Professional Documents
Culture Documents
Diktat Analisis Kelayakan Bisnis
Diktat Analisis Kelayakan Bisnis
Dosen :
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS BANDUNG RAYA
BANDUNG
MATERI
PENDAHULUAN
TUJUAN
ASPEK-ASPEK KELAYAKAN BISNIS
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
ASPEK MANAJEMEN
ASPEK FINANSIAL
ASPEK LINGKUNGAN
PELAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
REFERENSI
♫ Husein Umar(2003), Studi Kelayakan Bisnis, edisi ke 2, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
♫ W.B. Taylor (1997), Sanins Manajemen 4”, Prentice Hall, Salemba Empat
♫ Barry, Render dan Heizer J, (1997), Prinsip-prinsip Manajemen Operasi, 4” (Terjemahan)
Printice Hall, Salemba Empat
PENDAHULUAN
Menurut pendapat Raymond E. Glos dalam bukunya Business : Its Nature and
Environment : An Introduction, bahwa pengertian perusahaan dan bisnis adalah :
PERUSAHAAN
Sebuah Organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi
barang/jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan para pembeli,serta diharapkan
akan memberikan laba kepada pemiliknya. Jadi, fokus perusahaan lebih kepada organisasi.
BISNIS
Adalah sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung
di dalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan industri dimana perusahaan
berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.
Pengertian bisnis lebih luas dari perusahaan karena perusahaan merupakan bagian dari bisnis.
P4
Gambar 1. KONSEP KOMPONEN BISNIS
Penjelasan Gambar. 1 :
Konsep Pasar (P1)
1. Produsen harus mengetahui dengan baik bagaimana menentukan pasar produsen yang
diinginkan.
2. Apakah dalam bentuk monopoli, oligopoli, pasar persaingan sempurna, dll
3. Produsen hendaknya mengetahui pasar konsumen yang ingin dimasuki, misalnya
pasar pemerintah, reseller, atau pasar konsumen.
4. Perusahaan hendaknya menentukan kebijakan segmentasi pasar, target pasar, serta
positioning produk di pasarnya.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha di
antaranya :
1. Bagi pihak investor, studi kelayakan usaha/bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian dari
kelayakan usaha untuk menjadi masukan yang berguna karena sudah mengkaji berbagai
aspek seperti aspek pasar, aspek tenis dan operasi, aspek organisasi dan manajemen, aspek
lingkungan dan aspek finansial sehingga dapat dijadikan dasar bagi investor untuk membuat
keputusan investasi yang lebih obyektif.
2. Bagi analisis studi kelayakan (Kreditur), adalah suatu alat yang berguna, yang dapat
dipakai sebagai penunjang kelancaran tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian suatu usaha
baru, pengembangan usaha baru, atau menilai kembali usaha yang sudah ada.
3. Bagi masyarakat, merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dan
perekonomian rakyat baik yang terlibat langsung maupun yang muncul karena adanya nilai
tambah sebagai sebab akibat adanya usaha atau proyek tersebut.
4. Bagi pemerintah, dari sudut pandang mikro, hasil dari studi kelayakan bagi pemerintah
terutaman untuk tujuan pengembangan sumber daya manusia, berupa penyerapan tenaga
kerja. Selain itu adanya usaha baru atau berkembangnya usaha lama sebagai hasil dari studi
kelayakan usaha yang dilakukan individu atau badan usaha tertentu akan menambah
pemasukan pemerintah, baik dari pajak penambahan nilai maupun pajak penghasilan dan
retribusi berupa biaya perizinan, biaya pendaftaran, biaya administrasi dan lainnya yang
layak diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Secara makro pemerintah dapat
berharap dari keberhasilan studi kelayakan usaha ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi daerah ataupun nasional sehingga tercapai pertumbuhan dan kenaikan income per
kapita.
1. Menghindari kerugian
Analisa yang dilakukan melalui studi kelayakan bisnis tersebut tak lain untuk
memperkirakan bagaimana kemungkinan untung ruginya sebuah perusahaan di masa yang
akan datang. Jika di dalam analisa terdapat kerugian perusahaan yang kemungkinannya
akan lebih besar, maka ada baiknya Anda berpikir ulang jenis usaha yang akan Anda pilih.
