Deck (tempat wisatawan bisa melihat Pemandangan
sekitar = 300-400 m2 dapat melihat view 360 derajad
- Taman maksimum yang dapat dikembangan, = maksimum
m2, boleh menggunakan tema dan dapat sebagai area atraktive
(misal : amphitater, pusat kebugaran/olahraga/ kegiatan
remaja/skateboard/ pop up creative), dll
- Area serbaguna yang berfungsi sebagai (sewaktu-waktu) dapat
menjadi : galery, pameran, seminar, pentas budaya, promosi
wisata, dll = 2.000 m2
- Fasilitas Pendukung :
= parkir minimal dan tetap memperhatikan kawasan hijau
(grassblock/ rumput gajah/ rumput jepang dan tanaman
penenduh)
= per 50 m2/ 1 park (mobil)
= per 200 m2/ 1 bus wisata
= sepeda motor
= sepeda
= commercial (resto, cafe) = maksimum 10% x bangunan utama
= cindera mata/ souvenir = maksimum 3-4% x bangunan utama
= representative UKM = maksimum 2-3% x bangunan utama
= Musholla (berikut wudlu) = daya tampung +/- 20 orang/ Musholla,
ada minimal 2 lokasi (publick dan kantor), harmonisasi diserahkan
ke peserta sayembara
= Toilet = sesuai kebutuhan,pria-wanita, disabilitas (tidak
memusat di 1 lokasi), minimal 2 lokasi (public dan kantor),
harmonisasi diserahkan ke pesera
= Laktasi = sesuai kebutuhan
= Pertimbangkan pencapaian disabilitas
08
KRITERIA
PENILAIAN
BENTUK Terbuka untuk semua anggota IAI yang mempunyai SKA Muda,
SAYEMBARA Madya, Utama IAI dan masyarakat umum/ disiplin ilmu non
arsitektur (harus bekerjasama dengan anggota IAI yang
mempunyai SKA Minimal Muda yang masih berlaku)
Contoh :
Konsep Makro : Panel_01.jpeg
Konsep Mikro : Panel_02.jpeg
Gambar Situasi : Panel_03.jpeg
Gambar/ Foto : terbangun nantinya
Dan seterusnya
b. Menyertakan data dengan Hi – Resolution gambar – gambar tersebut kedalam
CD-R (pada saat menjadi nominator) untuk keperluan dokumentasi
Penyelenggara dalam bentuk format .jpeg dan pdf per halaman gambar.
d. 4-5 (Empat sampai Lima) panel prarencana ukuran A2 terdiri dari Gambar-
gambar dan atau skematik desain dengan skala sesuai proporsi yang memuat
perencanaan dan perancangan :
1) Gambar Situasi/ rencana tapak gambar yang menunjukan
posisi landmark/ bangunan iconik di dalam tapak (termasuk
posisi dalam air/ danau) terhadap lingkungan/ hubungan 1 panel
denah landmark/ bangunan iconik dan tata ruang
luar/penghijauan di dalam kawasan tapak.
2) Gambar Denah, gambar yang menunjukan susunan tata
ruang dalam bangunan landmark yang berskala dan
2 panel
menerangkan peil lantai, denah ruang luar terkait
landmark.
3) Tampak Bangunan landmark, gambar yang menunjukan
pandangan ke-empat sisi/arah bangunan landmark . Untuk
landmark posisi lalulintas dua arah dan arah yang lain arah
1 panel
kedatangan. Dapat digambarkan secara vista (tampak
vista), berturut-turut arah datang sampai klimaks
menjumpai bangunan landmark.
4) Potongan Bangunan landmark, gambar secara memanjang
1 panel
dan melintang untuk menunjukan secara garis besar
penampang dan sistem struktur bangunan landmark.
5) Perspektif Eksterior, terdiri atas: Perspektif eksterior
bangunan landmark berupa Aerial view / bird eye view;
Perspektif man eye view dari arah kedatangan tapak; 1 panel
Perspektif eksterior lainnya yang dianggap penting,
perspektif interior, view dari deck pandang ke arah luar
maupun suasana dalam deck pandang.
6) Aksonometri Sistem Struktur dan MEP, memperlihatkan
sistem struktur dan skema MEP secara umum. Untuk
material MEP pertimbangkan agar tidak menghalangi
tampak arsitektur)
Catatan : Penyusunan Panel Bebas/ tidak harus seperti diatas, tetap
komunikatif
12
Kepanitian : IAI Nasional, IAI NTT dan BOLBF
PENGARAH
DAN PANITIA
SUSUNAN PANITIA PENGARAH
9 Tbc BOLBF
10 Tbc BOLBF
10 Tbc BOLBF
SUSUNAN JURI
13
wujud apresiasi kepada peserta oleh karena itu bagi Karya Terbaik
akan diberikan penghargaan berjumlah total Rp. 295.000.000,-
(Dua Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah).
PENGHARGAAN
SAYEMBARA
PENGHARGAAN URAIAN JUMLAH
Penghargaan 1 Tunai + sertifikat Rp. 150.000.000,-
1
9-10 Nopember 2020
Persiapan Pendaftaran
2
10 Nopember – 14 Desember 2020
Pendaftaran, Download Dokumen dan Pemasukan Karya
3
13 Nopember 2020
Penjelasan Pekerjaan dan Tinjauan Lokasi (Penjelasan Lapangan)
4
13 Desember 2020
Batas Pemasukan Karya (online jam 23.59)
5
15 Desember s/d 16 Desember 2020
Administrasi dan Penjurian Tahap I (Nominator 5 besar), Penjurian
Tahap I : 16 Desember 2020
6
19 Desember 2020
Penjurian Tahap II Penentuan Pemenang
7
20 Desember 2020
Pengumuman Pemenang Sayembara (apabila tidak ada
perubahan jadwal oleh BOLBF)
8
Januari-Pebruari 2021
Malam Pemberian Hadiah
1. Peserta
7. Persyaratan penilaian :
a. Peserta memenuhi kelengkapan administrasi;
b. Peserta memenuhi persyaratan teknis pemasukan materi dan
format penyajiansayembara;
c. Peserta memasukan karya sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
a. Konsep Rancangan
1) Prarancangan/Skematik Desain
2. Penyelenggara
18
Hal-hal lain yang belum jelas dan tercantum dalam KAK dan
lampiran-lampirannya, akan ditetapkan kemudian dalam Berita
Acara Penjelasan.
PENUTUP
Jakarta, Oktober 2020