You are on page 1of 4

Tugas 3 Mata Kuliah Perilaku Organisasi (EKMA 4158)

Nama : ASDYLIANA
NIM : 015610789
Jawab :

Nomor 1 :

Perbedaan antara Tim dan kelompok diantaranya adalah tidak seperti kelompok,
kepemimpinan dalam tim tidak didominasi oleh seseorang, melainkan dishared diantara
mereka, semua anggota tim secara bersama-sama bertanggungjawab terhadap keberadaandan
kinerja tim. Tim memiliki kebebasan untuk menetapkan tujuan yang hendak dicapai, hasil
kerja tim bukan hasil kerja individual anggota tim, diskusi biasanya dilakukan lebih terbuka
agarsetiap masalah bisa dipecahkan dengan baik, kinerja tim diukur secara langsung dengan
menilai produk atau output yang dihasilkan tim, dan tim mendiskusikan, memutuskan dan
melakukan kerja bersama.
Berikut perbedaan antara TIM dan KELOMPOK :
No Kelompok Tim
1 Kepemimpinan dalam kelompok Anggota tim memiliki kedudukan yang
biasanya dipegang oleh seseorang yang sama. Oleh karena itu, kepemimpinan
berpengaruh didalam kelompok tidak didominasi oleh seseorang
melainkan dishared diantara mereka
2 Masing-masing anggota bertanggung Semua anggota tim secara bersama-sama
jawab secara individual terhadap bertanggungjawab terhadap keberadaan
kehidupan kelompok dan kinerja tim
3 Tujuan kelompok biasanya sama atau Tim memiliki kebebasan untuk
sejalan dengan tujuan umum organisasi menetapkan tujuan yang hendak dicapai
oleh tim tersebut
4 Produk yang dihasilkan merupakan hasil Produk yang dihasilkan merupakan hasil
kerja individu per individu kerja tim bukan hasil kerja individual
anggota tim
5 Pertemuan atau rapat-rapat kelompok, Dalam setiap pertemuan, diskusi biasanya
lebih mementingkan efisiensi rapat yang dilakukan lebih terbuka agar setiap
tidak bertele-tele masalah bisa dipecahkan dengan baik.
6 Tingkat efektivitas kelompok diukur Kinerja tim diukur secara langsung
secara tidak langsung, yakni sejauh mana dengan menilai produk atau output yang
kelompok bisa mempengaruhi anggota dihasilkan tim
kelompok lain
7 Kelompok mendiskusikan persoalan, tim mendiskusikan, memutuskan dan
memutuskan, dan mendelegasikannya melakukan kerja bersama
kepada anggota kelompok
Nomor 2 :

Faktor yang melatarbelakangi pembentukan tim dalam sebuah organisasi :

a. Fokus pada layanan konsumen.


Selama ini hubungan antara perusahaan dengan konsumen cenderung bersifat
transaksional dimana konsumen dianggap semata-mata sebagai sumber ekonomi bagi
perusahaan, akibatnya, hubungan antara perusahaan dengan konsumen lebih bersifat
jangka pendek dan interaksi diantara keduanya sangat minimal. Pola hubungan seperti
ini mulai bergeser menjadi pola hubungan relasional dimana hubungan antara kedua
berlangsung dalam kurun waktu lama, semakin intensif dan dibangun atas dasar
kepercayaan diantara orang-orang yang terlibat didalam hubungan tersebut. Salah satu
alasan mengapa terjadi pergeseran pola hubungan seperti ini adalah adanya fakta
bahwa 85% konsumen berhenti membeli dari sebuah perusahaan karena mereka yakin
bahwa perusahaan tidak peduli terhadap konsumen. Disamping itu biaya untuk
mendapatkan konsumen baru berkisar 10 kali lipat dibandingkan dengan membuat
senang konsumen lama. Karena alasan inilah membentuk tim yang bisa menjaga
hubungan dengan konsumen menjadi teramat penting.
b. Kompetisi
Adanya pemain dominan yang menguasai bagian pasar yang sangat besar dan
tentunya menghasilkan laba yang juga sangat besar. Sementara pemain lain ditinggal
sendirian untuk melayani pasar yang tidak seberapa. Disini menunjukkan betapa
peranan tim sangat penting dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif yang
memiliki filosofi “winner-take-all battle for market share” dapat diartikan bahwa
karyawan diharapkan memiliki spesialisasi agar menjadi ekspert disatu bidang
tertentu sehingga orang lain atau perusahaan lain sangat tergantung kepadanya.
Harapan ini sejalan dengan inti dari sebuah tim yaitu masing-masing anggota
memiliki keahlian tertentu.
c. Era Informasi
Dengan semakin canggihnya teknologi informasi sehingga informasi bisa mengalir
begitu cepat menyebabkan karyawan menjadi tidak bermakna jika mereka tidak
memiliki pengetahuan. Karyawan dituntut menjadi knowledge worker sementara tim
berfungsi sebagai integrator pengetahuan. Disisi lain, dengan bantuan teknologi
informasi yang berfungsi sebagai katalisator bagi kegiatan ekonomi berbasis
pengetahuan (knowledge economy), peran seorang manajer bisa dikatakan berubah
total. Manajer tidak lain sebagai penanggung jawab utama untuk mengumpulkan
informasi dari yang pekerja dibawahnya dan membuat komando dalam pembuatan
keputusan tetapi, lebih penting dari itu, tugas penting para manajer adalah
mengidentifikasikan sumber daya – sumber daya kunci yang bisa dimanfaatkan untuk
mencapai tujuan tim dan selanjutnya mengkoordinasikan pemanfaatan sumber daya
tersebut untuk kepentingan organisasi secara keseluruhan.
d. Globalisasi
Globalisasi mengubah tatanan organisasi dengan batasan-batasan baru yang berbeda
dengan era sebelumnya, batasan baru tersebut mengakibatkan terpisahnya anggota
organisasi dari anggota lainnya namun sekaligus menuntut mereka untuk saling
berhubungan karena adanya saling ketergantungan, artinya, anggota tim harus
terintegrasi melalui koordinasi dan sinkronisasi dengan berbagai pihak. Tim juga
dituntut untuk memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik karena anggota-
anggotanya boleh jadi terpisah oleh jarak yang jauh yang tidak memungkinkan
mereka selalu bertemu muka. Jika semua prasyarat ini dipenuhi maka terciptalah apa
yang disebut virtual tim, yaitu sebuah tim kerja yang tidak pernah bertemu muka,
tetapi mereka bisa bekerja sama seolah-olah mereka berada pada gedung yang sama.