• Keuangan
• Lingkungan Industri
• Yuridis (Legal)
• Lingkungan Hidup
PASAR
Dalam kehidupan sehari-hari pasar sering diartikan tempat bertemunya antara penjual
dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk
membentuk suatu harga.
“Pengertian pasar menurut M. Fuad dkk (Pengantar Bisnis, 2000) adalah tempat
pertemuan antara penjual dan pembeli, atau lebih jelasnya, daerah, tempat, wilayah, area yang
mengandung kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu dan membentuk
harga.”
Sedangkan menurut Stanton/seorang ahli pemasaran (Pengantar Bisnis, 2000) “Pasar
adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja,
dan kemauan untuk membelanjakannya.
BENTUK PASAR
1. Bentuk – bentuk pasar produsen :
Pasar persaingan Sempurna
Pasar yang jumlah produsennya tidak terbatas dan konsumen dapat membeli atau
menjual berapa saja pada harga pasar
Pasar Monopoli
Sebuah bentuk pasar yang dikuasai oleh seorang penjual saja.
Pasar Oligopoli
Perluasan dari pasar monopoli. Terdiri dari beberapa penjual
Pasar Persaingan Monipolistik
Bentuk campuran antara persaingan sempurna dengan monopoli.
2. Bentuk-bentuk pasar dari sisi konsumen :
Pasar Konsumen
Pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau keluarga
dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untuk dibisniskan).
Pasar Industri
Pasar untuk barang dan jasa yang dibeli/disewa oleh perorangan atau organisasi yang
digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk dijual maupun untuk
disewakan.
Pasar Penjual Kembali (Reseller)
Suatu pasar terdiri dari perorangan/organisasi yang terdiri dari dealer, distributor,
grossier, agent, dan retailer. Semua reseller ini melakukan penjualan kembali untuk
mendapatkan keuntungan
Pasar Pemerintah
Merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa
barang atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah, misalnya di sektor
pendidikan, perhubungan, kesehatan, dll.
PENGERTIAN PERMINTAAN
Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang
mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan yang
didukung oleh kekuatan tenaga beli disebut permintaan efektif. Permintaan yang didasarkan
pada kebutuhan saja disebut permintaan potensial
Hukum permintaan mengatakan bahwa bila harga suatu barang meningkat, maka
kuantitas barang yang diminta akan berkurang, tetapi bila harga barang yang menurun maka
kuantitas barang yang diminta menaik (asumsi ceteris paribus)
PERMINTAAN PASAR
Fungsi permintaan: Qx = f (Px, Pa-z,Y, S)
Px = Harga Barang
Pa-z = Harga barang-barang lain dari A – Z
Y = Tingkat Pendapatan
S = Selera konsumen Konsumen
MENGUKUR DAN MERAMAL PERMINTAAN
Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau
sekelompok produk di masa yang akan datang dalam kondisi tertentu. Apabila perusahaan
menemukan suatu pasar yang menarik, maka perlu pengestimasi besarnya pasar pada masa
sekarang dan masa yang akan datang dengan cepat.
1. Mengukur Permintaan Pasar Saat Ini
a) Mengestimasi total permintaan pasar
Total permintaan suatu produk adalah total volume yang dibeli oleh sekelompok
konsumen tertentu dalam suatu wilayah geografis tertentu selama jangka waktu
tertentu dalam suatu lingklungan pasar tertentu. Salah satu persamaan untuk
mengestimasi total permintaan pasar adalah dengan menggunakan persamaan :
Q = n. p. q
Dimana :
Q = Total permintaan pasar
n = Jumlah pembeli di pasar
p = Harga rata-rata satuan
q = Jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli per tahun
PENAWARAN
Berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Bila
harga suatu barang meningkat, maka produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang
yang dijualnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran, sbb :
1. Harga Barang itu sendiri
2. Harga barang-barang lain
3. Biaya Faktor produksi
4. Tujuan Perusahaan
5. Tingkat Teknologi
Apabila jumlah konsumsi riil terhadap suatu produk telah diketahui, pengisian
permintaan dan penawaran dapat terjadi, baik dari dalam maupun luar daerah tersebut.
Dengan mengetahui jumlah konsumsi riil dan jumlah penawaran dari suatu produk,
perbedaan antara konsumsi riil dengan penawaran adalah peluang yang dapat dimanfaatkan
dalam pembukaan usaha baru. Apabila konsumsi riil lebih kecil dari jumlah produk yang
ditawarkan, berarti usaha tersebut tidak mempunyai peluang untuk didirikan.
Berbagai peluang dalam menawarkan produk yang dihasilkan sangat berhubugan dengan
Market space dan Market share. Market space adalah peluang pasar (market potensial) yang
dapat dimanfaatkan
oleh berbagai perusahaan dan market scpae terjadi apabila permintaan lebih besar
daripada penawaran. Selisih yang terjadi merupakan ruang gerak bagi perusahaan untuk dapat
memasuki pasar. Sedangkan market share merupakan bagian yang dapat diambil oleh
gagasan usaha/proyek yang direncanakan. Dengan demikian, apabila market space tidak
tersedia, tidak mungkin terdapat market share. Kesempatan untuk mendapatkan market share
sangat bergantung pada masing-masing perusahaan dalam melakukan kompetisi/persaingan
diantara perusahaan dalam harga, kualitas, kuantitas, teknis produksi, penggunaan teknologi,
dan lain sebagainya.
Market share mampu menjelaskan tentang :
1. Kemampuan perusahaan menguasai pasar, dapat dipandang sebagai salah satu indikator
keberhasilan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan atau
meningkatkan tingkat market share. Sehingga pencapaian tujuan berarti juga dianggap
sebagai keberhasilan perusahaan.
2. Kedudukan (posisi) perusahaan di pasar persaingan. Berdasarkan tingkat market share,
kedudukan masing-masing perusahaan dapat dilakukan urutan atau rangkingnya dalam
pasar persaingan.
Sebagai contoh, jumlah kebutuhan minyak pelumas dengan jumlah kendaraan yang ada
dalam sebuah kota. Apabila jumlah kendaraan sebanyak 25.000 buah dan membutuhkan
minyak pelumas sebanyak 3.000.000 liter per tahun. Penawaran yang ada baru mampu
memenuhi permintaan sebanyak 2.500.000 liter, berarti 500.000 liter merupakan peluang
pasar (market space) bagi perusahaan lain untuk masuk pasar. Apabila ada 2 perusahaan yang
ingin memanfaatkan peluang tersebut maka market share adalah sebesar 250.000 liter per
tahun.
ASPEK PEMASARAN
Segmenting, Targeting, Positioning
Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen
Strategi, kebijakan, dan program pemasaran
Bauran Pemasaran (4 P : Product, Price, Place, Promotion)
Aspek Pemasaran bertujuan untuk mengidentifikasi produk yang dibutuhkan
konsumen dan mengukur besarnya kebutuhan tersebut. Identifikasi produk perlu
dilakukan dalam rangka untuk mengetahui produk apa yang dibutuhkan konsumen.
Maka produk dibuat sesuai dengan keinginan konsumen dan memiliki daya jual yang
tinggi.
MANAJEMEN PEMASARAN
Pemasaran menurut stanton (1995) adalah keseluruhan sistem yang
berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan,
menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang
atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang
potensial.
STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran menurut Kotler (Manajemen Pemasaran, 1988) adalah
pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran
yang telah ditetapkan lebih dulu, didalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok
mengenai target pasar , penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat
biaya pemasaran yang diperlukan.
VARIABEL STRATEGI
Ada 4 variabel utama yang dapat dikontrol oleh pengusaha didalam kegiatan
strateginya yaitu :
a. Market Segmentation (segmentasi pasar)
Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal,
misalnya keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan praktek-
praktek pembeliannya. Dari perbedaan-perbedaan ini dapat dilakukan
segmentasi pasar.