Nomor 3 :

Manfaat yang akan didapatkan jika pekerjaan dilakukan bersama dengan TIM :

1. Meningkatkan kreativitas, inovasi dan pemecahan masalah. Membawa masuk


beberapa orang yang memiliki ide, cara pandang, pengetahuan, keterampilan yang
sangat bervariasi kedalam sebuah tim, tidak saja bisa menghasilkan sinergi, tetapi
juga sangat bermanfaat bagi pemecahan masalah yang hampir tidak mungkin
dilakukan secara individual atau dalam sebuah kelompok yang mengerjakan
pekerjaan rutin.

2. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Seperti dikatakan sebelumnya, tim


kerja biasanya melibatkan beberapa orang berkualitas yang memiliki latarbelakang
dan sudut pandang berbeda. Dengan komposisi anggota tim seperti ini, tentunya akan
bermunculan ide-ide baru dan alternatif pemecahan masalah yang lebih variatif
sehingga bisa diyakini bahwa kualitas pengambilan keputusannya juga semakin baik.

3. Memperbaiki proses. Dalam sebuah tim hampir semua kagiatan selalu dilakukan
dengan berkoordinasi diantara anggota tim sehingga masing-masing anggota bisa
saling memberi masukan dan saling belajar dari anggota lainnya. Oleh sebab itu, tidak
mengherankan jika kegiatan tim selalu terorganisir dan tersistem dengan baik.
Sederhananya, kehadiran tim dimanfaatkan untuk memperbaiki proses yang lebih
sistematis.

4. Meningkatkan kompetisi secara global. Tidak dipungkiri bahwa perusahaan –


perusahaan multinasional sebelum memasuki pasar dunia biasanya didahului oleh
sebuah riset pasar untuk mengetahui aspek-aspek pemasaran penting yang harus
mendapat perhatian. Riset pasar seperti ini sebaiknya, kalau tidak dikatakan harus,
melibatkan tim penelitian lokal yang mengetahui kondisi masyarakat setempat.
Keberhasilan perusahaan jepang di indonesia tidak lain karena riset pasar yang
melibatkan peneliti indonesia sebagai bagian dari tim peneliti.

5. Meningkatkan kualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan


besar yang aktivitasnya sangat kompleks dan menjalankan bisnisnya pada skala
global, standar kualitasnya meningkat setelah perusahaan tersebut mengadopsi tim
kerja. Peningkatan kualitas ini disebabkan peningkatan produktivitas, rasa memiliki
terhadap pekerjaan, peningkatan akuntabilitas, efisiensi dan customer service.

6. Meningkatkan komunikasi. Manfaat lain dari tim kerja adalah semakin baiknya
komunikasi antarkaryawan. Hal ini tidak lepas dari pola komunikasi dalam tim kerja
yang serta merta top down dan one way communication. Tim cenderung mengadopsi
pola komunikasi segala arah – lateral, komunikasi ke atas, komunikasi kebawah dan
bahkan komunikasi dengan pihak-pihak di luar organisasi. Kebutuhan komunikasi
seperti ini menjadi sangat mendesak karena dalam tim setiap tindakan harus terlebih
dahulu dikomunikasikan sehingga diantara anggota bisa berbagi informasi dan ide
serta bisa saling belajar

7. Mengurangi perputaran karyawan dan tingkat absensi, dan meningkatkan semangat


kerja karyawan. Secara behavioral, tim kerja bisa mengubah perilaku dan sikap kerja
karyawan yang sebelumnya negatif menjadi positif. Semua ini dicapai karena
munculnya perasaan bahwa semua anggota tim adalah teman yang bisa saling
memberi masukan, bisa menikmati hasil bersama, dan sama-sama memiliki perasaan
bahwa semua anggota tim memberi pengaruh terhadap hasil kerja tim. Perasaan
seperti ini mengakibatkan anggota merasa lebih bahagia, lebih memiliki komitmen
dan lebih loyal kepada tim dan organisasi tempat kerja. Dampak lanjutannya bisa
diduga, yakni kemauan karyawan untuk bersama organisasi, menurunya tingkat
absensi karyawan, dan lebih penting lagi semangat kerja karyawan meningkat.

Referensi :
EKMA 4158 / Perilaku Organisasi (edisi 2) achmas sobirin, modul 5

You might also like