Faktor-faktor yang termasuk dalam segmentasi pasar, yaitu :
Faktor Geografis : pasar dibagi menjadi beberapa lokasi (negara, propinsi,
kota, atau daerah yang lebih kecil)
Faktor Demografis : pasar dibagi atas pertimbangan variabel tingkat
pendapatan, jumlah anggota keluarga, pendidikan, pekerjaan, agama,
kebangsaan, dan lain sebagainya.
Faktor Psikografis : pasar dibagi atas pertimbangan faktor-faktor yang
terdapat pada diri konsumen (gaya hidup, kepribadian, motif membeli, dan
sebagainya).
Faktor perilaku : dengan pertimbangan pada kesempatan penggunaan,
manfaat yang dicari konsumen, tingkat pemakaian, kesetiaan konsumen
terhadap produk, juga sikap konsumen terhadap produk.
c. Marketing Budget
Strategi penetapan jumlah dana untuk kegiatan marketing sangat
mempengaruhi keberhasilan pemasaran. Pada umumnya apabila dana
bertambah untuk kegiatan marketing maka penjualan meningkat, namun tidak
selalu demikian.
Berapa besar jumlah anggaran belanja marketing ini, sangat tergantung
pada barang yang akan dipasarkan, dan sesuai pula dengan pengalaman
perusahaan.
d. Timing
Disini para pengusaha harus menjaga waktu, kapan harus mulai
melancarkan pemasaran akan produknya
ANALISIS PERSAINGAN
Langkah-langkah dalam menganalisis pesaing menurut Kotler adalah sebagai
berikut :
1. Mengidentifikasi pesaing
Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama di pasar
Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama
Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama
Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama.
2. Menentukan Sasaran Pesaing
Semua pesaing pada dasarnya berusaha memaksimalkan laba dan pesaing
bertujuan untuk memuaskan pelanggan dalam hal komponen pangsa pasar,
arus kas, pemakaian teknologi dan pelayanan.
Jadi dengan mengetahui sasaran pesaing dapat menunjukkan kepuasan
pesaing pada situasi sekarang dan mengetahui kemungkinan-kemungkinan
reaksi tindakan kompetitif
3. Mengidentifikasi Strategi Pesaing
Mengidentifikasi kelompok-kelompok strategik pesaing, seperti mutu, ciri,
kebijakan harga, promosi, distribusi masing-masing pesaing, dll.
4. Menilai Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
Perusahaan sebaiknya melakukan riset pemasaran terhadap pelanggan, pemasok
maupun dealer, selanjutnya data dianalisis untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan untuk menilai pesaing.
5. Mengestimasi Pola Reaksi Pesaing
Perusahaan perlu mengetahui pola reaksi pesaing yang berbeda untuk
mengantisipasi tindakan pesaing atau reaksi terhadap pesaing lainnya.
6. Memilih Pesaing
Setelah perusahaan dapat menentukan pesaing utamanya melalui bauran
pemasaran, saluran distribusi, dan sasaran pelanggan, maka harus diputuskan
pesaing mana yang harus diserang.
Tujuan
Untuk meyakini apakah secara teknis dan pilihan teknologi, rencana usaha layak
untuk dijalnkan atau usaha yang sedang dijalankan masih layak untuk
diteruskan.
Untuk digunakan sebagai dasar dalam melakukan Estimasi Cost.
Untuk melihat berbagai akibat dari pilihan jenis teknologi yang mungkin akan
digunakan terhadap : Tenaga Kerja, Keseimbangan Lingkungan, Infra Struktur,
Demand, Capital Vice, Hubungan antar Industri, dll.
Ruang Lingkup
1. Penentuan Strategi Produksi dan Perencanaan Produk
Agar barang/jasa yang akan diproduksi dapat memenuhi kebutuhan
konsumen, didahului dengan penelitian pasar dan pemasaran.
Terdapat tahapan-tahapan untuk menetapkan produk, yaitu :
a. Penentuan Ide Produk dan Seleksi
Ide produk akan terbentuk atas dasar perkembangan teknologi dan
kebijakan-kebijakan internal perusahaan.
b. Pembuatan Desain Produk Awal
Dalam membuat produk awal mempertimbangkan hal-hal seperti :
manfaat produk yang akan dibuat, fungsi yang hendaknya dimiliki
barang agar menunjang manfaat-manfaatnya, desain, seni, dan
estetika barang yang akan diproduksi.
c. Pembuatan Prototip dan Pengujian
Prototip adalah produk yang dibuat sebagai produk percobaan
sebelum produk dibuat secara besar-besaran. Kemudian produk
prototip diuji berulang-ulang sampai sesuai dengan harapan, sehingga
akhirnya dapat diimplementasikan
d. Implementasi
Tahap ini mencoba untuk menilai produk yang sudah mulai
diproduksi dan ditawarkan di pasar memiliki masa depan yang baik.
Salah satu melakukan penilaian dengan menggunakan preference
matrix. Caranya produk dinilai melalui beberapa kriteria yang
dianggap penting, lalu kriteria tersebut diberi bobot kepentingan.
Selanjutnya nilailah kondisi produk berdasarkan kriteria-kriteria
tersebut. Contoh : Memberikan bobot dengan skala minimal ordinal.
Carilah rata-rata skornya, bandingkan rata-rata skor itu dengan
standar minimal yang telah ditentukan oleh perusahaan. Jika nilai
diatas standar, maka dianggap bahwa produk berada pada kondisi
sukses pada saat itu.
Jawaban :
Rp 450 Juta
¿ x 1 Tahun = 3 Tahun
Rp150 Juta
Periode pengembalian 3 tahun lebih kecil dari yang disyaratkan maka usulan proyek
investasi adalah diterima
Periode Pengembalian
Rp. 600 juta – Rp. 550 juta
= 2+ x 1 tahun
Rp. 750 juta – Rp. 550 juta
= 2,25 tahun atau 2 tahun 3 bulan
→ Periode pengembalian lebih dari yang disyaratkan maka usulan proyek investasi
ini di tolak
Tugas
1. Investasi Proyek A dan B masing-masing Rp 500 Juta.
CF : Arus kas
i : Biaya modal – tingkat bunga
n : Umur proyek investasi
OI : Investasi awal
Perhitungan NPV menggunakan tabel bunga dan arus kas setiap tahun jumlahnya
berbeda
Perhitungan NPV menggunakan tabel bunga dan arus kas setiap tahun jumlahnya
berbeda
Rumus
Keputusan :
Nilai NPV positif sebesar Rp. 16.895.000, maka usulan proyek investasi ini layak
diterima
Rumusan PI
CF
1−i
PI =
IO
Keterangan
PV = present value
IO = Investasi awal
Kriteria penilai :
Contoh kasus :
Penyelesaian kasus :
Indek keuntungan :
PI = ( 716.985.000 / 700.000.000 )
PI = 1, 0242
Rumusan IRR :
CF : Arus kas
i : Biaya modal – tingkat bunga yang dicari
pada tingkat diskonto NPV akan menjadi nol
n : Umur proyek investasi
OI : Investasi awal
Langkah – langkah menghitung IRR :
a. Hitung PV arus kas yang dihasilkan usulan proyek investasi dengan
menggunakan tingkat suku bunga yang dipilih sembarangan
b. Bandingkan hasil perhitungan poin 1 diats dengan IO – nya
Jika hasilnya negatif, coba dengan suku bunga yang lebih rendah
Jika hasilnya positif, coba dengan suku bunga lebih tinggi
c. Lanjutkan poin langkah 2 diatas sampai PV – nya mendekati OI (selisih PV
dengan investasi awal = - 1 dan + 1)
d. Menghitung tingkat diskonto dari usulan proyek investasi tersebut dengan
teknik interpolasi
Jawaban :
Basis 12 %
IRR = 12 % + 0,75 %
IRR = 12,75 %
Basis 13 %
IRR = 13 % + ( - 0,248 %)
IRR = 12,57 %
Nilai IRR lebih kecil dari 15 %, maka usulan proyek investasi ini di tolak
Jawaban :
NPV = Rp 452.800
NPV = Rp – 1.416.800
CIFt (1 + k)n-t
PV arus keluar =
(1 + MIRR)n
Kriteria :
MIRR ≥ Tingkat pengembalian = Di terima
MIRR ≤ Tingkat pengembalian = Di Tolak
Contoh Kasus
1. Sebuah proyek investasi berusia 3 tahun dengan tingkat pengembalian 10 % dan
investasi awal $ 6000, dengan arus kas pertahun sbb :
Tahun 1 $ 2000
Tahun 2 $ 3000
Tahun 3 $ 4000
Tentukan MIRR ?
Penyelesaian :
CIF = 2000 (1,10)2 + 3000 (1,10)1 + 4000 (1,10)0
= 2.420 + 3.300 + 4.000 = 9720
Berdasarkan rumusan MIRR :
6.000 = [ 9.720 / (1 + MIRR)3
( 1 + MIRR)3 = 9.720 / 6.000
( 1 + MIRR)3 = 1,62
1 + MIRR = 3√ 1,62
1 + MIRR = 1,1745
MIRR = 0,1745 atau 17,45 %
MIRR mengasumsikan arus kas dari semua proyek diinvestasikan kembali dengan
tingkat pengembalian sebesar IRR proyek
MIRR dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui profitabilitas perusahaan
Penerimaan Penjualan
Penerimaan Pinjaman
B. PENGELUARAN
Gaji Pimpinan
Biaya Pemeliharaan
Beban Pemasaran
Angsuran Pokok
Biaya Bunga
Biaya Pajak
Sub Total Pengeluaran
C. SELISIH KAS
NAMA PERUSAHAAN
NERACA
PERIODE
AKTIVA : PASSIVA :
Aktiva Lancar : Kewajiban Jangka Pendek (Utang
Kas Lancar):
Surat – surat Berharga Utang usaha
Piutang Usaha Estimasi utang pajak penghasilan
Persediaan : Utang Jangka Panjang Jatuh Tempo
a. Bahan Baku Kewajiban/Utang Jangka Panjang :
b. Barang dalam proses Utang Jangka Panjang
c. Barang Jadi TOTAL Utang :
Beban bayar dimuka
TOTAL AKTIVA LANCAR : MODAL & EKUITAS
Modal
Aktiva Tetap : Saham Biasa
Tanah Laba Ditahan
Bangunan dikurangi penyusutan a. Saldo Awal
Mesin dan Peralatan (- depresiasi) b. Laba bersih
TOTAL AKTIVA TETAP :
TOTAL MODAL & EKUITAS :
TOTAL AKTIVA : (A) TOTAL KEWAJIBAN &
(MODAL+EKUITAS) : ( B )
ASPEK EKONOMI, SOSIAL, POLITIK, LINGKUNGAN INDUSTRI,
ASPEK YURIDIS,ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
I. ASPEK EKONOMI
Cukup banyak data makro ekonomi yang tersebar di berbagai media yang secara
langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan perusahaan. menurut Husein
Umar (2007:246) makroekonomi sebagai input dalam studi kelayakan bisnis, hendaknya
perlu dikaji imbal baliknya, yaitu bahwa bisnis yang direncanakan hendaknya
bermanfaat bagi pihak lain. Hubungan bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dari
aspek ekonomi, antara lain :
1. Rencana Pembangunan Nasional
Analisis manfaat bisnis dari sisi ini, dimaksudkan agar dapat:
Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
Kegiatan usaha yang dapat dikerjakan oleh tenaga kerja lokal tidak perlu
digantikan tenaga kerja asing. Juga, penggunaan tenaga kerja mesin perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu apakah tidak akan menjadi lebih baik jika
menggunakan tenaga bukan mesin atau menggunakan tenaga kerja masyarakat
sekitar.
Menggunakan Sumber Daya lokal
Sumber daya lokal misalnya bahan baku. Komponen bahan baku produk lokal
jika dimanfaatkan untuk proses produksi jelas akan meningkatkan
perekonomian didaerah tersebut karena sumber daya lokal ini dapat dijadikan
usaha bagi masyarakat.
Menambah Pendapatan Nasional
Sudah jelas bahwa dengan bertumbuhnya bisnis dalam negeri maka pendapatan
dari sektor pajak juga akan bertambah. Serta penggunaan bahan baku lokal akan
mengurangi penggunaan bahan import. Dan penggunaan bahan lokal akan
menghemat devisa negara.
Menumbuhkan Industri Lain
Dengan adanya proyek bisnis yang baru, diharapkan tumbuh industri lain yang
sejenis atau industri pendukung lainnya seperti industri bahan baku maupun
industri sebagai dampak positif adanya kegiatan ekonomi didaerah tersebut.
4. Dukungan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa bagi negara.
Salah satu betuk dukungan itu adalah melalui proteksi perdagangan. Proteksi
perdagangan merupakan seluruh intensif perdagangan baik berupa proteksi
maupun bantuan (subsidi). Oleh karena itu proteksi perdagangan lebih tepat
disebut sebagai intensif perdagangan.
Instrumen kebijakan proteksi perdagangan banyak ragamnya, tetapi tujuannya
tetap satu, yaitu menimbulkan distors pasar dalam artian mencegah adanya pasar
persaingan bebas.
Kekuatan Kekuatan
Penawaran Pemasok Pesaing Penawaran Pembeli
Industri
Pemasok Pembeli
Persaingan di antara
Perusahaan yang ada
Ancaman Produk
atau Jasa Pengganti
Produk
Pengganti
V. ASPEK YURIDIS
Aspek Yuridis membahas tentang : Siapa Pelaksana Bisnis, Bisnis apa yang akan
dilaksanakan, Waktu Pelaksanaan Bisnis, Dimana Bisnis Dilaksanakan, Bagaimana Bisnis
Dilaksanakan, Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku.
A. SIAPA PELAKSANA BISNIS
Untuk menganalisis siapa pelaksana bisnis, pembahasannya dibagi menjadi
dua, yaitu Badan Usahanya dan Orang-orang atau individu-individu yang terlibat
sebagai decision makers.
1. Bentuk Badan Usaha
Beberapa bentuk perusahaan di Indonesia, dari segi yuridisnya adalah sbb :
Perusahaan perseorangan
Jenis Perusahaan ini merupakan perusahaan yang diawasi dan dikelola oleh
seseorang. Dan memperoleh semua keuntungan perusahaan, tetapi
menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan.
Firma
Bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan
menggunakan nama bersama. Kerugian dan keuntungan ditanggung
bersama, jika ada salah satu anggota keluar dari firma maka secara otomatis
firma bubar.
Perseroan Komanditer (CV)
Suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang masing-masing
menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah yang tidak perlu sama.
Perseroan Terbatas (PT)
Suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak, dan kewajiban yang terpisah
dari yang mendirikan dan yang memiliki. Tanda keikutsertaan seseorang
memiliki perusahaan ini adalah dengan memiliki saham perusahaan.
Perusahaan Negara (PN)
Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang modalnya secara
keseluruhan dimiliki oleh negara.
Perusahaan Pemerintah yang lain
Persero, Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Jawatan (Perjan), dan
Perusahaan daerah (PD). Persero dan PD merupakan perusahaan yang
mencari keuntungan bagi negara, sedangkan untuk Perum dan Perjan
semata-mata untuk mencari keuntungan finansial.
Koperasi
Merupakan Bentuk badan usaha yang bergera di bidang ekonomi yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang bersifat
murni, pribadi, dan tidak dapat dialihkan.
2. Identitas Pelaksanan Bisnis
Ada beberapa sisi dari identitas pelaksana bisnis yang perlu diteliti, adalah
sebagai berikut :
Kewarganegaraan
Peraturan-peraturan yang berbeda antara warga negara dengan warga
negara asing dalam kaitannya pendirian suatu perusahaan.
Informasi Bank
Ketahui apakah sponsor proyek adalah debitur pada bank lain. Karena jika
iya harus dicari apakah ada keterlibatan terdapat kemacetan pembayaran
kredit, cek kosong maupun jaminannya.
Keterlibatan pidana atau perdata
Perlu diketahui apakah pelaksana proyek terlibat dalam suatu tindakan yang
menimbulkan gugatan ataupun tuntutan.
Hubungan Keluarga
Jika terdapat hubungan keluarga (suami-isteri), (orang tua-anak), perlu
diselidiki bagaimana mereka mengatur kebijakan hartanya.
KEGUNAAN AMDAL
AMDAL bukan suatu proses yang berdiri sendiri melainkan bagian dari proses
AMDAL yang lebih besar dan penting, menyeluruh dan utuh dari perusahaan dan
lingkungannya, sehingga AMDAL dapat dipakai untuk mengelola dan memantau proyek
dan lingkungannya dengan menggunakan dokumen yang benar.
Selanjutnya, beberapa peran AMDAL dijelaskan sebagai berikut : Peran AMDAL
dalam pengelolaan lingkungan. Aktivitas pengelola lingkungan baru dapat dilakukan
apabila rencana pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak
lingkungan yang akan timbul akibat dari proyek yang akan dibangun. Dalam kenyataan
nanti, apabila dampak lingkungan yang telah diperkirakan jauh berbeda dengan
kenyataan, ini dapat saja terjadi karena kesalahan-kesalahan dalam menyusun AMDAL
atau pemilik proyek tidak menjalankan proyeknya sesuai AMDAL. Agar dapat dihindari
kegagalan ini maka pemantauan haruslah dilakukan sedini mungkin, sejak awal
pembangunan, secara terus menerus dan teratur.
Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek, AMDAL merupakan salah satu studi
kelayakan lingkungan yang diisyaratkan untuk mendapatkan perizinan selain aspek-
aspek studi kelayakan yang lain seperti aspek teknis dan ekonomis. Seharusnya AMDAL
dilakukan bersama-sama, di mana masing-masing aspek dapat memberikan masukan
untuk aspek-aspek lainnya sehingga penilaian yang optimal terhadap proyek dapat
diperoleh. Kenyataan yang biasa terjadi adalah bahwa hasil studi kelayakan untuk aspek
lingkungan tidak dapat menghasilkan kesesuaian di dalam studi kelayakan untuk aspek
lainnya. Bagian dari Amdal yang dapat diharapkan oleh aspek teknis dan ekonomis
biasanya adalah sejauh mana keadaan lingkungan dapat menunjang perwujudan
proyek, terutama sumber daya yang diperlukan proyek tersebut seperti air, energi,
manusia, dan ancaman alam sekitar. AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan
AMDAL merupakan dokumen penting sumber informasi yang detail mengenai keadaan
lingkungan pada waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan lingkungan di masa
setelah proyek dibangun. Dokumen ini juga penting untuk evaluasi, untuk membangun
proyek yang lokasinya berdekatan dan dapat digunakan sebagai alat legalitas.
KOMPONEN AMDAL
Yang dimaksudkan dengan AMDAL adalah suatu hasil studi mengenai dampak
suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting
terhadap lingkungan hidup. Analisis ini meliputi keseluruhan kegiatan pembuatan 5
( lima ) dokumen yang terdiri dari PIL (penyajian Informasi Lingkungan ), KA (Kerangka
Acuan), ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan ), RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan ),
dan RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan). ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan )
adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan
yang direncanakan. Arti dampak penting di sini adalah perubahan lingkungan yang amat
mendasar yang di akibatkan oleh suatu kegiatan. Yang perlu digaris bawahi dari
pengertian diatas adalah tidak semua rencana kegiatan harus dilengkapi dengan ANDAL
karena ia hanya diterapkan pada kegiatan yang diperkirakan akan mempunyai dampak
terhadap lingkungan hidup.